Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Tata Cara Penyajian Hubungan Antara Persepsi Pasien Mengenai Jadual Penyajian

41 Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan rumus Chi square Jika tidak memenuhi syarat uji tersebut, dimana syarat uji Chi square adalah tidak ada sel yang nilai observed yang bernilai nol dan tidak ada sel yang nilai expeted kurang dari 5, jika syarat uji Chi square tidak terpenuhi maka uji alternatif yang dipakai adalah uji fisher.

4.2.1 Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Tata Cara Penyajian

Makanan Rumah Sakit dengan Terjadinya Sisa Makanan Pengkategorian tata cara penyajian makanan dalam penelitian ini, meliputi baik dan kurang baik. Sedangkan sisa makanan dikategorikan menjadi 2, yaitu tinggi dan rendah. Berdasarkan hasil analisis uji crosstab yang pertama diperoleh hasil yang tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji chi square, yaitu terdapat 2 sel yang nilai expectednya kurang dari 5, maka dilakukan uji fisher diperoleh nilai p value sebesar 1,000 sehingga nilai p0,05 dan Ho diterima, yang artinya tidak ada hubungan antara persepsi pasien mengenai tata cara penyajian makanan dengan terjadinya sisa makanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Tabel 10 Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Tata Cara Penyajian Makanan dengan Terjadinya Sisa Makanan Tata cara penyajian Sisa makanan Jumlah Nilai p Tinggi Rendah n n N Kurang Baik 5 62,5 3 37,5 8 100 1,000 Baik 22 59,5 15 40,5 37 100 Jumlah 27 60,0 18 40,0 45 100

4.2.2 Hubungan Antara Persepsi Pasien Mengenai Jadual Penyajian

Makanan Rumah Sakit Dengan Terjadinya Sisa Makanan 42 Pengkategorian jadual makanan dalam penelitian ini, meliputi tepat dan tidak tepat. Sedangkan sisa makanan dikategorikan menjadi 2, yaitu tinggi dan rendah. Berdasarkan hasil analisis uji crosstab diperoleh hasil yang memenuhi syarat untuk dilakukan uji chi square diperoleh nilai p value sebesar 0,010, sehingga nilai p0,05 dan Ho ditolak, yang artinya ada hubungan antara persepsi pasien mengenai jadual penyajian makanan dengan terjadinya sisa makanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Serta diperoleh koefesien kontingensi cc=0,396 artinya ada hubungan yang lemah antara jadual penyajian makanan dengan terjadinya sisa makanan di RSUD Kota Semarang. Tabel 11 Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Jadual Penyajian Makanan dengan Terjadinya Sisa Makanan Jadual penyajian Sisa makanan Jumlah Nilai p CC Tinggi Rendah n n N Kurang tepat 23 74,2 8 25,8 31 100 0,010 0,396 Tepat 4 28,6 10 71,4 14 100 Jumlah 27 60,0 18 40,0 45 100 4.2.3 Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Suasana Lingkungan Tempat Perawatan RS dengan Terjadinya Sisa Makanan Pengkategorian suasana lingkungan tempat perawatan dalam penelitian ini, meliputi baik dan kurang baik. Sedangkan sisa makanan dikategorikan menjadi 2, yaitu tinggi dan rendah. Berdasarkan hasil analisis uji crosstab diperoleh hasil yang memenuhi syarat untuk dilakukan uji chi square diperoleh nilai p value sebesar 0,161, sehingga nilai p0,05 dan Ho diterima, yang artinya tidak ada 43 hubungan antara persepsi pasien mengenai keadaan lingkungan tempat perawatan dengan terjadinya sisa makanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Tabel 12 Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Suasana Lingkungan Tempat Perawatan dengan Terjadinya Sisa Makanan Suasana Lingkungan Tempat Perawatan Sisa makanan Jumlah Nilai p Tinggi Rendah n n N Kurang Baik 16 72,7 6 27,3 22 100 0,161 Baik 11 47,8 12 52,2 23 100 Jumlah 27 60,0 18 40,0 45 100

4.2.4 Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Makanan dari Luar

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang berhubungan dengan adanya sisa makanan biasa pada pasien rawat inap di kelas III RSUD Pirngadi Medan

20 222 99

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISA MAKANAN PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT DJATIROTO LUMAJANG

7 30 154

Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap di rumah sakit Haji Jakarta tahun 2011

12 44 226

FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISA MAKANAN BIASA PASIEN BANGSAL RAWAT INAP RSUD SALATIGA Faktor-Faktor Eksternal Yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan Biasa Pasien Bangsal Rawat Inap RSUD Salatiga.

0 1 18

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Eksternal Yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan Biasa Pasien Bangsal Rawat Inap RSUD Salatiga.

1 2 5

FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISA MAKANAN BIASA PASIEN BANGSAL RAWAT INAP Faktor-Faktor Eksternal Yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan Biasa Pasien Bangsal Rawat Inap RSUD Salatiga.

0 2 16

FAKTOR – FAKTOR INTERNAL PASIEN YANG Faktor – Faktor Internal Pasien Yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan Di Ruang Rawat Inap Kelas Iii Rsud Kajen Kabupaten Pekalongan.

0 0 18

PENDAHULUAN Faktor – Faktor Internal Pasien Yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan Di Ruang Rawat Inap Kelas Iii Rsud Kajen Kabupaten Pekalongan.

0 1 5

(ABSTRAK) FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA SISA MAKANAN PADA PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI RSUD KOTA SEMARANG.

0 0 3

Faktor-faktor yang berhubungan dengan adanya sisa makanan biasa pada pasien rawat inap di kelas III RSUD Pirngadi Medan

0 0 14