Efektivitas, dengan indikator : Efisiensi : Sangat baik Baik Ragu-ragu Biasa saja Tidak baik Sangat tidak baik

1. Efektivitas, dengan indikator :

a Optimasi tujuan b Pencapaian target kerja pelayanan administasi di RSU H Adam Malik c Banyaknya keluhan dari masyarakat yang berobat ke RSU H. Adam Malik Medan d Perspektif sistematika yaitu apakah karyawan mempunyai kemampuan dan ketrampilan yang mencukupi dalam menjalankan tugasnya sebagai petugas administrasi di RSU H. Adam Malik Medan. e Perilaku pegawai dalam organisasi f Ketelitian para petugas administrasi g Kebersihan dalam menjalankan tugas h Kecepatan dalam memberikan pelayanan administrasi i Ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan administrasi

2. Efisiensi :

a Biaya administrasi dan pengobatan yang terjangkau b Biaya yang dikeluarkan oleh pasien sesuai dengan kualitas yang pelayanan yang didapatkan diterima c Tersedianya fasilitas-fasilitas administrasi yang memadai d Banyaknya jumlah pasien yang berobat dalam kurun waktu 1 bulan Universitas Sumatera Utara e Kecukupan: Hasil pelayanan administasi memenuhi kebutuhan pelayanan

3. Pemerataan :

a Tidak terdapat pembedaan pelayanan berdasarkan suku, agama dan ras b Perlakuan yang adil kepada semua pasien c Responsivitas, kemampuan untuk mengenali kebutuhan masyarakat dan menjalankan tugas sesuai dengan etika profesi dengan penuh rasa tanggung jawab.

B. Pelayanan Administrasi Rumah Sakit Umum H. Adam Malik yang akan diteliti

adalah yang terfokus pada pelayanan administrasi yang mencakup pelayanan kartu berobat, registrasi rawat jalan, dan pengurusan-pengurusan berkas yang berhubungan dengan program-program pemerintah di bidang kesehatan seperti Jamkesmas dan sebagainya.

3.4. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Rumah Sakit Umum H. Adam Malik Medan. Karena

rumah sakit ini adalah salah satu rumah sakit rujukan kelas A milik pemerintah yang menjalankan tugas melayani jasa kesehatan bagi masyarakat untuk wilayah Sumatera Utara, NAD dan Riau. Penilaian kelas A didasarkan pada kelengkapan fasilitas, ruangan , jumlah tenaga medis dokter dan perawat, kualitas layanan dan sebagainya.

3.5. Populasi dan Sampel

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan di RSU H. Adam Malik Medan dan petugas administrasi. Sedangkan untuk sampel yang akan Universitas Sumatera Utara digunakan dari pihak rumah sakit dalam penelitian ini digunakan Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan sengaja dengan tujuan tertentu. Maka yang menjadi sample adalah para petugas di bagian administrasi Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rekam Medis dan Instalasi Verifikasi Pasien sebanyak 10 orang. Sedangkan sample dari konsumen ditentukan dengan menggunakan tehnik Accidental Sampling, menurut Rakhmat 1993;110, yaitu dilakukan dengan mengambil siapa saja yang ada atau yang kebetulan ditemui atau sedang bersentuhan langsung dengan objek penelitian berdasarkan format-kriteria yang ada. Maka dalam penelitian ini yang menjadi sample adalah masyarakat yang mendapatkan langsung pelayanan dari rumah sakit, pasienkeluarga pasien yang sedang berobat jalan atau tidak rawat inap, sebanyak 40 orang. Pengumpulan data dilakukan dalam kurun waktu 1 bulan, yakni pada Bulan April 2010. 3.6.Teknik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari lapangan, yang diperoleh melalui :

a. Wawancara mendalam, yaitu mendapatkan data dengan cara tanya jawab

dan berhadapan langsung dengan key informan yaitu dari petugas administrasi secara mendalam yang dianggap mengerti permasalahan yang diteliti.

