Pembatasan Masalah Perumusan Masalah
12 Pada gambar 1 terlihat bahwa nilai tukar Rupiah terhadap Dollar
sangat fluktuatif dengan trend yang cenderung melemah depresiasi. Nilai tukar Rupiah melemah pada pertengahan 2011 sampai dengan akhir 2015.
Apabila perusahaan yang melakukan perjanjian transaksi pada periode tersebut, seperti impor bahan baku maupun memperoleh utang dalam mata
uang asing, maka perusahaan harus menukarkan Rupiah dan membayar dengan nominal yang lebih banyak, bila waktu jatuh tempo pembayaran
berada pada periode tersebut. Namun, hal ini dapat dihindari apabila perusahaan melakukan hedging risiko nilai tukar dengan menggunakan
instrumen derivatif untuk meminimalisir kerugian. Gambar 2
Gambar 2 menunjukkan grafik BI Rate dan tingkat inflasi. Menurut Bank Indonesia, BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan
sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. Mempertimbangkan faktor-faktor lain
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Jan -13
Mar -13
May-13 Ju
l-13 S
e p
-13 N
o v-13
Jan -14
Mar -14
May-14 Ju
l-14 S
e p
-14 N
o v-14
Jan -15
M ar
-15 May-15
Ju l-15
S e
p -15
N o
v-15
Grafik BI Rate dan Inflasi 2013 - 2015
BI Rate Inflasi
13 dalam perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI
Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate apabila
inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah ditetapkan. Perubahan BI Rate yang merupakan suku bunga acuan akan
memengaruhi suku bunga pinjaman perbankan. Besarnya suku bunga yang dikenakan oleh bank akan menjadi risiko tersendiri karena dapat
memberatkan bagi perusahaan yang membutuhkan pinjaman untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya.
Pilihan untuk memperoleh pinjaman baik dalam mata uang dalam dan luar negeri beserta suku bunga yang dikenakan oleh pihak pemberi
pinjaman bank dalam negeri atau luar negeri, menjadi pertimbangan yang penting bagi perusahaan. Suku bunga yang tinggi akan
mengakibatkan besarnya beban bunga yang dikenakan terhadap pinjaman tersebut. Hal ini akan memberatkan perusahaan, sehingga perusahaan
memiliki risiko gagal bayar karena tidak bisa membayar utang beserta beban bunganya yang tinggi. Salah satu cara yang dapat dilakukan
perusahaan untuk menangani risiko ini adalah dengan melakukan hedging untuk risiko suku bunga.
2. Jenis-jenis Eksposur Valuta Asing Eksposur valuta asing adalah kepekaan perubahan dalam nilai rill
asset, kewajiban atau pendapatan operasi yang dinyatakan dalam mata uang domestik terhadap perubahan kurs yang tidak terantisipasi Levi,