Kompetensi SDM dan Sikap Petugas Pemberi Pelayanan

lapisan masyarakat, yang dulunya masyarakat beranggapan bahwa pelayanan perizinan sangat sulit diakses, di KPPTSP karena semua telah dilakukan secara terpadu maka pelayanan haruslah disederhanakan secara terpadu supaya tujuan untuk mempercepat pengurusan izin bisa dilaksanakan”. Kemudian berdasarkan jawaban masyarakat mengenai apakah KPPTSP sudah menetapkan prosedur dan biaya yang jelas dalam pengurusan izin, masyarakat juga kebanyakan menjawab sudah sangat jelas yaitu sebanyak 20 orang 80, artinya masyarakat telah mendapatkan kesederhanaan dari prosedur dan tata pelayanan. Mengenai masih adanya jawaban masyarakat terhadapa masih kurangnya kesederhanaan yang diperolah oleh sebagian kecil masyarakat adalah disebabkan karena pengaruh dari aspek-aspek atau indikator lainnya seperti perbedaan jenis pelayanan yang diurus yang membuat perbedaan persayaratan dan prosedur yang digunakan.

5.3.2 Kompetensi SDM dan Sikap Petugas Pemberi Pelayanan

Pemberian izin kepada masyarakat tidak terlepas dari kompetensi petugas atau aparatur pemberi pelayanan perizinan. Khusus untuk para petugas perizinan di KPPTSP sumber daya manusia yang mereka miliki masih kurang sehingga mempengaruhi kualitas pelayanan perizinan tersebut. Pernyataan ini didukung seperti yang disampaikan oleh bapak Muhammad yang mengatakan bahwa : “Pelayanan di KPPTSP belum menunjukan kualitas yang cukup baik karena petugas yang melayani pengurusan izin masih banyak belum mengetahui tugas dan fungsi mereka sehingga membuat kecenderungan diantara mereka saling melempar tugas dan tanggung jawab yang berpengaruh terhadap penyelesaian pelayan perizinan tersebut”. Universitas Sumatera Utara Terjadinya keterlambatan penerbitan dokumen izin tersebut memang bukan sepenuhnya kesalahan dari petugas perizinan masalah ini juga diakibatkan karena, selama ini petugas belum pernah mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang khusus dalam upaya pemberian pelayanan perizinan dalam pola pelayanan terpadu satu pintu. Masih adanya beberapa petugas di KPPTSP Kabupaten Gayo Lues yang merupakan pegawai yang diperbantukan untuk KPPTSP, yang membuat kadang kala petugas tersebut bekerja dengan setengah hati dan tidak maksimal karena petugas tersebut menganggap mereka bukan pegawai tetap dan kurang memiliki tanggung jawab terhadap tugas yang dibebankan. Akibat keadaan ini juga petugas yang diperbantukan ini terkadang masuk di kantor induknya dan terkadang masuk di KPPTSP . Kondisi semacam ini membuat tugas yan dibebankan kepada para petugas tersebut tidak dijalankan semaksimal mungkin. Keadaan ini jika dibiarkan sangat lah mengganggu kestabilan KPPTSP dalam menjaga dan memberikan kualitas pelayanannya, sehingga memungkinkan keadaan seperti ini bisa menyebabakan rendahnya kualitas pelayanan perizinan di kantor tersebut. Sikap Petugas Pemberi pelayanan Hal yang sangat dituntut dari petugas pemberi pelayanan adalah sikap, kesopanan dan keramahan petugas kepada seluruh konsumen atau masyarakat pengguna jasa pelayanan KPPTSP Kabupaten Gayo Lues tersebut. Merupakan hak dari setiap konsumen yaitu untuk memperoleh kualitas pelayanan terbaik Universitas Sumatera Utara tanpa adanya sindiran serta untaian kata yang menyebabkan hilangnya kenyamanan dari pelayanan yang diberikan. Dengan mengacu kembali pada penyajian data tentang profesionalisme dan sikap petugas dalam memberikan pelayanan menunjukkan persentase yang yaitu 54,3 masyarakat menyatakan bahwa petugas di KPPTSP sudah sangat profesional, sopan dan ramah serta memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaannya, tetapi pernyataan ini tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya pegangan untuk melihat profesionalisme petugas dalam melayani perizinan, karena selebihnya 45,7 masyarakat menyatakan bahwa petugas KPPTSP kurang profesional dan menyatakan tidak profesional dikarenakan pelayanan yang diberikan masih kurang memuaskan. Keterlambatan penyelesaian penerbitan dokumen izin tersebut menunjukkan bahwa petugas pelayanan kurang profesional dalam melaksanakan tugasnya, sebenarnya keterlambatan pelayanan tersebut tidak semuanya murni dari ketidak profesionlan petugas pelayanan, keterlambatan pelayanan tersebut bisa juga disebabkan dari beberapa aspek dalam pelayanan itu sendiri, karena setiap jenis izin memiliki perbedaan mekanisme serta waktu penyelesaian yang tak bisa disamakan karena memang pada dasarnya izin tersebut memiliki kegunaan yang berbeda membuat pemprosesan dan pejabat yang menada tanganinya juga berbeda serta waktu penyelesaiannya juga pasti akan berbeda. Seperti misalnya, ada jenis izin yang mesti ditanda tangani oleh pejabat diluar kewengan kepala KPPTSP menjadi terlambat penyelesaiannya. Dan dari dampak negatif keterlambatan tersebut masyarakat menilai dan beranggapan bahwa keterlambatan tersebut disebabkan ketidak profesionalan petugas dalam Universitas Sumatera Utara melaksanakan tugasnya. Hal inilah yang membuat buruknya citra petugas pelayanan di KPPTSP karena dianggap masih mempersulit dan memperlambat pengurusan izin-izin tersebut.

5.3.3 EkonomisBiaya Pelayanan Yang Terjangkau