Pengertian pengetahuan Tingkatan pengetahuan

30

4. Pengetahuan

a. Pengertian pengetahuan

Pengetahuan knowledge merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yaitu: indra penglihatan, penciuman, pendengaran, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman orang lain, media massa maupun lingkungan. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam terbentuknya suatu tindakan seseorang Notoatmodjo, 2003. Ditambahkan menurut Sunaryo 2004, pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris khususnya mata dan telinga terhadap objek tertentu. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005, pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam, seperti motivasi dan faktor luar seperti sarana informasi yang tersedia, serta keadaan sosial budaya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah hasil tahu yang didapat melalui penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang berkaitan dengan proses pembelajaran, yang pada akhirnya akan membentuk suatu tindakan atau perilaku seseorang. Menurut Roger 1974 dalam Notoadmojo 2003, yang mengatakan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan, yakni : 1 awarness kesadaran, yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus objek terlebih dahulu. 2 interest, yakni orang yang mulai tertarik pada stimulus, 3 evaluation, menimbang- 31 nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya, 4 trial, orang yang telah mencoba perilaku baru, 5 adoption, yakni subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

b. Tingkatan pengetahuan

Tahapan pengetahuan menurut Notoatmodjo 2003 ada 6 tahapan, yaitu: a. Tahu know Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Tahu memiliki arti yakni dapat mengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya. Ukuran bahwa seseorang itu dikatakan tahu adalah ia dapat menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan menyatakan. b. Memahami comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat meninterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga kategori yakni tingkat terendah berupa terjemahan, seperti menerjemahkan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Selanjutnya, tingkat kedua yakni pemahaman penafsiran menghubungkan beberapa bagian grafik dengan kejadian atau membedakan mana yang pokok dan mana yang bukan. Sementara tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman ekspositori yakni diharapkan seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis atau dapat membuat ramalan dari konsekuensi Sudjana, 2014. 32 c. Aplikasi aplication Aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Dalam aplikasi terdapat tiga unsur penting penyusun aplikasi yakni abstraksi, berupa ide atau teori, prinsip suatu hubungan mengenai kebenaran dasar dan generalisasi yang merupakan rangkuman dari sejumlah informasi yang dapat dikenakan pada hal khusus yang baru. d. Analisis Analisisi adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. e. Sintesis Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah kemampuan untuk menyusun suatu formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. f. Evaluasi Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SKI SISWA KELAS VII DI MTs MUHAMMADIYAH SEMANU GUNUNGKIDUL

0 3 107

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN KELAS X DI SMK MELATI PERBAUNGAN.

0 3 21

PENGARUH PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI.

0 2 43

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENIGNKATKAN PEMAHMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN.

1 4 43

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PEMBUATAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK DI SMK NEGERI 2 KLATEN.

0 0 223

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG PENTINGNYA MENGONSUMSI BUAH DAN SAYUR BAGI KESEHATAN DI KELAS VII MTs NEGERI WATES.

0 0 137

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG PENTINGNYA MENGONSUMSI BUAH DAN SAYUR BAGI KESEHATAN DI KELAS VII MTs NEGERI WATES.

0 3 169

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI BALANGAN 1.

0 6 292

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATERI PENGOLAHAN BUAH DAN SAYURAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA ASPEK PENGOLAHAN KELAS VII C DI SMP NEGERI 4 KALASAN.

3 8 182

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI SUSUNAN BUMI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS V MI DARUNNAJAH.

0 0 107