Pertimbangan Etik Instrumen penelitian

4.3 Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas Medan Denai. Adapun alasan pemilihan lokasi ini karena puskesmas ini merupakan salah satu puskesmas yang memiliki jumlah balita penderita pneumonia yang terbanyak, dapat dijangkau oleh peneliti dan belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya terkait dengan perawatan penyakit pneumonia. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18 Maret sampai dengan 7 Juni 2013.

4.4 Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin penelitian dari institusi pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mengajukan permohonan izin penelitian kepada kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dan kepada kepala Puskesmas Medan Denai. Setelah mendapat data dan alamat- alamat pasien yang pernah menderita pneumonia, penelitia kemudian mendatangi rumah calon responden. Sebelum melakukan penelitian, responden terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang tujuan, manfaat dari penelitian, hak-hak responden dalam penelitian dan kerahasiaan responden terjaga. Responden yang bersedia untuk diteliti terlebih dahulu menandatangani lembar persetujuan penelitian informed consent sebagai bukti kesedian diri menjadi responden. Apabila responden tidak bersedia atau menolak untuk berpartisipasi, maka peneliti tidak memaksa dan harus tetap menghormati hak- hak responden. Kerahasiaan responden dijaga dengan cara peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memakai inisial Universitas Sumatera Utara atau kode yang hanya diketahui oleh peneliti dan responden. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti.