b. Kuesioner atau daftar pertanyaan, dimaksudkan untuk mendapatkan

informasi dan data yang relevan dari responden yaitu dari pasien melalui daftar pertanyaan tertutup dan terbuka yang diajukan. Dengan menyajikan beberapa alternative jawaban yang sudah ditentukan. Universitas Sumatera Utara Sedangkan data sekunder, dilakukan dengan teknik dokumentasi, yaitu dengan menggunakan data yang diperoleh baik dari buku, jurnal atau informasi-informasi tertulis lainnya, dan yang telah diolah baik dalam bentuk angka maupun berupa uraian tentang sesuatu hal yang berhubungan pelayanan rumah sakit secara umum maupun di Rumah sakit H Adam Malik Medan.

3.7. Teknik analisis Data

Data yang sudah diperoleh dari para sample tersebut, selanjutnya di analisis agar dapat menyajikan informasi yang aktual dan valid untuk menjawab permasalahan yang ada. Dengan format penelitian deskriptif kualitatif, maka analisis data dilakukan melalui interprestasi berdasarkan pemahaman intelektual yang dibangun oleh pengalaman empiris. Interprestasi dan analisis data dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut: a. Pengumpulan data, melalui teknik dokumentasi untuk memperoleh data sekunder serta wawancara dan kuesioner untuk memperoleh data bersifat primer. b. Penilaian data dengan memperhatikan prinsip validitas, obyektivitas dan reabilitas. Untuk itu ditempuh prosedur: mengkategorisasikan data primer dan sekunder dengan system pencatatan yang relevan yaitu dengan menggunakan Skala Likert Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena tertentu. Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat Baik SB ,Baik B, Ragu-ragu ®, Tidak Baik TB, Sangat Tidak Baik STB. Untuk penilaian ekspektasi pelanggan, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya: a. Sangat Baik SB skor = 5 b. Baik B skor = 4 Universitas Sumatera Utara c. Ragu-ragu ® skor = 3 d. Tidak Baik TB skor = 2 e. Sangat Tidak Baik STB skor = 1 c. Interprestasi dan penyajian data, dilakukan dengan membuat analisis data dan fakta melalui pemahaman intelektual yang dibangun atas dasar pengalaman empiris. Untuk itu diperlukan kecermatan dan harus dibekali dengan seperangkat teori yang relevan. Agar penyajian data lebih formative dan jelas, maka hasil interprestasi dan analisis data disajikan dalam bentuk table, persentase serta membuat deskripsi dalam rangkaian yang logis. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk menganalisa dat digunakan analisa tabel tunggal atau yang disebut analisa tabel frekwensi. Analisa tabel tunggal ini dimaksudkan untuk merinci data-data sekaligus menyajikan persentase dari masing-masing jawaban responden sehingga akan dapat diketahui data yang paling dominan atau yang paling besar persentasenya. Kemudian dari lima alternatif jawaban yang disediakan akan diberi skor sebagai berikut : 1. untuk jawaban alternatif sangat baik diberi skor 5 2. untuk jawaban alternatif baik diberi skor 4 3. untuk alternatif jawaban ragu-ragu diberi skor 3 4. untuk jawaban alternatif tidak baik diberi skor 2 5. untuk jawaban alternatif sangat tidak baik diberi skor 1 Untuk mengetahui atau menentukan kategori jawaban dari responden apakah tergolong sangat baik, baik, ragu-ragu, tidak baik dan sangat tidak baik maka terlebih dahulu akan ditentukan elas intervalnya. Sedangkan untuk mencari nilai intervalnya digunakan cara Hadi, 1995:18: Rangking Tertinggi 5-1 4 Jumlah item = 5 = 5 = 0,8 Universitas Sumatera Utara Sehingga dapat ditentukan patokan nilai variabel yang diteliti yaitu: Tabel 1 : Standar Nilai Kualitas Pelayanan NO Kategori Skor Makna 1. Sangat tinggi 4,21-5,00 Kualitas pelayanan sangat baik 2. Tinggi 3,41-4,20 Kualitas pelayanan cukup baik 3. Sedang 2,61-3,40 Kualitas Pelayanan baik 4. Rendah 1,81-2,60 Kualitas pelayanan kurang baik 5. Sangat rendah 1,00-1,80 Kualitas pelayanan tidak baik Kemudian, untuk mengetahui ukuran kualitas pelayanan di RSUP H. Adam Malik Medan di tiap-tiap indikator yang telah ditetapkan, digunakan metode penghitungan rata-rata yaitu : Jumlah Total keseluruhan skor jawaban Jumlah seluruh responden Contoh : jika untuk pertanyaan nomor 5 berhubungan dengan kecepatan pelayanan, diperoleh jumlah keseluruhan jawaban dari 40 responden adalah 133, maka nilai rata- rata jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah : 133 40 = 3,32 kualitas sedang d. Penyimpulan yaitu penarikan kesimpulan atas dasar interprestasi dan analisis data dan merupakan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Sejarah Rumah Sakit Umum Pusat RSUP H. Adam Malik Medan

Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 335MenkesSKIX1991. Rumah sakit ini juga menjadi pusat rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Riau. Rumah sakit ini berfungsi sejak tanggal 17 Juni 1991 dengan pelayanan rawat jalan, sedangkan pelayanan rawat inap baru dimulai pada tanggal 2 Mei 1992. Dan pada tanggal 11 Januari 1993 secara resmi Pusat Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan, pindah ke RSUP H. Adam Malik Medan. Kemudian diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 21 Juli 1993. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 280KMK052007 dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 756MenkesSkVI2007 tepatnya pada Juni 2007, Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan telah berubah stastus menjadi badan Layanan Umum BLU bertahap dengan tetap mengikuti pengarahan- pengarahan yang diberikan oleh Ditjen Pelayanan Medik dan Departemen Keuangan untuk perubahan status menjadi BLU penuh. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka perlu pemberdayaan dan kemandirian instalasi dan Satuan Medis Fungsional SMF sehingga produktif dan berjalan secara efisisen. Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik sebagai salah astu unit organik Departemen Kesehatan RI yang berada di bawah naungan dan bertanggungjawab langsung kepada Dirjen Pelayanan Medik, wajib melaksanakan Sistem Laporan Rumah Sakit. Sistem laporan ini berasal dari data-data masing-masing unit kerja Universitas Sumatera Utara menyangkut data tentang tingkat pemanfaatan fasilitas, mutu pelayanan dan efisiensi pelayanan rumah sakit. Dari hasil laporan tersebut diperoleh kesimpulan bahwa RSUP H. Adam Malik mengalami peningkatan di beberapa Unit. Peningkatan tersebut digambarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 2 : Data Penggunaan fasilitas Di RSUP H. Adam Malik Medan NO FASILITAS PENINGKATAN 1. BTO 30 kali 2. BOR 82,5 3. LOS 10 hari 4. TOI 2 hari Sedangkan dalam hal pendapatan, RSUP H. Adam Malik mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sekitar 66,1 di tahun 2009. Keterangan a. BTO Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur. BTO menurut Depkes RI 2005 adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali. b. BOR Bed Occupancy Ratio adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. c. LOS Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat. LOS menurut Depkes RI 2005 adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. d. TOI Turn Over Interval = Tenggang perputaran. TOI menurut Depkes RI 2005 adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah Universitas Sumatera Utara diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.

