2.3.1. Resistensi Rifampisin
Rifampisin adalah semisintetik derivat dari Streptomycin mediterranei, merupakan obat antituberkulosis yang paling kuat dan penting. Memilki sifat
bakterisida intraseluler dan ekstraseluler. Rifampisin sangat baik diabsorbsi melalui per oral.Ekskresi melalui hati kemudian ke empedu dan mengalami resirkulasi
enterohepatik. In vitro aktif terhadap gram +, gram -, bakteri enterik, mikobakterium, dan klamidia. Secara khusus menghentikan sintesis RNA dengan cara mengikat dan
menghambat polymerase RNA yang tergantung DNA RNA polymerase DNA- dependent pada sel-sel mikobakterium yang masih sensitif.
31,32,33
Resistensi rifampisin yang didapat merupakan hasil dari mutasi yang spontan mengubah sub unit gen RNA polymerase rpoB, sub unit gen
ẞ-RNA polymerase. RNA polymerase manusia tidak mengikat Rifampisin ataupun dihambatnya. Beberapa
studi menunjukkan bahwa 96 strain yang resisten rifampisin telah memiliki mutasi pada daerah inti gen 91-bp. Resistensi muncul segera pada pemakaian obat tunggal.
31,33
2.3.2. Resistensi Isoniazid
Isoniazid harus tetap diberikan pada setiap terapi TB kecuali organisme telah mengalami resistensi. Obat ini murah, dapat mudah diperoleh, memiliki selektifitas
yang tinggi untuk mycobacterium dan hanya 5 yang menunjukkan efek samping. INH merupakan molekul yang kecil, larut, dan bebas dalam air, mudah penetrasi ke dalam
sel, aktif terhadap mikroorganisme intrasel maupun ekstrasel. Mekanisme kerja INH adalah menghambat sintesis asam mikolat dinding sel melalui jalur yang tergantung
dengan oksigen seperti reaksi katalase-peroksidase. INH adalah obat yang bakteriostatik
Universitas Sumatera Utara
pada bakteri yang istirahat dan bakterisida pada organisme yang bermultiplikasi cepat, baik pada ekstraseluler dan intraseluler.
32,33,34
Sebagian besar galur yang resisten INH memiliki perubahan asam amino pada genkatalase-peroksidase katG atau promoter lokus dua gen yang dikenal dengan inhA.
Produksi berlebih dari geninhA menimbulkan resistensi INH tingkat rendah dan resisteni silang Etionamida. Sedangkan mutasi genkatG menimbulkan resistensi INH
tingkat tinggi dan sering tidak menimbulkan resistensi silang dengan Etionamida.
31,32,33
2.3.3. Resistensi Etambutol