43 VIF 10. Model regresi yang baik tidak terdapat masalah multikolonieritas atau
adanya hubungan kolerasi diantara variabel-variabel independennya.
3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heterokedastisitas adalah terjadinya varians yag tidak sama untuk variabel independen yang berbeda. Uji ini dimaksudkan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dar residual satupengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah data yang tidak mengandung
situasi heteroskedastisitas, karena data ini menhimpun data yang mewakili berbagai ukuran Ghozali, 2009. Heterokedastisitas dapat terdeteksi dengan
melihat plot
antara nilai
taksiran dengan
residual. Untuk
melihat heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatter plot. Yang mendasari dalam pengambilan keputusan ini adalah : 1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk satu pola
yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka akan terjadi masalah heterokedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu-sumbu maka tidak terjadi
heterokedastisitas. Uji Heterokedastisitas dapat diperkuat dengan menggunakan uji Glejser.
Uji Glejser adalah meregresikan antara variabel bebas dengan variabel residual absolute, dimana apabila nilai p 0,05 maka variabel bersangkutan dinyatakan
bebas heteroskedastisitas.
3.9 PENGUJIAN HIPOTESIS
Universitas Sumatera Utara
44 Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis Regresi
Berganda Multiple Regression dengan alasan bahwa variabel independennya lebih dari satu. Analisis ini digunakan untuk menentukan hubungan antara
keputusan pembelian konsumen terhadap variabel-variabel independennya Ghozali, 2009. Persamaan regresinya dapat dilihat dalam model perumusan
sebagai berikut : Y = a + b
1
X
1.1
+ b
2
X
1.2
+ b
3
X
1.3
+ b
4
X
1.4
+ b
5
X
1.5
+ e Keterangan :
Y = keputusan pembelian dependen a = konstanta
X
1.1
= produk independen X
1.2
= harga independen X
1.3
= promosi independen X
1.4
= pelayanan independen X
1.5
= fasilitas fisik independen b
1
= koefisien regresi X
1.1
b
2
= koefisien regresi X
1.2
b
3
= koefisien regresi X
1.3
b
4
= koefisien regresi X
1.4
b
5
= koefisien regresi X
1.5
Kemudian untuk
mengetahui pengaruh
antara variabel-variabel
independen dengan variabel dependen maka dilakukan pengujian hipotesis penelitian terhadap variabel-variabel dengan pengujian dibawah ini :
a. Analisis Koefisien Determinasi R
2
Universitas Sumatera Utara
45 Koefisien determinasi merupakan ikhtisar yang menyatakan seberapa baik
garis regresi sampel mencocokkan data. Koefisien determinasi unruk mengukur
proporsi variasi dalam variabel dependen yang dijelaskan oleh regresi. Nilai R
2
berkisar antara 0 sampai 1, apabila R
2
= 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, sedangkan jika R
2
= 1 berarti suatu hubungan yang sempurna. Untuk regresi dengan variabel bebas lebih dari
dua maka digunakan adjusted R
2
sebagai koefisien determinasi. b. Uji F
Uji ini dilakukan untuk menguji apakah variabel-variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan tingkatan signifikansi 0,05 α = 5. Penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika nilai signifikansi kurang dari satu atau sama dengan 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti secara bersama-sama variabel produk,
harga, promosi, pelayanan, fasilitas fisik berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen
2. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak yan berarti secara bersama-sama variabel produk, harga, promosi, pelayanan,
fasilitas fisik tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.
c. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui kemempuan masing-masing variabel
independen secara individu partial berpengaruh dalam menjelaskan perilaku
Universitas Sumatera Utara
46 variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi
0,05 α = 5. Penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika nilai signifikansi kurang dari satu atau sama dengan 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti secara partial variabel produk, harga,
promosi, pelayanan, fasilitas fisik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen
2. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak yang berarti secara partial variabel produk, harga, promosi, pelayanan, fasilitas fisik
tidak memiliki pengaruh yang sigifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.
Universitas Sumatera Utara
47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Responden
Peneltian ini menggunakan sampel sebanyak 100 responden yaitu pelanggan MaxiMart Thamrin Plaza, Medan yang pernah berbelanja lebih dari
dua kali dan berusia di atas 17 tahun. Dibawah ini merupakan gambaran umum mengenai karakteristik atau profil dari responden.
1. Jenis Kelamin Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent V
al id
laki-laki 43
43,0 43,0
43,0 perempuan
57 57,0
57,0 100,0
Total 100
100,0 100,0
Sumber: Data Diolah menggunakan SPSS 19 2015 Pada tabel diatas terlihat bahwa jumlah responden pria sebanyak 43 orang
atau 43 sedangkan responden wanita sebanyak 57 orang atau 57 . Mayoritas responden dalam penelitian ini berjenis kelamin wanita karena sebagian besar
responden yang ditemui adalah wanita. Dilihat dari mayoritas responden yang berjenis kelamin wanita, maka dapat disimpulkan bahwa wanita lebih sering
berbelanja daripada pria di MaxiMart Thamrin Plaza, Medan.
Universitas Sumatera Utara