Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

(1)

TUGAS AKHIR

FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA BADAN PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Oleh :

ADENOVINA DALIMUNTHE 112102135

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK NAMA MAHASISWA : ADENOVINA DALIMUNTHE

NIM : 112102125

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA Tanggal : … Agustus 2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Drs. H. Hotmal Ja’far, MM, Ak NIP. 19510425 198203 1 002

Tanggal : … Agustus 2014 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA NIP.19511114 198203 1 002

Tanggal : … Agustus 2014 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA MAHASISWA : ADENOVINA DALIMUNTHE

NIM : 112102135

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Medan, ...2014

( ADENOVINA DALIMUNTHE) 112102135


(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan tepat sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi kewajiban tersebut maka penulis menyusun tugas akhir ini dengan judul “Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara”.

Dalam penulisan tugas akhir ini tidak mungkin dapat penulis selesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moril maupun materil. Untuk itu dari lubuk hati yang paling dalam, penulis menghanturkan rasa hormat dan ucapan terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang tiada terkira nilainya, kepada semua pihak yang terlibat.

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara beserta seluruh dosen dan staf pengajar yang telah mencurahkan perhatian dan membekali ilmu serta berbagi pengalaman kepada penulis selama perkuliahan.

2. Bapak Drs. Rustam, MSi, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Dipoma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.


(5)

3. Bapak Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. H. Hotmal Ja’far, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan koreksi dalam proses penyelesaian tugas akhir, sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Suparto, selaku pembimbing di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara dalam menyampaikan informasi dan arahan.

6. Orang Tua tercinta, Zulhadji Dalimunthe & Tati Setiawati yang telah setia, sabar, dan tulus mendidik dan membesarkan penulis serta dukungan moril maupun materil yang tidak akan mungkin terbalas.

7. Kakak tersayang, Rina R Dalimunthe yang telah setia dan sabar memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis.

8. Om Rahmat dan Tante Tafriani yang juga telah memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis.

9. Para sahabat – sahabat saya Indhy, Mutia, Fahraini, Ayang, Nisha, Ima, Debby, Dika, Dhyta, Hanin, Dinda, Noeg, Ratri, dan Laura yang telah memberikan dukungan, bantuan, doa, dan hari – hari yang dilalui bersama selama tiga tahun ini terima kasih atas bantuan dan perhatian yang telah kalian berikan untuk saya selama ini.

10.Buat teman – teman saya yang yang sekelas maupun diluar kelas dan yang lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu namanya. Terima kasih


(6)

banyak karena selama ini banyak kita jalani pendidikan bersama dan juga banyak pengalaman – pengalaman yang kita lewati bersama yang telah membentuk kepribadian kita.

Penulis menyadari Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini dimasa yang akan datang. Harapan penulis, semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat dan masukan bagi pembaca sehingga dapat membantu penulisan tugas akhir lainnya.

Semoga Allah SWT memberikan balasan semua bantuan yang diberikan. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita semua, terima kasih.

Medan, Agustus 2014

Adenovina Dalimunthe 112102135


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan dan Manfaat ... 3

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal survey/Observasi ... 4

2. Rencana Isi ... 4

BAB II BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA ... 6

A. Sejarah Ringkas ... 6

B. Struktur Organisasi ... 10

C. Uraian Tugas (Job Description) ... 14

D. Jaringan Kegiatan ... 24

E. Kinerja Terkini, ... 25


(8)

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA ... 29

A. Anggaran dan Penyusunan Anggaran ... 29

B. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan ... 34

C. Anggaran Sebagai Alat Pengawasan ... 38

D. Realisasi Anggaran ... 44

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

 


(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1.1 Jadwal Survei dan Penyusunan Tugas Akhir ... 4 2.1 Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Sumatera Utara ... 13 2..2 Kinerja Usaha Terkini Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Provinsi Sumatera Utara ... 26 2.3 Rencana Kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan


(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Logo Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Sumatera Utara ………. 8

2.2 Bagan Struktur Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Provinsi Sumatera Utara……….. 11


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

2.1 Logo Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Sumatera Utara ………. 8

2.2 Bagan Struktur Badan Perencanaan Pembangunan


(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian suatu negara secara tidak langsung pastilah diikuti oleh perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat dan kompleks serta menimbulkan persaingan, berbagai upaya dilakukan oleh setiap organisasi, instansi serta lembaga maupun perusahaan untuk memperbaiki kinerjanya.

Hal ini turut pula berdampak pada instansi pemerintah sebagai lembaga yang turut serta memperbaiki kinerjanya agar para pegawai memiliki kualitas yang baik.

Untuk mencapai tujuan tersebut harus adasuatu perencanaan.Perencanaan tersebut harus disusun secara teliti, penuh pertimbangan dan disesuaikan dengan kondisi serta perkembangan dunia perekonomian di masa itu.Anggaran dibutuhkan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan operasional setiap lembaga maupun instansi agar tercapai akunyabilitas kinerja yang diinginkan dan dapat menjadi kenyataan.

Perlunya suatu anggaran bagi perusahaan adalah untuk membantu para pimpinan dalam merencanakan kegiatan dan mengendalikan kinerja operasional serta memotivasi karyawan untuk memperbaiki kinerja dan sikap atas penyimpangan yang mungkin terjadi.

Apabila anggaran yang telah disusun mampu memenuhi tujuan suatu lembaga dengan baik, maka hal ini tidak akan mengganggu kinerja lembaga


(13)

tersebut, melainkan akan meningkatkan kredibilitas lembaga itu. Namun jika anggaran yang disusun tidak dapat mencapai tujuan justru mengalami kegagalan, maka dapat mengakibatkan terganggunya kegiatan suatu lembaga serta sasaran yang diinginkan tidak tercapai.

Anggaran belanja yang ada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara merupakan rincian jenis pengeluaran / penggunaan dana masyarakat untuk belanja berbagai keperluan perusahaan. dari dampak yang dihasilkan anggaran tersebut baik itu positif maupun negatif, diharapkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara dapat mengetahui kekuatan maupun kelemahan tersebut, sehingga hal ini dapat digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran di masa yang akan datang.

Berdasarkan uraian diatas sudah jelas bahwa perencanaan dan pengendalian mempunyai peran penting dalam mendukung suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya, khususnya di lembaga pemerintahan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Adapun judul tugas akhir ini adalah "Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara".

B. Rumusan Masalah

Masalah pokok yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah :

1. Sejauh mana anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengawasan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara.


(14)

2. Apakah anggaran dapat membantu pimpinan dalam perencanaan kegiatan dan mengendalikan kinerja operasional serta memotivasi karyawan untuk memperbaiki kinerja.

C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui apakah anggaran yang dibuat oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara telah berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengawasan.

b. Untuk mengetahui bagaimana anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengawasan yang sebenarnya.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis, untuk memperoleh pengetahuan tentang fungsi anggaran sebagaialat perencanaan dan pengawasan.

b. Bagi BadanPerencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara, sebagai bahan masukan atau pertimbangan agar dapat melaksanakan aktivitas dengan lebih efektif, efisien serta lebih bijaksana dalam pengambilan keputusan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara.

c. Bagi Pembaca, sebagai informasi perbandingan didalam penelitian dan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis lainnya dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang.


(15)

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survey / Observasi

Penelitian ini dilakukan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Tabel 1.1

Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

No. Kegiatan

Juni 2014

I II III IV

1 Pengesahan tugas akhir 2 Pengeluaran judul 3 Permohonan izin riset

4 Penunjukan dosen pembimbing

5 Pengumpulan data

6 Penyusunan tugas akhir 7 Bimbingan tugas akhir 8 Penyelesaian tugas akhir

2. Rencana Isi

Rencana Isi terdiri dari empat babyaitu, pendahuluan, profil Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara, fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah provinsi Sumatera Utara, dan penutup dimana satu sama lainnya saling berkaitan.


(16)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian yang menjabarkan tentang jadwal survey/observasi dan rencana isi. Sehingga pembaca dapat mengetahui secara langsung sebab dalam penelitian yang dilakukan.

BAB II BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Dalam bab ini diuraikan mengenai Sejarah Ringkas, Struktur Organisasi, Uraian Tugas (job description), Jaringan Usaha, Kinerja Usaha Terkini dan Rencana Usaha. Sehingga bab ini secara keseluruhan mengenalkan profil perusahaan kepada pembaca.

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Bab ini menjelaskan mengenai Anggaran dan Penyusunan Anggaran, Anggaran Sebagai Alat Perencanaan, Anggaran Sebagai Alat Pengawasan, dan Realisasi Anggaran.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan Saran akan dibahas pada bab IV ini yaitu memberi penjelasan secara singkat mengenai topik - topik yang dibahas pada bab sebelumnya.


