51 merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi demi kesehatan tubuh
Parhati, 2011.
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi buah dan sayur
Penelitian yang dilakukan Story 2002 ditemukan bahwa konsumsi buah dan sayur pada masyarakat dapat dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu
1. Faktor individu pengetahuan dan alasan seseorang mengonsumsi buah dan
sayur
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Perilaku yang dilakukan berdasarkan paengetahuan akan
bertahan lebih lama dan kemungkinan menjadi perilaku yang melekat pada seseorang dibandingkan jika tidak berdasarkan pengetahuan Notoatmodjo,
2003. Pengetahuan gizi menjadi landasan dalam menentukan konsumsi pangan
individu. Selain itu, pengetahuan gizi dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam menerapkan pengetahuan gizinya dalam memilih maupun mengolah
bahan makanan sehingga kebutuhan gizi tercukupi Khomsan, 2009. Sementara menurut Kristjansdottir 2006, mengatakan bahwa pengetahuan
tentang buah dan sayur terutama mengenai manfaat dan anjuran konsumsi buah dan sayur berbanding lurus dengan konsumsi buah dan sayur pada anak.
Lanjutnya lagi, pengetahuan tentang buah dan sayur dapat meningkatkan kesadaran dan keterampilan dalam mempersiapkan buah dan sayur untuk
dikonsumsi, sehingga akan meningkatkan jumlah konsumsi buah dan sayur pada anak.
52 2.
Faktor lingkungan sosial keluarga dan teman sebaya
Menurut Kristjansdottir 2006, menyebutkan bahwa orang tua sebagai panutan dapat memberikan kepercayaan diri dan keyakinan anak untuk
mengonsumsi buah dan sayur. Semakin sering orang tua mengonsumsi buah dan sayur, maka semakin tinggi pula tingkat konsumsi buah dan sayur pada anak.
Ditambahkan pula oleh Khomsan 2003 bahwa peran orang tua sangat penting dalam mendorong kebiasaan makan sehat bagi anak-anaknya. Contoh dari
orangtua dan dukungan orangtua mempengaruhi konsumsi buah dan sayur pada anak remajanya Cullen, 2001; Sandvik, 2005; Granner, 2012.
Selain orangtua, faktor teman sebaya juga mempengaruhi konsumsi buah dan sayur pada remaja. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Cullen 2005,
yang menyebutkan bahwa murid SMP di Amerika Serikat sebesar 33,9 memilih teman sebagai yang mempengaruhi keinginan untuk memakan lebih banyak
buah, jus dan sayur. Sementara yang memilih keluarga hanya sebesar 27,8.
3.
Faktor lingkungan fisik
Contoh faktor lingkungan fisik adalah tempat tinggal. Letak tempat tinggal dapat berpengaruh terhadap perilaku konsumsi individu. Sebagai contoh,
seorang petani yang tinggal di desa dan dekat dengan areal pertanian akan lebih mudah dalam mendapatkan bahan makanan segar dan alami, seperti buah dan
sayur. Namun, seseorang yang tinggal di daerah perkotaan akan lebih sedikit akses untuk mendapatkan bahan makanan segar tersebut, karena di daerah
perkotaan lebih banyak tersedia berbagai makanan cepat saji, walaupun tidak menutup kemungkinan, terdapat penduduk perkotaan yang mengonsumsi buah
dan sayur Suhardjo, 2006.
53 4.
Faktor media massa pemasaran
Iklan makanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku makan pada remaja. Selain menjadi media pemasaran makanan, media massa
juga mempunyai peranan yang penting sebagai sumber informasi mengenai gizi. Remaja yang mendapatkan informasi gizi dari
booklet, internet, artikel majalah, dan koran dapat mengonsumsi buah dan sayur setiap hari. Sementara, remaja
yang terpapar iklan komersial di televisi dan radio, kemungkinan kurang mengonsumsi buah dan sayur setiap hari Freisling, Haas Elamdfa, 2009. Hal
tersebut terjadi karena terdapat kemungkinan buah dan sayur tersebut digantikan oleh konsumsi makanan lain yang diiklankan di televisi Boynton-
Jarret, 2003. Sementara menurut Aswatini 2008, menyebutkan bahwa berbagai faktor
berpengaruh terhadap pola dan perilaku konsumsi buah dan sayur di masyarakat, yang dapat dikelompokkan ke dalam faktor internal dan eksternal.
Faktor internal terdiri atas faktor-faktor yang berpengaruh positif dan negatif terhadap konsumsi buah dan sayur yang berasal dari pengetahuan dan sikap.
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri, seperti pendidikan ibu orangtua, ketersediaan pangan buah dan sayur, pendapatan keluarga, dan
media sosial. Ditambhkan menurut Krolner 2011, menyebutkan faktor yang mempengaruhi konsumsi buah dan sayur yaitu sosial dan demografi jenis
kelamin, usia, budaya, ketersediaanakses di rumah, pengaruh orangtua dan preferensi anak.
54
f. Dampak kekurangan dan kelebihan mengonsumsi buah dan sayur