Analisis Anggaran Sebagai Perencanaan dan Pengendalian Pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

(1)

A ANALISIS PENGE T Guna Mem P U ANGGAR ENDALIAN HIDUP PE SU

T

IUR MAG menuhi Sal Pendidikan UNIVERSI FAK RAN SEBAG N PADA B EMERINT UMATERA

TUGAS A

Diajukan GDALENA 1121010

lah Satu Sy n Pada Prog

ITAS SUM KULTAS E MEDA 2014 GAI PERE BADAN LIN TAH PROV A UTARA

AKHIR

Oleh: BANJARN 057 yarat Untuk gram Diplo MATERA U EKONOMI AN 4 ENCANAA NGKUNGA VINSI NAHOR k Menyeles oma III UTARA N DAN AN saikan


(2)

PROGRAM STUDI D- III KEUANGAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : TIUR MAGDALENA BANJARNAHOR

NIM : 112101057

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : ANALISIS ANGGARAN SEBAGAI

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Tanggal : Juni 2014 Dosen Pembimbing

Dra. Nisrul Irawati, MBA NIP. 131 835 568

Tanggal : Juni 2014 Ketua Program Studi

Dr. Yeni Absah, SE, M. Si NIP. 19741123 200012 1 001 Tanggal : Juni 2014 Dekan Fakultas Ekonomi

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA NIP. 19560407 198002 1 00


(3)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan kasih karuniaNYA, yang telah memeberikan kesempatan sehingga penulisan tugas akhir ini dapat selesai tepat waktu dengan judul “Analisis Anggaran Sebagai Perencanaan Dan Pengendalian Pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara”. Tujuan penulisan ini guna untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III (DIII) Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (FE USU).

Dalam penulisan Tugas Akhir (TA) ini tentu belum sempurna, karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan sarana yang dimiliki. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan dalam penulisan karya tulis selanjutnya.

Ada banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini terlebih masukan perbaikan mengenai isi. Untuk itu dalam kesempatan ini juga penyampaian pengharagaan dan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr Azhar Maksum, MEc.Acc., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2.

Ibu Dr. Yeni Absah, SE,M.si., Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3.

Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian tugas akhir ini.


(4)

5.

Teristimewa buat kedua orangtuaku : Ayahanda A. Banjarnahor dan Ibunda Br. Ginting, yang telah mendukung penulis baik moril dan materil sampai penulis menyelesaikan tugas akhir ini.

6.

Spesial buat Kakakku Leli Banjarnahor, Abangku Wira Banjarnahor, dan Adikku Josep Banjarnahor yang selalu mendukung penulis, memberikan masukan, dan kasih sayangnya selama masa perkuliahan sampai selesainya tugas akhir ini.

7.

Buat teman-temanku di Fakultas Ekonomi USU, terkhusus di Grup A Keuangan Nana, Hentri, Herlinda, Faradilla, Dicky, Faisal, Fauzan, Daniel, Kay, dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu namanya, aku ucapkan terima kasih.

Akhir kata terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam proses penyelesaian tugas akhir ini. Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon dimaafkan dan semoga tugas akhir ini bermanfaat serta menambah ilmu pengetahuan bagi pihak yang berkepentingan di dalamnya.

Medan, Juni 2014


(5)

Halaman

KATA PENGANTAR ……….. i

DAFTAR ISI ………...…..… iii

DAFTAR TABEL ………... v

DAFTAR GAMBAR ………... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………….………….…... 1

B. Perumusan Masalah ………...…. 6

C. Tujuan Penelitian ……….…... 7

D. Manfaat Penelitian ………... 7

BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas BLH PEMPROVSU ...……… 8

1. Pendahuluan ……….…... 8

2. Visi BLH PEMPROVSU ……….... 9

3. Misi BLH PEMPROVSU ……….... 10

4. Tujuan BLH PEMPROVSU ………. 10

B. Struktur Organisasi BLH PEMPROVSU ………... 11

C. Uraian Pekerjaan BLH PEMPROVSU ………….. 15

D. Kinerja Terkini BLH PEMPROVSU ………... 40

BAB III TOPIK PENELITIAN A. Pengertian dan Penyusunan Anggaran ………... 41


(6)

E. Hubungan Anggaran Dengan Perencanaan ... 48 F. Analisis Anggaran Sebagai Perencanaan pada

BLH PEMPROVSU ... 49 G. Analisis Anggaran Sebagai Alat Pengendalian ... 51 H. Analisis Anggaran Sebagai Alat Pengendalian

Pada BLH PEMPROVSU ... 58 I. Hasil Analisis Anggaran pada

BLH PEMPROVSU ... 59 BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ... 63 B. Saran ... 64 Daftar Pustaka


(7)

No. Tabel Judul Halaman Tabel 1.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja BLH PEMPROVSU

Tahun Anggaran 2011 ... 4 Tabel 2.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja BLH PEMPROVSU

Tahun Anggaran 2012 ………... 5

Tabel 3.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja BLH PEMPROVSU Tahun Anggaran 2013 ……….………...… 54


(8)

No. Tabel Judul Halaman Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 14


(9)

BAB I PENDAHULUAN  

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan atau organisasi yang didirikan pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu pengembalian investasi, pencapaian misi dengan biaya tertentu dan sumbangan terhadap perbaikan ekonomi dan sosial dari lingkungan yang lebih luas. Pencapaian tujuan dilakukan dengan efisien dan efektif. Hal ini berlaku bagi semua jenis organisasi, seperti yang bergerak di bidang kenegaraan, di bidang politik, di bidang ekonomi, di lingkungan organisasi bisnis, di bidang sosial budaya – seperti pendidikan dan kesehatan – di organisasi nirlaba, lembaga sosial masyarakat dan bahkan di lingkungan organisasi keagamaan sekalipun.

Dalam usaha pencapaian tujuan tersebut, setiap organisasi memerlukan perencanaan dan pengendalian kegiatan - kegiatan kerja yang baik. Pentingnya perencanaan dan pengendalian tersebut tidak dapat disangkal lagi dan perannya tidak kalah penting dari faktor - faktor penentu keberhasilan perusahaan atau organisasi lainnya. Nafarin (2007:4) menyatakan ”perencanaan berarti menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin dapat dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Perencanaan merupakan upaya antisipasi sebelum melakukan sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil dengan baik.”

Perencanaan dan pengendalian yang baik diharapkan mampu membantu dan mempermudah organisasi dalam mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.


(10)

Oleh karena itu, setiap organisasi seyogyanya menyusun anggaran, karena penganggaran itu penting untuk membuat perencanaan dan untuk mengendalikan kegiatan. Dengan demikian anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan dan pengendalian kegiatan organisasi haruslah disusun dengan teliti, penuh pertimbangan dan serta disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan yang terjadi saat ini.

Perlunya suatu anggaran oleh manajemen adalah untuk dapat menjabarkan perencanaan, pengawasan, pengendalian, koordinasi dan sebagai pedoman kerja secara sistematis, selain itu juga untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan yang terpenting untuk meningkatkan tanggung jawab dari masing-masing karyawan atas pekerjaan yang menjadi kewajibannya. Penyusunan anggaran juga ditujukan sebagai alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu tidaknya koreksi.

Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta- fakta dan membuat serta menggunakan asumsi mengenai masa yang akan datang untuk merumuskan aktivitas-aktivitas yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan. Darsono dan Purwanti (2008:10) menyatakan bahwa perencanaan ialah pengambilan keputusan tentang sasaran dan tujuan yang ingin dicapai, alat kerja dan metode kerja yang digunakan, dan sumber daya manusia yang melakukannya.

Sedangkan pengendalian ialah proses mengukur dan mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian organisasi dari suatu perusahaan dan kemudian melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukan (Welsch, 2000:5). Artinya


(11)

semua kegiatan harus diusahakan sekecil mungkin adanya penyimpangan; kinerja dibanding anggaran, penyimpangannya harus sekecil mungkin. Pengendalian harus dilakukan sepanjang proses kegiatan organisasi agar setiap penyimpangan yang terjadi dapat diatasi. Kesesuaian antara aktivitas yang dilakukan dengan perencanaan yang dibuat akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, hal ini berarti produktivitas perusahaan juga akan meningkat. Dengan demikian apa yang menjadi tujuan perusahaan akan dapat dicapai dengan semaksimal mungkin. Akan tetapi jika aktivitas yang dilakukan tidak sesuai dengan perencanaan yang dibuat maka diperlukan pengendalian tindakan korektif terhadap penyimpangan tersebut sehingga penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dapat segera diatasi sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tetap dapat dicapai.

Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara adalah salah satu instansi Pemerintah yang bergerak di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Instansi ini memerlukan anggaran sebagai dasar perencanaan dan pengendalian dalam usaha mencapai tujuan dari instansi tersebut. Untuk itu instansi ini selalu membuat anggaran yang berbeda dan disesuaikan dengan keadaan instansi dan ekonomi setiap tahun. Berdasarkan uraian diatas terlihat jelas bahwa perencanaan dan pengendalian mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung perusahaan mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.