(17)

BAB II

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Sejarah Ringkas

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah suatu instansi atau lembaga pemerintah yang bertujuan untuk mengkoordinir pembangunan didaerah Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Dipenogoro No. 21 A Medan. BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang kepala badan dan dibantu oleh suatu sekretaris dan lima bidang perencanaan.

Sejarah berdirinya BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara ialah setelah pemerintah orde lama digantikan oleh pemerintah orde baru yang secara konkrit berusaha meningkatkan pembangunan daerah agar kesejahteraan rakyat lebih diutamakan sesuai dengan amanat penderitaan rakyat, maka pemerintah melihat pentingnya suatu lembaga yang dapat menyusun program-program pembangunan yang menyeluruh dengan menitikbratkan pembangunan terutama pembangunan prasaran umum seperti membuat jalan, jembatan, dan prasarana pertanian rakyat.

Untuk menyusun program – program pembanguan nasional dibentuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) di pusat, BAPPEDA Tingkat I penyusun suplemen Perencanaan Nasional di Tingkat I Penyusun Komplementer di tingkat Kabupaten/Kotamadya.


(18)

Maka pada tahun 1963 di Sumatera Utara dibentuk suatu Badan Koordinasi Pembangunan Sumatera Utara (BKPDSU) yang langsung diketahui Gubernur Kepala Daerah Tingkai I Sumatera Utara dan Sekretaris Residen yang waktu itu dijabat oleh P.R Telaunbanua yang merupakan badan yang mengkoordinir pembangunan di daerah yang selanjutnya di ganti menjadi Badan Koordinir Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BAKOPDASU) yang diketahui oleh Gubernur Sumatera Utara dengan Ketua Harian Residen P.R Telaunbanua dan Sekretaris Sutan Sitompul, kemudian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BAKOPDASU) yang merupakan badan yang pertama kali mengkoordinir perencanaan pembanguan didaerah Sumatera Utara yang diketahui oleh Ir. M. Sipahutar dan sekretaris oleh Netap Bukit. Pada periode ini telah disusun draft Repelita I Provinsi Sumatera Utara.

BAKOPDASU berperan sebagai lembaga yang pertama menangani masalah-masalah yang menyangkut program pembangunan di daerah dari tahun 1969 sampai dengan tahun 1974 (PELITA II). Pada periode ini telah diberlakukan Inpres Tingkat I yang menyangkut program pembanguan jalan dan jembatan di daerah Tingkat II se-Sumatera Utara.

1. Visi dan Misi

a. Visi

Dalam menjalankan fungsinya BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara mempunyai visi yaitu Menjadi badan perencanaan yang visioner, profesional,


(19)

transparan, berkualitas, akuntabel, dalam mewujudkan Sumatera Utara yang berdaya saing.

b. Misi

1. Meningkatkan ketajaman berpikir yang sistematis dan teknokratik; 2. Meningkatkan profesionalisme aparatur;

3. Meningkatkan keterbukaan informasi perencanaan dan rencana pembangunan yang dihasilkan;

4. Meningkatkan produktifitas BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara dan kualitas dokumen perencanaan daerah;

5. Meningkatkan integritas dan tanggungjawab dalam perencanaan pembangunan.

2. Logo dan Makna Logo Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Sumatera Utara

Gambar 2.1


(20)

Logo atau lambang adalah suatu tanda, seperti lukisan, dan lencana yang dibuat oleh setiap pribadi atau organisasi yang mempunyai arti atau maksud tertentu. Logo BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara sama dengan logo Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Makna dari logo BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

a. Padi dan Kapas menggambarkan lembaga pemerintah yang berupaya mengisi kemerdekaan dengan daerah untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

b. Bintang menggambarkan bahwa PEMPROVSU dalam melaksanakan tugas tidak ditujukan hanya terhadap kehidupan duniawi saja tetapi tidak terlepas dari ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

c. Gunung menggambarkan posisi Sumatera Utara yang dikelilingi oleh bukit barisan dan juga menggambarkan pertahanan dan pndasi pemerintahan yang kuat.

d. Rantai menggambarkan bahwa pemerintah dan rakyat bersatu saling tolong –menolong melaksanakan pembangunan di Sumatera Utara. e. Tangan menggambarkan bahwa pemerintah selalu siap untuk

melindungi rakyat dan membantu rakyat.

f. Warna hijau melambangkan daerah Sumatera Utara yang subur dan kaya dengan hasil pertaniannya

g. Pita kuning menggambarkan semangat dan cita-cita pemerintah.


(21)

Dalam pita tersebut tertulis “Teku Berkarya, Hidup Sejahtera, dan Mulia Berbudaya”.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah bentuk mencapai tujuan atas dasar kerjasama yang mempunyai bentuk susunan secara jelas dan format merumuskan bidang tugasnya masing-masing untuk menegaskan hubungan yang satu dengan yang lain.


(22)

P E BIDANG PERENCANAAN EKONOMI DAN KEUANGAN KASUBBID PRODU KASUBBID EKONO DAN KEUANGAN UKSI OMI N BIDANG PERENCANAAN DAN SOSIAL BU

KAS KESEJA RA KAS PEMER U Bagan S Sumber: U G N SDM UDAYA SUBBID AHTERAAN AKYAT SUBBID RINTAHAN MUM PE SA P KELOMPOK JABATA FUNGSIONAL

Struktur Badan P

Badan Perenca Utara KEPALA BIDANG RENCANAAN ARANA DAN PRASARANA KASUBBID PERHUBUNGAN KASUBBID SUMBE DAYA AIR N KASUBBA Gambar 2 Perencanaan Pem anaan Pembang R BIDANG PERENCANAAN

RUANG DAN LIN HIDUP KASUBB RUANG D WILA KASUBBI LINGK. H KEANEKA HAY AG UMUM KA

2.2

mbangunan Daer

gunan Daerah P TATA NGK. BID TATA DAN PENGE. AYAH ID KELEST. IDUP DAN ARAGAMAN YATI PEN EVA S M P SEKRETARIAT ASUBBAG KEUANGAN

rah Prov. SUMU

Provinsi Sumater BIDANG GENDALIAN ALUASI DAN TATISTIK KASUBBID EVAL, MONIT, DAN INFORM

PEMBANGUNAN

KASUBBID PENGENDALIAN DAN

STATISTIK N KASUBBAG P

UT ra M, N PROGRAM 11


(23)

 

Berdasarkan Perda No. 4 Tahun 2001 tentang tugas pokok dan fungsi BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara dan dijabarkan lagi menurut struktur organisasi Pergub 5A/2011 tentang tugas, fungsi dan uraian tugas BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara dijelaskan bahwa struktur organisasi BAPPEDASU dipimpin oleh Kepala dengan dibantu oleh satu Sekretaris dan lima (5) bidang perencanaan yaitu Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan, Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia & Sosial Budaya, Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana, Bidang Perencanaan Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan, Bidang Pengendalian Evaluasi dan Statistik.

Agar sebuah perusahaan dapat berjalan dengan baik maka sangatlah diperlukan adanya struktur organisasi didalam keorganisasian dimaksud. Struktur organisasi dibentuk untuk menciptakan suatu pola yang dapat mempertinggi efisiensi kerja, sedangkan organisasi bertujuan untuk memiliki hubungan yang baik antara tiap-tiap bagian kerja yaitu dengan adanya kesatuan perintah dan tanggung jawab serta dapat menjamin pengawasan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu dengan melihat struktur organisasi yang dibuat oleh Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara. Maka instansi pemerintah ini memakai struktur organisasi garis dan staf. Kekuatan organisasi ini terletak pada kenyataan bahwa pengawasan (kontrol) yang dapat diperoleh melalui pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang jelas dan tidak berbagi – bagi.


