136 pompa dalam batas toleransi dan hanya dioperasikan dalam waktu terbatas Zona C.
Sedangkan pada kondisi NPSH
A
= 10 m diperoleh kecepatan sebesar 2,99 x 10
-5
ms yang menunjukkan getaran dari mesin atau pompa dalam batas toleransi dan hanya
dioperasikan dalam waktu terbatas Zona C dan pada kondisi NPSH
A
= 8,61 m harga kecepatan getaran sebesar 3,16 x 10
-5
ms, menunjukkan getaran dari mesin masih dalam batas toleransi dan hanya dioperasikan dalam waktu terbatas.
4.10. Analisa Temperatur Fluida terhadap Kondisi Operasi
Pengukuran temperatur dilakukan pada tinggi tekan instalasi 2 meter dan titik pengukuran P-01 dengan arah pengukuran aksial, vertikal dan horizontal pada kondisi
operasi pompa 1 jam,2 jam,3 jam,4 jam,dan 5 jam dengan menvariasikan nilai NPSH
A
sesuai kondisi operasi. Untuk data hasil pengukuran temperatur dalam rumah pompa pada masing-masing kondisi operasi, selanjutnya data hasil pengukuran
dilakukan rekapitulasi dan diolah menjadi data eksperimental seperti ditunjukkan pada Tabel 4.47.
Universitas Sumatera Utara
137 Tabel 4.47 Rekapitulasi hasil pengukuran temperatur pada rumah pompa
untuk masing-masing kondisi operasi pompa Kondisi Operasi
Pompa jam NPSH
A
m Titik Pengukuran
Rata-rata
o
C T
Axial o
C T
Vertical o
C T
Horizontal o
C 1
10,3 28,4570
28,4733 28,5000
28,4767 10,23
28,4630 28,4967
28,5033 28,4878
10 28,5170
28,4967 28,5967
28,5367 8,61
28,6570 28,8000
28,5967 28,6844
2 10,3
29,2030 29,1133
29,2367 29,1844
10,23 29,3000
29,3600 29,3533
29,3378 10
29,3370 29,3500
29,4100 29,3656
8,61 29,5300
29,5367 29,4267
29,4978 3
10,3 29,6030
29,6500 29,6933
29,6489 10,23
29,6300 29,7967
29,7633 29,7300
10 29,7630
29,8000 29,7867
29,7833 8,61
29,7300 29,6967
29,8600 29,7622
4 10,3
29,8400 30,0533
29,8867 29,9267
10,23 29,9930
30,0267 29,8367
29,9522 10
30,1000 30,0000
29,9633 30,0211
8,61 30,2130
30,0700 30,3033
30,1956 5
10,3 30,2330
30,2967 30,0333
30,1878 10,23
30,1330 30,2000
30,2600 30,1978
10 30,2000
30,2000 30,2600
30,2200 8,61
30,2630 30,3133
30,3000 30,2922
Temperatur-NPS HA
28,35 28,4
28,45 28,5
28,55 28,6
28,65 28,7
10,3 10,23
10 8,61
NPS HA m T
e m
p e
r a
tu r
o
C
Gambar 4.32 Perbandingan temperatur rumah pompa dengan NPSH
A
yang bervariasi untuk kondisi operasi pompa selama 1 jam
Universitas Sumatera Utara
138 Dari Gambar 4.32 menunjukkan bahwa pada pengukuran temperatur fluida dalam
rumah pompa dengan memvariasikan nilai NPSH
A
terjadi peningkatan temperatur fluida selama penurunan NPSH
A
. Masing-masing peningkatan temperatur pada NPSHA = 10,23 m sebesar 0,011
o
C terhadap 10,30 m. Pada NPSH
A
= 10 m peningkatan temperatur terjadi sebesar 0,060
o
C terhadap NPSH
A
= 10,30 m. Sedangkan pada NPSH
A
= 8,61 m peningkatan temperatur terjadi sebesar 0,208
o
C terhadap NPSH
A
= 10,30 m.
Temperatur-NPSHA
29 29,05
29,1 29,15
29,2 29,25
29,3 29,35
29,4 29,45
29,5
10,3 10,23
10 8,61
NPSHA m T
em p
er a
tu r
o
C
Gambar 4.33 Perbandingan temperatur rumah pompa dengan NPSH
A
yang bervariasi untuk kondisi operasi pompa selama 2 jam
Universitas Sumatera Utara
139 Dari Gambar 4.32 menunjukkan bahwa pada pengukuran temperatur fluida dalam
rumah pompa dengan memvariasikan nilai NPSH
A
terjadi peningkatan temperatur fluida selama penurunan NPSH
A
. Masing-masing peningkatan temperatur pada NPSH
A
=10,23 m sebesar 0,153
o
C terhadap NPSH
A
=10,30 m. Pada NPSH
A
=10 m peningkatan temperatur terjadi sebesar 0,181
o
C terhadap NPSH
A
=10,30 m. Sedangkan pada NPSH
A
=8,61 m peningkatan temperatur terjadi sebesar 0,313
o
C terhadap NPSH
A
=10,30 m.