(12)

Tabel 1.1

Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Anggaran Pendapatan & Belanja

Tahun Anggaran 2011

No. Program/Kegiatan Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) % I. Belanja Tidak Langsung 3,505,369,667 3,505,369,667 100% II. Pelayanan Administrasi

Perkantoran 2,286,650,330 1,043,325,165 34% III. Peningkatan Sarana Dan

Prasarana Aparatur 264,762,000 102,381,000 30% IV. Peningkatan Disiplin

Aparatur 377,634,000 18,817,000 5%

V. Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur 660,306,450 330,153,225 50% VI. Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan

450,188,800 225,094,000 43% VII. Perlindungan Dan

Konservasi

Sumberdaya Alam 1,372,977,800 486,488,900 35% VIII. Pengembangan

Kapasitas Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup

4,761,751,794 692,358,982 14,5% IX. Pengendalian

Pencemaran

Lingkungan 1,946,846,000 1,046,848,000 53,7% X. Peningkatan Kualitas

Dan Akses Informasi Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup

1,059,754,739 559,754,739 52,8% Total 14,652,956,530 5,310,588,678 29%


(13)

Tabel 1.2

Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Anggaran Pendapatan & Belanja

Tahun Anggaran 2012

No. Program/Kegiatan Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) % I. Belanja Tidak Langsung 4,006,479,778 4,006,479,778 100% II. Pelayanan Administrasi

Perkantoran 2,797,760,440 1,143,325,165 40% III. Peningkatan Sarana Dan

Prasarana Aparatur 305,873,000 132,381,000 43% IV. Peningkatan Disiplin

Aparatur 408,745,000 18,817,000 4.6%

V. Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur 700,407,560 130,153,225 19% VI. Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan

500,299,000 225,094,000 50% VII. Perlindungan Dan

Konservasi

Sumberdaya Alam 1,682,988,800 486,488,900 28,9% VIII. Pengembangan

Kapasitas Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup

4,761,751,794 692,358,982 14,5% IX. Pengendalian

Pencemaran

Lingkungan 1,946,846,000 1,046,848,000 53% X. Peningkatan Kualitas

Dan Akses Informasi Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup

1,059,754,739 559,754,739 52,8% Total 18,370,905,651 8,310,588,678 39.7%


(14)

Berdasarkan data diatas realisasi anggaran pada tahun 2011 tercapai ± 29% sedangkan realisasi angaran tahun 2012 tercapai ± 39,7% dari dana yang dianggarkan. Sementara standarisasi realisasi yang ditetapkan oleh pemerintah untuk suatu instansi adalah minimal 95% dan maksimal >100%. Dari data alokasi dan dibandingkan dengan realisasi pelaksanaan kegiatan, ternyata penyerapan anggaran pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara masih sangat rendah.

Dari uraian diatas terlihat jelas bahwa perencanaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung instansi mencapai tujuannya. Sedangkan, Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengalami salah satu ciri Anggaran Tradisional (Halim,2012) yaitu jumlah anggaran tahun tertentu dihitung berdasarkan jumlah anggaran tahun sebelumnya dengan tingkat kenaikan tertentu tanpa melakukan kajian yang mendalam sehingga terjadilah pengalokasian dana yang berlebihan.

Oleh karena itu, penulis ingin mengkaji dan menelaah mengenai peranan anggaran sebagai perencanaan dan pengendalian melalui penelitian dengan judul “Analisis Anggaran Sebagai Perencanaan dan Pengendalian Pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penyusunan tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimanakah peranan anggaran sebagai perencanaan pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ?


(15)

2. Bagaimanakah peranan anggaran sebagai pengendalian pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peranan anggaran yang disusun sebagai alat perencanaan dan pengendalian pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

D. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan penulis adalah :

1. Menambah pengetahuan dan wawasan pemikiran penulis tentang anggaran yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian. 2. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan informasi yang dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam pelaksanaan anggaran sebagai perencanaan dan pengendalian pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

3. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut dalam penelitian mengenai anggaran sebagai perencanaan dan pengendalian yang berorientasi pada pencapaian tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.


(16)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Ringkas Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

1. Pendahuluan

Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara, yang selanjutnya diperjelas dengan peraturan Gubernur Nomor 7 Tahun 2010 tentang uraian tugas, fungsi dan tata kerja Badan Lingkungan Hidup Sumatera Utara.

Badan lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara yang berfungsi untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan sesuai dengan amanat Undang - undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengolahan lingkungan hidup yang telah diubah menjadi undang - undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengolahan lingkungan hidup. Konsep pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan makna bahwa setiap orang memikul kewajiban dan tanggung jawab terhadap generasi mendatang dan terhadap sesamanya dalam satu generasi, serta memasyarakatkan terpeliharanya pelestarian fungsi dan kemampuan lingkungan hidup sebagai tumpuan bagi berkelanjutan pembangunan. Namun kenyataan menunjukkan bahwa fenomena perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini merupakan akibat dari degradasi atau penurunan kualitas lingkungan yang terus berlanjut antara lain pencemaran lingkungan akibat dari


(17)

kegiatan industry, rumah sakit, limbah domestic yang belum dikelola dengan baik serta pencemaran udara yang berasal dari sumber bergerak (kendaraan bermotor), sumber tidak bergerak dari cerobong asap pabrik dan kebakaran hutan.

Kerusakan lingkungan hidup akibat penebangan pohon liar menimbulkan gangguan terhadap tata air atau neraca serta berpotensi mengakibatkan kebanjiran. Kerusakan hutan bakau (mangrove) disebabkan konversi kawasan mangrove untuk kegiatan lainnya seperti pertambakan dan alih fungsi lahan menjadi perkebunan. Disamping itu kerusakan pantai, intrusi air laut dan penurunan permukaan tanah akibat penambangan, pemanfaatan air bawah tanah yang berlebihan.

Pencemaran dan kerusakan lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap kelangsungan hidup manusia, penurunan keanekaragaman hayati serta ketersediaan dan keseimbangan sumber daya alam guna mendukung pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan pemanfaatan sumber daya alam dalam memenuhi kebutuhan penduduk guna meningkatkan kesejahteraan / taraf hidup.

2. Visi BLH PEMPROVSU

Visi BLH PEMPROVSU adalah menjadi Pembina dan koordinator yang handal dan professional dalam pengendalian dampak lingkungan hidup untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup di Provinsi Sumatera Utara.


(18)

3. Misi BLH PEMPROVSU

Misi BLH PEMROVSU yaitu memberikan kontribusi nyata dalam pencegahan, penanggulangan pencemaran, kerusakan dan pemulihan kualitas lingkungan hidup melalui :

1. Pemulihan Kebijakan 2. Koordinasi Pelaksanaan

3. Pembinaan dan pengawasan teknis 4. Pengkajian dan evaluasi

5. Pengembangan kelembagaan, SDM dan Program pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan Hidup.

4. Tujuan BLH PEMPROVSU

Tujuan Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara :

1. Merumuskan kebijakan teknis di bidang pengkajian dampak lingkungan dan AMDAL, pengendalian pencemaran dan pengelolaan limbah, pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan serta penataan lingkungan dan komunikasi lingkungan.

2. Memberikan dukungan atas penyelengaraan pemerintah daerah dibidang pengkajian tata lingkungan dan AMDAL, pengendalian pencemaran dan pengelolaan limbah, pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan serta penataan lingkungan dan komunikasi lingkungan.

3. Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang lingkungan hidup


(19)

4. Melakukan pelaksanaan tugas pembantuan pemerintah dibidang lingkungan hidup

5. Melakukan pelaksanaan pelayanan administrasi internal

B. Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Povinsi Sumatera Utara

Setiap lembaga/instansi/perusahaan baik itu pemerintah maupun swasta mempunyai struktur organisasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi dari perusahaan yang bersangkutan. Dengan adanya struktur organisasi yang baik dan tepat maka akan lebih mudah untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu agar pencapaian tujuan dan sasaran lembaga/instansi/ perusahaan dapat tercapai dengan baik maka pembagian tugas dari struktur organisasi tersebut haruslah benar - benar diperhatikan.