(24)

 

Tabel 2.2

Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Jabatan

Nama

Kepala BAPPEDA DR. Drs. Arsyad, MM

Sekretaris Drs. M. Ismael P. Sinaga, M.Si Sub Bag. Umum

Sub Bag. Keuangan Sub Bag. Program

Tri wibowo, MAP Siti Rahmah, SE, M.AP Sri Langkat Wahyuni, S.Sos Bidang Perencanaan Ekonomi dan

Keuangan

Sub Bidang Produksi

Sub Bidang Ekonomi dan Keuangan

Ir. Hasmirizal Lubis, M.Si Ir. Ardiston Simanjuntak, M.AP M. Arsyad Siregar, SE, M.Si Bidang Perencanaan SDM dan Sosial

Budaya

Sub Bidang pemerintahan umum Sub Bidang kesejahteraan rakyat

Ir. Syarial Adinda Pulungan, M.AP Baris Parlindungan Tambunan, M.Si Hendra Yudi, M.kes

Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana

Sub Bidang Perhubungan Sub Bidang Sumber Daya Air

Poppy M. Hutagalung, SE, MT Ir. M. Taufik

Harsudi, M. SE Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan

Lingkungan

Sub Bidang Tata Ruang dan Pengembangan wilayah

Sub Bidang Kelestarian Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman hayati

Ir. Mulyadi Simatupang, MM Ir. Poppy Pasaribu, M.Si Ir.Panusunan Harahap

Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Monitoring

Sub Bidang Statistik dan Pengendalian Sub Bidang Evaluasi

Drs. Mariod Sormin, M.Si Ir. Primawati Pangaribuan, MSi Effendi Ritonga, SE


(25)

 

C. Job Description

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 54 Tahun 2011 tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara maka Bappeda Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang administrasi umum perencanaan pembangunan daerah, ekonomi dan keuangan, sumber daya manusia, sosial budaya, tata ruang dan pengelolaan lingkungan, sarana dan prasarana, pengendalian, evaluasi, monitoring dan statistik serta tugas pembantuan.

Berikut ini adalah Job Description pada Badan perencanaan pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara:

1. Badan (Pasal 2)

a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang administrasi umum perencanaan pembangunan daerah, ekonomi dan keuangan, sumber daya manusia, sosial budaya, tata ruang dan pengelola lingkungan, sarana dan prasarana, pengendalian, evaluasi, monitoring dan statistik serta tugas pembantuan.

b. Kepala Badan mempunyai uraian tugas:

1. menyelenggarakan pembinaan pegawai dilingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

2. menyelenggarakan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;


(26)

 

3. menyelenggarakan instruksi pelaksanaan tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

4. menyelenggarakan penyusunan program kerja dan rencana kegiatan sesuai arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah;

5. menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan standar norma dan kriteria pelaksanaan kegiatan dibidang perencanaan pembangunan dan kriteria pelaksanaan kegiatan dibidang perencanaan pembangunan daerah;

6. menyelenggarakan penyusunan kebijakan pengembangan SDM dibidang perencanaan pembangunan daerah;

7. menyelenggarakan kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Tahunan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah;

8. menyelenggarakan penyusunan Rencana Kerja dan Rencana Strategis;

9. menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknis dibidang Perencanaan;

10.menyelenggarakan penyusunan perencanaan dibidang pemerintahan umum, kesejahteraan rakyat, perhubungan, sumber daya air, tata ruang dan pembangunan wilayah serta kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati;


(27)

 

11.menyelenggarakan koordinasi pengendalian dan evaluasi serta penyajian informasi pembanguna dan statistik.

c. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), Kepala Badan dibantu oleh :

1) Sekretaris Badan Sekretariat

2) Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan. 3) Bidang Perencanaan SDM/Sosial Budaya. 4) Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana. 5) Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan 6) Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Statistik 7) Kelompok Jabatan Fungsional

d. Sekretariat dan Bidang pada Badan dipimpin oleh seorang Sekretaris dan Kepala Bidang, Sub Bagian pada Sekretariat dan Sub Bidang pada Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Bidang.

2. Sekretariat (Pasal 3)

a. Sekretariat Badan mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang ketatausahaan, urusan umum, keuangan dan program ;

b. Sekretariat menyelenggarakan fungsi :


(28)

 

2. penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural pada lingkup Sekretariat;

3. penyelenggaraan instruksi pelaksana tugas pada Lingkup

4. penyelenggaraan penyusunan program kegiatan pada Lingkup Sekretaris dan koordinasi penyusunan program kegiatan Badan; 5. penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma

dan kritik dibidang urusan umum, keuangan dan program;

6. penyelenggaraan kegiatan, koordinasi, monitoring dan evaluasi urusan umum, keuangan dan program;

7. penyelenggaraan pengkoordinasian penyusunan rencana pembangunan jangka menengah dan tahunan Badan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;

8. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya;

9. penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya;

10.penyelenggaraan pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Badan, sesuai standar yang ditetapkan.

c. Sekretariat mempunyai uraian tugas :

1) menyelenggarakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan;


(29)

 

2) menyelenggarakan pengkajian dan penyusunan kebijakan petunjuk pelaksanaan di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan;

3) menyelenggarakan penyusunan perencanaan pembangunan daerah di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan;

4) menyelenggarakan kerjasama antar pemerintah provinsi dengan swasta di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan dengan mengacu pada pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

5) menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan;

6) menyelenggarakan koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan;

7) menyelenggarakan konsultasi perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan;

8) menyelenggarakan konsultasi pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah dan antara daerah dengan swasta, dalam dan luar negeri di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan;

9) menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma dan kriteria pelaksanaan perencanaan di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan;


(30)

 

10)menyelenggarakan peningkatan kapasitas program pembangunan di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, keuangan, pengembangan dunia usaha, pariwisata, perdagangan, koperasi, jasa, industri, sumber daya alam dan kelautan;

11)menyelenggarakan penyusunan dan pelaporan hasil-hasil pembangunan daerah di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan;

12)menyelenggarakan penyusunan dan pelaporan hasil-hasil pembangunan daerah di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan;

13)menyelenggarakan monitoring kegiatan pembangunan daerah di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan.

d. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), Sekretaris dibantu oleh : 1) Sub Bagian Umum;

2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Program;

Pasal 4

a. Kepala Sub Bagian Umum mempunyai uraian tugas :

1) melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat;

2) melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja Sekretariat


(31)

 

dan Sub Bagian Umum;

3) melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian; 4) melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat,

kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas/ijin belajar, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan/Struktural, fungsional dan teknis; 5) melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai; 6) melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karier dan mutasi

serta pemberhentian pegawai;

7) melaksanakan pengusulan peningkatan kesejahteraan pegawai di lingkungan Badan;

8) melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

9) melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan;

10)melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan, pendistribusian, surat-surat, naskah dinas dan arsip;

11)melaksanakan penggandaan naskah Dinas;

12)melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat; 13)melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, pelayanan

umum, pelayanan minimal dan pendokumentasian surat-surat, barang bergerak dan barang tidak bergerak;


(32)

 

14)melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasana, pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban, Keamanan, keindahan dan layanan kantor;

15)melaksanakan penyusunan laporan, evaluasi dan monitoring kegiatan Sub Bagian Umum;

16)melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;

17)melaksanakan penyerasian ketikan dan tata bahasa naskah Dinas; 18)melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretariat sesuai

dengan bidang tugasnya;

19)memberikan masukan yang perlu kepada Sekretariat, sesuai bidang tugasnya;

20)membuat laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Sekretariat, sesuai dengan standar yang ditetapkan.

21)Mengawasi internal perusahaan secara keseluruhan agar tidak ada penyimpangan/penyelewengan yang terjadi.

b. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai uraian tugas :

1) melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat;

2) melaksanakan penyusunan rencana/program kerja Sekretariat dan Sub Bagian Keuangan;


(33)

 

3) melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Badan; 4) melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan

Badan;

5) melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan Daerah;

6) melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan;

7) melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis administrasi keuangan;

8) melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainnya;

9) melaksanakan verifikasi keuangan;

10)melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung pada Badan;

11)melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan pertanggungjawaban keuangan;

12)melaksanakan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan administrasi keuangan;

13)melaksanakan pengendalian administrasi perjalanan Dinas Pegawai;

14)melaksanakan pelayanan dan penyiapan bahan atas pengawasan; 15)melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan;


(34)

 

bidang tugasnya;

17)memberikan masukan yang perlu kepada Sekretariat, sesuai bidang tugasnya;

18)membuat laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Sekretaris, sesuai standar yang ditetapkan.

c. Kepala Sub Bagian Program mempunyai uraian tugas:

1) melaksanakan pengumpulan data / bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat;

2) melaksanakan penyusunan perencanaan program kerja Sekretariat dan Sub Bagian Program ;

3) melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan/program kerja sekretariat, Sub Bagian Program dan Bidang-bidang yang meliputi kegiatan Perencanaan Pembangunan Daerah;

4) melaksanakan penyusunan rencana kegiatan dan sistem kerja di lingkup Bappeda Provinsi Sumatera Utara serta penerapan dan pelaksanaan evaluasi sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan;

5) melaksanakan pengelolaan dan pembinaan sistem perpustakaan, arsip dan dokmentasi publikasi hasil pembangunan daerah sumatera utara;

6) melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;

7) melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretariat sesuai dengan


(35)

 

bidang tugasnya;

8) melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretariat, sesuai bidang tugasnya;

9) melaksanakan pembuatan laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Sekretariat, sesuai standar yang ditetapkan.

