lebih selektif baik dalam larutan Pb tunggal maupun campuran Cu
2+
, Zn
2+
dan Pb
2+
. Hastuti et al., 2013 telah membuat film CMC-Pektin yang digunakan sebagai
adsorben logam Pb dengan variasi penyerapan adalah variasi massa adsorben, waktu kontak dan pH.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan sintesis dan karakterisasi karboksimetil kitosan dari kitosan yang selanjutnya akan digunakan
sebagai adsorben ion logam Pb
2+
dari dalam larutan berair. Penelitian ini diharapkan dapat menghadirkan solusi alternatif untuk menanggulangi masalah pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh logam berat Pb.
1.2 Permasalahan
1. Bagaimanakah pembuatan karboksimetil kitosan dari cangkang belangkas Tachypleus gigas dengan asam monokloroasetat?
2. Bagaimanakah pengaruh variasi pH terhadap kemampuan karboksimetil kitosan untuk menyerap ion Pb
2+
?
1.3 Pembatasan Masalah
1. Sampel yang digunakan adalah serbuk kitosan molekul tinggi yang diperoleh dari cangkang belangkas Tachypleus gigas.
2. Proses reaksi eterifikasi kitosan dan asam monokloroasetat dilakukan selama 10 jam pada suhu ruangan.
3. Proses penyerapan ion logam Pb dilakukan berdasarkan perbedaan pH. 4. Konsentrasi ion Pb
2+
yang digunakan adalah 5 mgL sebanyak 20 mL.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kondisi reaksi yang tepat pada proses pembentukan karboksimetilkitosan dengan mereaksikan kitosan molekul tinggi dengan asam
monokloroasetat. 2. Untuk
mengetahui pengaruh
variasi pH
terhadap kemampuan
karboksimetilkitosan untuk menyerap logam Pb dalam larutan.
1.5 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah bahwa karboksimetil kitosan yang dibuat menggunakan kitosan yang berasal dari cangkang
belangkas Tachypleus gigas dapat digunakan sebagai adsorben ion logam Pb
2+
dari limbah berbagai industri yang sangat berbahaya karena disamping mencemari
lingkungan juga mengganggu kesehatan makhluk hidup terutama manusia.
1.6 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara. Analisis gugus fungsi
menggunakan spektrofotometer Fourier Transform Infra Red FTIR di Laboratorium Kimia Organik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Gadjah Mada. Dan analisis ion Pb
2+
dilakukan dengan Spektrofotometer Serapan Atom SSA di Balai Riset dan Standardisasi Industri, Medan.
Universitas Sumatera Utara
1.7 Metodologi Penelitian