150
4.12. Hubungan Bilangan Reynolds terhadap Perilaku Getaran
Pengukuran respon getaran pada pompa dengan bukaan katub isap dan tinggi tekan instalasi 2 meter dilakukan dengan variasi bukaan katub isap dimulai 20,
40, 60, dan 80. Maksud pengukuran ini adalah untuk menemukan karakteristik getaran dari pompa terhadap pola aliran.
4.12.1 Analisa Perilaku Getaran terhadap Bilangan Reynolds Pengukuran perilaku getaran diambil berdasarkan bilangan Reynolds dan
dilakukan dengan mengukur sinyal getaran simpangan, kecepatan dan percepatan untuk arah aksial, vertikal dan horizontal. Data hasil pengolahan tersebut dapat dilihat
pada Tabel 4.50 dibawah ini: Tabel 4.50 Data rata-rata pengukuran frekwensi domain
Direction Axial
Vertical Horizontal
Displacementμ m 2,32
0,40 0,43
Velocitycms 0,0448
0,0021 0,0144
Accelarationcms
2
0,0036 0,0013
0,0025
Untuk melihat data hasil pengukuran pada time domain dititik P-01, maka dapat dilihat nilai rata-ratanya pada tabel 4.51 dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
151 Tabel 4.51 Data rata-rata pengukuran time domain
Direction Axial
Vertical Horizontal
Displacementμ m 9,85
1,96 2,42
Velocitycms 0,0910
0,0331 0,0754
Accelarationcms
2
0,1666 0,1403
0,1113
Dengan menggunakan analisa perhitungan getaran sederhana persamaan 2.23, maka diperoleh hasil perhitungan data eksperimental yang menunjukkan fungsi frekuensi
dan fungsi waktu, seperti Tabel 4.52 dan 4.53. Tabel 4.52 Hasil perhitungan
t dan amplitudo pada frekwensi domain untuk bilangan Reynolds = 1480,35
Direction Axial
Vertical Horizontal
ω rads 3,94
5,63 2,3
ω .t rad 1,16
6,22 4
t sec 0,296
1,104 1,739
2Π t 1,86
6,93 10,92
A m 0,1E-04
3,7E-05 6,16E-06
Tabel 4.53 Hasil perhitungan t dan amplitudo pada time domain untuk
bilangan Reynolds = 1480,35 Direction
Axial Vertical
Horizontal rads
13 27,32
21,34 t rad
8 9,25
6,4 t sec
0,615 0,331
0,299 A m
0,7E-04 3,6E-05
2,18E-05
Universitas Sumatera Utara
152 Dengan cara yang sama hasil perhitungan ω t dan amplitudo pada frequency
domain dan time domain untuk masing-masing bilangan Reynolds dapat dihitung dan ditabelkan seperti Tabel 4.54 dan 4.55.