D. Jaringan Kegiatan

Jaringan kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah

1. Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang administrasi umum perencanaan pembangunan daerah, ekonomi dan keuangan, sumber daya manusia, sosial budaya, tata ruang dan pengelola lingkungan, sarana dan prasarana, pengendalian, evaluasi, monitoring dan statistik serta tugas pembantuan.

2. Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara memiliki fungsi sebagai berikut:

a. perumusan kebijakan teknis Perencanaan Pembangunan Daerah; b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan Pembangunan Ekonomi


(36)

 

Keuangan, Sumber Daya Manusia, Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Pengendalian, Evaluasi Monitoring dan Statistik;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dalam bidang Perencanaan Pembangunan Daerah;

d. pelaksanaan tugas pembantuan dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah;

e. pelaksanaan Pelayanan Administrasi Internal dan Eksternal; dan

E. Kinerja Usaha Terkini

I

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan

1 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

2 Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) dan Tapkin Instansi Bappeda Provsu. 3 Penyusunan RKA dan DPA SKPD

4 Penyusunan Renja Instansi Bappeda Provsu.

II Program Pengembangan Data/Informasi.

5 Pengendalian Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Provsu.

6 Penyusunan Data Pendukung LKPJ, LPPD dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provsu. 7 Penyusunan Buku Alokasi Dana Program/Kegiatan Pembangunan Daerah Provsu. 8 Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Tahunan Prov. Sumatera Utara.

9 Publikasi dan Informasi Pembangunan Provsu.

10 Pelaksanaan Pameran Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara. 11 Evaluasi RPJMD Provsu Tahun 2009-2013.


(37)

 

12 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Pusat Data Informasi Geospasial Provsu.

13 Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tahunan Kab./Kota Provinsi Sumatera Utara.

14 Pelaksanaan Publik Hearing Tentang Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara.

III

Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

15 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Kawasan Perkotaan Mebidangro dan Kawasan Perkotaan Lainnya.

IV Program Perencanaan Pembangunan Daerah

16 Penetapan RPJMD 2014-2018.

17 Penyusunan dan Penetapan RKPD 2015. 18 Penyelenggaraan Musrenbang RKPD. 19 Penyusunan Perubahan RKPD 2014.

20 Penyusunan Dokumen Penganggaran Untuk Mendukung Penyusunan R.PAPBD Provsu 2014 dan R.APBD 2015. 21 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Perumahan dan Bangunan Gedung. 22 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Air Minum dan Sanitasi (Air

Limbah, Drainase,Persampahan) Permukiman.

23

Pembinaan dan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Terkait Lingkungan Hidup, Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, (Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlin-dungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Perda Provsu Nomor 5 Tahun 2008).

24

Pembinaan dan Koordinasi Terkait Adaptasi Perubahan Iklim Provsu (sesuai Instruksi Gubsu Nomor 188.54/05/INST/2012 tentang Adaptasi Iklim Ekstrim sebagai Upaya Pengamanan Produksi Beras di Sumatera Utara 2012-2020).

25

Pembinaan dan Koordinasi Terkait Mitigasi Gas Rumah Kaca Provsu (sesuai dengan Peraturan Gubsu Nomor 36 Tahun 2012 tentang RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provsu Tahun 2012-2020).

26 Pembinaan, Koordinasi dan Perencanaan Sumber Daya Air Provsu. 27 Pembinaan, Koordinasi dan Perencanaan Bidang Transportasi.

28 Pembinaan, Konsultasi dan Evaluasi Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah RPJPD dan RPJMD Kabupaten/Kota.

V Program Peningkat. Kapasitas Perencanaan Daerah

29 Pembinaan dan Koordinasi Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) Provsu.


(38)

 

30 Pembinaan dan Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Perencanaan Bidang Ekonomi Daerah Provinsi Sumatera Utara.

31 Pembinaan dan Koordinasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Tahun 2014. 32 Pembinaan dan Koordinasi Program Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) di

Provinsi Sumatera Utara

33 Pembinaan dan Koordinasi Program dan Kegiatan Pembangunan SKPD dan Instansi Vertikal di Bidang SDM dan Sosial Budaya.

34 Pembinaan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) Provsu.

F. Rencana Kegiatan

NO Rencana Kegiatan Target Kinerja

I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 12 bulan

2 Penyediaan Jasa Komunikasi , Sumberdaya Air dan Listrik 4 jaringan

3 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 12 bulan

4 Penyediaan Alat Tulis Kantor 12 bulan

5 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 12 bulan 6 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 100% 7 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan

Perundang-undangan

40 buku

8 Penyediaan Makanan dan Minuman 12 bulan

9 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah. 12 bulan

NO Rencana Kegiatan Target Kinerja

10 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah. 33 kab/kota 11 Penyediaan Kegiatan Pendukung Pengadaan Barang dan

Jasa.

12 bulan

II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

12 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 2 gedung 13 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kenderaan Dinas/Operasional.

18 roda 4 dan 10 roda 2


(39)

 

14 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor. 12 bulan 15 Pemeliharaan Rutin/Berkala Jaringan 3 jaringan 16 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor 1 paket

III Program Peningkatan Disiplin Aparatur

17 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya 150 stel

IV Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

18 Pendidikan dan Pelatihan Fromal

20 pegawai 19 Peningkatan Kwalitas Jasamani dan Rohani 140 pegawai

                               


(40)

 

BAB III

FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA BADAN PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Anggaran dan Penyusunan Anggaran

Sebelum membahas lebih jauh mengenai penyusunan anggaran, penulisakan menguraikan terlebih dahulu mengenai anggaran.

Pengertian Anggaran

Penganggaran merupakan salah satu alat manajemen yang berkaitan dengan fungsi perencanaan dan pengendalian yang digunakan secara luas untuk menjalankan tanggung jawab manajerial dan memenuhi tujuan perusahaan.

Aspek perencanaan dan pengawasan merupakan dua fungsi utama manajerial di dalam dunia bisnis.Perencanaan mencakup kegiatan menetapkan tujuan, menyusun kerangka dasar pikiran, memilih tindakan untuk mencapai tujuan, dan menciptakan kegiatan - kegiatan yang diperlukan untuk menterjemahkan rencana menjadi tindakan - tindakan dan merencanakan kembali untuk mengoreksi adanya penyimpangan. Sedangkan pengawasan menyajikan penetapan sasaran-sasaran dan standar sebagai pembanding antara prestasi yang telah dicapai dengan sasaran dan standar yang telah ditetapkan, selanjutnya dilakukan perbaikan untuk itu sebelum dilaksanakan aktivitas operasinya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara terlebih dahulu menyusun suatu anggaran yang

29 


(41)

 

diproyeksikan ke dalam laporan keuangan yang dibuat per tahun.

Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. Rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran sering kali disebut juga dengan rencana keuangan. Anggaran adalah satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting yang artinya segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.

Dari definisi tersebut, ada empat unsur yang sangat penting dalam suatu anggaran yaitu :

a. Rencana, yaitu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan dating

b. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yaitu mencakup seluruh kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan yaitu kegiatan pemasaran (marketing), kegiatan produksi (producing), kegiatan pembelanjaan (financing), kegiatan administrasi (adminiatrating), serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masalah personalia. Anggaran nantinya akan dijadikan sebagai pedoman kerja, maka anggaran harus mencakup seluruh kegiatan perusahaan.

c. Dinyatakan dalam unit moneter, yaitu unit yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam.


(42)

 

d. Jangka waktu tertentu yang akan datang, yang menunjukkan bahwa anggaran perusahaan disusun untuk dipergunakan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini berarti bahwa apa yang dimuat dalam anggaran adalah taksiran-taksiran tentang apa yang terjadi serta apa yang dilakukan diwaktu yang akan datang.

Tujuan Anggaran

Tujuan penyusunan anggaran adalah untuk :

1. Menentukan suatu cara yang paling menguntungkan, yaitu usaha-usaha bisa diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. 2. Membantu manajemen dalam mengendalikan jalannya kegiatan

operasional.

3. Menyatakan harapan perusahaan/organisasi secara jelas dan formal, sehingga bisa memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen

4. Mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan 5. Menyediakan rencana secara terperinci mengenai aktifitas dengan

maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan.

