Pola Aliran TINJAUAN PUSTAKA

19 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 0,9581 0,9431 0,9261 0,9073 0,8869 0,8647 0,8403 0,814 0,784 0,751 0,712 0,295 x 10 -6 0,244 x 10 -6 0,211 x 10 -6 0,186 x 10 -6 0,168 x 10 -6 0,155 x 10 -6 0,150x 10 -6 0,136 x 10 -6 0,131 x 10 -6 0,128 x 10 -6 0,127 x 10 -6 0,0332 0,0246 0,685 0,303 10,224 15,855 23,656 34,138 47,869 65,468 87,621 Sumber : Pompa Kompresor, Sularso, 2006

2.4. Pola Aliran

Dalam berbagai industri sebagian besar fluidanya mengalir pada pipa-pipa saluran tertutup closed conduit flow. Masalah utama yang muncul antara lain: 1. Terjadinya gesekan pada dinding pipa. 2. Terjadinya turbulensi karena gerakan relatif dalam molekul fluida yang dipengaruhi oleh viskositas fluida, kecepatan aliran dan bentuk pipa. 3. Terjadinya fluktuasi aliran akibat pemasangan belokan elbow dan pengecilan saluran mendadak sudden contraction. Dalam suatu aliran yang melewati sistem atau instalasi pipa maka akan terjadi hambatan aliran, hambatan tersebut diakibatkan oleh faktor- faktor bentuk instalasi. Hambatan aliran akan menyebabkan turunnya energi dari fluida tersebut yang sering disebut dengan kerugian tinggi tekan head loss atau penurunan tekanan pressure drop. Kedua faktor ini merupakan pengaruh yang ditimbulkan karena pengaruh gesekan fluida friction loss dan perubahan pola aliran terjadi karena fluida harus Universitas Sumatera Utara 20 mengikuti bentuk saluran dan dindingnya. Ketika pipa utama dialiri fluida yang bersifat turbulen, maka fluida dalam pipa akan mengalami pulsasi atau perubahan pola aliran yang dipengaruhi oleh kecepatan aliran meningkat dan tekanannya menurun. Salah satu besaran non-dimensional yang menggambarkan pola aliran fluida adalah Bilangan Reynolds. Pada tahun 1883 Osborne Reynolds menunjukkan bahwa penurunan tekanan tergantung pada parameter: kerapatan ρ , kecepatan U, diameter D dan viskositas µ absolute yang selanjutnya disebut dengan bilangan Reynolds. Penurunan tekanan merupakan fungsi dari faktor gesekan λ dan kekasaran relative dari dinding pada ε D, sehingga persamaannya menjadi : λ = f Re ε D 2.6 Menurut Henry Darcy 1857 yang melakukan eksperimen aliran dalam pipa, menyatakan bahwa kekarasan mempunyai dampak terhadap pola aliran, sehingga didapatkan faktor gesekan Darcy λ dengan persamaan 2.7 :    g D L h V f 2 2  2.7 Aliran fluida dalam pipa yang berbentuk lingkaran terbagi menjadi dua, yaitu aliran laminar dan turbulen. Karakteristik antara kedua aliran tersebut berbeda-beda dari segi kecepatan, debit dan massa jenisnya. Bilangan Reynolds dapat mendefinisikan kedua aliran tersebut, dengan persamaan 2.8 : Universitas Sumatera Utara 21    UD UD   Re 2.8 Dimana: ρ = Kerapatan massa fluida kgm 3 U = Kecepatan karakteristik ms d = Diameter saluran m µ = Viskositas dinamik kgm.s 2.4.1. Klasifikasi Pola Aliran Pola aliran pada pipa horizontal, ada efek kekuatan gravitasi untuk menggantikan cairan yang lebih berat mendekati pipa bagian bawah. Bentuk lain dari pola aliran dapat bertambah karena efek ini, dimana aliran tersebut dibagi dua lapisan. Banyak kriteria pola aliran yang kita perhatikan baik dari literature dan penelitian-penelitian, tetapi maksud dan tujuannya adalah sama. Deskripsi pola aliran menurut Collier 1980, dengan arah aliran horizontal adalah sebagai berikut:  Aliran gelembung Bubble flow  Aliran kantung gas atau sumbat cairan PlugSlug flow  Aliran acak Churn flow  Aliran cicin kabut tetes cairan Wispy-Annular flow  Aliran cincin Annular flow Universitas Sumatera Utara 22 Aliran gelembung Aliran kantung gas Aliran srata licin Aliran srata gelombang Aliran sumbat liquid Aliran cincin Gambar 2.5 Pola aliran pada pipa horizontal Gambar 2.6 Klasifikasi Pola aliran berdasarkan Reynolds Number Chi-2009

2.5. Aliran Fluida