IPA SMP KK C
31
pokok yang akan didemonstrasikan secara berurutan dan tertulis pada papan tulis atau pada kertas lebar agar dapat dibaca siswa dan guru secara
keseluruhan. Untuk menghindarkan kegagalan dalam pelaksanaan, sebaiknya demonstrasi yang direncanakan dicoba terlebih dahulu. Tak jarang
demonstrasi gagal hanya karena kecil seperti kabel listrik yang kurang panjang, penerangan lampu yang kurang terang, atau penempatan peralatan
demonstrasi yang kurang strategis.
b Pelaksanaan Demonstrasi
Setelah guru menyiapkan dan merencanakan segala sesuatu yang akan didemonstrasikan, selanjutnya guru melaksanakan demonstrasi dengan
memerhatikan beberapa hal berikut.
Sebelum memulai, guru harus memeriksa sekali lagi kesiapan peralatan yang akan didemonstrasikan, pengaturan tempat, keterangan tentang garis
besar langkah dan pokok-pokok yang akan didemonstrasikan, serta hal lain yang diperlukan.
Guru memastikan siswa siap melakukan kegiatan pembelajaran, menyiapkan alat tulis barangkali ada hal-hal yang perlu dicatat.
Mulailah demonstrasi dengan menarik perhatian siswa. Pastikan demonstrasi dilakukan dengan mengacu pada pokok-pokok materi yang
telah disiapkan agar demonstrasi mencapai sasaran. Pada waktu berjalannya demonstrasi, sekali-sekali perhatikanlah keadaan
siswa, apakah semua mengikuti dengan baik. Untuk menghindarkan ketegangan ciptakanlah suasana yang humoris. Berikan kesempatan
kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut tentang apa yang dilihat dan didengarnya dalam bentuk mengajukan pertanyaan,
membandingkannya dengan yang lain atau dengan pengalaman lain serta mencoba melakukannya sendiri dengan bimbingan guru.
c Tindak Lanjut dan Evaluasi Demonstrasi
Sebagai tindak lanjut setelah dilaksanakan demonstrasi, suatu demonstrasi sering diiringi dengan kegiatan-kegiatan belajar selanjutnya. Kegiatan ini
dapat berupa pemberian tugas tertentu, misalnya tugas membuat laporan, tugas menjawab pertanyaan atau masalah, dan tugas mengadakan latihan
Kegiatan Pembelajaran 1
32
atau percobaan lebih lanjut yang mungkin diselesaikan siswa baik di sekolah maupun di rumah.
d. Metode Eksperimen 1 Pengertian
Metode eksperimen atau percobaan adalah cara penyajian pelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri
sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini siswa diberi kesempatan untuk mengalamai sendiri atau
melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu
objek, keadaan, atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari suatu kebenaran, atau mencoba mencari data baru
yang diperlukannya, mengolah sendiri, membuktikan suatu hukum atau dalil dan menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya itu.
Percobaan yang dilakukan dapat berlangsung dalam waktu pendek, misalnya 1 – β jam, tetapi dapat pula dalam waktu panjang, seminggu, sebulan atau beberapa
bulan. Hal itu sangat bergantung pada objek yang diselidiki dalam percobaan itu.
2 Kelebihan dan kelemahan Metode eksperimen memiliki beberapa kelebihan antara lain sebagai berikut.
Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima penjelasan dari guru atau buku.
Siswa pun dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi tentang sains dan teknologi, sikap yang dituntut dari seorang ilmuwan. Oleh
karenanya, metode ini sangat cocok digunakan dalam pembelajaran IPA. Melalui metode ini pula akan terbina manusia yang dapat membawa
terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaannya, yang diharapkan dapat membawa manfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
IPA SMP KK C
33
Biasanya pembelajaran dengan metode eksperimen akan membuahkan hasil percobaan yang berharga yang dapat memanfaatkan alam untuk
kemakmuran manusia.
Bila dihubungkan dengan Kurikulum β01γ dan tuntutan pendidikan modern pada umumnya, metode eksperimen sangat cocok diterapkan khususnya dalam
pembelajaran IPA. Melalui metode ini siswa belajar dengan mengalami atau mengamati sendiri suatu proses atau kejadian sehingga terhindar dari
verbalisme. Tentu saja hal tersebut dapat memperkaya pengalaman siswa dengan hal-hal yang bersifat objektif dan realistis, dapat mengembangkan sikap
berpikir ilmiah, dan yang terpenting hasil belajar akan terjadi dalam bentuk retensi tahan lama diingat dan internalisasi menyatu dengan jiwa raga siswa.
Selain kelebihan tersebut, metode percobaan mengandung kelemahan sebagai berikut.
Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang sains dan teknologi. Pelaksanaan metode ini sering memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan
bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan tidak murah. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan, dan ketabahan.
Hasil percobaan hanyalah usaha untuk mendekati kebenaran, bukan kebenaran mutlak.
Dalam kehidupan tidak semua hal dapat dijadikan materi percobaan dan harus dicobakan. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan terbatasnya biaya,
fasilitas, waktu, atau karena merupakan sesuatu yang perlu diterima secara langsung kebenarannya karena menyangkut nilai, moral, dan keagamaan
atau ketuhanan.
Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan
atau pengendalian. Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas peralatan dan
bahan mutakhir. Sering terjadi siswa lebih dahulu mengenal dan menggunakan alat dan bahan tertentu daripada guru.
Meskipun metode ini memiliki beberapa kelemahan, tetap dianggap baik digunakan oleh guru asalkan dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan
Kegiatan Pembelajaran 1
34
dilaksanakan secara efektif mengingat metode ini banyak membawa kemajuan dan kesejahteraan manusia.
3 Pelaksanaan Dalam menggunakan metode eksperimen, agar pembelajaran membawa hasil
yang diharapkan guru harus memperhatikan langkah-langkah berikut ini.
a Persiapan Eksperimen
Persiapan yang matang mutlak diperlukan untuk mengadakan suatu eksperimen untuk memperkecil kelemahan-kelemahan atau kegagalan yang
mungkin terjadi. Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain: menetapkan tujuan eksperimen,
mempersiapkan berbagai alat dan bahan yang diperlukan, mempersiapkan tempat eksperimen,
mempertimbangkan jumlah siswa dengan alat-alat yang ada dan yang
diperlukan serta daya tampung tempat eksperimen, mempertimbangkan apakah dilaksanakan sekaligus bersama siswa atau
bergiliran apabila alat dan bahan eksperimen memadai atau tidak, memerhatikan keamanan dan kesehatan agar dapat memperkecil atau
menghindarkan resiko yang merugikan atau berbahaya, memerhatikan disiplin dan tatatertib, terutama dalam menjaga peralatan
dan bahan yang akan digunakan, memberikan penjelasan tentang apa yang harus diperhatikan dan tahapan-tahapan yang mesti dilakukan siswa,
termasuk yang dilarang atau yang membahayakan.
b Pelaksanaan Eksperimen
Setelah guru mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam eksperimen, selanjutnya guru memfasilitasi siswa melakukan percobaan. Guru
membimbing dan mengamati proses percobaan yang dilakukan siswa atau mendiskusikan gejala-gejala yang dikemukakan siswa serta memberikan
dorongan dan bantuan terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa sehingga percobaan tersebut dapat diselesaikan.
Selama percobaan berjalan, guru hendaknya memerhatikan situasi secara keseluruhan barangkali ada hal-hal yang dapat menggangu atau menghambat