Umemura, Kawai , 2007. Reaksi Maillard ini dapat menyebabkan proses karamelisasi yang melibatkan ikatan antar rantai polimer, sehingga dapat
merubah karakteristik fisik material menjadi lebih kaku. Oleh karena itu, reaksi ini harus dihindari pada saat proses pengeringan. Selanjutnya bobot
biomaterial setelah dikeringkan ditimbang kembali, kemudian dihitung rata- ratanya dan diamati secara organoleptis.
B. Pembuatan Membran Kitosan
Proses pembuatan membran kitosan ini diawali dengan orientasi pembuatan larutan kitosan 2 oleh tim peneliti bagian farmakologi yang
merupakan bagian dari tim besar penelitian ini, yaitu Anugerah, David dan Mike. Setelah dilakukan beberapa kali orientasi, maka ditetapkan cara yang
paling tepat adalah dengan melarutkan 2 g dan 10 g kitosan ke dalam 100 mL asam asetat 2. Pada penelitian ini dibuat pula larutan kitosan 10 untuk
melapisi biomaterial selulosa+kitosan 10 serta untuk membuat membran kitosan 10. Alasan dibuat kitosan konsentrasi 10 ini adalah karena tidak
ditemukan ada aktivitas anti mikroba pada biomaterial dengan kitosan sebesar 2. Penjelasan lebih lengkap mengenai hal ini akan dijelaskan pada poin anti
mikroba. Larutan kitosan yang diinginkan adalah larutan yang lebih homogen
dan lebih mudah larut, maka selama proses paluratnnya dilakukan dengan pemanasan pada suhu rendah dan pengadukan konstan menggunakan
magnetic heater stirrer selama ± 15 menit. Hasil orientasi menunjukkan
bahwa 2 g kitosan dapat terlarut sempurna di dalam asetat 2. Penelitian ini sesuai dengan yang dituliskan oleh Sugita 2009. Dunn, Grandmaison dan
Goosen 1997 juga menyatakan bahwa interaksi ionik yang terjadi antara gugus amina pada kitosan yang terprotonasi dengan gugus asetil pada asam
asetat ini dapat membentuk garam kitosan yang larut air. Wadah yang digunakan untuk membuat membran ini adalah nampan
plastik merk lion star. Alasan dipilih nampan ini karena sebelumnya pada penggunaan cawan petri selama orientasi ternyata membran kitosan menjadi
sangat lengket dan sulit untuk dikeluarkan dari tempatnya, sehingga justru merusak membran yang terbentuk. Peristiwa ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Santoso 2006, yaitu untuk melepaskan suatu membran kitosan dari bahan yang terbuat dari kaca, maka membran tersebut harus
dimasukkan dalam suatu larutan natrium hidroksida 4 sampai membran terlepas dari kaca. Larutan natrium hidroksida ini berfungsi sebagai non
pelarut yang dapat berdifusi kebawah lapisan membran hingga membran terangkat ke atas dan mudah dilepaskan dari plat kaca.
C. Pembuatan Biomaterial Selulosa Bakteri dengan Penambahan