Daerah kepada kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu KPPTSP sehingga dalam kurun waktu satu tahun lebih kantor tersebut tidak beroperasi
sebagaimana mestinya. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gayo Lues
saat ini telah menerima pelimpahan wewenang untuk melayani 49 jenis izin yang selanjutnya akan dianalisis berdasarkan dari data-data primer dan data sekunder
yang diperoleh saat melakukan penelitian untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini.
Berdasarkan penelitian yang telah berlangsung pada bulan januari 2010 untuk mengetahui bagaimana efektivitas pembentukan KPPTSP di Kabupaten
Gayo Lues dapat dilihat pada analisa data di bawah ini :
5.2 Efektivitas Pembentukan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu KPPTSP Kabupaten Gayo Lues
Untuk mengukur efektivitas pembentukan Kantor Pelayanan Perizinan Satu Pintu KPPTSP Kabupaten Gayo Lues digunakan indikator-indikator yang
dianggap mampu menjelaskan permasalah mengenai efektivitas kantor tersebut.
5.2.1 Adanya Pencapaian Tujuan atau Sasaran
Pembentukan KPPTSP di Kabupaten Gayo Lues memiliki tujuan yaitu : 1.
Mewujudkan pelayanan yang prima melalui peningkatan kualitas SDM aparatur dan sistem kinerja yang baik.
2. Menciptakan kepuasan masyarakat sehingga masyarakat akan ikut aktif
berperan serta dalam pelaksanaan pembangunan daerah.
Universitas Sumatera Utara
Dengan mengacu pada hasil pengamatan penelitian serta berdasarkan fakta yang ada bahwa tujuan dari pemberian pelayanan prima kepada masyarakat belum
bisa sepenuhnya dikatakan efektif, hal ini dikarenakan masih banyaknya masyarakat merasa kurangnya kualitas pelayanan perizinan di KPPTSP
Kabupaten Gayo Lues, masih banyak masyarakat yang mengurus izin menyatakan tingginya biaya pelayanan perizinan dan lamanya waktu untuk mengurus izin
serta belum adanya kejelasan waktu penyelesaian pelayanan perizinan tersebut. Sehingga kepuasan masyarakat yang mengurus izin masih kurang dari 100 yang
menyatakan puas, permasalahan ini banyak disebabkan oleh adanya perbedaan- perbedaan yang signifikan dari setiap izin yang diurus oleh masyarakat mengenai
prosedur dan persyaratannya sehingga tujuan yang telah dirumuskan belum tercapai sesuai yang telah ditetapkan.
Jika dilihat dari penetapan tujuan yang telah dirumuskan bahwa melalui penerapan pola pelayanan satu pintu diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif
masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan, sehingga keikutsertaan masyarakat bisa berperan aktif dalam meningkatkan dan menentukan arah pembangunan yang
lebih baik. Kondisi tersebut, saat ini masih diragukan bisa terealisasi dengan baik, karena keadaan pelayanan perizinan yang diharapkan dapat mewujudkan itu
semua belum bekerja secara optimal dan efektif.
5.2.2 Wewenangan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Gayo Lues
Setiap organisasi pelayanan pasti mempunyai wewengan, karena dengan adanya kewenangan organisasi bisa bekerja berdasarkan kewenangan yang
Universitas Sumatera Utara
dimilikinya. Begitu juga dengan KPPTSP di Kabupaten Gayo Lues merupakan institusiorganisasi yang bertugas sebagai penyedia pelayanan service provider
di bidang perizinan. Dari pengklasifikasian jenis izin berdasarkan pejabat yang yang berhak
menanda tanganinya, hanya 18 izin dari total 49 jeniz izin yang ada, yang penanda tanganan serta prosesnya dilakukan oleh KPPTSP. Izin selebihnya ditanda tangani
oleh Bupati dan para kepala SKPD Pemerintah Daerah yang terkait. Dari hasil penelitian dan pengamatan menunjukkan bahwa wewenang
yang yang telah dilimpahkan kepada kepala KPPTSP saat ini telah terlaksana cukup baik. Kualitas pelayanan perizinan mengenai jenis izin yang diproses serta
ditanda tangani oleh kepala KPPTSP juga tak menemui permasalahan yang menyebabkan rendahnya kualitas pelayanan.
