Definisi Operasional Instrumen Penelitian

61 kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono 2011: 39, mengemukakan bahwa pengertian variabel bebas dan variabel terikat adalah: 1. Variabel bebas independent variable merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat dependent. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah dukungan sosial X. 2. Variabel terikat dependent variable merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah komitmen afektif organisasi Y.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono 2011: 147, instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Suharsimi Arikunto 2005: 101, menjelaskan bahwa bentuk dari instrumen penelitian antara lain angket, daftar cocok atau pedoman wawancara, lembar pengamatan atau panduan pengamatan, soal tes, inventori, skala, dan sebagainya.

1. Definisi Operasional

a. Dukungan sosial Dukungan sosial merupakan bentuk pemberian bantuan berupa informasi atau tindakan yang diterima individu dari orang lain yang memiliki jaringan komunikasi atau hubungan, seperti keluarga, pasangan, teman, serta lingkungan masyarakat. Terdapat indikator dukungan sosial menurut House Smet, 1994 yaitu: 62 1 Dukungan emosional, yaitu ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian dari keluarga, teman sebaya, serta teman organisasi. 2 Dukungan penghargaan, yaitu dukungan yang terjadi lewat ungkapan hormat atau penghargaan positif dan dorongan maju dari keluarga, teman sebaya, serta teman organisasi. 3 Dukungan instrumental, yaitu berupa bantuan langsung yang diberikan keluarga pada anak. 4 Dukungan informatif, yaitu dukungan yang mencakup pemberian nasihat, petunjuk-petunjuk, saran atau umpan balik yang diberikan keluarga, teman sebaya, serta teman organisasi pada mahasiswa. b. Komitmen afektif organisasi Komitmen afektif organisasi ialah kondisi individu memiliki keterikatan secara emosional serta ingin melibatkan dirinya dengan organisasi yang tercermin melalui keterlibatan, perasaan senang, menikmati perannya dalam organisasi, dan berharap dapat tetap menjadi anggota dari organisasi tersebut. Terdapat komponen komitmen afektif organisasi menurut Allen dan Meyer 1990 yaitu : 1 Memiliki makna yang mendalam secara pribadi dengan organisasi Makna yang mendalam secara pribadi berarti pengurus organisasi memiliki hubungan psikologis dengan organisasi tempat mereka bekerja. Hal ini bisa berupa ingatan perjuangan untuk masuk ke organisasi tersebut, maupun adanya kekhasan yang dimiliki 63 organisasi sehingga memberikan nilai persepsi lebih dari anggota organisasi. 2 Rasa saling memiliki yang kuat dengan organisasi Rasa memiliki berarti pengurus organisasi merasa ikut bertanggung jawab dengan apa yang terjadi di dalam organisasi. Pengurus tidak hanya berperan sebagai pekerja, namun juga lebih dari itu, pengurus organisasi memiliki perasaan bahwa mereka juga turut serta dalam pembangunan dan tercapainya visi dan misi organisasi. 3 Bangga memberitahukan hal tentang organisasi dengan orang lain Kebanggaan pengurus organisasi terlihat dari ungkapan yang dilontarkan pengurus mengenai organisasi kepada pengurus di organisasi lain. Dengan begitu, pengurus organisasi sebisa mungkin akan memberikan gambaran-gambaran terbaik mengenai organisasi tempat ia bekerja. 4 Terikat secara emosional dengan organisasi Terikat secara emosional menandakan bahwa pengurus organisasi sudah merasa nyaman dan aman untuk mempertahankan kedudukannya di dalam organisasi tersebut. 5 Senang apabila dapat bekerja di organisasi sampai masa jabatan berakhir Hal ini menandakan bahwa seorang pengurus organisasi mau menyalurkan seluruh kemampuannya hingga masa jabatan berakhir demi tercapainya tujuan organisasi. 64 6 Senang berdiskusi mengenai organisasi dengan orang lain di luar organisasi Berdiskusi mengenai organisasi merupakan luapan kebanggaan dengan organisasi, sehingga pengurus organisasi tidak malu dan berusaha untuk membicarakan organisasi sampai mereka bekerja dengan orang-orang di luar mereka.

F. Metode Pengumpulan data dan Instrumen

Dokumen yang terkait

Hubungan antara budaya organisasi dengan komitmen organisasi pada anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMll) cabang Ciputat

0 4 145

TINJAUAN UMUM PELATIHAN MARCHING BAND PUSAT PELATIHAN “MARCHING BAND” MAHASISWA DI D.I. YOGYAKARTA.

0 3 19

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 14

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ORGANISASI DENGAN KEMAMPUAN BEREMPATI PADA UNIT KEGIATAN MAHASISWA FAKULTAS Hubungan Antara Partisipasi Organisasi Dengan Kemampuan Berempati Pada Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA MAHASISWA Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kesejahteraan Subjektif Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 19

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA MAHASISWA FAKULTAS Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kesejahteraan Subjektif Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

5 34 18

MANAJEMEN UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) MARCHING BAND CITRA DERAP BAHANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 16 345

MANAJEMEN ORGANISASI UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) HOCKEY UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 2 86

METODE PEMBELAJARAN PADA FRONT ENSEMBLE DALAM MARCHING BAND CITRA DERAP BAHANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 2 133