4.2. Gambaran Umum

a VISI dan MISI RSUP H. Adam Malik Medan Untuk ”Membuat Rakyat Sehat”, Departemen Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan 4 empat Grand Strategy pembangunan kesehatan yang menjadi misi RSUP H. Adam Malik, meliputi: 1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat 2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas 3. Meningkatkan Surveilance, monitoring dan informasi kesehatan 4. Meningkatkan pendapatan. Merujuk pada misi Departemen Keuangan tersebut maka visis RSUP H. Adam Malik adalah : ” Menjadi pusat unggulan pelayanan kesehatan dan pendidikan serta pusat rujukan kesehatan wilayah Sumatera bagian Utara dan Tengah dan pada tahun 2010 yang bertumpu pada kemandirian”. Maka langkah-langkah yang dilakukan adalah : a. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna, bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. b. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan yang bermutu untuk menghasilkan sumber daya manusia yang profesional di bidang kesehatan Universitas Sumatera Utara c. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan. d. Menyelenggarakan pelayanan yang menunjang peningkatan mutu pelayanan kesehatan. b Tugas Pokok 1. Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan. 2. Bekerjasama dengan fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan lembaga lainnya dalam menyelenggarakan pendidikan klinik calon dokter spesialis serta tenaga kesehatan lainnya. c Fungsi RSUP H. Adam Malik : a Menyelenggarakan pelayanan medis b Pelayanan dan asuhan keperawatan c Penunjang medis dan non medis d Pengelolaan sumber daya manusia e Pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang profesi kedokteran dan pendidikan kedokteran berkelanjutan. f Pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan lainnya g Penelitian dan pengembangan h Pelayanan rujukan i Administrasi umum dan keuangan. Universitas Sumatera Utara d Susunan Organisasi Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 244MenKesperIII2008 tentang organisasi RSUP H. Adam Malik Medan menyatakan bahwa susunan organisasi RSUP H.Adam Malik Medan terdiri dari : a. Direktorat Medik dan Keperawatan b. Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pendidikan c. Direktorat Keuangan d. Direktorat Umum dan Operasional e. Unit-unit Non Struktural Direktorat Medik dan Keperawatan dipimpin oleh seorang direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Tugas dari Direktorat Medik dan Keperawatan adalah melaksanakan pengelolaan pelayanan medis, keperawatan dan penunjang. Fungsi dari Direktorat Medik dan Keperawatan adalah : a. Penyusunan rencana pelayanan medis, keperawatan dan penunjang b. Koordinasi pelaksanaan pelayanan medis, keperawatan dan penunjang c. Pengendalian, pengawasan dan evaluasi pelayanan medis, keperawatan dan penunjang. Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan terdiri dari : a. Bidang Pelayanan Medik b. Bidang Pelayanan Keperawatan c. Bidang Pelayanan Penunjang d. Instalasi Universitas Sumatera Utara e. Kelompok Jabatan Fungsional Bidang Pelayanan Medik terdiri dari: a. Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan b. Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap c. Seksi Pelayanan Medik Rawat Khusus Bidang Pelayanan Medik Rawat Jalan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana pelayanan, koordinasi pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pelayanan medis rawat jalan.

4.3. Penyajian Data

4.3.1. Karakteristik Responden

Tabel 3 : Distribusi Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan No Pendidikan frekwensi Persentase 1. SD 11 27,5 2. SMP 10 25 3. SMU 14 35 4. Perguruan Tinggi 5 12,5 Jumlah 40 100 Sumber : Penelitian 2010 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden mempunyai latar belakang pendidikan SMASMU sederajat yaitu sebesar 35 14 orang dari total sample, berlatarbelakang pendidikan SD sebanyak 27,5 11 orang, berlatarbelakang pendidikan SMP sebanyak 25 10 Orang sedangkan dari perguruan tinggi sebanyak 12,5 5 orang. Universitas Sumatera Utara Tabel 4: Distribusi Responden Berdasarkan Usia No Usia Frekwensi Persentase 1. 20-30 tahun 4 10 2 30-40 tahun 3 7,5 3. 40-50 tahun 26 35 4. 50-60 tahun 7 17,5 5. 60 tahun - - Jumlah 40 100 Sumber : Penelitian tahun 2010 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang paling banyak adalah yang berusia antara 40-50 tahun yaitu sebanyak 65 26 orang. Hal ini berarti pada usia tersebut seseorang rentan terkena penyakit. Dan selanjutnya responden yang berusia antara 50-60 tahun sebanyak 17,5 7 orang. Sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa seseorang sangat rentan terkena penyakit pada usia 40 sampai dengan usia 60 tahun.