6. Mengkoordinasi cara yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya

7. Menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu


(43)

 

dan kelompok, serta menyediakan informasi yang menyadari perlu tidaknya tindakan koreksi.

Manfaat Penyusunan Anggaran :

1. Anggaran sebagai perencanaan terpadu yang digunakan sebagai alat merumuskan rencana perusahaan dan untuk menjalankan pengendalian terhadap berbagai kegiatan perusahaan secara menyuruh

2. Anggaran sebagai pedoman pelaksanaan perusahaan yang berguna baik bagi manajemen puncak maupun manajemen menengah

3. Anggaran sebagai alat pengkoordinasian yang dapat memperbaiki koordinasi kerja intern perusahaan

4. Anggaran sebagai alat pengawasan kerja yang memerlukan serangkaian standar prestasi yang bisa dibandingkan dengan realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat dinilai kinerjanya.

5. Anggaran sebagai alat evaluasi perusahaan yang menerapkan standar yang relevan memberikan pedoman baik bagi perbaikan operasi perusahaan dalam menentukan langkah-langkah yang ditempuh.

Untuk mengoptimalkan anggaran, penyusunannya perlu memperhatikan syarat sebagai berikut :

1. Realistis, tidak terlalu optimis dan tidak pula terlalu pesimis


(44)

 

dengan keadaan yang mungkin berubah

3. Kontinyu, membutuhkan perhatian terus menerus dan tidak merupakan suatu usaha yang insidentil.

Dalam menjalankan kegiatan operasinya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara terlebih dahulu menetapkan atau menyusun suatu anggaran.Penyusunan anggaran di dalam suatu perusahaan tersebut dimaksudkan untuk dijadikan sebagai pedoman kerja dan sebagai alat perencanaan dan pengawasan kerja perusahaan.

Anggaran merupakan suatu rencana periodik yang di susun berdasarkan program yang telah di buat dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang sebagai pedoman bagi pimpinan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu perusahaan.

Adapun yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara dalam prosedur penyusunan anggaran pendapatan dan belanja adalah sebagai berikut :

1. Menyusun rencana kerja

2. Menyusun rencana kerja dan anggaran kemudian disampaikan ke sekretariat tim anggaran pemerintah daerah untuk dibahas mengenai sinkronisasi dengan dokumen rencana kerja pemerintah daerah dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS).

3. Anggaran dapat dijalankan.


(45)

 

Penyusunan anggaran dalam suatu perusahaan merupakan tahap akhir dari proses perencanaan menyeluruh persetujuan untuk :

a. Menentukan tujuan-tujuan maupun sasaran yang dicapai oleh perusahaan b. Membantu dan mendorong dilaksanakannya kebijakan-kebijakan

perusahaan

c. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia

d. Menggunakan sarana dan prasarana yang ada dengan seefektif mungkin e. Membantu perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya yang ada di

perusahaan

f. Membantu memprediksi kinerja perusahaan.

B. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan

Setiap perusahaan harus membuat suatu perencanaan yang merupakan proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan perusahaan. Perencanaan merupakan kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan memilih cara yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan merupakan upaya antisipasi sebelum melakukan sesuatu agar apa yang diinginkan dapat berhasil dengan baik.

Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa adanya suatu perencanaan dapat diketahui apa yang harus dilakukan, bagaimana caranya, kapan waktu yang tepat untuk melakukannya dan siapa yang harus melakukannya.

Setiap perusahaan mempunyai tujuannya masing-masing.Tujuan ini bertingkat-tingkat, ada tujuan umum dan khusus, ada tujuan jangka panjang


(46)

 

dan pendek. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara harus mempunyai perencanaan yang baik untuk mencapai tujuannya

Anggaran merupakan bagian yang penting dari proses perencanaan karena anggaran menentukan kepastian mengenai pengelolaan sumber daya yang ada menuju pencapaian tujuan. Anggaran yang direncanakan dengan baik menyelaraskan strategi dari struktur organisasi, manajemen dan personelnya serta tugas-tugas yang perlu diselaraskan.

Anggaran yang angkanya terlalu tinggi seringkali merupakan tanda awal bahwa aktivitas tidak berjalan sebagaimana yang direncanakan.Apabila anggaran menjadi terlalu besar maka seluruh rencana anggaran mungkin perlu diperbaiki. Dengan kata lain anggaran merupakan kompas, yang menjadi arah dan pedoman kerja bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara untuk mencapai tujuan.

Ada lima langkah dalam penyusunan perencanaan, yaitu sebagai berikut : 1. Mengadakan evaluasi terhadap variabel-variabel eksternal dan internal

agar dapat menetapkan tujuan yang realistis.

2. Menetapkan tujuan umum perusahaan. Tujuan ini bersifat umum dan jangka panjang.Contoh : Tujuan yang menyangkut hal-hal ekonomi, konsumsi, pemilik modal.

3. Menjabarkan tujuan umum ke dalam sasaran khusus 4. Menetapkan strategi untuk mencapai tujuan

5. Menetapkan financial plan sebagai penjabaran operasional dari tujuan \


(47)

 

dan strategi tersebut.Penetapan ini merupakan perencanaan yang bersifat operasional dan dinyatakan secara kuantitatif.

Langkah terakhir dalam proses perencanaan adalah mengembangkan berbagai alternatif tindakan, mengevaluasi alternatif-alternatif ini dan memilih alternatif yang paling cocok atau sekurang-kurangnya yang paling tepat.

Hubungan Perencanaan dengan Anggaran

Anggaran hampir selalu merupakan bagian penting dari proses perencanaan, karena anggaran memuat keputusan mengenai pengalokasian sumber daya menuju pencapaian tujuan. Anggaran yang direncanakan dengan baik akan menyelaraskan strategi dan struktur organisasi, manajemen, personil-personilnya, serta tugas-tugas yang perlu diselesaikan. Anggaran yang berlebihan sering kali merupakan tanda awal bahwa aktifitas tidak berjalan sesuai yang direncanakan.

Anggaran disusun berdasarkan asumsi dari perencanaan, serta data akuntansi dan keuangan.Apabila terdapat penyimpangan harus diselidiki penyebab penyimpangan tersebut dan bila perlu dilakukan tindakan korektif.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara mempunyai anggaran pendapatan dan belanja dan juga anggaran rekapitulasi pendapatan dan belanja per bulan. Dalam penyusunan anggaran, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara melakukan berbagai analisa diantaranya :


(48)

 

1. Analisa terhadap pendapatan-pendapatan langsung yang mungkin akan didapat, yang berhubungan langsung dengan operasi normal perusahaan 2. Analisa terhadap belanja-belanja yang mungkin akan didapat yang

berhubungan langsung dengan operasi normal perusahaan

3. Analisa terhadap belanja-belanja yang terjadi di perusahaan yang naik turunnya belanja tersebut dipengaruhi oleh harga pasar

4. Analisa terhadap belanja dan pendapatan yang biasanya terjadi pada tiap-tiap bulan anggaran

Dengan adanya penyusunan anggaran maka fungsi anggaran tersebut dapat terlaksana dengan baik sebagai alat perencanaan dan pengawasan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara, anggaran ini dapat membantu pemimpin untuk merencanakan dokumen kegiatan dan mengendalikan kinerja operasional diantaranya adalah :

1. Menyusun rencana kerja

2. Menyusun rencana pembangunan jangka menengah 3. Menyusun rencana kerja pemerintah daerah

4. Menyusun rencana strategi

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa fungsi anggaran berperan penting dan berjalan dengan baik sebagai alat perencanaan dan pengawasan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara, yang mana anggaran dapat membantu pemimpin untuk merencanakan kegiatan operasional dan mengendalikan kinerja serta memotivasi karyawan untuk memperbaiki kinerja.


(49)

 

C. Anggaran Sebagai Alat Pengawasan

Pengawasan merupakan proses pengukuran dan pengevaluasiam kinerja aktual dari setiap bagian dalam suatu perusahaan, dan kemudian melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukan.

Untuk mengetahui apakah rencana yang telah ditetapkan dijalankan dengan semestinya, maka dibutuhkan suatu pengawasan atau pengendalian.seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan harus diawasi secara terus menerus, jika pihak manajemen ingin tetap berada dalam batas-batas yang telah ditetapkan.