Tabel 4.54 Hasil perhitungan t dan amplitudo pada frequency domain untuk
bilangan Reynolds = 1512,28 Direction
Axial Vertical
Horizontal ω rads
3,93 5,7
4.51 ω .t rad
2,28 3,94
4,74 t sec
0,580 0,269
0,050 2Π t
3,64 1,69
6,59 A m
5,8E-05 1,4E-04
6,54E-06
Tabel 4.55 Hasil perhitungan t dan amplitudo pada time domain untuk
bilangan Reynolds = 1512,28 Direction
Axial Vertical
Horizontal rads
12,9 27,32
21,72 t rad
3,45 9,25
8,2 t sec
0,267 0,331
0,377 A m
1,64E-04 3,6E-05
1,70E-05
Tabel 4.56 Hasil perhitungan t dan amplitudo pada frequency domain untuk
bilangan Reynolds = 16826,80 Direction
Axial Vertical
Horizontal ω rads
8,71 5,63
5 ω .t rad
5,93 1,54
2,34 t sec
0,580 0,269
0,050 2Π t
0,68 0,273
0,468 A m
2,2E-04 1,5E-05
1,15E-06
Universitas Sumatera Utara
153 Tabel 4.57 Hasil perhitungan
t dan amplitudo pada time domain untuk bilangan Reynolds = 16826,80
Direction Axial
Vertical Horizontal
rads 12,9
27,9 28,8
t rad 7,63
9,92 12,5
t sec 0,591
0,355 0,434
A m 0,71E-04
3,3E-05 1,03E-05
Tabel 4.58 Hasil perhitungan t dan amplitudo pada frequency domain untuk
bilangan Reynolds = 17785,30 Direction
Axial Vertical
Horizontal ω rads
3,99 5,54
5,43 ω .t rad
3 4,4
4,14 t sec
0,751 0,794
0,576 2Π t
4,72 4,99
3,62 A m
4,4E-04 5,0E-05
8,30E-06
Tabel 4.59 Hasil perhitungan t dan amplitudo pada time domain untuk
bilangan Reynolds = 17785,30 Direction
Axial Vertical
Horizontal rads
13,5 26,37
22,33 t rad
6,72 8,92
3,43 t sec
0,497 0,338
0,153 A m
0,76E-04 1,19E-05
3,60E-05
4.12.2 Hubungan Pola Aliran terhadap Perilaku Getaran Pada masing-masing bentuk pola aliran memberikan respon getaran yang
berbeda-beda terutama amplitudo maksimumnya yang merupakan simpangan
Universitas Sumatera Utara
154 terjauhnya. Pada penelitian ini perilaku getaran yang diamati adalah simpangan,
kecepatan dan percepatan. Pada pengukuran respon getaran diperoleh amplitudo maksimum tertinggi terjadi pada saat pola aliran yang terbentuk aliran strata
gelombang yaitu sebesar 4,40 x10
-4
m pada penutupan katub 80 turbulen flow , sedangkan yang terendah terjadi pada saat aliran normal laminer flow yaitu sebesar
3,1 x 10
-6
m pada kondisi full open 0 closed. . Secara visual kavitasi teramati dengan terjadinya turbulensi aliran dan terdeteksi dengan naiknya amplitudo getaran
dengan menggunakan alat bantu vibrometer. Berdasarkan data pengukuran perilaku getaran berupa simpangan, kecepatan dan
percepatan pada arah aksial, vertikal dan horizontal dengan pengaturan flow control valve suction dapat ketahui hubungan sinyal getaran dengan pola aliran yang dapat
berguna sebagai indikator untuk mengidentifikasi permulaan terjadinya kavitasi pada pompa serta memberi gambaran secara visual hubungan pola aliran dengan respon
getaran pada pompa sentrifugal satu tingkat.
Universitas Sumatera Utara
155 Gambar 4.43 Hubungan pola aliran dan sinyal getaran pada Re = 1480,3
dengan kecepatan aliran = 1,39 ms
Dari Gambar 4.43 dapat dilihat bahwa arah simpangan terbesarnya terjadi pada arah aksial, hal ini berarti arah fluida masuk ke pompa. Pada pengukuran simpangan,
kecepatan dan percepatan terhadap bilangan Reynolds, diketahui bahwa masing- masing simpangan sebesar 2,6 x 10
-4
m, kecepatan dengan harga 2,2 x 10
-3
dan percepatan sebesar 1,8 x 10
-2
.
Universitas Sumatera Utara
156 Gambar 4.44 Hubungan pola aliran dan sinyal getaran pada Re = 1512,28,
dengan kecepatan aliran = 1,42 ms
Dari Gambar 4.44 dapat dilihat bahwa arah simpangan terbesarnya terjadi pada arah aksial, hal ini berarti arah fluida masuk ke pompa. Pada pengukuran simpangan,
Universitas Sumatera Utara
157 kecepatan dan percepatan terhadap bilangan Reynolds, diketahui bahwa masing-
masing simpangan sebesar 5,7 x 10
-4
m, kecepatan terbesar dengan harga 4,4 x 10
-3
ms dan percepatan terbesar dengan harga 0,9 x 10
-2
ms
2
pada Re= 1512.28.
