BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri oleokimia makin berkembang dari tahun ketahun karena berbagai kegiatan produk yang dihasilkan semakin banyak yang dapat dimanfaatkan oleh
konsumen. Salah satu bahan baku yang digunakan oleh industri oleokimia adalah Palm Kernel Oil CPKO yang dapat terhidrolisa menjadi asam lemak dan
gliserol. Minyak inti kelapa sawit atau yang biasa disebut dengan Crude Palm
Kernel Oil CPKO di hasilkan dari inti sawit atau bungkil sawit. Minyak ini dapat diperoleh dengan cara pemisahan, pemecahan, pengeringan, penyimpanan.
Minyak inti sawit CPKO memiliki komponen-komponen yang terkandung didalamnya diantaranya adalah asam lemak, kotoran dan air. Hasil olahan minyak
inti sawit ini dikonsumsi sebagai minyak goreng yang digunakan setiap hari. Minyak inti sawit biasanya diolah menjadi minyak goreng putih minyak goring
curah. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mutu minyak kelapa sawit
adalah air, kotoran, asam lemak bebas, bilangan peroksida, daya pemucatan, dan juga titik cair. Kandungan gliserida padat, kandungan logam berat dan bilangan
penyabunan semua faktor-faktor ini perlu dianalisa untuk mengetahui mutu
Universitas Sumatera Utara
minyak sawit, sedangkan turunnya mutu minyak sawit seperti factor-faktor diatas ditambah juga pengaruh temperatur dan lamanya pengeringan selama proses
pengolahan biji. Salah satu kualitas mutu minyak sawit adalah kadar asam lemak bebasnya.
Asam lemak bebas dapat terbentuk dari proses hidrolisa. Dan reaksi hidrolisa ini dipercepat dengan adanya air, asam dan enzim-enzim yang akan menghasilkan
gliserun dan asam lemak. Asam lemak bebas didalam CPKO ini terbentuk akibat reaksi hidrolisa dan oksidasi. Reaksi ini mengakibatkan ketengikan dan akan
menurunkan mutu minyak tersebut. Kandungan minyak yang terkandung didalam inti sekitar 50 dan kadar asam lemak bebas dalam minyak sawit maksimum
yang diperbolehkan berdasarkan pada Standart Indonesia adalah 5 . Selain asam lemak bebas air juga dapat mempengaruhi standar mutu dari
minyak inti kelapa sawit. Apabila kandungan airnya terlalu tinggi maka kualitas minyak akan menurun sehingga proses penyimpanannya tidak tahan lama akibat
adanya proses hidrolisa oleh minyak inti sawit Tim bina Karya tani,2009 Mutu minyak sawit ditentukan oleh parameter kadar asam lemak bebas
kadar kotoran,dan kadar air, sehingga perlu dianalisa kadar asam lemak bebas,kadar kotoran,dan kadar airnya, apakah telah sesuai standar yang
ditetapkan, maka dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk melakukan analisa
Penentuan Kadar Asam lemak bebasALB, dan kadar air pada PKO Palm Kernel Oil di PT Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung- Batu Bara.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Permasalahan