Selanjutnya berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 2008, tentang organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah provinsi sumatera utara dan perkembangan organisasi badan lingkungan hidup Provinsi Sumatera Utara telah ditetapkan lagi 3 (tiga) Unit Pelaksana Teknis (UPT) berdasarkan peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 32 Tahun 2011 yakni Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat kajian ekologi pesisir dan laut, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Kualitas Air Sungai Belawan - Deli, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Kualitas Air Danau Toba telah ditetapkan struktur organisasi badan lingkungan hidup provinsi sumatera utara terdiri dari :


(20)

1. Kepala Badan

2. Sekretariat, terdiri dari: a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Program

3. Bidang Tata Lingkungan dan AMDAL, terdiri dari: a. Sub Bidang Konservasi dan Tata Lingkungan b. Sub Bidang Amdal

4. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Pengelolaan limbah, terdiri dari :

a. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Sub Bidang Pengelolaan Limbah Domestik dan B3

5. Bidang Pengendalian Kerusakan dan Pemulihan lingkungan, terdiri dari : a. Sub Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan

b. Sub Bidang Pemulihan Lingkungan

6. Bidang Penataan dan Komunikasi Lingkungan, terdiri dari : a. Sub Bidang Penegakan Hukum Lingkungan

b. Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi Lingkungan 7. Unit Pelaksana Teknis Lingkungan (UPT) Laboratorium Lingkungan,

terdiri dari : a. Kepala UPT

b. Sub Bagian Tata Usaha c. Seksi Sistem Mutu


(21)

8. Unit Pelaksana Teknis Pusat Kajian Ekologi Pesisir dan Laut a. Kepala UPT

b. Kepala Tata Usaha

9. Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kualitas Air Sungai Belawan - Deli a. Kepala UPT

b. Kepala Tata Usaha

10.Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kualitas Air Danau Toba a. Kepala UPT

b. Kepala Tata Usaha

Dengan melihat struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, maka dapat di katakan tingkat yang paling atas atau jabatan tertinggi adalah kepala badan.


(22)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

Sumber : Buku Profil Badan Lingkungan Hidup 2010 KEPALA BLH KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT SUB BAGIAN PROGRAM SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM BIDANG TATA LINGKUNGAN DAN AMDAL BIDANG PENGENDALIAN PENC. DAN PENGELOLAAN LIMBAH BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN PEMULIHAN LINGKUNGAN BIDANG PENATAAN LINGKUNGAN DAN KOMUNIKASI LINGKUNGAN SUBBID KONSERVASI DAN TATA LINGKUNGAN SUBBID PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN SUBBID PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN PEMULIHAN SUBBID PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN SUBBID AMDAL SUBBID PENGELOLAAN LIMBAH DOMESTIK DAN B3 SUBBID PEMULIHAN LINGKUNGAN SUBBID PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KOMUNIKASI LINGKUNGAN UPT

( UNIT PELAYANAN TEKNIS )

PUSAT KAJIAN EKOLOGI PESISIR DAN LAUT PUSAT KAJIAN EKOLOGI


(23)

C. Uraian Pekerjaan

Penulis akan menguraikan secara sederhana tentang apa saja yang menjadi tugas pokok dan fungsi dari masing - masing pejabat tertinggi sampai terendah di Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

1. Rincian Tugas Dan Fungsi Pada Kepala Badan

a. Menyelenggarakan pembinaan pegawai di lingkungan Badan Lingkungan Hidup.

b. Menyelenggarakan arahan dan bimbingan kepada Pejabat Struktual pada Badan Lingkungan Hidup.

c. Menyelenggarakan instruksi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Lingkungan Hidup.

d. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan badan, sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

e. Menyelenggarakan penetapan pengkajian dan menetapkan pemberian dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan pemerintah daerah.

f. Menyelenggarakan penetapan pengkajian dan penetapan pemberian dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan Pemerintah Daerah.

g. Menyelenggarakan pengkajian dan menetapkan pemberian dukungan tugas atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah dibidang lingkungan hidup.


(24)

h. Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaran program, kelestarian, tata lingkungan dan amdal, pengendalian pencemaran.

i. lingkungan dan pengelolaan limbah, pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan, penataan lingkungan dan komunikasi lingkungan.

j. Menyelenggarakan pemberian sarana pertimbangan dan rekomendasi mengenai lingkungan hidup sebagai bahan penetapan kebijakan umum pemerintah daerah.

k. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan dan pengembalian kebijakan.

l. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi/ lembaga terkait lainya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan badan.

m. Menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan tugas - tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekertariatan, tata lingkungan dan amdal, pengendalian pencemaran dan pengelolaan limbah, pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan, penataan lingkungan dan komunikasi lingkungan. n. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka

penyelenggaraan pelayanan di bidang lingkungan.

o. Meyelenggarakan koordinasi dengan Badan/lembaga Lingkungan Hidup lintas Kab/Kota.


(25)

p. Menyelenggarakan pengkoordinasian pembinaan Unit Pelaksanaan Teknis Badan.

q. Menyelenggarakan hubungan koordinasi dengan Unit Kerja lain. r. Meyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur melalui

Sekretaris Daerah Provinsi, sesuai dengan Tugas dan fungsinya.

2. Rincian Tugas Dan Fungsi Pada Sekretariat

a. Sekretariat Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Kepala Badan di bidang urusan umum, keuangan dan program. b. Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, sekretariat Badan

Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi :

 Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup sekretariat

 Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural pada lingkup sekretariat meliputi : Umum, Kepegawaian, Keuangan, Program, serta Pelayanan Umum

 Penyelenggaraan penyusunan program kegiatan lingkup sekretariat

 Penyelenggaraan administrasi perencanaan, keuangan, umum, kepegawaian dan pelayanan umum, pemberian izin lingkungan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan

 Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya

 Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya


(26)

 Untuk melaksanakn tugas, fungsi dan uraian tugasnya, sekretariat Badan Lingkungan Hidup dibantu oleh : Subbag Umum, Subbag Keuangan dan Subbag Program.

3. Rincian Tugas Dan Fungsi Pada Sub Bagian Umum

a. Melaksanakan pengumpulan data / bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.

b. Melaksanakan penyusunan perencanaan / program kerja Sekretariat dan Subbag Umum.

c. Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data kepegawaian. d. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat,

kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas / izin belajar, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan / struktural, fungsional dan teknis.

e. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai f. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karier dan mutasi

serta pemberhentian pegawai.

g. Melaksanakan pengembangan dan peningkatan wawasan SDM fungsional dibidang keadministrasian.

h. Melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai dilingkungan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.


(27)

i. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan kepada unit di lingkungan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.

j. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan.

k. administrasi / penatausahaan penerimaan, pendistribusian, surat-surat naskah dinas dan arsip.

l. Melaksanakan pengadaan naskah.

m. Melaksanakan urusan keprotokolan, perjalanan dinas pimpinan dan penyiapan rapat - rapat.

n. Melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, pelayanan umum, pelayanan minimal dan pendokumentasian surat-surat, barang bergerak, dan barang tidak bergerak.

o. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana pengurus runah tangga, pemeliharaan / perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan aset lainya serta ketertiban, keindahan, keamanan,dan layanan kantor.

p. Melaksanakan penyusunan laporan, evaluasi dan monitoring Subbag Umum.

q. Melaksanakan kepegawaian pada Unit Pelaksanaan Teknis Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.

r. Melaksanakan pembinaan kearsipan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara dan Unit Pelaksanaan Teknis Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.


(28)

s. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

t. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris, sesuai dengan bidang tugasnya.

4. Rincian Tugas Dan Fungsi Pada Sub Bagian Keuangan

a. Melaksanakan pengumpulan bahan / data dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat.

b. Melaksanakan penyusunan perencanaan / program kerja Sekretariat dan Subbag Keuangan.

c. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.

d. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.

e. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah.

f. Melaksanakan pembinaan pembendaharaan keuangan.

g. Melaksanakan penyiapan bahan dan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis administrasi keuangan.

h. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainya.

i. Melaksanakan verifikasi keuangan

j. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung pada Badan dan Unit Pelaksanaan Teknis.


(29)

k. Melaksanakan Sistem Akutansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan pertanggungjawaban keuangan.

l. Melaksanakan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan administrasi keuangan.

m. Melaksanakan pengendalian adminstrasi perjalanan dinas pegawai. n. Melaksanakan pelayanan dan penyiapan bahan atas pengawasan. o. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan.

p. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

q. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris, sesuai dengan bidang tugasnya.

5. Rincian Tugas Dan Fungsi Pada Sub Bagian Program

a. Melaksanakan pengumpulan data / bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.

b. Melaksanakan penyusunan perencanaan program kerja Sekretariat dan Subbag Program.

c. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan / program kerja Sekretariat dan Subbag Program yang meliputi pengembangan lingkungan hidup dan analisa dampak lingkungan.

d. Melaksanakan penyusunan bahan rencana strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ dan LPPD Badan Lingkungan Hidup serta Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD).


(30)

e. Melaksanakan evaluasi kinerja bidang dan pengelolaan lingkungan Kab/Kota.

f. Melaksanakan pembinaan, pengelolaan dan evaluasi produl-produk hukum lingkungan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.

g. Melaksanakan penyusunan perencanaan pembinaan SDM lingkungan dan peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan. h. Melaksanakan pengkoordinasian evalusi, monitoring dan informasi

lingkungan hidup.

i. Melaksanakan pendistribusian peraturan perundang-undangan lingkungan hidup dan program pengelolaan lingkungan hidup melalui kegiatan penyuluhan, seminar, lokal karya, workshop, dan desiminasi.

j. Melaksanakan pengelolaan, pembinaan dan pendokumentasian sistem informasi lingkungan hidup.

k. Melaksanakan fasilitas pelayanan umum dan pelayanan minimal serta memproses penerbitan izin lingkungan.

l. Melaksanakan Standard Nasional Indonesia (SNI) dan standard kompetensi personil bidang lingkungan hidup.

m. Melaksanakan penyusunan pengelolaan data lingkungan hidup n. Melaksanakan pengamatan dan pengkajian peningkatan program

pada lingkungan hidup.

o. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan atab sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.


