Cara Penularan Faktor Resiko Pneumonia pada Balita Pengobatan

50 kali per menit pada anak usia 2 bulan hingga 12 bulan; kurang dari 40 per menit pada anak usia 12 bulan hingga 5 tahun.

2.2.5 Cara Penularan

Pneumonia tidak menular melalui kontak fisik, tetapi virus dan bakteri yang berada pada bagian atas saluran pernafasan dapat dengan mudah disebarkan melalui udara. Oleh karena itu, lebih baik menghindarkan anak balita dari orang- orang yang mengalami batuk untuk mencegah penularan pneumonia pada anak. Pisahkan perlengkapan makan penderita batuk atau infeksi pernapasan lainnya dengan perlengkapan anggota keluarga yang sehat, untuk menghindari potensi penyebaran pathogen Kemkes RI, 2010.

2.2.6 Faktor Resiko Pneumonia pada Balita

Faktor resiko merupakan suatu keadaan yang berasal dari diri balita maupun dari lingkungan tempat tinggal balita yang dapat mempengaruhi kejadian pneumonia pada balita. Faktor resiko yang mempengaruhi kejadian pneumonia di negara berkembang dikelompokkan menjadi 3 yaitu: 1 faktor yang sangat mempengaruhi, yaitu status gizi yang buruk, berat badan lahir rendah,riwayat pemberian ASI yang tidak adekuat, imunisasi yang tidak lengkap, pencemaran udara di dalam rumah dan kepadatan lingkungan tempat tinggal. 2. Faktor yang cenderung mempengaruhi, yaitu orang tua yang merokok, kekurangan zink, dan pengalaman ibu. 3 faktor yang mungkin mempengaruhi, seperti: pendidikan ibu, tingkat kelembapan dalam rumah, kekurangan vitamin A dan pencemaran udara di lingkungan tempat tinggal Rudan, 2008. Universitas Sumatera Utara

2.2.7 Pengobatan

Penyebab spesifik pneuomonia pada balita sering kali tidak dapat ditegakkan secara cepat, sehingga penanganan yang dianggap paling tepat ialah memberikan terapi antibiotik yang efektif terhadap bakteri penyebab pneumonia yang paling umum Rudolph, 2006. Pengobatan pada balita pneumonia dapat dilakukan dengan terapi antibiotik oral. Antibiotik oral pilihan pertama yaitu Kotrimoksazol. Ini dipilih karena sangat efektif, cara pemberiannya mudah dan murah.Antibiotik pilihan kedua yaitu, Amoksisilin diberikan hanya apabila obat pilihan pertama tidak tersedia atau apabila dengan pemberian pertama tidak memberikan hasil yang baik. Kotrimoksasol dan Amoksisilin diberikan 2 kali sehari selama 3 hari dalam bentuk tablet atau sirup. Pada balita berumur 1 sampai kurang dari 3 tahun diberikan 2,5 tablet kotrimoksazol atau duapertiga dari tablet 500 mg amoksisilin. Apabila diberikan dlam bentuk sirup diberikan sebanyak 5 ml 1 sendok takar kotrimoksazol atau 12,5 ml 2,5 sendok takar amoksisilin. Untuk balita berumur 3 sampai 5 tahun diberikan 3 tablet kotrimoksazol atau tigaperempat dari 500 mg tablet amoksisilin. Apaila diberikan dalam bentuk sirup diberikan 10 ml 2 sendok takar kotrimoksazol atau 15 ml 3 sendok takar amoksisilin Depkes RI, 2010. Terapi antibiotik oral diberikan sampai demam pada balita menurun atau hilang, adanya penurunan upaya bernapas. Pada saat itu , antibiotik oral dapat diberikan dengan perjalanan antibiotic total selama 10-21 hari Rudolph, 2006

2.2.8 Perawatan di rumah