Sistem Layanan Tertutup Closed Access Sistem Layanan Terbuka Opened Access

2.3.1 Sistem Layanan Tertutup Closed Access

Sistem layanan tertutup merupakan pelayanan sirkulasi yang tidak memungkinkan pengguna memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka yang tersedia. Anggota yang ingin meminjam buku harus memilih dan mencari buku melalui catalog yang berfungsi sebagai wakil buku yang dimiliki perpustakaan. Kemudian buku yang diminta akan dicarikan oleh petugas perpustakaan. Setelah ditemukan maka buku tersebut akan diproses peminjamannya dan untuk selanjutnya diserahkan kepada pengguna yang membutuhkan. Sistem layanan tertutup ini juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Lasa 1994:4, mengemukakan beberapa kelebihan dan kelemahan dari sistem tertutup yaitu: a. Kelebihan 1. Daya tampung koleksi menjadi lebih banyak, karena jajaran rak satu dengan yang lain lebih dekat. 2. Susunan buku akan lebih teratur dan tidak mudah rusak. 3. Kerusakan dan kehilangan koleksi lebih sedikit bila dibandingkan dengan sistem terbuka. b. Kelemahan 1. Banyak energi yang dibutuhkan pada bagian sirkulasi. 2. Terdapat sejumlah koleksi yang tidak pernah keluardipinjam. 3. Sering menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan misal terjadi salah pengertian antara pengguna dengan pustakawan. 4. Terjadi antrian panjang pada saat peminjaman maupun pengembalian buku keadaan ini berarti membuang waktu.

2.3.2 Sistem Layanan Terbuka Opened Access

Opened Access adalah salah satu sistem pelayanan pengguna pada perpustakaan. Dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan 1986:25 dinyatakan bahwa : ”Pelayanan sirkulasi dengan sistem terbuka merupakan pelayanan sirkulasi yang memungkinkan para pengguna secara langsung memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki”. Pada sistem ini anggota perpustakaan dapat masuk ke ruangan tempat penyimpanan bahan pustaka. Petugas hanya mengawasi saja, tidak perlu membantu mereka dalam mencari buku, karena pengunjung dianggap mampu menemukan apa Universitas Sumatera Utara yang dicari. Segala fasilitas telah disediakan dengan disertai petunjuk-petunjuk yang jelas, misal katalog yang dilengkapi dengan petunjuk pemakaian dan sebagainya. Setelah buku ditemukan, kemudian pengguna menyerahkan pada petugas perpustakan untuk diproses. Lasa 1994:4 mengemukakan beberapa kelebihan dan kelemahan sistem layanan terbuka ini, diantaranya: a. Kelebihan 1. Kartu-kartu katalog tidak mudah rusak, karena sedikit yang menggunakannya. Pada umumnya mereka langsung menuju rak buku untuk memilih sendiri. 2. Menghemat tenaga. Sebab dalam sistem ini petugas tidak perlu mengambilkan. Petugas hanya mencatat dan kemudian mengembalikan buku- buku yang telah dibaca maupun yang dikembalikan hari itu ditempat. 3. Judul-judul yang diketahui dan dibaca lebih banyak. 4. Akan segera diketahui judul buku yang sedang di pinjam, nama dan alamat peminjam. b. Kelemahan 1. Frekuensi kerusakan lebih besar. 2. Memerlukan ruangan yang lebih luas. Sebab letak rak satu dengan yang lain memerlukan jarak yang longgar. 3. Susunan buku menjadi tidak teratur. Oleh karena itu pustakawan harus sering mengadakan ‘reshelving’. 4. Pemula yang datang ke perpustakaan tersebut untuk mencari buku sering bingung.

2.4 Pelayanan Sirkulasi