4.5 Instrumen penelitian

Instrumen pada penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner yang terdiri dari dua bagian, dimana pada bagian pertama instrumen berupa data demografi responden yaitu: umur, suku, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penghasilan keluarga. serta bagian kedua berupa kuesioner perilaku yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjaun pustaka. Kuesioner perilaku berisikan pertanyaan yang terdiri dari 3 bagian yaitu kuisioner pengetahuan, kuisioner sikap, dan kuisioner tindakan. 4.5.1 Data Demografi Kuesioner data demografi meliputi usia ibu, agama, suku, pekerjaan, penghasilan keluarga, dan pendidikan terakhir. 4.5.2 Pengetahuan Instrumen penelitian pengetahuan ibu dibuat peneliti berdasarkan tinjauan pustaka untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu dalam perawatan pneumonia pada balita dengan menggunakan kuesioner. Instrumen penelitian tentang pengetahuan terdiri dari 15 pernyataan positif. Pernyataan no.1 mengenai defenisi pneumonia. Pernyataan no. 2 mengenai tanda dan gejala pneumonia. Pernyataan no.3 mengenai cara penularan pneumonia. Pernyataan no. 4-5 mengenai pemberian makan. Pertanyaan no. 6 mengatasi hidung tersumbat. Pernyataan no. 7-9 mengenai pemberian cairan. Pernyataan no. Universitas Sumatera Utara 10 mengenai mengatasi batuk. Pertanyaan no.11 mengenai tanda- tanda pneumonia bertambah buruk. Pernyataan no. 12 mengenai pemantauan perkembangan penyakit. Pernyataan no.13-14 mengenai kepatuhan penggunaan obat dan follow up. Pernyatan no.14-15 mengenai menjaga kesehatan lingkungan tempat tinggal. Instrument pengetahuan ini akan dinilai dengan Skala Likert dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap item yaitu skor pernyataan positif adalah skor pertanyaan yang benar skor 2 dan salah skor 1 dan tidak tahu skor 0. Total skor diperoleh terendah 0 yang tertinggi 30. Semakin tinggi skor maka semakin baik pengetahuan ibu dalam merawat balita pneumonia. Berdasarkan rumus statistik menurut Fajar,dkk 2009 adalah : P = Rentang Banyak kelas Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang 30 dan 3 kategori kelas untuk menilai pengetahuan ibu yaitu pengetahuan baik, cukup, buruk maka didapatkan panjang kelas 3. Menggunakan P = 10 dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas pertama, maka pengetahuan ibu dalam merawat balita pneumonia dikategorikan ordinal sebagai berikut : 0-10 adalah pengetahuan buruk, 11-20 adalah pengetahuan cukup, 21-30 adalah pengetahuan baik. 4.5.3 Sikap Instrumen penelitian tentang sikap ibu dalam merawat balita pneumonia akan dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka yang terdiri dari 12 Universitas Sumatera Utara pernyataan, yang terdiri dari 9 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif. Pernyataan no.1-3 pemberian makan. pernyataan no. 4 mengenai mengatasi hidung tersumbat. Pernyataan no. 5-7 mengenai pemberian cairan. Pernyataan no. 8 mengenai mengatasi batuk. Pernyataan no. 9 mengenai pemantauan perkembangan penyakit. Pernyataan no. 10-11 mengenai kepatuhan penggunaan obat dan follow up. Pernyataan no. 12 mengenai menjaga kesehatan lingkungan tempat tinggal. Instrument sikap ini akan dinilai dengan menggunakan skala likert dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap item. Skor pernyataan positif yaitu sangat setuju skor 4, setuju skor 3, tidak setuju skor 2, sangat tidak setuju skor 1, sedangkan pernyataan yang negatif sebaliknya Alimul, 2009. Total skor diperoleh terendah 12 yang tertinggi 48. Semakin tinggi skor maka semakin positif sikap ibu dalam merawat balita pneumonia. Berdasarkan rumus statistik menurut Fajar dkk 2009 adalah : p = Rentang Banyak kelas Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang 36 dan 3 kategori kelas untuk menilai sikap ibu dalam merawat balita pneumonia yaitu sikap baik, cukup, dan buruk, maka didapatkan panjang kelas 12. Menggunakan P = 12 dan nilai terendah 12 sebagai batas bawah kelas pertama, maka sikap dikategorikan nominal sebagai berikut : 12 – 24 adalah sikap baik, 25-36 adalah sikap cukup, dan 36-48 adalah sikap baik. Universitas Sumatera Utara 4.5.4 Tindakan Kuesioner pengetahuan dibuat dengan menggunakan skala Guttman. Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban dari pertanyaan atau pernyataan: ya dan tidak. Skala Guttman ini pada umumnya dibuat seperti checklist dengan interpretasi penilaian. Alimul, 2009. Instrumen penelitian tentang tindakan terdiri dari 13 pertanyaan positif. Pernyataan no.1-2 mengenai pemberian makan.pernyataan no. 3 mengenai memengatasi hidung tersumbat. Pernyataan no. 4-7 pemberian cairan. Pernyataan no. 8 mengenai mengatasi batuk. Pernyataan no.9 mengenai pemantauan perkembangan penyakit. Pernyataan no. 10-11 mengenai penggunaan obat dan follow up. Pernyataan no. 12-13 mengenai menjaga kesehatan lingkungan tempat tinggal. Instrument tindakan ini dinilai dengan menggunakan Guttman dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap item. Skor pernyataan positif yaitu skor pernyataan benar skor 1 dan salah skor 0 Alimul, 2009. Total skor diperoleh terendah 0 yang tertinggi 13. Semakin tinggi skor maka semakin baik tindakan ibu dalam merawat balita pneumonia. Berdasarkan rumus statistik menurut Fajar,dkk 2009 adalah : P = Rentang Banyak kelas Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang 13 dan 3 kategori kelas untuk menilai tindakan ibu dalam merawat balita pneumonia yaitu tindakan baik, Universitas Sumatera Utara cukup, dan buruk, maka didapatkan panjang kelas 4. Menggunakan P = 4 dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas pertama, maka tindakan ibu dalam merawat balita pneumonia dikategorikan ordinal sebagai berikut : 0-4 adalah tindakan buruk, 5-9 adalah tindakan cukup dan 10-13 adalah tindakan baik. 5.5 Perilaku Perilaku diperoleh dengan menjumlahkan pengetahuan, sikap, dan tindakan. Berdasarkan rumus statistik menurut Fajar,dkk 2009 adalah : P = Rentang Banyak kelas Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang 26 dan 3 kategori kelas untuk menilai perilaku ibu yaitu perilaku baik, cukup, dan buruk. Rentang diperoleh dengan cara mencari selisih jumlah total pengetahuan tertinggi + sikap tertinggi + tindakan tertinggi dengan jumlah total pengetahuan rendah + sikap terendah + tindakan terendah. Menggunakan P= 26 dan nilai terendah 12 sebagai batas bawah kelas pertama, maka perilaku ibu dalam merawat balita pneumonia dikategorikan ordinal sebagai berikut : 12-38 adalah perilaku buruk, 39-64 adalah perilaku cukup, dan 65-91 adalah perilaku baik.

4.6. Uji Validitas dan Reabilitas