Lain halnya untuk jenis pelayanan perizinan yang pemprosesannya saja dilakukan di KPPTSP tersebut, banyak masyarakat yang merasakan izin yang
mereka urus menjadi tak ada kejelasan waktu penyelesaiannya. Akibat dari ini masyarakat berpendapat bahwa ada atau tidak adanya KPPTSP sama saja yang
membuat kepercayaan masyarakat terhadap institusi pelayanan publik akan semakin berkurang.
Dengan adanya pembagian kewenangan antara Bupati, kepala SKPD dan kepala KPPTSP dalam tahap penanda tanganann izin inilah yang menghambat
peningkatan kualitas pelayanan perizinan yang diterima masyarakat. Sebenarnya esensi dari adanya konsep pelayanan terpadu satu pintu yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Pusat yang diintruksikan kepada seluruh daerah di Indonesia agar membentuk pola pelayanan terpadu satu pintu adalah untuk mempermudah
Universitas Sumatera Utara
pengurusan perizinan sehingga mamapu mendorong dan meningkatkan serta memperb aiki iklim investasi di setiap daerah, dengan pertimbangan jenis lembaga
diserahkan kepada daerah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Pemerintah Daerah Kabupaten Gayo Lues dalam membentuk
penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu satu pintu, memilih jenis kelembagaan dalam bentuk kantor yang diprediksi mampu mengatasi
permasalahan izin yang dialami oleh setiap daerah, ternyata masih memiliki kekurangan sehingga layanan izin yang telah dikonsepkan dengan baik ternyata
aplikasinya tak banyak membawa perubahan yang berarti. Kondisi ini terjadi karena kesalahan Pemerintah Daerah dalaam memilih
jenis kelembagaan yang diperlukan, sebab kalau jenis lembaga pelayanan perizinan yang masih berbentuk kantor seluruh kewenangan tidak bisa
dilimpahkan kepada kepala KPPTSP, dikarenakan secara peraturan yang ada pejabat kepala kantor itu ditempati oleh pejabat yang bereselon III, sedangakan
sebagian jenis izin itu memang harus disahkan oleh pejabat yang telah memiliki jabatan eselon II. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Kepala Seksi
Pelayanan Perizinan, ibu Siti Sahrah,SE.Ak,yang megatakan bahwa : “Selama lembaga pelayanan ini masih berbentuk kantor, pelayanan
perizinan tidak akan bisa efektif, karena jika lembaga masih berbentuk kantor, karena kewenangan untuk menanda tangani izin-izin masih dipecah-pecah. Oleh
sebab itu perubahan status kelembagaan kantor ini sangat diperlukan. Baik nantinya berbentuk dinas ataupun badan yang diikuti dengan pergantian pejabat
yang memimpin institusi tersebut menjadi pejabat yang bereselon II, sehingga nantinya semua izin bisa kita proses dan ditanda tangani di institusi pelayanan
terpadu satu pintu tersebut”.
Berdasarkan pendapat di atas bahwa, jenis lembaga perizinan sangat menentukan dan mempengaruhi pelayanan perizinan yang diterima. Dan jenis
Universitas Sumatera Utara
lembaga yang dibutuhkan oleh Kabupaten Gayo Lues bukanlah dalam bentuk kantor melainkan bentuk dinas atau badan. Supaya aktualisasi peningkatan
terhadap palayanan perizinan benar adanya. Kesemuanya ini bisa terimplementasi dan terwujud bila ada kemauan
politik dari kepala daerah di Kabupaten Gayo Lues, dalam kesungguhan untuk membangun daerah teresebut untuk lebih baik melalui sekor pelayanan perizinan,
karena sektor perizinan sangatlah besar pengaruhnya bagi kemajuan pembangunan daerah serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD.
5.2.3 Peraturan-Peraturan Yang Menjadi Landasan Kerja KPPTSP