Pengujian aktivitas antimikroba Tata Cara Penelitian

8. Pengujian aktivitas antimikroba

a. Pembuatan suspensi bakteri uji Isolat murni Staphylococcus aureus ditambahkan ke dalam media BHI broth yang diinkubasi pada 37 o C selama kurang lebih 4 jam sampai kekeruhan Brain Heart Infusion broth BHI broth menyamai kekeruhannya McFarland no.0,5. b. Pembuatan media Media yang digunakan untuk uji aktivitas antimikroba adalah MHA. Larutan MHA dituangkan ke dalam cawan petri sebanyak 20 mL dan dibiarkan beberapa saat hingga memadat. c. Penanaman bakteri uji Hasil suspensi bakteri uji dimasukkan ke dalam media Mueller-Hinton Agar MHA dengan cara dioleskan secara merata dengan menggunakan lidi kapas steril Kirby bauer , lalu didiamkan kurang lebih selama 5 menit. d. Pemberian kontrol positif pada bakteri uji Sebagai kontrol positif, digunakan paper disk antibiotik amoxicillin. Bakteri uji yang sudah ditanamkan pada Mueller-Hinton Agar kemudian diberi paper disk amoxicillin tadi sebanyak 1 disk per plate. Kemudian inkubasikan pada 37 o C selama 24 jam. e. Pemberian kontrol negatif pada bakteri uji Sebagai kontrol negatif, digunakan asam asetat. Sebanyak 20 µl asam asetat diteteskan pada paper disk. Bakteri uji yang sudah ditanamkan pada Mueller-Hinton Agar kemudian diberi paper disk berisi asam asetat tadi sebanyak 4 disk per plate. Kemudian inkubasikan pada 37 o C selama 24 jam. f. Pemberian biomaterial,selulosa dan kitosan pada bakteri uji Bakteri uji yang sudah ditanamkan pada Mueller-Hinton Agar kemudian diberi potongan biomaterial. Biomaterial ini dipotong serupa dengan bentuk dan ukuran paper disk yang bertindak sebagai kontrol positif dan kontrol negatif tadi dan sudah disterilisasi menggunakan etanol 96 dan buffer phosphat. Potongan masing-masing biomaterial kemudian diletakkan sebanyak 4 potongan biomaterial per plate. Kemudian inkubasikan pada 37 o C selama 24 jam. Hal yang sama juga dilakukan untuk membran kitosan dan selulosa bakteri. g. Pengukuran zona hambat Pengukuran zona hambat dilakukan dengan mengukur diameter zona hambat dalam millimeter, kemudian dihitung dengan menggunakan program statistik SPSS untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan bermakna diantara ketiga membran.

F. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dari Fermentasi Air Cucian Beras

5 25 71

Uji aktivitas anti mikroba sediaan biomaterial bakteri Acetobacter xylimum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan pada bakteri Staphylococcus aureus.

0 6 130

Aktivitas antimikroba sediaan biomaterial selulosa bakteri dari limbah ketela rambat ( Ipomoea batatas Poir) dengan penambahan kitosan terhadap Staphylococcus aureus.

0 1 115

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

0 2 133

Aktivitas antimikroba sediaan biomaterial selulosa bakteri dari limbah ketela pohon ( Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan terhadap Staphylococcus aureus.

2 3 114

Aktivitas antimikroba sediaan biomaterial selulosa bakteri dari limbah ketela rambat ( Ipomoea batatas Poir) dengan penambahan kitosan terhadap Staphylococcus aureus

0 2 113

PENGARUH VARIASI BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI Acetobacter xylinum DARI LIMBAH AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA KULIT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR.

0 0 1

Aktivitas antimikroba sediaan biomaterial selulosa bakteri dari limbah ketela pohon ( Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan terhadap Staphylococcus aureus - USD Repository

0 1 112

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan - USD Repository

0 0 131