Pengertian dan Jenis Polis Asuransi

BAB III TINJAUAN UMUM MENGENAI POLIS, PREMI, DAN KLAIM

ASURANSI

A. Pengertian dan Jenis Polis Asuransi

Pada kegiatan asuransi sering kali mendengar istilah polis asuransi. Polis merupakan suatu akta sebagai tulisan sepihak, dimana didalamnya diuraikan dengan syarat-syarat apa asuradur menerima perjanjian asuransi. 71 Pada Pasal 255 KUHD dijelas kan bahwa “Perjanjian asuransi harus dibuat secara tertulis dalam bentuk akta yang disebut dengan polis”. Dapat disimpulkan polis berfungsi sebagai alat bukti tertulis bahwa telah terjadi perjanjian asuransi antara kedua pihak. Sebagai bukti tertulis, isi yang tercantum dalam polis harus jelas, tidak boleh mengandung kata-kata atau kalimat yang memungkinkan perbedaan interpretasi, sehingga mempersulit tertanggung dan penanggung merealisasikan hak dan kewajiban mereka dalam pelaksanaan asuransi. 72 Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian menjelaskan bahwa : Polis atau bentuk perjanjian asuransi dengan nama apapun, berikut lampiran yang merupakan satu kesatuan dengannya, tidak boleh mengandung kata, kata-kata atau kalimat yang menimbulkan penafsiran yang berbeda mengenai resiko yang ditutup asuransinya, kewajiban 71 Frocky Faldio, “Tinjauan Yuridis Terhadap Kedudukan Pemegang Polis Sebagai Anggota Pertanggungan Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Pontianak ”, Jurnal Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Vol. 2 No. 2 2012, hal. 8 72 Abdulkadir Muhammad, Op.Cit, hal. 59 Universitas Sumatera Utara penanggung dan kewajiban tertanggung, atau mempersulit tertanggung mengurus haknya. Polis dalam kegiatan asuransi termasuk salah satu unsur yang penting karena jika tidak ada polis maka tidak ada perjanjian asuransi. Polis mempunyai arti penting bagi penanggung dan tertanggung. Fungsi polis bagi penanggung adalah sebagai bukti tertulis atas jaminan yang diberikannya kepada tertanggung untuk membayar ganti rugi kerugian yang mungkin akan diderita oleh tertanggung dan sebagai bukti yang kuat untuk menolak klaim yang diajukan oleh tertanggung apabila penyebab kerugian tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam polis, sedangkan fungsi polis bagi tertanggung adalah sebagai bukti tertulis atas jaminan penanggungan untuk mengganti kerugian yang mungkin dideritanya dan sebagai bukti otentik yang dapat digunakan tertanggung apabila pihak penanggung mengabaikan tanggung jawabnya untuk mengganti kerugian yang telah diperjanjikan, selain itu bagi tertanggung polis juga berfungsi sebagai bukti pembayaran premi. 73 Setiap perusahaan telah menyusun polisnya masing-masing sesuai dengan jenis asuransi yang diselenggarakan. Tentunya polis antara suatu jenis asuransi tertentu dengan polis jenis asuransi lainnya tidak sama isinya, seperti isi polis dalam asuransi jiwa berbeda dengan isi polis dalam asuransi kerugian, walaupun di dalam semua jenis polis mempunyai standar atau syarat-syarat yang sama pada umumnya. Berdasarkan hal tersebut jenis polis asuransi dapat dijabarkan sebagai berikut : 73 Bagus Irawan, Aspek-Aspek Hukum Kepailitan, Perusahaan, dan Asuransi, Bandung: PT. Alumni, 2007, hal 112 Universitas Sumatera Utara 1. Polis berdasarkan sifat berlakunya pertanggungan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu : a. Polis Perjalanan, yaitu polis yang menjamin insurable interest selama dalam perjalanan dari tempat pemberangkatan sampai dengan tiba ke tempat tujuan. Polis ini dibuat untuk satu kali perjalanan atau satu kali pelayaran, misalnya dari Tanjung Priok ke Belawan. b. Polis Waktu, yaitu polis yang dibuat untuk jangka waktu tertentu. Pada umumnya dibuat dalam jangka waktu 12 bulan. Premi dibayar di muka ketika polis dikeluarkan oleh penanggung. 74 2. Polis berdasarkan syarat-syarat yang ditentukan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu : a. Polis Maskapai, yaitu polis yang dibuat dan diterbitkan oleh maskapai-maskapai asuransi. Selain syarat-syarat yang diharuskan oleh undang-undang, polis ini memuat beberapa ketentuan khusus yang berlaku bagi maskapai yang menciptakan syarat-syarat tersebut. b. Polis Bursa, yaitu polis yang mempunyai syarat-syarat yang seragam dan digunakan pada bursa asuransi. c. Polis Llyods, yaitu polis yang umumnya digunakan di Bursa Llyods London. Polis ini terdapat dalam asuransi pengangkutan laut, asuransi kebakaran, dan asuransi terhadap bahaya-bahaya lain. 75 3. Polis berdasarkan jenis asuransi jiwa dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu : a. Polis Asuransi Berjangka Tetap, yaitu polis yang memberikan proteksi selama beberapa tahun. Tertanggung membayar sejumlah premi tahunan dan jika tertanggung meninggal dunia, maka para tanggungannya mendapat manfaat. b. Polis Asuransi Berjangka Menurun, yaitu polis dimana proteksi atau manfaat dibayarkan secara menurun selama polis. Jenis polis ini seringkali dipergunakan untuk memastikan bahwa pinjaman hutang dapat terlunasi jika pemilik hutang tersebut meninggal dunia. c. Polis Asuransi Berjangka Meningkat, yaitu polis yang akan meningkatkan nilai pertanggungan seiring dengan berjalannya 74 Abdulkadir Muhammad, Op.Cit, hal. 65 75 Ibid , hal. 64 Universitas Sumatera Utara waktu. Polis ini dirancang untuk memberikan proteksi terhadap biaya hidup yang terus meningkat karena inflasi. d. Polis Asuransi Jiwa Seumur Hidup, yaitu polis yang didalamnya terdapat elemen tabungan yang dimasukkan sebagai hasil dari jumlah premi awal yang tinggi. e. Polis Asuransi Jiwa Gabungan, yaitu polis yang memberikan perlindungan terhadap lebih dari satu orang. f. Polis Asuransi Jiwa Dwiguna Endowment, yaitu polis yang pada umumnya dipergunakan sebagai tabungan selama jangka waktu tertentu dengan disertai elemen proteksi. g. Polis Annuitas, yaitu polis yang berfungsi untuk penyediaan penghasilan pada saat pensiun. Polis ini memberikan pembayaran secara berkala sampai tertanggung meninggal dunia atau sampai waktu yang ditentukan. h. Polis Unit Linked, yaitu polis yang mana elemen pertanggungannya terpisah dari investasi. Dalam polis ini uang pertanggungannya harus paling sedikit sebanyak 125 seratus dua puluh lima persen dari premi yang telah dibayarkan. Polis ini menggunakan tiga cara pembayaran premi, yaitu bisa menggunakan cara pembayaran premi tunggal, premi berkala, dan premi anuitas. 76

