c. The main causes of crime in many countries are equality, racial
and national discrimination, low standartd of living unemployment and illiteracy among broad section of the
population.
80
Dalam terjemahan diartikan bahwa: a.
Masalah kejahatan merintangi kemajuan untuk pencapaian kualitas lingkungan hidup yang layak pantas bagi semua orang.
b. Strategi
pencegahan kejahatan
harus didasarkan
pada penghapusan
sebab-sebab dan
kondisi-kondisi yang
menimbulkan kejahatan. c.
Penyebab dari kejahatan di banyak negara ialah ketimpangan sosial, diskriminasi rasial, dan diskriminasi nasional, standar
hidup yang rendah, pengangguran, dan kebutahurufan kebodohan diantara golongan besar penduduk.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang Kebijakan Kepolisian Negara Republik Indonesia Dalam Mengungkap Kasus Tindak Pidana Pembuangan Bayi Oleh Ibu
Kandungnya Di Wilayah Hukum Kepolisian Resort Sukoharjo sepengetahuan penulis belum ada di perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta,
sehingga menurut penulis penelitian mengenai hal ini merupakan penelitian yang pertama kali dilakukan.
C. Kerangka Berfikir
Kerangka pemikiran ini dibuat didasarkan berdasarkan seiring dengan perkembangan teknologi, informasi, komunikasi dan masuknya budaya asing
tanpa filterasi, membawa dampak buruk bagi moral kehidupan bangsa. Hal- hal tersebut berpengaruh pada pergeseran nilai dalam masyarakat. Seperti
kehidupan seks bebas, banyak sekali masyarakat Indonesia terutama kalangan
80
Ibid, hal. 50
muda yang terjebak pada pergaulan bebas yang berdampak pada terjadinya berbagai bentuk kejahatan seperti juga terjadinya tindak pidana pembuangan
bayi yang salah satu faktor tersebut berpengaruh pada terjadinya tindak pidana tersebut. Wanita seringkali menjadi korban dari superioritas laki-laki. Wanita
seringkali menjadi korban seksualitas dalam kehidupannya antara lain perkosaan, pelecehan seksual, dan lain sebagainya yang menyebabkan
terjadinya kehamilan yang tidak dikehendaki. Namun terjadinya tindak pidana pembuangan bayi karena faktor penyebab kehamilan tidak diinginkan oleh ibu
kandungnya seringkali laki-laki lepas dari tanggung jawab hukum padahal tidak sepenuhnyan itu merupakan kesalahan dari pihak wanita. Para laki-laki
yang sebetulnya turut serta dalam proses pembuahan dan kehamilan, selalu lolos dari jeratan hukum. Atau setidaknya tidak pernah dianggap ikut
bertanggung jawab dalam perbuatan tersebut sehingga sudah saatnya hakim memikirkan hal ini.
Dalam mengungkap kasus tindak pidana pembuangan bayi polisi sering juga kesulitan karena sulit mengidentifikasi wanita yang baru
melahirkan dikarenakan pelaku tindak pidana berkaitan dengan kelahiran yang tidak dikehendaki seringkali melahirkan sendiri tanpa bantuan siapapun.
Sehingga aparat penegak hukum dalam hal ini Polres Sukoharjo dan peran serta masyarakat harus saling bekerjasama dalam menanggulangi tindak
pidana pembuangan bayi. Oleh sebab itu penulis ingin mengungkap lebih jauh mengenai
kebijakan apa yang dilakukan oleh Polres Sukoharjo dalam mengungkap kasus pembuangan bayi di wilayahnya.
Kerangka pemikiran tersebut dapat terlihat pada bagan berikut ini:
BAGAN KERANGKA PEMIKIRAN
Penal
Non penal
Represif
Preventif Pasal 21 KUHAP
penahanan terhadap tersangka Kebijakan Kepolisian
Teori Friedman: 1.
Struktur hukum 2.
Substansi hukum: Pasal 308 KUHP
UU No. 23 Th 2002 UU No 39 Th 1999
UU No. 2 Th 2002 3.
Kultur hukum
Perlindungan Anak
Kesejahteraan Anak
Kebijakan Penanggulangan
Kriminal
Teori Kebijakan Publik Thomas R. Dye
Pemerintah melakukan ketentuan
Pemerintah tidak melakukan ketentuan
Dalam kebijakan atau upaya penanggulangan kejahatan ungkap kasus tindak pidana pembuangan bayi, Polri dalam hal ini Polres Sukoharjo
pada hakekatnya merupakan bagian integral dari upaya perlindungan anak dan upaya dalam mencapai kesejahteraan anak dari ancaman tindakan
kekerasan oleh karena itu dapat dikatakan bahwa tujuan akhir kebijakan adalah perlindungan anak untuk mencapai kesejahteraan. Disamping
memperhatikan aspek sosial dan dampak negatif atau kecenderungan kejahatan, kebijakan kriminal juga memperhatikan korban kejahatan.
Kebijakan yang ditempuh dalam upaya menanggulangi kejahatan pembuangan bayi di wilayah hokum Polres Sukoharjo disamping melakukan
pendekatan secara yuridis normatif dengan jalur penal juga dilakukan pendekatan yuridis faktual yang merupakan pendekatan sosiologis, historis
dan komperatif pencegahan tanpa pidana atau disebut dengan jalur non penal.
Kebijakan penanggulangan tindak pidana pembuangan bayi lebih menintik beratkan pada sifat represif penindakan pemberantasan
penumpasan sesudah terjadi kejahatan, sedangkan jalur non penal adalah lebih menitik beratkan pada sifat preventif pencegahan penangkalan
pengendalian sebelum kejahatan terjadi.
60
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metode dalam arti umum berarti suatu studi yang logis dan sistematis tentang prinsip-prinsip yang mengalahkan suatu penelitian. Metodologi juga
berarti cara ilmiah untuk mencari kebenaran.
81
Penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun tekhnologi. Hal ini
disebabkan oleh karena penelitian bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis, dan konsisten. Melalui proses penelitian tersebut
diadakan analisa dan konstruksi terhadap data yang telah dikumpulkan dan diolah.
82
Adapun metode penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
A. Jenis Penelitian