Hubungan Variasi Bukaan Katup dengan NPSH Hubungan Variasi Bukaan Katub Isap dengan Tekanan pada Manometer Isap

82 m g V h c 1116 , 81 , 9 . 2 48 , 1 2 2 2    Sehingga kehilangan tinggi tekan total pada pipa tekan adalah: m h h h h h h h c t e v se f d 6230 , 1116 , 0179 , 0514 , 1005 , 1373 , 2043 ,              Sehingga tinggi tekan pompa adalah: m m h h H H H H d s ST L ST 2 9123 , 1 6230 , 2893 , 1          

4.3. Hubungan Variasi Bukaan Katup dengan NPSH

A pada Sisi Isap NPSH A yang tersedia dapat dihitung dengan menggunakan rumus sesuai persamaan 2.1, yaitu : s st v atm A h h P P NPSH       Dimana: P atm = Tekanan atmosfir = 1 atm = 10.332 kgfm 2 P v = Tekanan uap jenuh = 393,7 kgfm 2 suhu fluida 28 o C Universitas Sumatera Utara 83 γ = Berat jenis fluida = 996,2 kgfm 3 suhu fluida 28 o C h st = Head isap statis = Z 1 - Z 2 = 750 – 150 = - 600 mm = -0,6 m Gambar 4.2 Head statis pada sisi isap pompa h s = Kehilangan tinggi tekan pada pipa isap pada masing-masing bukaan katub isap. Sehingga diperoleh hubungan variasi bukaan katup dengan NPSH A pada sisi isap: m NPSH open valve A 30 , 10 2893 , 60 , 3952 , 3714 , 10 2893 , 60 , 2 , 996 7 , 393 2 , 996 10332 100           Dengan cara yang sama hubungan variasi bukaan katub dengan NPSH A pada pipa isap dapat ditabelkan seperti Tabel 4.1. Universitas Sumatera Utara 84 Tabel 4.1 Hubungan bukaan katup dengan NPSHA Tipe bukaan katup Kv hv hs NPSHA Open 100 Closed 25 Closed 50 Closed 75 0,16 0,64 2,72 15,20 0,0179 m 0,0715 m 0,3037 m 1,6970 m 0,2893 m 0,3429 m 0,5751 m 1,9684 m 10,30 m 10,23 m 10,00 m 8,61 m Sumber: Hasil perhitungan

4.4. Hubungan Variasi Bukaan Katub Isap dengan Tekanan pada Manometer Isap

Gambar 4.3 Hubungan variasi bukaan katup isap dengan tekanan isap Berdasarkan persamaan bernoulli diketahui bahwa: s h Z g V P Z g V P       2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2   s h g V P Z Z     2 2 2 2 2 2 1  P 1 P 2 Universitas Sumatera Utara 85 s h g V Z Z P 2 2 2 2 2 1 2 2 2        Dimana: P 1 = Tekanan fluida didalam reservoir isap= 0 Karena reservoir dalam kondisi terbuka V 1 = Kecepatan fluida didalam reservoir isap = 0 Karena reservoir dalam kondisi terbuka V 2 = Kecepatan fluida didalam pipa isap = 1,48 ms γ 1 = γ 2 = Berat jenis fluida = 996,2 kgfm 3 suhu fluida 28 o C Z 1 – Z 2 = Head statis reservoir isap - Head statis pompa sisi isap = Head yang dimiliki oleh zat cair pada sisi isap pompa ekivalen dengan tekanan mutlak pada sisi isap pompa = NPSH yang tersedia NPSH A h s = Kehilangan tinggi tekan pada pipa hisap,tergantung pada variasi bukaan katub isap dalam hal ini variasi katub ada 4 tipe, yaitu: full open 100, closed valve 25, closed valve 50 dan closed valve 75. Universitas Sumatera Utara 86 Sehingga : Hg cm kPa cm kgf m kgf h g V Z Z P s . 57 , 72 73 , 96 9861 , 44 , 9861 20 , 288 22 , 111 86 , 260 . 10 2893 , . 2 , 996 81 , 9 . 2 48 , 1 . 2 , 996 30 , 10 . 2 , 996 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2                  Dengan cara yang sama hubungan variasi bukaan katub dengan tekanan pada manometer isap dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Hubungan bukaan katup isap dan tekanan pada manometer isap No Tipe bukaan katup isap Tekanan atmosfer cm.Hg Tekanan vakum cm.Hg Tekanan manometer isap T abs T abs =T atm -T vakum 1 Open 100 76 72,57 3,43 2 Closed 25 71,67 4,33 3 Closed 50 68,29 7,71 4 Closed 75 47,88 28,12 Sumber: Hasil perhitungan Universitas Sumatera Utara 87

4.5. Hubungan Variasi Tinggi Tekan dengan Tekanan pada Manometer