Perancis
29 -
3 31
19 Austria
- 7
- -
4 Polandia
14 -
- 5
- Cheko Rep.
- -
- 4
- Latvia
- -
- -
2 Rusia
- -
- -
11
5
LAINNYA
19 6
41 2
International School
19 6
41 2
- Sumber : Counterpart, Disparbudpor Kab. Sragen, 2009
Peningkatan pengunjung baik wisatawan dalam maupun luar negeri dapat kita lihat dari tabel
– tabel diatas. Wisatawan mancanegara mengalami peningkatan hampir pada tiap tahunnya menunjukkan bahwa obyek wisata di
kabupaten sragen mulai semakin dikenal oleh wisatawan dari luar negeri.
BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATIK KLIWONAN
A. Diskripsi Desa Batik Kliwonan
Desa Batik Kliwonan terbentuk sebagai tanda dimulainya perkembangan industri pariwisata di Kabupaten Sragen, terutama perkembangan dalam hal
wisata kesenian kerajinan batik. Desa Wisata Batik Kliwonan, adalah kumpulan enam desa pengahasil batik di Sragen, yitu Desa Pilang, Kliwonan, Sidodadi di
kecamatan Masaran dan desa Gedongan, Jabung dan Pungsri kemudian dari dua kecamatan itu disatukan. Desa-desa yang terletak sekitar 12 kilometer sebelah
selatan pusat kota Kabupaten Sragen atau 15 kilometer sebelah timur laut kota Solo ini, kemudian oleh pemerintah Kabupaten Sragen diresmikan menjadi Desa
Wisata Batik tahun 2004.
Tujuan dibentuknya Desa Wisata Batik Kliwonan adalah untuk memaksimalkan potensi masyarakat yang ada, serta menjaga dan melestarikan
kesenian warisan nenek moyang yang telah turun-temurun dari jaman dulu.
Pemerintah Kabupaten Pemkab Sragen lantas menetapkan sentra batik itu sebagai kawasan wisata terpadu, yang dinamakan Desa Wisata Batik Kliwonan.
“Kami tetapkan Desa Kliwonan sebagai Desa Wisata Batik sekaligus pusat pe
ngembangan, pelatihan, dan pemasaran batik khas Sragen,” terang Untung Sumber : httpharianjoglosemar.com, mei 2009.
Kabupaten Sragen memiliki dua sub sentra batik yang menjadi tempat produksi batik, yakni kecamatan Plupuh dan kecamatan Masaran. Dua sub sentra
batik tersebut memiliki beberapa desa penghasil batik yang masih aktif
berproduksi, desa tersebut adalah desa Jabung dan desa Gedongan
yang berada di kecamatan Plupuh dengan desa Pilang, desa Sidodadi, dan desa Kliwonan yang berada di kecamatan Masaran.
Batik dari Sragen juga disebut dengan batik Girli, itu dikarenakan letak desa yang berada di pinggiran sungai yaitu
sungai
begawan Solo atau
kali
dalam bahasa jawa , industri batik tersebut dikenal dengan sebutan Batik Girli
Pinggir Kali
. Di dua sub sentra batik tersebut terdapat 4.817 pengrajin batik dengan menyerap sekurangnya 7.072 tenaga kerja Sumber : Arsip Kantor Pariwisata
Investasi Promosi Kabupaten Sragen. Desa Wisata Batik Kliwonan terletak 13 km dari pusat kota Sragen dan
telah dilengkapi dengan infrastruktur yang memadai. Wisatawan selain dapat berbelanja kain batik namun juga bisa sekaligus melihat secara langsung proses
37 38
pembatikan, mulai dari pemberian motif, pelapisan dengan sejenis parafin, pembatikan, pewarnaan, dan penjemuran.
Desa Wisata Batik Kliwonan memilki suasana pedesaan yang khas dan pemandangan alam yang sangat bagus, cocok untuk shooting film yang berlatar
belakang alam, fotografi pre-wedding, maupun fun out bound. Warga setempat sangat ramah terhadap pengunjung yang datang ke desa
mereka, dan warga setempat masih memelihara kesenian lokal peninggalan para pendahulu mereka dan sampai sekarang masih dijaga dan dilestarikan, yaitu,
antara lain kesenian bela diri pencak silat, wayang kulit, dan kesenian rebana. Semua kesenian ini dapat ditampilkan untuk menyambut ketika ada rombongan
touris yang ingin menyaksikan secara langsung Wawancara dengan Johny Adhi Aryawan, November 2008.
Batik yang dihasilkan dari Desa Wisata Batik Kliwonan ini cukup banyak dan sangat bervariasi. Batik Kliwonan memiliki motif berbeda dari motif batik
daerah lain. Batik Sragen lebih kaya dengan ornament flora dan fauna. Sering kali pengrajin memadukannya dengan motif-motif baku seperti parang, kawung,
sidodrajat dan sidoluhur, mereka juga menciptakan inovasi baru dengan merekam aktivitas keseharian masyarakat. Bahkan, batik-batik yang dijual di Solo sebagian
adalah produk dari Desa Kliwonan. Batik dari desa Kliwonan ini sudah sangat dikenal oleh masyarakan luas
bukan hanya dikenal di daerah sekitar Solo, Jawa Tengah, dan Indonesia saja, namun
telah menembus
sampai ke
pasar Luar
Negeri Sumber:
pariwisatasragen.worrdpress.com, juni 2008.
Akses menuju kawasan Desa Wisata Batik Kliwonan dapat ditempuh dengan berbagai alat transportasi darat dengan berbagai kendaraan melalui tiga
kota besar di Jawa yaitu; Solo, Semarang dan Surabaya.
B. Riwayat Singkat Desa Batik Kliwonan