(31)

p. Melaksanakan koordinasi dengan unit terkait

q. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekertaris, sesuai dengan bidang tugasnya.

6. Rincian Tugas Dan Fungsi Pada Bidang Tata Lingkungan dan AMDAL

a. Bidang tata lingkungan dan AMDAL mempunyai tugas membantu kepala badan dalam melaksanakan urusan pemerintah di bidang konservasi dan tata lingkungan serta analisis dampak lingkungan. b. Untuk melaksanakan tugas - tugasnya, bidang tata lingkungan dan

AMDAL menyelenggarakan fungsi :

 Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup Bidang Tata Lingkungan dan AMDAL.

 Penyelenggraan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural pada lingkup Bidang Tata Lingkungan dan AMDAL.

 Penyelenggara penyusunan, penyempurnaan standar pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan, pembinaan laboratorium, keanekaragaman hayati, tata ruang, amdal, pengembangan perangkat ekonomi lingkungan, penerapan, system manajemen lingkungan, ekobel, perubahan iklim, dan perlindungan atmosfer.

 Penyelenggara pengkajian dan evaluasi pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan, pembinaan laboratorium, keanekaragaman hayati, tata ruang, AMDAL, pengembangan


(32)

perangkat ekonomi lingkungan penerapan sistem manajemen lingkungan, ekobel, perubahan iklim dan perlindungan atmosfer.

 Peyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

 Penyelenggara pembinaan masukan yang perlu kepada Kepala Badan, sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

 Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan Lingkungan Hidup, sesuai standar yang ditetapkan.

 Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugasnya, Bidang dan Tata Lingkungan dan AMDAL dibantu oleh : Subbid Konversi dan Tata Lingkungan dan Subbid Analisis Dampak Lingkungan ( AMDAL ).

7. Rincian Tugas Dan Fungsi Pada Sub Bidang Konservasi dan Tata Lingkungan

b. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan pengkajian bahan / data penyusun dan penyempurnaan standar pelaksanaan pemantauan konservasi dan keprotokolan skala provinsi.

c. Melaksanakan penghujukan Laboratorium Lingkungan yang telah diakreditasi / direkomendasi untuk melakukan analisis lingkungan dan pembinaan Laboratorium Lingkungan sesuia standar yang ditetapkan.


(33)

d. Melaksanakan koordinasi dalam perencanaan konservasi keanekaragaman hayati dan menetapkan serta melaksanakan kebijakan konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan.

e. Melaksanakan penetapan dan pelaksanaan pengendalian pemerosotan keanekargaman hayati dan melakukan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan konversi keanekaragaman hayati dan mengembangkan manajmen sistem informasi pengelolaan data base keanekaragaman hayati.

f. Melaksanakan perencanaan pemantauan dan evaluasi tata lingkungan provinsi dan melaksanakan pengkajian dan penyusunan kebijakan teknis provinsi dibidang evaluasi tata ruang.

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang, sesuai dengan bidang dan tugas fungsinya.

h. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang, sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

i. Melaksanakan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang, sesuai standar yang diterapkan.

8. Rincian Tugas dan Fungsi Pada Sub Bidang Analisis Dampak Lingkungan

a. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan / data untuk penyusunan dan penyempurnaan standard pelaksanaan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), Upaya pengelolaan


(34)

Lingkungab (UKL), Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), kelayakan lingkungan dengan melakukan penilaian AMDAL jenis usaha dan/kegiatan yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup di Provinsi, sesuai dengan standar, norma dan prosedur yang ditetapkan.

b. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penilaian AMDAL di Kabupaten / Kota.

c. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pengolahan dan pemantauan lingkungan hidup bagi jenis usaha dan / kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL dalam wilayah provinsi dalam rangka uji petik.

d. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pemberian rekomendasi UKL/UPL yang dilakukan oleh Kabupaten / Kota di dalam wilayah provinsi

e. Melaksanakan pembinaan terhadap pelaksanaan pengawasan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dilakukan oleh Kabupaten / Kota bagi jenis usaha dan / kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL dan UKL atau UPL dalam wilayah provinsi. f. Melaksanakan pembinaan terhadap pelaksanaan pemberian

rekomendasi UKL / UPL yang dilaksanakan oleh Kabupaten / Kota didalam wilayah provinsi.

g. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan manajemen lingkungan.


(35)

h. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan manajemen lingkungan, Ekolabel, produksi bersi dan teknologi yang berwawasan lingkungan yang mendukung pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan pada skala provinsi

i. Melaksanakan penerapan kebijakan pelaksanaan pengendalian dampak perubahan iklim skla provinsi dan penetapan kebijakan perlindungan lapisan ozon dan pemantauan dampak ekosistem asam.

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang, sesuia dengan bidang tugasnya.

k. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang, sesuai dengan bidang tugasnya.

l. Melaksanakan penyusunan laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

9. Rincian Tugas dan Fungsi Pada Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Dan Pengelolaan Limbah

a. Bidang pengendalian pencemaran lingkungan dan pengelolaan limbah mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam menyelenggarakan urusan pemerintah di Bidang pengendalian pencemaran lingkungan, pengelolaan limbah domestik dan bahan berbahaya dan racun.


(36)

b. Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, bidang pengendalian pencemaran, lingkungan dan pengelolaan limbah menyelenggarakan fungsi :

 Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidang pengendalian pencemaran lingkungan dan pengolahan limbah.

 Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural pada lingkup bidang pengendalian pencemaran lingkungan dan pengelolaan limbah.

 Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan pemantauan, evaluasi operasional pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, pengelolaan kualitas udara dan pengendalian pencemaran udara, limbah padat, domestik serta bahan berbahaya dan beracun (B3).

 Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian dan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, pengelolaan kualitas udara dan pengendalian pencemaran udara, limbah padat, domestik dan bahan berbahaya dan beracun (B3).

 Penyelenggaraan pengkajian dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, pengelolaan kualitas udara, limbah padat, domestik serta bahan berbahaya dan beracunn (B3).

 Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.


(37)

 Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan, sesuai standar yang ditetapkan.

 Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugasnya, Bidang pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Pengelolaan Limbah dibantu oleh : Subbid Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Subbid Pengelolaan Limbah Domestik dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

10. Rincian Tugas dan Fungsi Pada Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan

a. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian bahan / data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan koordinasi pengelolaan kualiatas air, penetapan kelas air pada sumber air dan koordinasi pemantauan kualitas air pada sumber air. b. Melaksanakan pemantauan, pemeriksaan, bimbingan, dan evaluasi teknis penetapan pengendalian pencemaran air pada sumber air, pengawasan pengendalian pencemaran air dan penetapan baku mutu air lebih ketat dan / penambahan para meter dari kreteria mutu air, pembinaan dan pengawasan baku mutu emisi udara sumber tidak bergerak, ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor lama dan penetapan baku tingkat kebisingan dan getaran sumber tidak bergerak, baku tingkat kebisingan kendaraan bermotor lama, pengawasan terhadap penataan penanggung jawab


(38)

usaha dan/kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara, dan pemantauan kuwalitas udara dalam ruang. c. Melaksanaan koordinasi dan perencanaan pengaturan pengelolaan

kualitas air dan pengendalian pencemaran air, penetapan baku mutu air limbah untuk berbagai kegiatan sama atau lebih ketat dari pemerintah, pembinaan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pemberian izin pembuangan limbah cair lintas Kabupaten / Kota, pelaksanaan koordinasi operasional pengendalian pencemaran udara, koordinasi pelaksanaan pemantauan kualitas udara.

d. Melaksanakan penatapan dan pelaksanaan baku mutu udara ambien daerah lebih ketat atau sama dengan baku mutu udara ambien nasional, menetapkan status mutu udara ambien daerah, penetapan baku mutu emisi udara sumber tidak bergerak, ambang batas misi gas buang kendaraan motor lama, penetapan baku tingkat kebisingan dan getaran sumber tidak bergerak, dan baku tingkat kebisingan kendaraan bermotor lama.

e. Melaksakan penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan dibidang pengembangan dan peningkatan pengelolaan dan pengendalian pencemaran air dan udara, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan

f. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pemantauan dan evaluasi kualitas air dan udara sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.


(39)

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai standar yang ditetapkan.

h. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang, sesuai dengan bidang tugasnya.

i. Melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang, sesuai standar yang ditetapkan.

