TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 14
2. Prasarana Wisata
Prasarana wisata adalah segala sesuatu yang memungkinkan proses kegiatan pariwisata dapat berjalan, misalnya: perangkutan, komunikasi,
sumber energy. Prasarana pariwisata merupakan juga prasarana umum, artinya tidak khusus digunakan hanya bagi kepentingan pariwisata prasarana
khusus digunakan hanya bagi kepentingan dapat dikatakan tidak ada. Sesuatu yang mungkin dapat dikatakan murni sebagai prasarana pariwisata adalah
daya tarik wisata. Selain prasarana fisik sebagaimana disebutkan di atas, ada factor lain
bersifat kualitatif yang menjadi prasyarat pengembagan pariwisata yakni keamanan. Kondisi keamanan dapat dijabarkan dalam prasarana dan serana
fisik seperti: keberadaan aparat keamanan, keberadaan pos-pos keamanan, kelengkapan dan perlengkapan keamanan. . Pariwisata Dalam Tata Ruang
Wilayah, Suwardjoko P. Warpani dan Indira P. Warpani, 2007-hal. 98.
3. Sarana Wisata
Sarana pariwisata adalah segala sesuatu yang melengkapi dan atau memudahkan proses kegiatan pariwisata berjalan, seperti: penginapan, rumah
makan, perbelanjaan, biro perjalanan, lembaga keuangan, dll. Calon pengunjung ke suatu DWT selalu akan mempertanyakan banyak hal: 1.
Objek apa yang menjadi daya tarik, 2. Apa yang dilihat, dinikmati, dibeli, dan dilakukan selama DTW, 3. Dengan apa menuju DTW, 4. Dimana
menginap, 5. Fasilitas apa saja yang tersedia di DWT, 6. Dimana informasi dapat diperoleh dengan mudah, jelas, dan lengkap.
Sarana pariwisata adalah fasilitas yang harus diadakan apabila suatu DTW ingin dikembangkan. Ketersediaan prasarana dan sarana akan
mempermudah daya tarik DWT yang bersangkutan, terutama bila diakses ke DWT sangat dipermudah. Suwardjoko P. Warpani dan Indira P. Warpani,
2007 .
4. Tata LaksanaInfrastruktur
Infrastruktur adalah situasi yang mendukung fungsi sarana dan prasarana wisata baik yang berupa system pengaturan maupun bangunan fisik diatas
permukaan tanah dan di bawah tanah seperti:
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 15
System pengairan, distribusi air bersih, system pembuangan air imbah yang membantu sarana restoran.
Sumber listrik dan energy serta jaringan distribusikannya yang merupakan bagian vital bagi terselenggaranya penyediaan sarana
wisata yang memadai. System jalur angkutan dan terminal yang memadai dan lancer
akan memudahkan wisatawan untuk mengunjungi objek wisata System komunikasi yang memudahkan para wisatawan untuk
mendapatkan informasi maupun mengirimkan informasi secara cepat dan tepat.
System keamanan atau pengawasan yang memberikan kemudahan di berbagai sector bagi para wisatawan. Keamanan
diterminal, diperjalanan dan di objek wisata, di pusat-pusat perbelanjaan, akan meningkatkan daya tarik suatu objek wisata
maupun daerah tujuan wisata.
5. MasyarakatLingkungan
Daerah dan tujuan wisata yang memiliki berbagai objek dan daya tarik wisata akan mengundang kehadiran wisatawan.
Masyarakat Masyarakat disekitar objek wisatalah yang akan menyambut
kehadiran wisatawan tersebut dan akan memberikan layanan yang diperlukan oleh para wisatawan. Dalam hal ii pemerintah
melalui instansi-instansi terkait telah menyelengarakan berbagai penyuluhan kepada masyarakat. Salah satunya adalah dalam
bentuk bina masyarakat sadar wisata. Dengan terbnanya masyarakat yang sadar wisata akan berdampak positif karena
meraka akan memperoleh keuntungan dari para wisatawan. Lingkungan
Disamping masyarakat di sekitar objek wisata, ligkungan alam disekitar wisata pun perlu diperhatikan dengan seksama agar
tidak rusak dan tercemar.
TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 16
Budaya Lingkungan masyarakat dalam lingkungan alam di suatu objek
wisata merupakan lingkungan budaya yang menjadi pilar penyangga kelangsungan hidup suatu masyarakat. Oleh karena
itu lingkungan budaya ini pun kelestarian tidak boleh tercemar oleh budaya asing, tetapi harus ditingkatkan kualitas sehingga
dapat memberikan kenangan yang mengesankan bagi tiap wisatawan.
2.1.6 Konsep Perancangan Pariwisata
Perecanaan merupakan pengorganisasian masa depan untuk mencapai tujuan tertentu Inskeep, 1991.
Menurut Sujarto 1986 dalam paturisi, definisi perencanaan adalah suatu usaha untuk memikirkan masa depan secara rasional dan sistematik
dengan cara memanfaatkan sumber daya yang ada serta seefensian dan seefektif mungkin.
Menurut Paturisi 2008, suatu perencanaan memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
Logis, yaitu bisa dimengerti dan sesuai dengan kenyataan yang berlaku
Luwes, yaitu dapat mengikuti perkembangan Obyektif, yaitu didasarkan pada tujuan dan sasaran yang
dilandasi pertimbangan yang sistematis dan ilmiah Menurut Paturisi 2008 orientasi perencanaan ada dua bentuk yaitu:
Perencanaan berdasarkan pertimbangan target yaitu suatu perencanaan yang mana tujuan ingin dicapai di masa yang akan
dating merupakan factor penentu. Menurut Yoeti 1997, komponen dasar pengembangan pariwisata di
dalam proses perencanaan adalah: Atraksi wisata dan aktivitasnya
Fasilitas akomodasi dan pelayanan