Gambar 4.34 Perbandingan temperatur rumah pompa dengan NPSH
A
yang bervariasi untuk kondisi operasi pompa selama 3 jam
Temperatur-NPSHA
29,55 29,6
29,65 29,7
29,75 29,8
10,3 10,23
10 8,61
NPSHA m T
em p
er a
tu r
o
C
Universitas Sumatera Utara
140 Dari Gambar 4.32 menunjukkan bahwa pada pengukuran temperatur fluida dalam
rumah pompa dengan memvariasikan nilai NPSH
A
terjadi peningkatan temperatur fluida selama penurunan NPSH
A
. Masing-masing peningkatan temperatur pada NPSH
A
=10,23 m sebesar 0,081
o
C terhadap NPSH
A
=10,30 m. Pada NPSH
A
=10 m peningkatan temperatur terjadi sebesar 0,134
o
C terhadap NPSH
A
=10,30 m. Sedangkan pada NPSH
A
=8,61 m peningkatan temperatur terjadi sebesar 0,113
o
C terhadap NPSH
A
=10,30 m.
Temperatur-NPSHA
29,70 29,80
29,90 30,00
30,10 30,20
30,30
10,3 10,23
10 8,61
NPSHA m T
em p
er a
tu r
o
C
Gambar 4.35 Perbandingan temperatur rumah pompa dengan NPSH
A
yang bervariasi untuk kondisi operasi pompa selama 4 jam
Universitas Sumatera Utara
141 Dari Gambar 4.32 menunjukkan bahwa pada pengukuran temperatur fluida dalam
rumah pompa dengan memvariasikan nilai NPSH
A
terjadi peningkatan temperatur fluida selama penurunan NPSH
A
. Masing-masing peningkatan temperatur terjadi pada NPSH
A
=10,23 m sebesar 0,026
o
C terhadap NPSH
A
=10,30 m. Pada NPSH
A
= 10 m peningkatan temperatur terjadi sebesar 0,094
o
C terhadap NPSH
A
=10,30 m. Sedangkan ada NPSH
A
=8,61 m peningkatan temperatur terjadi sebesar 0,269
o
C terhadap NPSH
A
=10,30 m.
Temperatur-NPSHA
30,12 30,14
30,16 30,18
30,2 30,22
30,24 30,26
30,28 30,3
30,32
10,3 10,23
10 8,61
NPSHA m T
em p
er a
tu r
o
C
Gambar 4.36 Perbandingan temperatur rumah pompa dengan NPSH
A
yang bervariasi untuk kondisi operasi pompa selama 5 jam
Universitas Sumatera Utara
142 Dari Gambar 4.36 terlihat bahwa pada untuk NPSH
A
=10,23 m terjadi peningkatan temperatur sebesar 0,010
o
C terhadap NPSH
A
=10,30 m. Pada NPSH
A
=10 m peningkatan temperatur terjadi sebesar 0,032
o
C terhadap NPSH
A
=10,30 m. Pada NPSH
A
=8,61 m peningkatan temperatur terjadi sebesar 0,104
o
C terhadap NPSH
A
=10,30 m. Kondisi diatas menunjukkan terjadi peningkatan temperatur selama penurunan NPSH
A
. Dari informasi grafik perbandingan temperatur fluida dalam rumah pompa dengan
NPSH
A
yang bervariasi untuk masing-masing kondisi operasi pompa dapat disajikan dalam tabel dan grafik verifikasi data temperatur pada berbagai nilai NPSH
A
dan kondisi operasi dalam seperti ditunjukkan pada Tabel 4.48 dan Gambar 4.37.
Tabel 4.48 Verifikasi data temperatur pada berbagai nilai NPSH
A
dan kondisi operasi
No NPSH
A
m Temperatur Rumah Pompa
o
C pada masing-masing kondisi operasi
1 jam 2 jam
3 jam 4 jam
5 jam 1
8,61 28,6844
29,4978 29,7622
30,1956 30,2922
2 10
28,5367 29,3656
29,7833 30,0211
30,2200 3
10,23 28,4878
29,3378 29,7300
29,9522 30,1978
4 10,3
28,4767 29,1844
29,6489 29,9267
30,1878
Universitas Sumatera Utara
143
Temperatur-NPSHA
28 28,4
28,8 29,2
29,6 30
30,4
8,4 8,6
8,8 9
9,2 9,4
9,6 9,8
10 10,2
10,4
NPSHA m T
e m
p e
r a
tu r
o
C
1 jam 2 jam
3 jam 4 jam
5 jam
Gambar 4.37 Verifikasi data temperatur pada berbagai nilai NPSH
A
dan kondisi operasi pompa
Dari Gambar 4.37 terlihat bahwa pada untuk kondisi operasi pompa selama 5 jam terjadi peningkatan temperatur selama kenaikan NPSH
A
sebesar 0,010
o
C terhadap NPSH
A
= 10,30 m. Pada NPSH
A
= 10 m peningkatan temperatur terjadi sebesar 0,032
o
C terhadap NPSH
A
= 10,30 m. Pada NPSH
A
= 8,61 m peningkatan temperatur terjadi sebesar 0,104
o
C terhadap NPSH
A
= 10,30 m. Kondisi diatas menunjukkan terjadi peningkatan temperatur selama penurunan NPSH
A
.
Universitas Sumatera Utara
144
4.11. Karakteristik Pola Aliran