Pengawasan terdiri dari lima macam langkah yaitu :

1. Mengukur hasil kegiatan aktual dengan tujuan sasaran atau kinerja dan melaporkan penyimpangan yang timbul dalam performance report 2. Membuat analisis atas penyimpangan yang timbul tersebut

3. Mempertimbangkan alternatif pemecahannya 4. Memilih alternatif untuk perbaikan

5. Mengadakan perbaikan skenario dan implementasi alernatif tersebut serta melakukan tindak lanjutnya.

Pengawasan dapat dibagi menjadi tiga tipe dasar yaitu : 1. Pengawasan Awal

Pengawasan ini dipergunakan sebelum kegiatan atau tindakan dilaksanakan untuk menjamin bahwa sumber daya manusia dan bahan mentah telah disiapkan dan perusahaan telah siap unuk melaksanakan kegiatan.


(50)

 

2. Pengawasan Berjalan

Pemantauan dengan menggunakan observasi personal dan laporan-laporan terhadap aktivitas berjalan untuk menjamin bahwa tujuan dapat dicapai dan kebijakan serta prosedur telah diterapkan dengan benar selama operasi perusahaan.

3. Pengawasan Umpan Balik

Tindakan pasca operasi, yakni memfokuskan pada hasil periode sebelumnya untuk mengendalikan aktivitas di masa datang.

Ada tiga elemen dari struktur pengawasan internal suatu perusahaan yaitu : 1. Pengawasan lingkungan yang merupakan kerangka kerja utama diantara

kebijakan pengawasan dan prosedur operasi.

2. Pengawasan sistem akuntansi yang terdiri dari catatan dan prosedur yang digunakan untuk mencatat, memproses, melaporkan semua transaksi perusahaan, memelihara tingkat kepercayaan terhadap aset dan hutang perusahaan.

3. Pengawasan prosedur yang merupakan langkah khusus untuk meminimumkan resiko terhadap ancaman tertentu.

Pengawasan memiliki tiga aspek yaitu :

1. Pengawasan manajemen sebagai salah satu bagian dan tanggung jawab manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen 2. Pengawasan manajemen lebih luas dari pengawasan internal termasuk di

dalamnya merancang sistem untuk mengurangi tingkat kesalahan dan ketidakteraturan serta aktifitas yang positif untuk pencapaian tujuan


(51)

 

3. Pengawasan manajemen yang berorientasi pada karyawan atau pegawai yaitu dengan memberi fasilitas untuk suksesnya pencapaian tujuan perusahaan.

Dengan adanya pengawasan dapat dilihat seberapa jauh perencanaan yang telah dicapai dan seberapa banyak penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan yang terjadi akan dianalisis guna mengetahui tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk memperbaikinya.

Adapun peranan anggaran sebagai alat pengawasan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara, yaitu sebagai berikut :

1. Mencegah terjadinya pemborosan

2. Memberikan standar yang memadai untuk mengukur prestasi

3. Sebagai alat pembanding seberapa jauh pelaksanaan rencana kerja yang telah dicapai perusahaan

4. Mengendalikan operasi dan belanja serta pengeluaran perusahaan.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara tidak memiliki pengawasan internal yang khusus dalam pengawasan kegiatan operasionalnya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara hanya melibatkan auditor dari luar untuk mengawasi anggaran perusahaan dalam jangka waktu enam bulan sekali. Berdasarkan hasil audit tersebut kepala pimpinan dapat mengetahui apakah seluruh bagian di dalam perusahaan telah melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien.

Hubungan Anggaran dengan Pengawasan


(52)

 

perusahaan/organisasi. Untuk mengetahui apakah rencana yang telah ditetapkan dengan semestinya, maka diperlukan suatu pengendalian.

Dengan adanya pengawasan dapat dilihat secara jauh perencanan yang telah dicapai dan seberapa banyak penyimpangan yang terjadi.Perbedaan antara anggaran dan realisasi disebut penyimpangan/variance. Penyimpangan terjadi dalam dua kemungkinan, yaitu :

1. Penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance)

2. Penyimpangan yang tidak menguntungkan (Unfavorable Variance)

Dalam hal biaya, atau cost maka jika realisasi lebih besar dari pada budget maka dianggap tidak menguntungkan (Unfavorable). Sebaliknya jika realisasi lebih rendah dari budget dianggap menguntungkan (Favorable).

Sebaliknya dalam hal penghasilan laba, jika realisasi penghasilan atau laba yang diperoleh lebih besar dari budgetnya maka justru menguntungkan (Favorable).Sedangkan jika realisasi penghasilan atau laba lebih kecil daripada budgetnya dianggap tidak menguntungkan (Unfavorable).

Penyimpangan-penyimpangan tersebut baik yang menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan di evaluasi, dan hasil evaluasinya akan menjadi bahan pertimbangan untuk menyusun anggaran periode berikutnya yang disusun berdasarkan pengalaman dan data aktual dari tahun-tahun sebelumnya.

Dengan adanya pengawasan dapat dilihat seberapa jauh perencanaan yang telah dicapai dan seberapa banyak penyimpangan yang terjadi.Perbedaan antara anggaran dan realisasi disebut penyimpangan/variance.

Penyimpangan terjadi dalam dua kemungkinan, yaitu :


(53)

 

1. Penyimpangan yang menguntungkan (Favorable variance)

2. Penyimpangan yang tidak menguntungkan (Unfavorable variance)

Untuk memahami lebih dalam mengenai penyimpangan-penyimpangan tersebut berikut contoh pada tabel 3.1 dan 3.2 berikut :

Tabel 3.1

Contoh Penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) No Mata Anggaran Anggaran Realisasi Keterangan

1 BelanjaBarang -Belanja Bahan -Belanja Alat Tulis Kantor

450.000.000 250.000.000

340.000.000 110.000.000

Realisasi dana pada belanja barang lebih rendah 250.000.000 daripada dana yang dianggarkan.Hal ini menandakan

penyimpangan yang menguntungkan

(favorable Variance) 2 Belanja Modal

-Belanja Modal Pengadaan Alat Kantor -Belanja Modal Pengadaan Alat 50.000.000 20.000.000 40.000.000 15.000.000

Realisasi dana pada belanja modal lebih rendah15.000.000 daripada dana yang dianggarkan. Hal ini menandakan


(54)

 

Angkutan Darat penyimpangan yang

menguntungkan (Favorable Varian)

Tabel 3.2

Contoh Penyimpangan yang tidak menguntungkan (Unfavorable Variance) No Mata Anggaran Anggaran Realisasi Keterangan

1 BelanjaBarang -Belanja Bahan -Belanja Alat Tulis Kantor

300.000.000 200.000.000

400.000.000 240.000.000

Realisasi dana pada belanja barang lebih tinggi140.000.000 daripada dana yangdianggarkan

hal ini menandakan

penyimpangan

yang tidak menguntungkan

(Unfavorable Variance)


(55)

 

2 Belanja Modal -Belanja Modal Pengadaan Alat Kantor

-Belanja Modal Pengadaan Alat Angkutan Darat

50.000.000

30.000.000

60.000.000

45.000.000

Realisasi dana pada belanja modal lebih tinggi 25.000.000

daripada dana yang

dianggarkan. hal ini menandakan penyimpangan

yang tidak menguntungkan

(Unfavorable Variance)

Penyimpangan yang terjadi akan dianalisis guna mengetahui tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk memperbaikinya. Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa anggaran pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara telah efektif dan efisien.

D. Realisasi Anggaran

Penganggaran merupakan sistem perencanaan dan pengendalian yang digunakan secara luas untuk menjalankan tanggung jawab manajerial. Dengan adanya anggaran maka standar kerja pada Badan Perencanaan


(56)

 

Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sudah ada, kemudian siatem akuntansi atau sistem informasi lainnya akan menjadi angka realisasi yang dapat dibandingkan dengan standar atau sasaran, yaitu anggaran.

