Populasi Sampel Teknik Sampling

70

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri Wates yang beralamatkan di Jalan Wonorejo, Wates, Kulon Progo, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari 2015-Maret 2016.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono 2013, menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertantu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sementara menurut Arikunto 2006, populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII di MTs Negeri Wates tahun ajaran 20152016 yang berjumlah 161 siswa yang terdiri dari lima kelas yaitu kelas VII A, VII B, VII C, VII D, dan VII E.

2. Sampel

Menurut Sugiyono 2013, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sementara menurut Arikunto 2006, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Ditambahkan pula oleh Partino dan Idrus 2009, yang menyatakan bahwa sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi yang mempunyai sifat-sifat sama dengan populasi. Sampel pada penelitian ini berdasarkan kelas yaitu kelas VII. Menurut Roscoe dalam Sugiyono 2013 menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500. Selain itu, dalam penelitian eksperimen 71 sederhana yang menggunakan kelompok eksperimen dan kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing kelompok antara 10 sampai 20. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas VII A yang berjumlah 32 siswa.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang dapat digunakan Sugiyono, 2013. Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan berdasarkan pertimbangan tertentu, karena mata pelajaran Prakaraya kurikulum 2013 materi buah dan sayur hanya ada di Kelas VII. Dalam penelitian ini sampel ditentukan dengan mengundi secara acak satu kelas dari lima kelas. Dari hasil undian diperoleh kelas VII A yang berjumlah 32 siswa sebagai kelas penelitian. Hal tersebut didiperbolehkan berdasarkan dari persetujuan dan pertimbangan dari guru mata pelajaran Prakarya.

D. Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SKI SISWA KELAS VII DI MTs MUHAMMADIYAH SEMANU GUNUNGKIDUL

0 3 107

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN KELAS X DI SMK MELATI PERBAUNGAN.

0 3 21

PENGARUH PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI.

0 2 43

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENIGNKATKAN PEMAHMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN.

1 4 43

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PEMBUATAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK DI SMK NEGERI 2 KLATEN.

0 0 223

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG PENTINGNYA MENGONSUMSI BUAH DAN SAYUR BAGI KESEHATAN DI KELAS VII MTs NEGERI WATES.

0 0 137

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG PENTINGNYA MENGONSUMSI BUAH DAN SAYUR BAGI KESEHATAN DI KELAS VII MTs NEGERI WATES.

0 3 169

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI BALANGAN 1.

0 6 292

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATERI PENGOLAHAN BUAH DAN SAYURAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA ASPEK PENGOLAHAN KELAS VII C DI SMP NEGERI 4 KALASAN.

3 8 182

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI SUSUNAN BUMI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS V MI DARUNNAJAH.

0 0 107