28 Ida Nuraida ; 2008 ; 76-79
H. Metode Pengamatan
Metode pengamatan ini terdiri dari beberapa bagian, diantaranya adalah : 1.
Lokasi Pengamatan Sesuai dengan tempat dimana pengamatan ini dilakukan pada
tempat magang maka pengamatan ini mengambil lokasi divisi Personalia dan Umum pada PT. Angkasa Pura I PERSERO Bandar Udara Adi
Soemarmo Surakarta. Secara garis besar divisi ini menangani kepengurusan surat-surat
yang masuk ataupun keluar serta pengelolaan arsip perusahaan. Alur kerja divisi Personalia dan Umum ini berhubungan langsung dengan kantor
pimpinan perusahaan yaitu General Manager. Karena surat-surat yang ditujukan kepada pimpinan pasti akan melalui personalia untuk diberi
lembar disposisi dan diklasifikasikan menurut prosedur yang berlaku pada perusahaan tersebut. Selain itu semua surat yang akan dikirimkan keluar
pasti melalui personalia pula karena untuk menambahkan nomor surat dan stempel perusahaan.
2. Jenis Pengamatan
Bentuk pengamatan yang digunakan adalah pengamatan diskriptif kualitatif, yaitu mendiskripsikan, memaparkan, menganalisa, sejumlah
data yang ada di PT. Angkasa Pura I PERSERO Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta.
3. Sumber Data
Sumber data yang diperoleh penulis dalam pengamatan ini adalah : a.
Data Primer Yaitu data yang diperoleh langsung melalui wawancara secara
langsung di PT. Angkasa Pura I PERSERO Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta yang kemudian diolah oleh penulis.
29 Dalam pengamatan ini yang menjadi sumber data adalah Devisi
Personalia dan Umum.
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui buku-buku dan keterangan lainnya yang berupa Profil perusahaan.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi langsung melalui magang atau praktek kerja nyata
dilapangan di kantor PT. Angkasa Pura I PERSERO Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta.
b. Dokumentasi yaitu mendokumentasikan data-data yang diambil
maupun yang diperoleh dibidang kearsipan c.
Wawancara yaitu tehnik pengumpulan data untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui komunikasi langsung dan
berhadapan langsung dengan responden yang dapat memberikan keterangan.
5. Validitas Data
Validitas adalah alat pengumpulan data yang menurut beberapa ahli, diantaranya seperti Anastasi 1973 dan Nunnally 1979 dalam buku
yang ditulis oleh Husein Umar, dapat digolongkan kedalam beberapa jenis, yaitu seperti : Validitas Konstruk, Validitas Isi, Validitas Prediktif.
Pengamatan yang dilakukan pada PT. Angkasa Pura I PERSERO Bandar Udara Adi Soemarmo adalah Validitas Konstruk. Karena konsep yang
akan diriset diuraikan hingga jelas konstruksi atau kerangkanya. Kerangka suatu konsep dapat digunakan dalam 3 cara, yaitu :
1. Mencari definisi konsep yang dikemukakan para ahli yang ditulis
dalam literatur. Definisi ini biasanya berisi tentang kerangka konsep tersebut.
2. Seandainya definisi konsep yang diinginkan tidak diperoleh dalam
literatur, periset dapat mendefinisikan sendiri konsep tersebut.
30 3.
Jika para ahlipun tidak dapat ditemukan konsep yang dimaksud, maka periset dapat menanyakan definisi konsep kepada calon responden atau
orang-orang yang memiliki karateristik yang sama dengan responden, yaitu dengan membagikan kuesioner.Husein Umar ; 2004 ; 79-80
6. Teknik Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam pengamatan ini adalah menggunakan metode analisis interaktif. Yaitu dimana reduksi data dan sajian data harus disusun
pada waktu penelitian sudah mendapat unit dari sejumlah unit yang diperlukan dalam penelitian. Pada waktu pengumpulan data sudah berakhir, peneliti memulai
melakukan usaha untuk menarik kesimpulan atau verifikasi berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi data maupun sajian datanya. Bila kesimpulan
dirasa kurang mantap karena kurangnya rumusan dalam reduksi maupun sajian data, maka peneliti wajib kembali melakukan kegiatan pengumpulan data yang
sudah terfokus untuk mencari pendukung kesimpulan yang ada dan juga bagi pendalaman data. Dalam keadaan ini tampak bahwa peneliti mengakhiri proses
pelaksanaan penelitiannya dan menyusun laporan, kegiatan pendalaman data kelapangan studinya dilakukan untuk menjamin mantapnya hasil akhir penelitian.
Namun semuanya itu sangat tergantung dari mantapnya keyakinan peneliti terhadap apa yang telah diperoleh selama dalam perjalanan penelitiannya.
HB. Sutopo ; 2002 ; 96 Pengumpulan
Data
Sajian Data
Penarikan Kesimpulan Atau Verifikasi
Reduksi Data
31
BAB III DESKRIPSI LOKASI
A. Sejarah Berdirinya Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta
Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta pada zaman penjajahan merupakan lapangan terbang darurat yang terletak disebelah barat kota Surakarta14 km.
Dibangun pada tahun 1940 oleh pemerintah Belanda dan dengan masukan bala tentara Jepang. Lapangan terbang tersebut dihancurkan oleh Belanda serta
dibangun kembali oleh pemerintah Jepang pada tahun 1942 yang digunakan sebagai basis militer penerbangan Angkatan Udara Kaigun- Bokusha . Setelah
Proklamasi kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945 kesanggupan dan kemampuan menyelenggarakan penerbangan dimanifestasikan dalam bentuk
organisasi yang dinamakan “ Penerbangan Surakarta “ berubah menjadi “ Pangkalan Udara Panasan “ dimana kegiatan penerbangan hanya diperuntukan
penerbangan militer. Menjelang konfrensi PATA tahun 1974 fasilitas pelabuhan udara keselamatan
penerbangan ditingkatkan sehingga dapat dimanfaatkan untuk melayani penerbangan komersil disamping militer. Penerbangan komersial secara resmi
dibuka sejak 23 April 1974 dan dilayani oleh perusahaan penerbangan PT. Garuda dengan route Jakarta – Solo – Jakarta, 3 kali dalam seminggu.
Dasar penggunaan bersama Pangkalan Udara Panasan diatur dalam SKB,MENHANKAM, PANGAB, MENHUB dan MENKEU No.Kop30IX1975
dan KM 393S.PHB-1975 dan KEP 927 aKMIV81975. Berdasarkan surat keputusan KSAU No. SKEP07VII1977 tanggal 285 Juli 1977 Pangkalan Udara
Utama Adi Soemarmo LANUMA ADI SOEMARMO. Nama ini diambil guna menghormati jasa-jasa dari pahlawan almarhum Kapten Udara Anumerta Adi
Sumarmo Wiryo Koesoemo.