4.3.2. Kualitas Pelayanan Administrasi

a.Efektivitas

Adalah adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Universitas Sumatera Utara Tabel 5 : Jawaban Responden Tentang Kecepatan Pelayanan Administrasi No Kriteria Frekwensi Persentase 1. Sangat baik 8 20 2. Baik 10 25 3. Ragu-ragu Biasa saja 10 25 4. Tidak baik 11 27,5 5. Sangat tidak baik 1 10 Jumlah 40 100 Sumber : Penelitian Tahun 2010 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menjawab bahwa pelayanan administrasi sangat cepat adalah 20 8 orang dan yang menjawab tidak baik atau tidak cepat adalah sebanyak 27,5 11 Orang. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggaraan yang dilayani. Kecepatan pelayanan ini sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan masyarakat. Semakin cepat urusan diselesaikan maka masyarakat akan semakin merasa puas atas pelayanan yang diberikan. Pandangan terhadap lambatnya pelayanan yang dirasakan oleh pasien yang mengurus kepentingan administrasi disebabkan oleh banyaknya pasien terutama pada jam-jam sibuk utama yaitu sekitar pukul 8 pagi sampai dengan pukul 13 siang. Sehingga untuk menyelesaikan sebuah berkas administrasi membutuhkan waktu menunggu yang cukup lama. Dalam pengurusan berbagai berkas administrasi, sebelum pasien dirujuk ke poliklinik yang bersangkutan, maka beberapa tahapan administasi harus dilalui antara lain registrasi di loket yang telah ditentukan, pengambilan karcis dan akhirnya membawa pasien ke poliklinik yang sesuai dengan penyakit yang diidap pasien. Dan Universitas Sumatera Utara dalam tiap-tiap tahapan tersebut dilakukan entry data yang tentu saja membutuhkan waktu yang berlaku baik bagi pasien lama maupun pasien baru. Jalur proses administrasi tersebut dijelaskan dalam alur berkas terlampir. Tabel 6 : Jawaban Responden Tentang Kepuasan Terhadap Pelayanan NO Kriteria Frekwensi Persentase 1. Sangat baik 16 40 2. Baik 6 10 3. Ragu-ragu Biasa saja 8 20 4. Tidak baik 8 20 5. Sangat tidak baik 2 5 Jumlah 40 100 Secara umum, pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit. Hal ini terlihat dari persentase jawaban responden yang menjawab sangat baik atau sangat puas sebanyak 40 16 orang, yang menjawab baik sebanyak 10 6 orang, ang menjawab tidak baik atau tidak memuaskan sebanyak 20 8 orang. Hal ini berhubungan dengan masalah waktu atau massa penyelesaian prosedur administrasi yang memakan waktu. Secara umum kepuasan pelanggan ditentukan oleh terpenuhi tidaknya harapan pelanggan. Harapan pelanggan ini akan menjadi standar untuk menilai kinerja aktual suatu produk atau jasa. Jika apa yang diharapkan pelanggan terpenuhi dan sesuai dengan harapan maka akan timbulnya kepuasan pelanggan. Sebaliknya, jika apa yang diharapkan pelanggan tidak terpenuhi maka pelanggan akan merasa kecewa dan tidak puas atas pelayanan yang diberikan. Demikian pula halnya dengan kepuasan pasien dalam pelayanan rumah sakit, walaupun mereka menilai bahwa proses administrasi Universitas Sumatera Utara cenderung lambat namun pelayanan lain seperti pelayanan medis mereka menilai cukup memuaskan. Sebagai mana telah diuraikan sebelumnya bahwa kriteria keefektifan salah satu di antaranya adalah kriteria kepuasan yaitu ukuran keberhasilan organisasi dalam memenuhi kebutuhan karyawan dan anggotanya, termasuk di dalamnya para pelanggan dan rekanan, kepuasan mencakup sikap karyawan, pergantian karyawan, keabsenan, kelemburan dan keluhan-keluhan pelanggan. Pelanggan yang dipandang sebagai raja memiliki beberapa kebutuhan dasar, yaitu: a. Pelanggan memiliki keinginan untuk mendapatkan kebebasan dalam membuat keputusan menentukan pilihan sesuai dengan keinginannya; b. Keinginan pelanggan, apa yang diputuskan dan ditentukan selalu mendapatkan manfaat sesuai dengan keinginannya; c. Keinginan pelanggan apa yang diinginkan harus mendapatkan respon dan perhatian karena pelanggan menginginkan perhatian atas harga diri; d. Pelanggan menginginkan diprlakukan dengan jujur, artinya adanya keperdulian yang ikhlas, tetapi tetap mempertahankan standar profesional yang tinggi, dan makna dari apa yang dikatakan pemberi jasa; e. Pelanggan menginginkan disambut dengan ramah tamah, penuh senyum dengan tetap memperhatikan batas-batas etika yang berlaku; f. Keinginan pelanggan untuk diberitahu tentang kejadian sebelumnya, sehingga mereka merasa diakrabi dalam hubungan dengan pelanggan g. Pelanggan menginginka adanya rasa aman dan dilindungi haknya, aman dalam arti terhindar dari keputusan yang salah sehingga adiperlukan adanya kepastian dalam penetapan harga; Universitas Sumatera Utara h. Pelanggan berkeinginan untuk dianggap penting dan berharga. Dengan demikian, setelah mengukur tingkat kepuasan pasien di RSUP H. Adam Malik Medan menunjukkan tingkat keefektivan yang sangat sangat baik dari sudut kepuasan. Tabel 7 : Jawaban Responden Tentang kemampuan dan Ketrampilan Kerja Petugas Administrasi NO Kriteria Frekwensi Persentase