11. Rincian Tugas dan Fungsi Sub Bidang Pengelolaan Limbah Domestik dan Bahan Berbahaya dan Beracun

a. Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, dan penyajian bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan standard pelaksanan pemantuan, evaluasi, identifikasi, dan penyempurnaan standar pelaksanaan pemantauan, evaluasi, identifikasi, dan penelitian pengelolaan limbah B3.

b. Melaksanakan pemantauan evaluasin pengelolaan limbah domestik, sesuai standar yang ditetapkan.

c. Melaksanakan identifikasi dan penelitian pengelolaan limbah B3, sesuai standar yang ditetapkan.

d. Melaksanakan pemberian izin pengumpulan B3 lintas Kabupaten / Kota kecuali minyak pelumas/oli bekas, rekomendasi izin pengumpulan B3 skala nasional.

e. Melaksanakan pengawasan pengelolaan limbah dan B3, pelaksanaan sistem tanggap darurat skala provinsi dan


(40)

penanggulangan kecelakaan pengelolaan limbah B3 skala provinsi.

f. Melaksanakan penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan di bidang pelaksanaan pengelolaan limbah domestik dan B3. g. Melaksanakan koordinasi pemantauan dan evaluasi pengelolaan

limbah domestik dan B3.

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang, sesuai dengan bidang tugasnya.

i. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang, sesuai dengan bidang tugasnya.

j. Melaksanakan pelaporan dan bertanggungjawab pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang, sesuai standar yang ditetapkan.

12. Rincian Tugas dan Fungsi Bidang Pegngendalian Kerusakan dan Pemulihan Lingkungan

a. Bidang pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang pengendalian kerusakan lingkungan, dan pemulihan lingkungan.

b. Untuk melaksanakan tugas - tugasnya, Bidang Pengendalian Kerusakan dan Pemulihan Lingkungan menyelenggarakan fungsi :

 Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidang Pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan.


(41)

 Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat stuktural pada bidang pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan.

 Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan pemantauan, evaluasi operasional pengendalian kerusakan pesisir dan laut, pengendalian kerusakan tanah akibat kebakaran hutan / lahan, pengendalian kerusakan tanah untuk kegiatan produksi biomassa, penanggulangan kerusakan lingkungan akibat bencana, dan pengawasan pemulihan akibat pencemaran.

 Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian pengendalian kerusakan pesisir dan laut, pengendalian kerusakan tanah akibat kebakaran hutan / lahan, pengendalian kerusakan tanah untuk kegiatan produksi biomass, penangulangan kerusakan lingkungan akibat bencana dan pengawasan pemulihan akibat pencemaran, pelaksanaan program Menuju Indonesia Hijau (MIH ).

 Penyelenggaraan pengkajian dan evaluasi pelaksanaan pengkoordinasian pengendalian kerusakan pesisir dan laut, pengendalian kerusakan tanah akibat kebakaran hutan / lahan, pengendalian kerusakan tanah untuk kegiatan produksi biomassa, penanggulangan kerusakan lingkungan akibat bencana, dan pengawasan pemulihan akibat pencemaran.


(42)

 Penyelenggaraan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

 Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

 Penyelenggaraan pelaporan dan bertangung jawab atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan, sesuai standar yang ditetapkan.

 Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidang Pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan.

 Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat stuktural pada bidang pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan. Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan pemantauan, evaluasi operasional pengendalian kerusakan pesisir dan laut, pengendalian kerusakan tanah akibat kebakaran hutan / lahan, pengendalian kerusakan tanah untuk kegiatan produksi biomassa, penanggulangan kerusakan lingkungan akibat bencana, dan pengawasan pemulihan akibat pencemaran.

 Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian pengendalian kerusakan pesisir dan laut, pengendalian kerusakan tanah akibat kebakaran hutan/lahan, pengendalian kerusakan tanah untuk kegiatan produksi biomass, penangulangan kerusakan lingkungan akibat bencana dan


(43)

pengawasan pemulihan akibat pencemaran, pelaksanaan program Menuju Indonesia Hijau (MIH ).

 Penyelenggaraan pengkajian dan evaluasi pelaksanaan pengkoordinasian pengendalian kerusakan pesisir dan laut, pengendalian kerusakan tanah akibat kebakaran hutan / lahan, pengendalian kerusakan tanah untuk kegiatan produksi biomassa, penanggulangan kerusakan lingkungan akibat bencana, dan pengawasan pemulihan akibat pencemaran.

 Penyelenggaraan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

 Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

 Penyelenggaraan pelaporan dan bertangung jawab atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan, sesuai standar yang ditetapkan.

 Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraina tugasnya Bidang Pengendalian Kerusakan dan Pemulihan Lingkungan dibantu oleh : Subbid Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Subbid Pemulihan Lingkungan.

13. Rincian Tugas dan Fungsi Sub Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan

a. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian bahan / data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan


(44)

pemantauan, evaluasi pemantauan baku mutu air laut, penetapan kriteria baku mutu kerusakan lingkungan pesisir laut, penetapan lokasi pengelolaan konservasi laut, pengawasan terhadap kegiatan pengendalian pencemaran / kerusakan oleh kabupaten / kota sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

b. Melaksanakan pengawasan, pemantauan dan pengaturan terhadap kegiatan pengandalian pencemaran / kerusakan kabupaten / kota, pemantauan kualitas lingkungan wilayah pesisir dan laut skala propinsi,pengaturan pengandalian pencemaran dan kerusakan wilayah pesisir dan laut skala provinsi, pengawasan atas pengendalian kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan lahan ytang berdampak skala provinsi, pengawasan atas pengendalian   kerusakan lahan / tanah akibat kegiatan yang berdampak atau yang diperkirakan dapat berdampak skala provinsi.

c. Melaksanakan koordinasi dalam perencanaan penetapan kriteria teknis baku kerusakan lingkungan hidup skala provinsi yang berkaitan dengan kebakaran hutan / lahan, pengkoordinasian penanggulangan kebakaran hutan / lahan skala provinsi, penetapan kriteria baku kerusakan lahan skala provinsi untuk kegiatan pertanian, perkebunan hutan dan tanaman berdasarkan kriteria baku kerusakan tanah nasional, sesui ketentuan dan standar yang ditetapkan.


(45)

d. Melaksanakan perencanaan dan penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan di bidang pengendalian pencemaran / kerusakan pesisir dan laut, tanah akibat kebakaran hutan / lahan dan tanah akibat kigiatan produksi biomassa,sesuai ketentuan dan standar yang di tetapkan.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang, sesuai bidang tugasnya.

f. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang, sesuai bidang tugasnya.

g. Melaksanakan pelaporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang, sesuai standar yang ditetapkan.

14. Rincian Tugas dan Fungsi Pada Sub Bidang Pemulihan Lingkungan a. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan /

data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan pemantauan, evaluasi pencemaran dan / kerusakan lingkungan akibat bencana skala provinsi dan penetapan kawasan yang beresiko rawan bencana.

b. Melaksanakan pemantauan, koordinasi dan pelaksanaan pengendalian pemulihan akibat pencemaran limbah B3.

c. Melaksanakan identivikasi dan pengkajian kerusakan dan pemulihan lingkungan.


(46)

d. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan program Menuju Indonesia Hijau (MIH).

e. Melaksanakan penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan di bidang pemulihan lingkungan.

f. Melaksanakan tugas lain yanhg di berikan oleh Kepala Bidang, sesuai bidang tugasnya.

g. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang, sesuai bidang tugasnya.

h. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada kepala badan, sesuai standar yang ditetapkan.

15. Rincian Tugas dan Fungsi Bidang Penataan Lingkungan dan Komunikasi Lingkungan

a. Bidang penataan lingkungan dan komunikasi lingkungan mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang penegakan hukum lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan komunikasi lingkungan.

b. Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, Bidang Penataan Lingkungan dan Komunikasi Lingkungan fungsi :

 Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidang penataan lingkungan dan komunikasi lingkungan.


(47)

 Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat Struktual pada lingkup bidang penataan lingkungan dan komunikasi lingkungan.

 Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan pemantauan, pembinaan, pengawasan dan evaluasi atas penyelenggaraan Otonomi Daerah bidang lingkungan, pelaksanaan pemantauan, penyelesaian konflik, penegak hukum lingkungan dan perjanjian internasional bidang pengendalian dampak lingkungan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

 Penyelenggaraan perencanaan, pengkoordinasian pelaksanaan, pemeriksaan dan evaluasi teknis pembinaan peningkatan partisipasi masyarakat,lembaga non pemerintah dan swasta dalam pengelolaan lingkungan hidup, pelaksanaan program strategis bidang lingkungan hidup antara lain Adipura, dan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper).

 Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

 Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

 Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan, sesuai standar yang ditetapkan.


(48)

 Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugasnya, Bidang Penataan Lingkungan dan Komunikasi Lingkungan dibantu oleh : Subbid Penegakan Hukum Lingkungan dan Subbid Pemberdayaan Masyarakat.

 Komunikasi Lingkungan

D. Kinerja Terkini BLH PEMROVSU

Perwujudan visi misi BLH PEMPROVSU menghasilkan kinerja yang dapat dinilai dari pencapaian apa saja yang telah dihasilkan. Pencapaian - pencapaian dari visi misi tersebut berupa :

1. Terkendalinya pencemaran dan pencegahan perusakan lingkungan hidup. 2. Terjaganya kelestarian SD–LH dan kemampuan SDA dalam mendukung

pembangunan berkelanjutan.

