10
Kemampuan penyesuaian adaptability susunan perabot Pembagian ruang–berdasarkan pemisahan aktifitas fisik atau visual
2.5. Kepuasan Penghuni Dari Perspektif mahasiswa
Beberapa penulis berpendapat bahwa mahasiswa dapat belajar dengan baik jika hunian mereka mampu memberikan kenyamanan Amole, 2005 dan Afandi
2008. Melnikas 1998 dan Sitar dan Krajnc 2008, dalam Najib, N.U. et al, 2011 menekankan bahwa evaluasi dan merenovasi hunian sangat penting untuk
meningkatkan standar hidup serta memperbaiki kerusakan pada fasilitas. Dengan demikian, kepuasan penghuni harus diperhatikan secara teratur untuk memenuhi
kebutuhan hunian mahasiswa. Salleh 2008 dan Mohit et al. 2010, dalam Najib, N.U. et al, 2011
menjelaskan bahwa kepuasan hunian adalah ungkapan positif yang diungkapkan oleh penghuni rumahhunian dengan service hunian dan fasilitas lingkungan yang
sesuai harapan. Dengan demikian, Foubert et al. 1998 dan Najib dan Yusof 2010, dalam Najib, N.U. et al, 2011 menyebutkan bahwa kepuasan pada hunian
mahasiswa berasal dari fasilitas yang berkualitas, hubungan teman yang positif, komunitas dan lingkungan belajar yang tenang. Namun, Kaya dan Erkip 2001
dalam Najib, N.U. et al, 2011 berpendapat bahwa kepuasan mahasiswa didasarkan pada kondisi kamar yang luas, terang dan jauh dari kebisingan,
sedangkan Amole 2005 dalam Najib, N.U. et al, 2011 mengklaim bahwa kepuasan pada hunian mahasiswa berdasarkan tingkat banyaknya orang dan
privasi kamar mereka. Dengan demikian, kita berpendapat bahwa kepuasan hunian mahasiswa adalah evaluasi akomodasi yang ada di kehidupan mereka di
Universitas Sumatera Utara
11
kampus. Dengan kata lain, kepuasan hunian berasal dari kualitas sarana dan pelayanan hunian.
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi preferensi hunian sewa mahasiswa berdasarkan Oppewal dkk 2005Heryanti, 2013 diantaranya adalah
pemisahan hunian laki-laki dan perempuan, pemisahan hunian berdasarkan jurusan, penggunaan toilet dan shower secara bersama-sama, dan view dari dalam
kamar. Selain itu, jarak dari kampus, harga sewa dan usia bangunan juga menjadi faktor yang menentukan bagi preferensi mahasiswa.
2.6. Tipologi