Gambar 4.45 Hubungan pola aliran dan sinyal getaran pada Re = 16826 dengan kecepatan aliran = 1,58 ms
Universitas Sumatera Utara
158 Pada Gambar 4.45 dapat dilihat bahwa arah simpangan terbesarnya terjadi pada
arah aksial, hal ini berarti arah fluida masuk ke pompa. Pada pengukuran simpangan, kecepatan dan percepatan terhadap bilangan Reynolds, diketahui bahwa masing-
masing simpangan sebesar 1,2 x 10
-3
m, kecepatan dengan harga 1,06 x 10
-2
dan percepatan sebesar 0,9 x 10
-1
.
Gambar 4.46 Hubungan pola aliran dan sinyal getaran pada Re = 17785 dengan kecepatan aliran V
f
= 1,67 ms
Universitas Sumatera Utara
159 Pada Gambar 4.46 dapat dilihat bahwa arah simpangan terbesarnya terjadi pada
arah aksial, hal ini berarti arah fluida masuk ke pompa. Pada pengukuran simpangan, kecepatan dan percepatan terhadap bilangan Reynolds, diketahui bahwa masing-
masing simpangan sebesar 4,06 x 10
-3
m, kecepatan dengan harga 1,6 x 10
-2
dan percepatan sebesar 4,9 x 10
-1
. Dari Gambar 4.43 s.d 4.46 dapat dilihat bahwa kenaikan sinyal getaran pompa
dipengaruhi oleh bilangan Reynolds dan perubahan kecepatan alian fluida isap. Artinya besar kenaikan respon getaran berupa simpangan, kecepatan dan percepatan
akan sangat tergantung dari pola aliran yang terjadi akibat kecepatan aliran. Semakin tinggi kenaikan bilangan Reynolds maka semakin besar sinyal getarannya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa indikasi kavitasi teramati atau terdeteksi dengan naiknya amplitudo simpangan, kecepatan dan percepatan arah aksial atau searah
dengan fluida masuk dalam pompa. Hubungan pola aliran terhadap kenaikan amplitudo sinyal getaran seperti pada Tabel 4.60.
Tabel 4.60 Hubungan Pola aliran terhadap kenaikan sinyal getaran pompa sentrifugal yang dipengaruhi oleh bilangan Reynolds
Flow control valve suction
Reynolds Number Tipe Pola Aliran
Amplitudo sinyal getaran
20 closed 40 closed
60 closed 80 closed
1480,3 1512,2
16826 17785
Laminar Laminar
Turbulen Turbulen
2,6 x 10
-4
m 5,7 x 10
-4
m 1,2 x 10
-3
m 4,06 x 10
-3
m Sumber: Hasil Perhitungan
Universitas Sumatera Utara
160
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil verifikasi eksperimen dan teoritis untuk NPSHA = 10,30 meter memberikan kapasitas pengisian tangki terbesar dan perbandingan penurunan
kapasitas pengisian tangki untuk masing-masing NPSH
A
, sesuai Tabel 4.4, yaitu :
a. Untuk NPSH
A
= 10,23 m, perununan kapasitas pengisian tangki tekan adalah 18,06 pada tinggi tekan head 2 meter.
b. Untuk NPSH
A
= 10 m, penurunan tekanan kapasitas pengisian tangki tekana adalah 50,17 pada tinggi tekan head 2 meter.
c. Untuk NPSH
A
= 8,61 m, penurunan kapasitas pengisian tangki tekan adalah 62,29 pada tinggi tekan head 2 meter
2. Karakteristik getaran pompa sentrifugal berupa simpangan, kecepatan dan percepatan dapat diidentifikasikan untuk mendeteksi permulaan kavitasi
didalam pompa sentrifugal. Hasil penelitian menunjukkan respon getaran paling rendah terjadi pada NPSH
A
=10,30 m dengan harga simpangan
Universitas Sumatera Utara