3. Meningkatnya kapasitas SDM pengelola lingkungan. 4. Menguatnya kelembagaan pengelola lingkungan hidup.

5. Harmonisnya peraturan perundang–undangan dan terlaksananya kepastian hukum serta penyelesaian konflik dan pemamfaatan LH

6. Tersedianya data dan informasi kualitas SDA–LH sebagai dasar perencanaan nasional.


(49)

A. Pengertian dan Penyusunan Anggaran

Sebelum menjalankan kegiatan operasinya, terlebih dahulu Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menetapkan atau menyusun suatu anggaran. Adapun tujuan penyusunan anggaran dimaksudkan untuk dijadikan sebagai pedoman kerja dan sebagai alat perencanaan dan pengawasan kinerja perusahaan. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu.

Aspek perencanaan dan pengendalian merupakan dua fungsi utama manajerial di dalam dunia bisnis. Perencanaan mencakup kegiatan untuk mencapai tujuan, dan menciptakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk menerjemahkan rencana menjadi tindakan-tindakan sedangkan pengendalian menyajikan penetapan sasaran-sasaran dan standar sebagai pembanding antara prestasi yang telah dicapai dengan sasaran dan standar yang telah ditetapkan, selanjutnya dilakukan perbaikan. Untuk itu, sebelum menjalankan aktivitas operasinya, Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terlebih dahulu menyusun suatu anggaran yang diproyeksikan ke dalam anggaran yang dibuat pertahun.


(50)

Menurut Munandar (2001:11) defenisi anggaran adalah ”suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit atau kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu yang akan datang.” Anggaran juga dapat diartikan sebagai istilah perencanaan untuk pengendalian laba menyeluruh dapat didefenisikan secara luas sebagai suatu anggaran sistematis dan formal untuk perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian tanggung jawab manajemen (Welsch, 2000:5).

Menurut Nafarin, (2000:11), “anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang maupun jasa”.

Menurut Sofyan (1996:14) “anggaran merupakan suatu pendekatan yang sistematis dan formal untuk tercapainya pelaksanaan fungsi perencanaan sebagai alat membantu pelaksanaan tanggung jawab manajemen”.

Dari beberapa pengertian anggaran yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan rencana kerja sistematis yang dinilai dengan uang yang dibuat dalam bentuk angka-angka serta disusun dalam suatu atau beberapa periode tertentu yang dipakai sebagai alat perencanaan, pengkoordinasian yang terpadu dan pengendalian tanggung jawab manajemen melalui proses tertentu.


(51)

B. Jenis – Jenis Anggaran

Anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang sebagai berikut : 1. Menurut dasar penyusunan anggaran terdiri dari :

a. Anggaran tetap (fixed budget), adalah angaran yang dibuat untuk satu tingkat satu kegiatan selama jangka waktu tertentu, dimana pada tingkat kegiatan tersebut direncanakan pendapatan dan biaya. Anggaran ini tidak memungkinkan adanya penyesuaian oleh karena sudah tetap.

b. Anggaran variable (flexible budget), adalah anggaran yang dibuat berdasarkan pada kegiatan tingkat kegiatan. Prinsip dari anggaran ini adalah bahwa untuk setiap tingkat kegiatan harus terdapat norma-norma untuk kegiatan yang dikeluarkan. Norma-norma ini merupakan patokan dari pengeluaran-pengeluaran yang seharusnya pada masing-masing tingkat kegiatan tersebut. Penyusunan anggaran ini dilakukan dengan memperhatikan biaya tetap dan biaya variabel.

2. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari :

b. Anggaran periodik, yaitu anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, umumnya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran. c. Anggaran kontiniu, yaitu anggaran yang dibuat untuk memperbaiki

anggaran yang telah dibuat.

3. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis), yaitu anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama satu tahun. Anggaran ini untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek.


(52)

b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis), yaitu anggaran yang dibuat untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan investasi barang modal (capital budget). Anggaran jangka panjang tidak harus berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek.

4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut “anggaran induk (master budget)”. Anggaran tidak merupakan konsolidasi rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulan. Anggaran triwulan dipecah lagi menjadi anggaran bulanan.

a. Anggaran biaya operasional, adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan laba rugi. Anggaran ini terdiri dari: anggaran penjualan, anggaran biaya pabrik, anggaran beban usaha.

b. Anggaran keuangan, adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan terdiri dari: anggaran kas, anggaran piutang, anggaran persediaan, anggaran utang, anggaran neraca.

5. Menurut kemampuan didalam penyusunan anggaran, terdiri dari :

a. Anggaran komprehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif perpaduan dari anggaran operasional dan anggara keuangan yang disusun secara lengkap.


(53)

b. Anggaran parsial, merupakan anggaran yang disusun secara tidak lengkap. Anggaran yang hanya menyusun bagi anggaran tertentu saja. Misalnya karena keterbatasan kemampuan, maka yang dapat disusun hanya anggaran operasional.

6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran appropriasi (appropritation budget), adalah anggaran yang dibentuk bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain. b. Anggaran kinerja (performance budget), adalah anggaran yang disusun

berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan) misalnya, nilai untuk menilai apakah biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui batas.

Dalam menyusun anggaran semua bagian yang terdapat dalam instansi dilibatkan. Adapun anggaran yang disusun oleh Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara adalah anggaran belanja dan pendapatan, dimana anggaran belanja dan pendapatan tersebut merupakan anggaran induk yang berhubungan dengan aktifitas Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam merealisasikan anggaran pendapatan yang diperoleh dari pemerintah pada periode yang akan datang.

C. Tujuan Anggaran Dan Manfaat Anggaran

Ada beberapa tujuan disusunnya anggaran, oleh Hendra Poerwanto, antara lain

1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi dana,


(54)

2. Memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan digunakan,

3. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana, sehingga dapat mempermudah pengawasan,

4. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal,

5. Menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih jelas dan nyata terlihat,

6. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan.

Berikut ini merupakan manfaat dari Anggaran : 7. Di bidang perencanaan

a. Membantu manajemen meneliti dan mempelajari segala masalah yang berkaitan dengan aktivitas yang akan dilaksanakan.

b. Membantu mengarahkan seluruh sumber daya yang ada diperusahaan dalam menentukan arah atau aktivitas yang paling menguntungkan.

c. Membantu arah atau menunjang kebijaksanaan perusahaan. d. Membantu manajemen memilih tujuan perusahaan.

e. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. f. Membantu pemakaian alat - alat fisik secara efektif dan efisien. 8. Di bidang pengendalian

a. Membantu mengawasi kegiatan dan pengeluaran b. Membantu mencegah pemborosan


(55)

D. Keuntungan dan Kelemahan Anggaran A. Keuntungan Anggaran

Sistem anggaran memiliki biaya dan memerlukan pengorbanan tetapi dibalik pengorbanan itu banyak keuntungan. Keuntungan anggaran antara lain adalah :

a. Mempercepat dan mengefesienkan pencapaian tugas.

4 Mengurangi tugas-tugas rutin operasional pimpinan sehingga ia lebih terfokus kepada hal-hal yang bersifat jangka panjang dari stategis.

5 Meningkatkan daya kopetensi, motivasi, dan menimbulkan proses penilaian yang lebih objektif.

6 Dapat menilai kemajuan kerja (progress) pencapaian tujuan. 7 Dapat mengetahui lebih dini setiap penyimpangan dari tujuan. 8 Dapat membedakan antara yang efisien dan yang tidak efisien. 9 Mengurangi hal-hal yang bersifat kabur, ambivalen, atau ambigius. 10 Dapat memantapkan pelaksanaan manajemen, pengawasan, akuntansi

secara lebih baik.

11 Dapat mengarahkan kegiatan kebidang yang lebih menguntungkan. 12 Dapat menilai prestasi karyawan atau bagian yang lebih objektif. 2. Kelemahan Anggaran

Meskipun begitu banyak keuntungan yang diperoleh dengan menyusun anggaran, tetapi masih terdapat beberapa kelemahan yang membatasi anggaran. Kelemahan - kelemahan tersebut antara lain :

a. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil apabila dilaksanakan sungguh-sungguh.


(56)

b. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manajer dalam melaksanakan tugasnya, bukan menggantikannya.

c. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang diramalkan sebelumnya, karena itu anggaran perlu memiliki sifat yang luwes.

d. Anggaran harus disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.

E. Hubungan Anggaran dengan Perencanaan

Komponen utama perencanaan adalah anggaran, yang merupakan rencana keuangan untuk masa yang akan datang. Rencana tersebut mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Perencanaan meliputi pemilihan serangkaian aktivitas dan spesifikasi bagaimana aktivitas tersebut akan dilaksanakan. Perencanaan merupakan landasan dari proses manajemen, tanpa perencanaan tidak akan ada dasar bagi fungsi koordinasi dan pelaksanaan fungsi pengendalian. Anggaran merupakan rencana tertulis dari perusahaan, dengan adanya anggaran maka tiap bagian perusahaan dapat mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Indra Bastian (2006: 1)

Langkah pertama dalam perencanaan adalah mengidentifikasi berbagai alternatif yang tersedia, dan selanjutnya memilih alterantif yang yang terbaik untuk memenuhi tujuan organisasi. Pada saat menentukan pilihan tersebut dan pilihan yang lain, manajemen harus menyeimbangkan antara kesempatan dan kebutuhan sumber daya dalam organisasi. Secara umum, seluruh alternatif yang


(57)

dipertimbangkan oleh manajemen dalam tahap perencanaan memiliki pengaruh terhadap pendapatan atau biaya.

