BAB V PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pengetahuan tentang Taburia tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan tindakan pemberian Taburia.
Kemudian variabel persepsi tentang program Taburia juga tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan tindakan pemberian Taburia.
5.1 Hubungan Variabel Pengetahuan tentang Taburia dengan Tindakan
Pemberian Taburia di Kelurahan Gaharu
Pengetahuan adalah hasil tahu seseorang terhadap objek melalui pancaindra yang dimilikinya penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan
atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang Notoatmodjo, 2007.
Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa pemberian Taburia tidak didasari dari pengetahuan, sebab dari 92 responden yang memiliki pengetahuan yang
baik tentang Taburia, hanya sebanyak 5 responden 5,4 yang memberikan Taburia kepada balitanya secara rutin, dan sebanyak 87 responden 93,5 tidak memberikan
Taburia kepada balitanya secara rutin. Pengetahuan ibu balita yang baik ini dikarenakan para kader posyandu dan petugas puskesmas senantiasa memberikan
penyuluhan kepada mereka. Jika hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dengan tindakan pemberian Taburia, maka hal itu tidak
sepenuhnya membuktikan pengetahuan tidak ada hubungannya dengan tindakan ibu
Universitas Sumatera Utara
dalam pemberian Taburia bagi balitanya. Dari hasil penelitian di lapangan didapatkan bahwa anak balitanya tidak mau mengonsumsi Taburia karena tidak suka dengan rasa
dan baunya. Pada saat ibu memberikan Taburia kepada anak balitanya, anak tersebut menolak untuk memakan nasinya sehingga nasi tersebut tidak habis. Selain itu anak
balita lebih suka makanan yang berkuah, sehingga Taburia tidak bisa digunakan karena Taburia tidak boleh ditaburkan pada makanan yang berkuah. Hal ini
menyebabkan ibu balita tersebut tidak melanjutkan pemberian Taburia kepada anak balitanya. Jadi, walaupun pengetahuan ibu sudah baik, namun ia tidak memberikan
Taburia kepada anak balitanya. Hal ini sejalan dengan penelitian Dewi 2010 yang menyatakan bahwa tidak
ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan tindakan pemenuhan kecukupan gizi balita di Posyandu Delima Desa Tiron Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri.
Namun hal ini tidak sejalan dengan penelitian Bangun 2010 yang menyatakan bahwa pengetahuan mempunyai pengaruh terhadap tindakan ibu dalam pencegahan
gizi buruk pada balita. Penelitian lain yang dilakukan oleh Isharianto 2007 menyebutkan bahwa pengetahuan ibu mempunyai pengaruh terhadap tindakan
penanggulangan kasus gizi kurang pada balita. Jadi dalam hali ini pengetahuan belum mampu mejadi faktor dominan dalam pemberian Taburia bagi anak balita di
Kelurahan Gaharu Kecamatan Medan Timur.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Hubungan Variabel Persepsi tentang Program Taburia dengan Tindakan