Analisa Spektrum FT-IR Pembahasan .1 Pembuatan Karboksimetil Kitosan

4.4 Pembahasan 4.4.1 Pembuatan Karboksimetil Kitosan Pembuatan karboksimetil kitosan dilakukan dengan mendispersikan kitosan dalam 2 - propanol sebagai larutan media berlangsungnya reaksi karboksimetilasi. Lalu diaduk dengan menggunakan magnetic stirrer selama 20 menit. Kemudian ditambahkan larutan NaOH 40 dan larutan asam monokloroasetat2-propanol 1:1 ww ke dalam larutan kitosan tersebut dan larutan direaksikan selama 10 jam pada suhu ruangan. Pada proses ini, penambahan NaOH bertujuan untuk membuat suasana alkalis pada larutan kitosan dimana kitosan akan mengikat ion Na + sehingga ketika penambahan asam monokloroasetat akan terjadi reaksi pertukaran ion. Ion Na + akan bereaksi dengan ion Cl - yang dilepaskan oleh asam monokloroasetat membentuk garam NaCl. Sedangkan kitosan yang telah melepaskan ion Na + akan bersifat reaktif terhadap gugus karboksil dari asam monokloroasetat sehingga membentuk karboksimetil kitosan Kurniasih dkk., 2012. Setelah itu, larutan disaring. Endapan yang terbentuk kemudian disuspensikan dalam 150 mL methanol untuk proses presipitasi karboksimetil kitosan yang kemudian dinetralkan dengan asam asetat glacial lalu disaring. Residu dicuci secara berulang-ulang dengan etanol 80 dan dikeringkan pada suhu ruang sehingga diperoleh endapan karboksimetil kitosan yang diinginkan. Serbuk karboksimetil kitosan yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan FT-IR.

4.4.2 Analisa Spektrum FT-IR

Instrumentasi FT-IR digunakan untuk memberikan informasi mengenai adanya perubahan gugus fungsi yang terbentuk pada suatu senyawa tertentu yang menandakan telah terjadi interaksi secara kimia. Hasil analisa spektrum infra merah dari kitosan dan karboksimetil kitosan dapat dilihat pada lampiran. Spektrum infra merah pada kitosan yang berasal dari cangkang belangkas menunjukkan adanya puncak serapan pada daerah bilangan gelombang 3425,58 cm -1 yang menunjukkan adanya gugus yaitu ulur O-H dan ulur N-H yang tumpang tindih ditandai dengan pita serapan yang lebar dan tajam. Pada daerah 2877,79 cm -1 menunjukkan adanya ikatan ulur C-H alifatis. Serapan pada daerah 1658,78 cm -1 Universitas Sumatera Utara menunjukkan adanya ikatan ulur C=O dari gugus asetamida yang terdapat pada rantai utama kitosan sedangkan pada daerah 1597,06 cm -1 menunjukkan adanya gugus N-H yang mengalami deformasi angular dari gugus amino kitosan. Perbandingan spektrum FT-IR antara kitosan yang digunakan pada penelitian dengan standarnya dapat dilihat pada lampiran. Hasil analisa spektrum infra merah untuk karboksimetil kitosan menunjukkan munculnya puncak serapan gugus fungsi baru diantaranya adalah puncak serapan pada dearah panjang gelombang 3448,72 cm -1 yang merupakan serapan dari vibrasi ulur O-H yang tumpang tindih dengan vibrasi ulur N-H. Pita serapan dari ikatan ulur C-H alifatis bergeser dari 2877,79 cm -1 menjadi 2924,09 cm -1 . Pada daerah serapan 1411,89 cm -1 menunjukkan adanya gugus karboksimetil yang telah terbentuk pada rantai kitosan. Serapan pada daerah 1072,42 cm -1 menunjukkan adanya ikatan glikosida ulur C-O-C dan ulur C-O yang menunjukkan bahwa terbentuk ikatan eter yang mendukung bahwa reaksi karboksimetilasi telah terjadi. Berdasarkan hasil analisis diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa reaksi karboksimetilasi kitosan menjadi karboksimetil kitosan telah terjadi yang ditandai dengan munculnya puncak-puncak serapan yang khas untuk senyawa karboksimetil kitosan.

4.4.3 Penentuan Derajat Deasetilasi

Dokumen yang terkait

Penggunaan Kitosan Molekul Tinggi dari Cangkang Belangkas (Tachypleus gigas) dan Gelatin sebagai Membran untuk Menurunkan Kadar Logam Timbal (Pb) dengan Metode Solid Phase Extraction (SPE)

10 142 103

Optimalisasi Pembuatan Glukosamin Hidroklorida Dari Kitosan Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas)

4 56 59

Studi Karakterisasi Pembuatan Kitin Dan Kitosan Dari Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas) Untuk Penentuan Berat Molekul

10 76 63

Pemanfaatan Kitosan Dari Kulit Udang (Penaeus Monodon) Dan Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas), Untuk Menurunkan Kadar Ni, Cr Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 54 141

Pembuatan Kitosan Nanopartikel Dari Cangkang Belangkas (Tachypleus gigas) Dengan Tripolifosfat Yang Bermuatan Ion Logam Zn2+ Untuk Uji Aktivitas Bakteri

0 7 60

Pembuatan Kitosan Nanopartikel Dari Cangkang Belangkas (Tachypleus gigas) Dengan Tripolifosfat Yang Bermuatan Ion Logam Zn2+ Untuk Uji Aktivitas Bakteri

0 0 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Penggunaan Karboksimetil Kitosan Dari Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas) Sebagai Adsorben Untuk Menurunkan Konsentrasi Logam Pb

0 0 16

PENGGUNAAN KARBOKSIMETIL KITOSAN DARI CANGKANG BELANGKAS (Tachypleus gigas) SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENURUNKAN KONSENTRASI LOGAM Pb SKRIPSI FATYA ANANDA 110802016

0 0 12

Penggunaan Kitosan Molekul Tinggi dari Cangkang Belangkas (Tachypleus gigas) dan Gelatin sebagai Membran untuk Menurunkan Kadar Logam Timbal (Pb) dengan Metode Solid Phase Extraction (SPE)

0 0 15

Optimalisasi Pembuatan Glukosamin Hidroklorida Dari Kitosan Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas)

0 0 12