1. Sangat baik

20 50

2. Baik

20 50

3. Ragu-ragu Biasa saja

4. Tidak baik

5. Sangat tidak baik

Jumlah 40 100 Sumber : Penelitian Tahun 2010 Dari tabel di atas terlihat bahwa pasien menilai bahwa para petugas administrasi mempunyai ketrampilan dan kemampuan kerja yang sangat baik, yaitu sebanyak 50 20 orang , sedangkan yang menilai ketrampilan dan kemampuan kerja karyawan baik sebanyak 50 juga 20 orang. Dalam upaya meningkatkan kemampuan kerja para petugas administrasi, RSUP. H. Adam Malik Medan menyelenggarakan berbagai bentuk pelatihan untuk menambah kemampuan kerja para petugas admnistrasi tersebut. Pelatihan yang diberikan antara lain penggunaan komputer, metode-metode penyimpanan berkas dan sebagainya. Walaupun pelatihan tersebut belum diberikan secara teratur dan berkelanjutan. Salah satu kendala dalam pelaksanaan tugas administrasi tersebut adalah penempatan Universitas Sumatera Utara pegawai yang belum berdasarkan latar belakang pendidikan. Secara umum para petugas administrasi berlatarbelakang pendidikan di bidang medis dengan kemampuan administrasi yang masih kurang. Sehingga dalam menjalankan tugas, prosedur kerja didasarkan pada prosedur yang sudah ada tanpa ada inisiatif untuk menciptakan metode atau prosedur yang lebih efissien dan efektif. Pelatihan adalah pengembangan dalam rangka mutu sumber daya manusia. Penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan dalam upaya meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia merupakan keharusan yang menjadi tugas utama seorang pemimpin yang berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Tabel 8 : Jawaban Responden Tentang Keramahan Petugas Administrasi NO Kriteria Frekwensi Persentase

1. Sangat baik