Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan atau organisasi yang didirikan pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu pengembalian investasi, pencapaian misi dengan biaya tertentu dan sumbangan terhadap perbaikan ekonomi dan sosial dari lingkungan yang lebih luas. Pencapaian tujuan dilakukan dengan efisien dan efektif. Hal ini berlaku bagi semua jenis organisasi, seperti yang bergerak di bidang kenegaraan, di bidang politik, di bidang ekonomi, di lingkungan organisasi bisnis, di bidang sosial budaya – seperti pendidikan dan kesehatan – di organisasi nirlaba, lembaga sosial masyarakat dan bahkan di lingkungan organisasi keagamaan sekalipun. Dalam usaha pencapaian tujuan tersebut, setiap organisasi memerlukan perencanaan dan pengendalian kegiatan - kegiatan kerja yang baik. Pentingnya perencanaan dan pengendalian tersebut tidak dapat disangkal lagi dan perannya tidak kalah penting dari faktor - faktor penentu keberhasilan perusahaan atau organisasi lainnya. Nafarin 2007:4 menyatakan ”perencanaan berarti menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin dapat dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Perencanaan merupakan upaya antisipasi sebelum melakukan sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil dengan baik.” Perencanaan dan pengendalian yang baik diharapkan mampu membantu dan mempermudah organisasi dalam mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu, setiap organisasi seyogyanya menyusun anggaran, karena penganggaran itu penting untuk membuat perencanaan dan untuk mengendalikan kegiatan. Dengan demikian anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan dan pengendalian kegiatan organisasi haruslah disusun dengan teliti, penuh pertimbangan dan serta disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan yang terjadi saat ini. Perlunya suatu anggaran oleh manajemen adalah untuk dapat menjabarkan perencanaan, pengawasan, pengendalian, koordinasi dan sebagai pedoman kerja secara sistematis, selain itu juga untuk mengetahui penyimpangan- penyimpangan yang terjadi dan yang terpenting untuk meningkatkan tanggung jawab dari masing-masing karyawan atas pekerjaan yang menjadi kewajibannya. Penyusunan anggaran juga ditujukan sebagai alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu tidaknya koreksi. Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta- fakta dan membuat serta menggunakan asumsi mengenai masa yang akan datang untuk merumuskan aktivitas-aktivitas yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan. Darsono dan Purwanti 2008:10 menyatakan bahwa perencanaan ialah pengambilan keputusan tentang sasaran dan tujuan yang ingin dicapai, alat kerja dan metode kerja yang digunakan, dan sumber daya manusia yang melakukannya. Sedangkan pengendalian ialah proses mengukur dan mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian organisasi dari suatu perusahaan dan kemudian melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukan Welsch, 2000:5. Artinya Universitas Sumatera Utara semua kegiatan harus diusahakan sekecil mungkin adanya penyimpangan; kinerja dibanding anggaran, penyimpangannya harus sekecil mungkin. Pengendalian harus dilakukan sepanjang proses kegiatan organisasi agar setiap penyimpangan yang terjadi dapat diatasi. Kesesuaian antara aktivitas yang dilakukan dengan perencanaan yang dibuat akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, hal ini berarti produktivitas perusahaan juga akan meningkat. Dengan demikian apa yang menjadi tujuan perusahaan akan dapat dicapai dengan semaksimal mungkin. Akan tetapi jika aktivitas yang dilakukan tidak sesuai dengan perencanaan yang dibuat maka diperlukan pengendalian tindakan korektif terhadap penyimpangan tersebut sehingga penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dapat segera diatasi sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tetap dapat dicapai. Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara adalah salah satu instansi Pemerintah yang bergerak di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Instansi ini memerlukan anggaran sebagai dasar perencanaan dan pengendalian dalam usaha mencapai tujuan dari instansi tersebut. Untuk itu instansi ini selalu membuat anggaran yang berbeda dan disesuaikan dengan keadaan instansi dan ekonomi setiap tahun. Berdasarkan uraian diatas terlihat jelas bahwa perencanaan dan pengendalian mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung perusahaan mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1 Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Anggaran Pendapatan Belanja Tahun Anggaran 2011 No. ProgramKegiatan Alokasi Rp Realisasi Rp I. Belanja Tidak Langsung 3,505,369,667 3,505,369,667 100 II. Pelayanan Administrasi Perkantoran 2,286,650,330 1,043,325,165 34 III. Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur 264,762,000 102,381,000 30 IV. Peningkatan Disiplin Aparatur 377,634,000 18,817,000 5 V. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 660,306,450 330,153,225 50 VI. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan 450,188,800 225,094,000 43 VII. Perlindungan Dan Konservasi Sumberdaya Alam 1,372,977,800 486,488,900 35 VIII. Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup 4,761,751,794 692,358,982 14,5 IX. Pengendalian Pencemaran Lingkungan 1,946,846,000 1,046,848,000 53,7 X. Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup 1,059,754,739 559,754,739 52,8 Total 14,652,956,530 5,310,588,678 29 Universitas Sumatera Utara Tabel 1.2 Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Anggaran Pendapatan Belanja Tahun Anggaran 2012 No. ProgramKegiatan Alokasi Rp Realisasi Rp I. Belanja Tidak Langsung 4,006,479,778 4,006,479,778 100 II. Pelayanan Administrasi Perkantoran 2,797,760,440 1,143,325,165 40 III. Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur 305,873,000 132,381,000 43 IV. Peningkatan Disiplin Aparatur 408,745,000 18,817,000 4.6 V. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 700,407,560 130,153,225 19 VI. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan 500,299,000 225,094,000 50 VII. Perlindungan Dan Konservasi Sumberdaya Alam 1,682,988,800 486,488,900 28,9 VIII. Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup 4,761,751,794 692,358,982 14,5 IX. Pengendalian Pencemaran Lingkungan 1,946,846,000 1,046,848,000 53 X. Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup 1,059,754,739 559,754,739 52,8 Total 18,370,905,651 8,310,588,678 39.7 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data diatas realisasi anggaran pada tahun 2011 tercapai ± 29 sedangkan realisasi angaran tahun 2012 tercapai ± 39,7 dari dana yang dianggarkan. Sementara standarisasi realisasi yang ditetapkan oleh pemerintah untuk suatu instansi adalah minimal 95 dan maksimal 100. Dari data alokasi dan dibandingkan dengan realisasi pelaksanaan kegiatan, ternyata penyerapan anggaran pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara masih sangat rendah. Dari uraian diatas terlihat jelas bahwa perencanaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung instansi mencapai tujuannya. Sedangkan, Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengalami salah satu ciri Anggaran Tradisional Halim,2012 yaitu jumlah anggaran tahun tertentu dihitung berdasarkan jumlah anggaran tahun sebelumnya dengan tingkat kenaikan tertentu tanpa melakukan kajian yang mendalam sehingga terjadilah pengalokasian dana yang berlebihan. Oleh karena itu, penulis ingin mengkaji dan menelaah mengenai peranan anggaran sebagai perencanaan dan pengendalian melalui penelitian dengan judul “Analisis Anggaran Sebagai Perencanaan dan Pengendalian Pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara .”

B. Perumusan Masalah