Acetobacter xylinum PENELAAHAN PUSTAKA

G6PD = Glukosa-6-fosfat dehidrogenase PGI = Fosfoglukosa isomerase FHK = Fruktosa heksokinase PTS = Sistem Fosfotransferase EMP = Jalur lintasan Embden Myerhoff

B. Acetobacter xylinum

Bakteri Acetobacter xylinum berbentuk elips atau tongkat yang melengkung. Kultur yang masih muda merupakan bakteri g negatif, sedangkan kultur yang sudah agak tua merupakan bakteri dengan g yang bervariasi. Acetobacter merupakan bakteri aerob, yang memerlukan respirasi dalam metabolisme. Acetobacter dapat mengoksidasi etanol menjadi asam asetat, juga dapat mengoksidasi asetat dan laktat menjadi CO 2 dan H 2 O Banwart,1981 Acetobacter xylinum berperan dalam pembuatan nata de coco. Acetobacter xylinum mampu mensintesis selulosa dari gula yang dikonsumsi. Nata yang dihasilkan berupa pelikel yang mengambang dipermukaan substrat Acetobacter xylinum dapat membentuk suatu lapisan yang mencapai beberapa sentimeter pada permukaan substrat cair tempat hidupnya. Bakteri itu sendiri terperangkap di dalam massa fibril yang dibuatnya. Untuk dapat menghasilkan massa yang kokoh, kenyal, tebal,putih dan tembus pandang perlu diperhatikan suhu inkubasi, komposisi dan pH medium Hidayat, 2006. Pembentukan nata de coco atau selulosa bakteri dapat dijelaskan sebagai berikut: sel-sel Acetobacter xylinum mengambil glukosa dari larutan gula dan air kelapa kemudian digabungkan dengan asam lemak membentuk precursor penciri nata, pada membran sel precursor ini selanjutnya dikeluarkan dalam bentuk ekskresi dan bersama-sama dengan enzim mempolimerisasikan glukosa menjadi selulosa di luar sel. Selulosa yang terbentuk diduga berasal dari pelepasan lendir Acetobacter xylinum yang merupakan hasil sekresi proses metabolisme gula yang ditambahkan pada air kelapa dan berfungsi sebagai bahan perangsang aktivitas bakteri Acetobacter xylinum akan membentuk nata pada permukaan medium Hidayat, 2006 . Bakteri Actobacter xylinum tumbuh baik dalam media yang memiliki pH 3 – 4. Jika pH lebih dari empat atau kurang dari tiga, proses fermentasi tidak akan bisa berjalan sempurna. Suhu optimum untuk pertumbuhan. Acetobacter xylinum adalah 26 – 27 o Warisno, 2004 .

C. Beras

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dari Fermentasi Air Cucian Beras

5 25 71

Uji aktivitas anti mikroba sediaan biomaterial bakteri Acetobacter xylimum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan pada bakteri Staphylococcus aureus.

0 6 130

Aktivitas antimikroba sediaan biomaterial selulosa bakteri dari limbah ketela rambat ( Ipomoea batatas Poir) dengan penambahan kitosan terhadap Staphylococcus aureus.

0 1 115

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

0 2 133

Aktivitas antimikroba sediaan biomaterial selulosa bakteri dari limbah ketela pohon ( Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan terhadap Staphylococcus aureus.

2 3 114

Aktivitas antimikroba sediaan biomaterial selulosa bakteri dari limbah ketela rambat ( Ipomoea batatas Poir) dengan penambahan kitosan terhadap Staphylococcus aureus

0 2 113

PENGARUH VARIASI BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI Acetobacter xylinum DARI LIMBAH AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA KULIT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR.

0 0 1

Aktivitas antimikroba sediaan biomaterial selulosa bakteri dari limbah ketela pohon ( Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan terhadap Staphylococcus aureus - USD Repository

0 1 112

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan - USD Repository

0 0 131