Untuk melihat bagaimana fungsi perencanaan pengendalian anggaran sudah berlangsung secara efektif dan efisien serta penyimpangan yang terjadi pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat dari hasil yang dicapai , yaitu laporan anggaran realisasi penerimaan dan pengeluaran dana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun 2012 yang akan disajikan dalam tabel 3.3 tentang laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran dana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Tabel 3.3

Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja (Aktual-Realisasi)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Anggaran Pendapatan dan Belanja TahunAnggaran 2012

N o

Mata Anggaran Anggaran Realisasi Selisih

1 PENERIMAAN 16.946.666.498 16.874.175.620 72.490.878

2 BELANJA TIDAK

LANGSUNG

a. BELANJA PEGAWAI

1) GajidanTunjangan 6.156.765.249 6.444.700.596 (287.935.347)


(57)

 

2) GajiPokok PNS 4.622.952.249 4.926.108.220 (303.155.971) 3) TunjanganKeluarga 496.409.000 491.395.229 5.013.771

3 BELANJA LANGSUNG

a. BELANJA PEGAWAI

1) Honorarium PNS 3.456.580.000 2.875.060.000 581.520.000 2) Honorarium Non PNS 79.600.000 72.400.000 7.200.000 3) Honorarium PegawaiHonorer 28.800.000 21.600.000 7.200.000 b. BELANJA BARANG

DAN JASA

1) BelanjaBahanPakaiHabis 297.330.000 295.643.600 1.686.400 2) BelanjaAlatTulis Kantor 261.630.000 259.947.200 1.682.800 3) BelanjaAlatListrikdanElektro

nik

35.000.000 34.997.000 3000

4) BelanjaPerangko, materai, danbendaposlainnya

700.000 699.400 600

5) BelanjaSewaGedung/Kantor 887.800.000 841.034.000 46.766.000 c. BELANJA MODAL

1) Belanja Modal

PengadaanAlat-AlatAngkutanDaratBermotor

595.000.000 583.285.375 11.714.625

2) BelanjaPengadaanAlatkantor 28.100.000 27.305.000 795.000


(58)

 

1. Penerimaan

Realisasi atas penerimaan telah mencapai hasil yang ditargetkan, penerimaan yang dianggarkan sebesar Rp 16.946.666.498 dan realisasi penerimaan yang didapatkan sebesar Rp 16.874.175.620.Hal inI terlihat jelas terjadi penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) sebesar Rp 72.490.878, karena realisasi penerimaan yang didapatkan lebih kecil daripada penerimaan yang dianggarkan.

2. Belanja

Belanja yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

1. Belanja Tidak Langsung a. Belanja Pegawai

1) Gaji dan Tunjangan

Untuk realisasi gaji dan tunjangan pada badan perencanaan pembangunan daerah provinsi sumatera utara sebesar Rp 6.444.700.596,- , sedangkan anggaran yang direncanakan sebesar Rp 6.156.765.249,- , terjadi penyimpangan yang tidak menguntungkan (unfavorable variance) bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 287.935.347,-. yang artinya realisasi lebih tinggi dari yang dianggarkan. Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk gaji dan tunjangan pada Bappedasu tahun 2012 lebih besar daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu.


(59)

 

2) Gaji Pokok PNS

Jumlah gaji pokok pns pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 4.926.108.220,- , sedangkan anggaran yang direncanakan sebesar Rp 4.662.952.249,- , terjadi penyimpangan yang tidak menguntungkan (unfavorable variance) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 303.155.971,-. yang artinya realisasi lebih tinggi dari yang dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk gaji pokok PNS pada Bappedasu tahun 2012 lebih besar daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi peningkatan gaji pegawai yang menyebabkan realisasi anggaran meningkat.

3) Tunjangan Keluarga

Realisasi dana untuk tunjangan keluarga pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 491.395.229,- , sedangkan anggaran yang direncanakan sebesar Rp 496.409.000,- , terjadi penyimpangan yang menguntungkan (favorable variance) bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 5.013.771,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk tunjangan keluarga pada Bappedasu tahun 2012 lebih sedikit daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya pada tunjangan keluarga tahun 2012.


(60)

 

2. Belanja Langsung a. Belanja Pegawai 1) Honorarium PNS

Dana Honorarium PNS yang dianggarkan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 3.456.580.000,- sedangkan realisasinya sebesar Rp 2.875.060.000,- , artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan (favorable variance) bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 581.520.000,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk Honorarium PNS pada Bappedasu tahun 2012 lebih sedikit daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya pada Honorarium PNS tahun 2012.

2) Honorarium Non PNS

Anggaran dana honorarium non PNS yang direncanakan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 79.600.000,- , sedangkan realisasinya sebesar Rp 72.400.000,- , artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan (favorable variance) bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 7.200.000,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk Honorarium Non PNS pada Bappedasu tahun 2012 lebih sedikit daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya


(61)

 

pada Honorarium Non PNS tahun 2012.

3) Honorarium Pegawai Tidak Tetap/Honorer

Dana yang dianggarkan untuk honorarium pegawai tidak tetap/honorer pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 28.800.000,- , sedangkan realisasinya sebesar Rp 21.600.000,- , artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan (favorable variance) bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 7.200.000,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk Honorarium Pegawai Tidak Tetap pada Bappedasu tahun 2012 lebih sedikit daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya pada Honorer Pegawai tidak tetap tahun 2012.

b. Belanja Barang dan Jasa 1) Belanja Bahan Pakai Habis

Dana yang dianggarkan untuk belanja bahan pakai habis pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 297.330.000,- , sedangkan realisasinya sebesar Rp 295.643.600,- , artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 1.686.400,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk Belanja bahan pakai habis pada Bappedasu tahun 2012 lebih sedikit daripada


(62)

 

anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya pada bahan belanja habis pakai tahun 2012.

2) Belanja Alat Tulis Kantor

Anggaran untuk belanja alat tulis kantor pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 261.630.000,- , sedangkan realisasinya sebesar Rp 259.947.200,- , artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan (favorable variance) bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 1.682.800,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk belanja alat tulis kantor pada Bappedasu tahun 2012 lebih sedikit daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya pada belanja alat tulis kantor tahun 2012.

3) Belanja Alat Listrik dan Elektronik

Dana yang dianggarkan untuk belanja alat listrik dan elektronik pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 35.000.000,- , sedangkan realisasinya sebesar Rp 34.997.000,- , artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan (favorable variance) bagi badan perencanaan pembangunan daerah provinsi sumatera utara sebesar Rp 3000,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk belanja alat listrik dan elektronik pada Bappedasu tahun 2012 lebih sedikit


(63)

 

daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya belanja listrik dan elektronik tahun 2012.

4) Belanja Perangko, Material, dan benda pos lainnya

Anggaran yang direncanakan untuk belanja perangko, material, dan benda pos lainnya pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 700.000,- , sedangkan realisasinya sebesar Rp 699.400,- , artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 600,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk belanja perangko, material, dan benda pos lainnya pada Bappedasu tahun 2012 lebih sedikit daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya pada belanja perangko, material, dan benda pos lainnya tahun 2012.

5) Belanja Sewa Gedung/Kantor

Dana yang dianggarkan untuk belanja sewa gedung/kantor pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 887.800.000,- , sedangkan realisasinya sebesar Rp 841.034.000,- , artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 46.766.000,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan. Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk belanja


(64)

 

sewa gedung pada Bappedasu tahun 2012 lebih sedikit daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan dan biaya pada belanja sewa gedung tahun 2012.

3. Belanja Modal

1) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat Bermotor

Anggaran untuk belanja modal pengadaan alat-alat angkutan bermotor pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 595.000.000,- , sedangkan realisasinya sebesar Rp 583.285.375,- , artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan (favorable variance) bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 11.714.625,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk belanja modalpengadaan alat kendaraan bermotor pada Bappedasu tahun 2012 lebih sedikit daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya pada belanja modal pengadaan alat kendaraan bermotor tahun 2012.

2) Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor

Dana yang dianggarkan untuk belanja modal pengadaan peralatan kantor pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 28.100.000,- , sedangkan realisasinya sebesar Rp 27.305.000,- , artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


(65)

 

Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 795.000,-yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk belanja modal pengadaan alat kantor pada Bappedasu tahun 2012 lebih sedikit daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya pada belanja modal pengadaan alat kantor tahun 2012.

Sedangkan untuk anggaran tahun 2013 laporan anggaran realisasi nya akan disajikan pada tabel 3.4 berikut ini :

Tabel 3.4

Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja (Aktual-Realisasi)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun Anggaran 2013

No Mata Anggaran Anggaran Realisasi Selisih

1 PENERIMAAN 18.703.445.175 16.857.059.553 1.846.385.622

2 BELANJA TIDAK

LANGSUNG

a. BELANJA PEGAWAI

1) GajidanTunjangan 7.733.673.495 6.878.630.309 855.043.186 2) GajiPokok PNS 5.880.231.195 5.267.314.600 612.916.595 3)

TunjanganKeluarga


(66)

 

3 BELANJA LANGSUNG

a. BELANJA PEGAWAI

1) Honorarium PNS 3.238.435.000 2.957.010.000 281.425.000 2) Honorarium Non PNS 176.450.000 175.850.000 600.000

3) Honorarium PegawaiHonorer

28.800.000 28.800.000 -

b. BELANJA BARANG DAN JASA

1) BelanjaBahanPakaiHabis 329.208.000 318.438.000 1.770.000 2) BelanjaAlatTulis Kantor 260.308.000 258.538.000 1.770.000 3) BelanjaAlatListrikdanElektro

nik

23.000.000 23.000.000 -

4) BelanjaPerangko, materai, danbendaposlainnya

900.000 900.000 -

5) BelanjaSewaGedung/Kantor 340.900.000 313.546.000 27.354.000 c. BELANJA MODAL

1) Belanja Modal

PengadaanAlat-AlatAngkutanDaratBermotor

34.000.000 32.114.950 1.885.050

2) BelanjaPengadaanAlatkantor 72.000.000 70.750.000 1.250.000

Sumber : Bidang Keuangan Bappeda Provsu


(67)

 

1. Penerimaan

Realisasi atas penerimaan telah mencapai hasil yang ditargetkan, penerimaan yang dianggarkan sebesar Rp 18.703.445.175 dan realisasi penerimaan yang didapatkan sebesar Rp 16.857.059.553 hal inI terlihat jelas terjadi penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) sebesar Rp 1.846.385.622, karena realisasi penerimaan yang didapatkan lebih kecil daripada penerimaan yang dianggarkan.

