10
2. Uji toksisitas jangka pendek dikenal dengan subkronik dilakukan dengan memberikan bahan tersebut berulang-ulang, biasanya setiap hari atau lima
kali seminggu, selama jangka waktu kurang lebih 10 dari masa hidup hewan, yaitu tiga bulan untuk tikus atau mencit dan satu atau dua tahun
untuk anjing. Namun, beberapa pengujian bias dilakukan menggunakan jangka waktu yang lebih pendek yaitu pemberian zat selama 28 hari.
3. Uji toksisitas jangka panjang dilakukan dengan memberikan bahan kimia berulang-ulang selama masa hidup hewan coba atau sekurang-kurangnya
sebagian besar dari masa hidupnya, misalnya 18 bulan untuk mencit, 24 bulan untuk tikus, dan 7-10 tahun untuk anjing dan monyet Lu, 1994.
2.3.1 Uji Toksisitas Akut
Uji toksisitas akut adalah suatu pengujian untuk mendeteksi efek toksik yang muncul dalam waktu singkat setelah pemberian sediaan uji yang diberikan
secara oral dalam dosis tunggal, atau dosis berulang yang diberikan dalam waktu 24 jam BPOM RI., 2011.
Prinsip uji toksisitas akut yaitu sediaan uji dalam beberapa tingkat dosis diberikan pada beberapa kelompok hewan uji dengan satu dosis perkelompok,
kemudian dilakukan pengamatan terhadap adanya efek toksik dan kematian. Hewan yang mati selama percobaan dan yang hidup sampai akhir percobaan
diotopsi untuk dievaluasi adanya gejala-gejala toksik BPOM RI., 2011. Tujuan toksisitas akut adalah untuk mendeteksi toksisitas dari suatu zat,
menentukan organ sasaran dan kepekaan spesies, memperoleh informasi bahaya setelah pemaparan suatu zat secara akut dan untuk memperoleh informasi awal
Universitas Sumatera Utara
11
yang dapat digunakan untuk merancang uji toksisitas selanjutnya serta untuk memperoleh nilai LD
50
atau LC
50
suatu sediaan BPOM RI., 2011.
2.3.2 Lethal Concentration LC
50
LC
50
merupakan konsentrasi yang menyebabkan kematian sebanyak 50 dari organisme uji yang dapat diestimasi dengan grafik dan perhitungan, pada
suatu waktu pengamatan tertentu, misalnya LC
50
48 jam, LC
50
96 jam sampai waktu hidup hewan uji. Uji toksisitas diklasifikasikan sebagai berikut: Klasifikasi
menurut waktu, yaitu uji hayati jangka pendek short term bioassay, jangka menengah intermediate bioassay dan uji hayati jangka panjang long term
bioassay. Klasifikasi menurut metode penambahan larutan atau cara aliran larutan, yaitu uji hayati statik static bioassay, pergantian larutan renewal
biossay, mengalir flow through bioassay. Klasifikasi menurut maksud dan tujuan penelitian adalah pemantauan kualitas air limbah, uji bahan atau satu jenis
senyawa kimia, penentuan toksisitas serta daya tahan dan pertumbuhan organisme uji Rossiana, 2006. Untuk mengetahui efek zat pencemar terhadap biota dalam
suatu perairan, perlu dilakukan suatu uji toksisitas zat pencemar terhadap biota yang ada yaitu dalam bentuk Lethal Concentration LC
50
. Jadi, uji toksisitas digunakan untuk mengevaluasi besarnya konsentrasi toksikan dan durasi
pemaparan yang dapat menimbulkan efek toksik pada jaringan biologis Pratiwi, dkk., 2012.
Universitas Sumatera Utara
12
2.4 Pestisida