Rencana manajemen biasanya dijabarkan secara formal dalam bentuk anggaran dan istilah penganggaran diterapkan untuk menggambarkan proses perencanaan secara umum. Anggaran disusun tahunan dan menunjukkan rencana manajemen secara spesifik dan kuantitatif. Anggaran merupakan salah satu unsur dari perencanaan. Dengan adanya rincian dari rencana ,maka dengan demikian manajemen akan lebih mudah mengarahkan jalannya pelaksanaan kegiatan perusahaan.

Anggaran adalah bagian yang penting dari proses perencanaan karena anggaran menentukan kepastian mengenai pengelolaan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. Sebelum anggaran disiapkan , pihak manajemen terlebih dahulu harus membangun suatu rencana strategis. Rencana strategis ini akan menjadi dasar dalam pembuatan anggaran perusahaan. Indra Bastian (2006:1)

F. Analisis Anggaran sebagai Perencanaan Pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara selaku organisasi pasti memerlukan anggaran untuk mewujudkan visi dan misinya dengan efektif dan efisien. Pada proses perencanaan anggaran Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mempunyai sebuah tim anggaran yang dibawahi oleh Subdis Bidang Bina Program dan dibantu oleh :

1. Kepala Seksi Data dan Informasi. 2. Kepala Seksi Evaluasi dan Laporan.


(58)

3. Kepala Seksi Rencana Program.

Rencana anggaran diajukan oleh masing-masing Subdis sesuai dengan kebutuhan. Rencana tersebut kemudian diajukan kepada Subdis Bidang Bina Program untuk kemudian disahkan kepada Kepala Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Dalam penyusunan rencana anggaran tersebut, tim anggaran melakukan banyak pertimbangan, seperti :

1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang dan Jasa 3. Belanja Modal

Dalam penyusunan rencana anggaran ini, tim anggaran juga melakukan berbagai analisa, yaitu sebagai berikut :

1. Analisa terhadap biaya-biaya langsung yang mungkin akan dikeluarkan yang berhubungan langsung dengan operasi normal instansi, seperti Belanja-Belanja kegiatan.

2. Analisa terhadap biaya-biaya yang terjadi di Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang naik turunnya biaya tersebut dipengaruhi volume kegiatan atau proyek, seperti kegiatan yang tidak rutin dilakukan dan proyek yang bersangkutan.

Berdasarkan analisa-analisa tersebut, disusunlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera

Utara . Anggaran tersebut kemudian diajukan kepada Kepala Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk mendapatkan persetujuan.


(59)

tersebut dikoreksi kembali oleh Biro Keuangan Sekretaris Daerah. Apabila anggaran tersebut dapat diterima, maka anggaran tersebut akan diserahkan kepada Sekretaris Daerah untuk disetujui. Selanjutnya Pihak Biro Keuangan Sekretaris Daerah memberikan dana ke Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sehingga Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dapat menjalankan kegiatan-kegiatannya sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan, disusun dan disepakati.

Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyusun anggaran untuk menentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan kebutuhan apa saja yang diperlukan selama satu tahun anggaran berdasarkan laporan setiap Subdis. Anggaran ini juga berfungsi sebagai rencana program kerja Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan.

G. Anggaran Sebagai Alat Pengawasan/Pengendalian

Anggaran merupakan suatu alat pengawasan atau alat pengendalian (controlling). Pengawasan berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan suatu pekerjaan, dengan cara :

1. Membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran)

2. Melakukan tindakan perbaikan bila dipandang perlu (atau bila terdapat penyimpangan yang merugikan).

Untuk mengetahui apakah rencana yang telah ditetapkan dijalankan dengan semestinya, maka dibutuhkan suatu pengawasan atau pengendalian.


(60)

Seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan harus diawasai secara terus-menerus, jika pihak manajemen ingin tetap berada dalam batas-batas yang telah ditetapkan. Menurut Sofyan (1996:8) ”dalam ilmu manajemen pengawasan, langkah-langkah yang diikuti dalam proses pengawasan ini adalah penyusunan tujuan, penetapan standar, pengukuran hasil kerja, perbandingan fakta dengan standar, dan tindakan koreksi.

1. Penyusunan tujuan

Dalam penyusunan tujuan, diperlukan informasi dari sistem yang dihasilkan akuntansi dan format penyajiannya juga harus sesuai dengan format akuntansi.

2. Penetapan standar

Penetapan standar yang sebenarnya merupakan bagian dari proses perencanaan juga menggunakan data dan format akuntansi.

3. Pengukuran hasil kerja

Pengukuran hasil kerja dilakukan melalui pencatatan kejadian atau transaksi yang dilakukan melalui prosedur akuntansi sampai akhirnya dilaporkan melalui laporan keuangan.

4. Perbandingan fakta dengan standar

Informasi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan standar (budget) yang telah disusun untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi dari rencana atau estandar yang telah ditentukan.

5. Tindakan koreksi

Dengan diketahuinya penyimpangan ini maka diperlukan evaluasi apakah penyimpangan itu perlu diinvestigasi untuk mendapatkan umpan balik


(61)

selanjutnya, yang pada intinya adalah agar usaha yang dilakukan sesuai dengan atau jangan terlalu jauh dari rencana.

Pengawasan dapat dibagi menjadi tiga tipe dasar, yaitu pengawasan pendahuluan, pengawasaan pada saat pekerjaan berlangsung, dan pengawasan umpan balik.

1. Pengawasan pendahuluan (Preliminary control)

Pengawasan ini memusatkan perhatian pada masalah mencegah timbulnya penyimpangan-penyimpangan pada kualitas sumber-sumber daya yang digunakan sebuah perusahaan.

2. Pengawasan pada saat pekerjaan berlangsung (Concurrent control) Pengawasan ini dilakukan untuk memonitor pekerjaan yang berlangsung, guna memastikan bahwa sasaran yang dicapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

3. Pengawasan umpan balik (Feedback control)

Pengawasan ini memusatkan perhatian pada hasil-hasil akhir untuk menentukan tindakan-tindakan korektif apabila terdapat penyimpangan.

Ada beberapa perbedaan dalam mendefenisikan konsep pengawasan, termasuk di dalamnya pengawasan internal dan pengawasan manajemen.

Akuntansi sering menggunakan pengawasan internal dalam mengontrol kegiatan bisnis suatu perusahaan.

Ada tiga elemen dari struktur pengawasan internal suatu perusahaan yaitu : 1. Pengawasan lingkungan yang merupakan kerangka kerja utama diantara


(62)

2. Pengawasan sistem akuntansi yang terdiri dari catatan dan prosedur yang digunakan untuk mencatat, memproses, melaporkan semua transaksi perusahaan, memelihara tingkat kepercayaan terhadap aset dan hutang perusahaan,

3. Pengawasan prosedur yang merupakan langkah khusus untuk meminimumkan resiko terhadap ancaman tertentu.

Tabel 3.1

Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Anggaran Pendapatan dan Belanja

Tahun Anggaran 2013

No. Program/Kegiatan Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) % VII. Belanja Tidak Langsung 4,405,369,667 4,405,369,667 100% VIII. Pelayanan Administrasi

Perkantoran 2,886,650,330 1,477,208,371 51,2% IX. Peningkatan Sarana Dan

Prasarana Aparatur 344,762,000 162,925,783 47,3% X. Peningkatan Disiplin

Aparatur 437,634,000 23,510,000 5,34%

XI. Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur 740,306,450 140,322,730 19% XII. Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan

550,188,000 441,264,000 81% VII. Perlindungan Dan

Konservasi

Sumberdaya Alam 1,772,977,800 624,663,350 35,3% VIII. Pengembangan

Kapasitas Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup

5,161,751,794 1,692,356,982 33% IX. Pengendalian

Pencemaran

Lingkungan 2,946,846,000 1,538,386,900 53% X. Peningkatan Kualitas


(63)

Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup

Total 21,206,240,780 7,529,540,315 35,6% Pada tahun 2013, Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah melaksanakan kegiatan-kegiatan Program Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Medan dan sekitarnya , Program-program perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan adalah : 1. Perlindungan Dan Konservasi Sumberdaya Alam

Program ini bertujuan melindungi sumber daya alam dari kerusakan dan mengelola kawasan konservasi yang sudah ada untuk menjamin kualitas ekosistem agar fungsinya sebagai penyangga system kehidupan dapat terjaga dengan baik. Pada program ini terdapat selisih sebesar Rp. 1.148.314.450,- atau mengalami penurunan sebesar 64,70% dari yang dianggarkan Rp. 1.772,977,800,-. Hal ini diakibatkan karena besarnya dana untuk dialokasikan dan program dari kegiatan ini hanya dilakukan dalam 3 kali dalam 1 tahun.

2. Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup

Program ini bertujuan meningkatkatkan kapasitas pengelolaan sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup melalui tata kelola yang baik (goo environmental governance) berdasarkan prinsip transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Pada program ini terdapat selisih sebesar Rp. 1.692.358.982,- atau mengalami penurunan 67% dari yang dianggarkan Rp. 5.161.751.794,-. Hal ini diakibatkan karena besarnya dana untuk dialokasikan dan program dari kegiatan ini hanya dilakukan dalam 3 kali dalam 1 tahun.


(64)

3. Pengendalian Pencemaran Lingkungan

Program ini bertujuan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah perusakan atau pencemaran lingkungan hidup baik didarat, perairan tawar dan laut, maupun udara sehingga masyarakat memperoleh kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat. Pada program ini terdapat selisih sebesar Rp. 1.408.459.10,- atau mengalami penurunan 47% dari yag dianggaran Rp. 2.946.846.000,-. Hal ini diakibatkan karena kegiatan yang dilakukan dalam program ini hanya mengevaluasi dan memonitoring apakah kegiatan pengendalian pencemaran lingkungan berjalan dengan baik dan kegiatan ini hanya dilakukan 1 kali dalam 1 tahun.

4. Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup

Program ini bertujuan meningkatkan kualitas dan akses informasi dan sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam rangka mendukung perencanaan pemamfaatan sumber daya alam dan perlindungan fungsi lingkungan hidup. Pada program ini terdapat selisih sebesar Rp. 530.864.540,- atau mengalami penurunan 27% dari yang dianggarkan Rp. 1.959.754.739,-. Program ini berlangsung dengan baik dengan pencapaian 73%.

5. Pelayanan Administrasi Perkantoran

Untuk mendukung program administrasi perkantoran dilakukan beberapa kegiatan antara lain :

a. Pelayanan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik b. Penyediaan jasa kebersihan kantor


(65)

d. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

e. Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor f. Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar derah

g. Penyediaan jasa operasional THL / PNS daerah Hasil –hasil yang dicapai adalah :

- Tersedianya jasa komunikasi Listrik, dan Air bersih : 35,15 % - Terjaganya Kebersihan Kantor : 100 %

- Tersedianya alat tulis kantor : 99,995 % - Tersediannya barang cetakan : 100 % 6. Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur

Untuk mendukung program peningkatan sarana dan prasarana aparatur dilakukan beberapa kegiatan antara lain :

a. Pembangunan gedung kantor

b. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor

7. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan

Kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung program ini pada tahun 2013 ;

a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi SKPD (LAKIP Badan ingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara 2012)

8. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Untuk mendukung program administrasi perkantoran dilakukan beberapa kegiatan antara lain :


(1)

60

 

1. Faktor Proses Perencanaan Pembuatan Anggaran

Aspek perencanaan yang tidak matang dalam penentuan anggaran yang akan disajikan akan berdampak pada tidak akan berjalannya program kerja dengan baik, hal ini dikarenakan tidak selarasnya antara perencaan anggaran dan program kerja yang akan dilaksanakan , dibawah ini adalah bentuk dari faktor perencanaan yang tidak matang pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara :

a. Perencanaan Kegiatan Tidak Sesuai dengan Kebutuhan

b. Ketidaklengkapan data pendukung sewaktu penyusunan anggaran c. Salah penentuan akun sehingga perlu revisi dokumen anggaran

d. Penyusunan pagu anggaran terlalu rendah (tidak sesuai dengan harga pasar)

e. Adanya penyesuaian harga karena adanya kebijakan pemerintah (eskalasi) f. Tidak menganggarkan biaya pendukung dan administrasi pengadaan g. Rencana anggaran biaya tidak sesuai dengan satuan biaya

h. Masa penyusunan dan penelaahan anggaran yang terlalu lama

i. Adanya pejabat pengelola keuangan ( bendahara ) yang sering mutasi juga turut memperburuk faktor perencanaan dalam pencairan dana

j. Adanya pagu alokasi anggaran yang diblokir mengakibatkan anggaran tersebut tidak dapat dicairkan oleh satuan kerja

2. Faktor Proses Pengadaan Barang dan Jasa

Faktor pengadaan barang dan jasa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan anggaran satuan kerja. Dibawah ini beberapa faktor yang


(2)

61

 

juga turut berpengaruh terhadap rendahnya penyerapan anggaran sewaktu proses pengadaan barang dan jasa pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

a. Masa penyusunan dan penelaahan anggaran yang terlalu lama juga

mengakibatkan keterlambatan pembentukan panitia pengadaan barang dan jasa. Apabila pembentukan panitia pengadaan barang dan jasa tersebut mengalami keterlambatan, maka bisa dipastikan pelaksanaan

program/proyek tersebut terhambat. sehingga semakin memperendah penyerapan anggaran.

b. Jumlah pegawai untuk melakukan pengadaan barang dan jasa pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tidak memadai. c. Kesulitan dalam menentukan harga karena tidak melalui survey pasar

terlebih dahulu.

d. Belum ada kerangka acuan dalam pelaksanaan kegiatan proses pengadaan barang dan jasa.

e. Salah dalam memilih tata cara dan system pengadaan sehingga perlu waktu yang lama.

f. SDM pelaksana pengadaan kurang kompeten

g. Jadwal pelaksanaan lelang yang disusun tidak realistis atau tidak sesuai kebutuhan.

3. Faktor – Faktor Lain yang Berpengaruh Atas Rendahnya Penyerapan Dana Anggaran pada Badan Lingkungan Hidup pemerintah Provinsi Sumatera Utara :


(3)

62

 

Faktor lain seperti keterlambatan pejabat daerah dalam menetapkan pengelolaan anggaran pada satuan kerja perangkat daerah, dan faktor geografis dan iklim.


(4)

63 BAB IV PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan organisasi.

A. Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

 

1. Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menggunakan 2 jenis anggaran dalam menyusun rencana anggaran yaitu Anggarn Induk ( Master Budget ) yang terdiri dari Anggaran Belanja dan Anggaran Pendapatan.

2. Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara , masih mengalami penyerapan dana yang rendah atau tidak mampu memaksimalkan dana yang telah dianggarkan sewaktu menyusun anggaran pada tahun 2013 yang disebabkan oleh beberapa faktor.

3. Struktur organisasi instansi yang sudah ada menetapkan orang-orang yang berbeda pada masing-masing jabatan, sehingga setiap kegiatan yang dilakukan tidak akan tumpang tindih dengan kegiatan - kegiatan lainnya dan dapat membantu proses penyusunan anggaran.


(5)

  64

 

B. Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kebaikan dan kemajuan Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara :

1. Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara perlu meningkatkan fungsi perencanaan dalam menyusun anggaran agar tidak terjadi ketimpangan dana yaitu dana yang dianggarkan lebih besar dari realisasinya.

2. Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sebaiknya memperluas analisa yang digunakan dalam memperoleh input untuk penyusunan anggaran, dan terus memperhatikan perkembangan internal dan eksternal Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, sehingga setiap perubahan yang terjadi dapat ditangani dengan cepat dan tepat oleh Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

3. Struktur instansi yang sudah ada hendaknya tetap dipertahankan karena dengan ditetapkannya orang-orang berbeda pada masing-masing jabatan, maka setiap kegiatan yang dilakukan tidak akan tumpang tindih dengan kegiatan kegiatan lainnya dan dapat membantu proses penyusunan anggaran.


(6)

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L. 2007. Manajemen. Edisi 6. Diterjemahkan oleh Edward Tanujaya dan Shirly Tiolina. Salemba Empat: Jakarta.

Gitosudarmo, Indriyo & Najmudin, Mohamad. 2003. Anggaran Perusahaan,

Teori dan Soal Jawab. BPFE: Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Budgeting Peranggaran: Perencanaan Lengkap

untuk Membantu Manajemen. Edisi 1. Cetakan 2. Raja Grafindo

Persada: Jakarta.

Haruman, Tendi & Rahayu, Sri. 2007. Penyusunan Anggaran Perusahaan. Edisi Kedua. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Munandar, M. 2001. Budgeting. Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja,

Pengawasan Kerja. Edisi 1. Cetakan 14. BPFE: Yogyakarta.

Welsch, Hilton, Gordon. 2000. Anggaran Perencanaan dan Pengendalian Laba. Diterjemahkan oleh Purwatiningsih dan Maudy Warouw. Buku Satu. Salemba Empat. Jakarta.

Bastian, Indra. 2009. Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah

Daerah di Indonesia. Salemba Empat. Jakarta

Halim, Abdul. 2012. Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat. Jakarta

Profile Of North Sumatera Province Environtment Board “ Copyright © 2010 by visual fx studio

<http://kelastambahan.wordpress.com/tag/2014/05/26//manfaat-dan-kelemahan-anggaran/;

<http://kelastambahan.wordpress.com/2014/05/26/pengertian-anggaran

pengaggaran-tujuan-anggaran-manfaat-dan-kelemahan-anggaran-fungsi-dan-macam-anggaran/;