2. Belanja

Belanja yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

1. Belanja Tidak Langsung a. Belanja Pegawai

1) Gaji dan Tunjangan

Untuk realisasi gaji dan tunjangan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 6.878.630.309,- , sedangkan anggaran yang direncanakan sebesar Rp 7.733.673.495,- , terjadi penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 855.043.186,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk gaji dan tunjangan pada Bappedasu tahun 2013 lebih sedikit daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya pada gaji dan tunjangan tahun 2013.


(68)

 

2) Gaji Pokok PNS

Jumlah realisasi Gaji Pokok PNS pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 5.267.314.600,- , sedangkan anggaran yang direncanakan sebesar Rp 5.880.231.195,- , terjadi penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 612.916.595,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk gaji pokok PNS pada Bappedasu tahun 2013 lebih sedikit daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya pada gaji pokok PNS tahun 2013.

3) Tunjangan Keluarga

Realisasi dana untuk tunjangan keluarga pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 532.167.694,- , sedangkan anggaran yang direncanakan sebesar Rp 594.539.485,- , terjadi penyimpangan yang menguntungkan (favorable variance) bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 62.371.791,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk tunjangan keluarga pada Bappedasu tahun 2013 lebih sedikit daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya pada tunjangan keluarga tahun 2013.


(69)

 

2. Belanja Langsung a. Belanja Pegawai 1) Honorarium PNS

Dana Honorarium PNS yang dianggarkan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 3.238.435.000,- , sedangkan realisasinya sebesar Rp 2.957.010.000,- , artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan (favorable variance) bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 281.425.000,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk honorarium PNS pada Bappedasu tahun 2013 lebih sedikit daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya pada honorarium PNS tahun 2013.

2) Honorarium Non PNS

Anggaran Dana Honorarium Non PNS yang direncanakan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 176.450.000,- , sedangkan realisasinya sebesar Rp 175.850.000,- , artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 600.000,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk Honorarium Non PNS pada Bappedasu tahun 2013 lebih sedikit daripada


(70)

 

anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya pada Honorarium Non PNS tahun 2013.

3) Honorarium Pegawai Tidak Tetap/Honorer

Dana yang dianggarkan untuk honorarium pegawai tidak tetap/honorer pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sama dengan realisasinya yaitu sebesar Rp 28.800.000,- , artinya tidak terjadi penyimpangan.Hal ini disebabkan karena tidak terjadinya peningkatan ataupun penurunan biaya Honorarium Pegawai Tidak Tetap tahun 2013.

b. Belanja Barang dan Jasa 1) Belanja Bahan Pakai Habis

Dana yang dianggarkan untuk belanja bahan pakai habis pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 320.208.000,- , sedangkan realisasinya sebesar Rp 318.438.000- , artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 1.770.000,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk bahan belanja habis pakai pada Bappedasu tahun 2013 lebih sedikit daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya pada belanja bahan habis pakai tahun 2013.

2) Belanja Alat Tulis Kantor


(71)

 

Anggaran untuk belanja alat tulis kantor pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 260.308.000,- , sedangkan realisasinya sebesar Rp 258.538.000,- , artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 1.770.000,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk balanja alat tulis kantor pada Bappedasu tahun 2013 lebih sedikit daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya pada belanja alat tulis kantor tahun 2013.

3) Belanja Alat Listrik dan Elektronik

Dana yang dianggarkan untuk belanja alat listrik dan elektronik pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sama dengan realisasinya yaitu sebesar Rp 23.000.000,-. artinya tidak terjadi penyimpangan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk belanja alat listrik dan elektronik pada Bappedasu tahun 2013 lebih sedikit daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya pada belanja alat listrik dan elektronik tahun 2013.

4) Belanja Perangko, Material, dan Benda Pos lainnya

Anggaran yang direncanakan untuk belanja perangko, material, dan benda pos lainnya pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sama dengan realisasinya yaitu sebesar Rp 900.000,- , ini berarti tidak terjadinya penyimpangan.Hal ini disebabkan


(72)

 

karena tidak terjadinya peningkatan ataupun penurunan biaya belanja perangko, material, dan benda pos lainnya untuk tahun 2013.

5) Belanja Sewa Gedung/Kantor

Dana yang dianggarkan untuk belanja sewa gedung/kantor pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 340.900.000,- , sedangkan realisasinya sebesar Rp 313.546.000,- , artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 46.766.000,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk belanja sewa gedung pada Bappedasu tahun 2013 lebih sedikit daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya pada belanja sewa gedung tahun 2013.

3. Belanja Modal

1) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat Bermotor

Anggaran untuk belanja modal pengadaan alat-alat angkutan bermotor pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 34.000.000,- , sedangkan realisasinya sebesar Rp 32.114.950,- , artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 1.885.050,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk belanja modal pengadaan alat angkutan


(73)

 

bermotor pada Bappedasu tahun 2013 lebih sedikit daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya pada belanja modal pengadaan alat angkutan kendaraan bermotor tahun 2013.

2) Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor

Dana yang dianggarkan untuk belanja modal pengadaan peralatan kantor pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 72.000.000,- , sedangkan realisasinya sebesar Rp 70.750.000,- , artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 1.250.000,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk belanja modal pengadaan alat kantor pada Bappedasu tahun 2013 lebih sedikit daripada anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya pada belanja modal pengadaan alat kantor tahun 2013.

Dari kedua tabel anggaran pendapatan dan belanja tersebut dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan angka anggaran dan penurunan angka realisasinya dari tahun 2012 ke 2013. Kenaikan angka anggaran dan penurunan angka realisasi ini dapat dilihat dalam tabel 3.5 berikut ini


(74)

 

Tabel 3.5

Perbandingan Anggaran dan Realisasi Anggaran Tahun 2012 - 2013

Tahun Dianggarkan (Rp)

% Tahun Realisasi (Rp) %

2012 16.946.666.498 2012 16.874.175.620

2013 18.703.445.175 2013 16.857.059.553

Kenaikan 1.756.778.677 9, 39% Penurunan 17.116.067 0,10%

Dari tabel tersebut dapat kita ketahui bahwa pada tahun 2013 persentase rencana anggaran meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 1.756.778.677 atau 9, 39%, hal ini dapat disebabkan karena di tahun 2013 jumlah dana anggaran untuk belanja langsung dan tidak langsung mengalami kenaikan yang artinya anggaran bertambah, sehingga terjadinya pemborosan dana anggaran.

Sementara pada realisasi anggaran mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 17.116.067 atau 0, 10% , hal ini dapat disebabkan karena di tahun 2013 penggunaan jumlah dana anggaran untuk belanja langsung dan tidak langsung mengalami penurunan atau lebih sedikit dibandingkan tahun 2012 sehingga terjadinya penghematan dana realisasi.

Formula :

Persentase = Jumlah dana tahun 2013 - Jumlah dana tahun 2012 × 100% Jumlah dana tahun 2013


(75)

 

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan khususnya perusahaan non profit lembaga pemerintah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara.

a. Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah sebuah lembaga atau instansi pemerintah yang bertugas mengkoordinir pembangunan daerah di Sumatera Utara untuk memajukan pembangunan-pembangunan se-Sumatera Utara.

2. Struktur organisasi yang terdapat pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah struktur organisasi yang berbentuk garis lurus, yang merupakan struktur organisasi yang sangat sederhana dimana kekuasaan dan tanggung jawab dari pimpinan tertinggi ke tingkat yang paling rendah.

3. Dalam penyusunan anggaran, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara menggunakan data dan informasi yang bersumber dari pengalaman juga data aktual tahun-tahun sebelumnya.


(1)

 

   


(2)

   


(3)

 

   


(4)

   


(5)

 

   


(6)