Perpanjangan Penagihan Pemberian Sanksi

sirkulasi, maka sesuai dengan buku Pedoman Pelaksanaan Sirkulasi 1982:16, prosedur pengembalian bahan pustaka adalah sebagai berikut: a. Pemakai datang sendiri ke sub-bagian pelayanan sirkulasi atau diwakili orang lain untuk menyerahkan bahan pustaka yang dipinjamnya ke petugas. b. Petugas menerima dan memeriksa keutuhannya serta tanggal pengembalian pengembaliannya pada lembaran tanggal. c. Petugas mengambil kartu buku baru kotak kartu buku atas dasar tanggal kembali yang tertera pada lembaran tanggal. d. Petugas mengambil kartu peminjaman dari kotak kartu peminjaman atas dasar nomor anggota yang tertera pada lembaran tanggal dan kartu buku peminjaman. e. Petugas mengembalikan: 1. Kartu buku pada kantong kartu buku. 2. Kartu peminjaman pada kotak kartu peminjaman. f. Petugas mengelompokkan bahan pustaka: 1. yang rusak dikembalikan ke rak. 2. yang rusak tetapi masih dapat diperbaiki diusulkan untuk disiangi.

2.5.4 Perpanjangan

Perpanjangan waktu peminjaman tergantung kepada kebijakan perpustakaan dan kondisi perpustakaan tertentu. Ada perpustakaan yang memberikan perpanjangan satu kali saja. Berdasarkan buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan 1986: 22, prosedur perpanjangan masa pinjaman adalah sebagai berikut: 1. Pengguna membawa buku yang dipinjam ke meja layanan. 2. Petugas memeriksa formulir penempahan. 3. Jika tidak ada memesan, petugas membubuhkan tanggal yang baru pada kartu pinjam dan kartu buku. 4. Jika ada yang menempah, petugas tidak memberikan ijin perpanjangan. Ada juga sarana yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan perpanjangan masa pinjam bahan pustaka adalah sebagi berikut: 1. Kartu pinjam 2. Kartu buku 3. Stempel tanggal Universitas Sumatera Utara

2.5.5 Penagihan

Para pengguna sering melakukan pelanggaran pengembalian bahan pustaka. Jika terjadi keterlambatan pengembalian yang melebihi batas kewajaran, maka perlu diadakan penagihan. Menurut Buku Pedoman Pelaksanaan Sirkulasi, 1982:25, “Penagihan adalah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan meminta kembali bahan pustaka yang dipinjam oleh pemakai setelah batas waktu peminjaman dilampaui”. Penagihan dapat dilakukan dengan cara mengirimkan surat maupun secara lisan. Pada umumnya perpustakaan melaksanakan kegiatan penagihan dengan cara pengiriman surat. Pengiriman surat peringatan tergantung pada kebijakan perpustakaan. Ada perpustakaan yang memberikan tenggang waktu 7 tujuh hari setelah jatuh tempo, setelah itu dikirimkan surat peringatan. Untuk menghindari terjadinya pelanggran terhadap batas waktu pengembalian bahan pustaka, maka penagihan sangat penting untuk dilaksanakan.

2.5.6 Pemberian Sanksi

Sanksi diberikan kepada anggota perpustakaan yang melanggar peraturan perpustakaan. Sanksi yang dikenakan kepada pelanggar hendaknya bersifat mendidik agar mereka manyadari bahwa bahan pustaka itu juga diperlukan oleh orang lain. Sanksi dapat berupa denda uang, peringatan, penggantian pustaka maupun sanksi akademik. Khususnya bagi penerimaan uang denda dicatat dalam buku denda dan diparaf oleh peminjam yang membayar denda. Jumlah uang denda harus dapat dipertanggung jawabkan, maka perlu dicatat secara baik dan benar serta dilaporkan kepada atasan. Penggunaan uang denda diatur tertulis dan menjadi bagian dari perencanaan perpustakaan. Menurut Noerhayati 1988:102, menyatakan pelanggaran yang dikenai sanksi di perpustakaan adalah: 1. Buku Rusak. 2. Buku Kotor. 3. Buku Hilang 4. Terlambat mengembalikan buku berdasarkan tanggal pengembalian. Universitas Sumatera Utara 5. Apabila seseorang terlambat mengembalikan buku berdasarkan tanggal kembalinya, maka harus dikenai denda sesuai dengan peraturan denda di perpustakaan.

2.5.7 Bebas Pinjam