20
Kegiatan Pembelajaran 2
Karena seorang guru tidak hanya berkewajiban menyampaikan materi pelajaran, tetapi unsur behaviour change dalam konteks kepribadian juga harus senantiasa
menjadi tujuan utama pembelajaran seorang guru. Jadi, guru harus mampu berkomunikasi secara psikologis dengan peserta didiknya. Agar tujuan
pembelajaran yaitu behaviour change tersebut dapat tercapai.
d. Model pragmatis
Model pragmatis ini berkaitan dengan kompleksitas waktu. Model pragmatis memiliki dua arah unsur yang dipandang amat penting, yaitu pertama, tindakan
atau perilaku individu, yang dipandang sebagai unsur fundamental fenomenan komunikasi; inipun dianggap sebagai ‘Lokus’ komunikasi yang akibatnya
komunikasi dipandang sama atau identik dengan perilaku itu sendiri. Kedua, Unsur waktu, yang dipandang sebagai dimensi tersendiri,yang muncul akibat
dari kedua unsur itu sendiri. Tindakan atau perilaku individu dipandang terjadi dalam suatu rangkaian peristiwa yang berkesinambungan, sehingga keberurutan
tindakan atau perilaku individu itu menjadi penting. Urutan-urutan perilaku atau tindakan dari fase ke fase berikutnya membentuk
dinamik suatu sistem komunikasi. Dalam sistem ini interaksi-interaksi ganda yang paling ‘redundan’ dinamakan ‘pola’. Jadi, untuk dapat memahami komunikasi
manusia dalam perspektif pragmatis maka orang harus mencari dan memahami pola-pola interaksinya.
Model komunikasi pragmatis akan efektif dalam memecahkan kendala belajar bila guru dapat mendesain, memanfaatkan, dan mengelolanya dengan baik.
Guru dapat memanfaatkan kondisi atau keadaan kelas dengan efektif dan efisien apabila guru dapat memanfaatkan model komunikasi ini dalam proses
pembelajaran. Model komunikasi pragmatis tentunya sulit untuk dikembangkan apabila suasana
diskusi tersebut kurang mendukung. Untuk menjadikan metode diskusi ini efektif, lagi-lagi peranan guru dalam berkomunikasi dengan peserta didiknya, dan
mengkomunikasikan dirinya dengan repserentasi yang tepat perlu di tingkatkan. Apabila model komunikasi pragmatis ini dapat diterapkan dalam proses
pembelajaran melalui metode diskusi, maka hal ini akan mempermudah guru
Bahasa Inggris SMP KK G
21
dalam menyampaikan materi dan tentunya mempermudah peserta didik dalam menyerap materi pembelajaran. Penerapan model komunikasi pragmatis dalam
metode diskusi ini memiliki korelasi dengan keterampilan guru dalam menggunakan model komunikasi mekanistis, psikologis, dan interaksional.
Metode dan Teknik Komunikasi Efektif
Sosok guru di mata peserta didiknya merupakan seorang yang serba tahu dan bijaksana, sehingga peserta didik merasakan ada orang lain tempat mengadu,
selain orang tuanya di rumah. Mereka merasa mempunyai orang tempat berlindung, bertanya, berdiskusi, dan tempat meminta nasihat untuk bisa
memecahkan persoalan yang dihadapinya. Berhadapan dengan peserta didik di kelas, guru merupakan sumber informasi
dan ilmu pengetahuan. Guru dituntut untuk lebih banyak merangsang peserta didiknya dengan mengomunikasikan beberapa fakta yang terkait dengan mata
pelajarannya dan bisa mempengaruhi peserta didiknya kearah suatu aktivitas tertentu. Dengan kata lain, dalam suasana pembelajaran terjadi proses
komunikasi antara gurudengan peserta didiknya. Pada umumnya proses pembelajaran berlangsung secara terencana di dalam
kelas dan bersifat tatap muka dalam kelompok yang relatif kecil. Meskipun demikian guru sewaktu-waktu dapat mengubah bentuk komunikasi kelompok itu
menjadi komunikasi antarpersonal, bahkan tidak mustahil akan terjadi komunikasi intrapersonal pada diri peserta didiknya masing-masing. Dalam
keadaan demikian akan terjadi pula suatu dialog yang menimbulkan komunikasi dua arah, dimana guru dan peserta didik bisa berubah-ubah kedudukan sebagai
unsur komunikasinya. Suatu waktu guru berlaku sebagai komunikator, dan peserta didik merupakan komunikannya. Di saat lain, kondisi menghendaki si
peserta didik menjadi komunikator, dan guru menjadi komunikannya. Komunikasi dua arah akan terwujud apabila peserta didik bersikap responsif.
Sebaliknya apabila mereka bersikap pasif, hanya mendengar atau mencatat saja, tanpa ada gairah untuk mengajukan pertanyaan atau komentar, meskipun
komunikasinya bersifat tatap muka, maka prosesnya tetap berlangsung satu arah dan komunikasi pun tidak efektif lagi. Demi tepat gunanya komunikasi bagi