B. Syarat dan Pelaksanaan Pembuatan Polis Asuransi

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Klaim Asuransi Kematian Pada Unit Link (Studi Pada PT. Sun Life Financial Cab.Sun Corona Nostra, Medan)

6 72 103

Tinjauan Yuridis Terhadap Hak Tertanggung dalam Klaim Asuransi Kesehatan (Studi pada PT. Sun Life Financial cab. Medan)

9 149 112

Izin Usaha PT Sun Life Financial Indonesia Unit Syariah

0 1 2

Tinjauan Yuridis Terhadap Hak Tertanggung dalam Klaim Asuransi Kesehatan (Studi pada PT. Sun Life Financial cab. Medan)

0 0 8

Tinjauan Yuridis Terhadap Hak Tertanggung dalam Klaim Asuransi Kesehatan (Studi pada PT. Sun Life Financial cab. Medan)

0 0 1

Tinjauan Yuridis Terhadap Hak Tertanggung dalam Klaim Asuransi Kesehatan (Studi pada PT. Sun Life Financial cab. Medan)

0 0 12

Tinjauan Yuridis Terhadap Hak Tertanggung dalam Klaim Asuransi Kesehatan (Studi pada PT. Sun Life Financial cab. Medan)

0 0 21

BAB II ASURANSI DAN USAHA PERASURANSIAN A. Pengertian dan Pengaturan Asuransi dan Usaha Perasuransian - Pengaruh Keterlambatan Pembayaran Premi Terhadap Pengajuan Klaim Asuransi Pada PT. Sun Life Financial Indonesia Jakarta (Studi pada PT. Sun Life Financ

0 1 28

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pengaruh Keterlambatan Pembayaran Premi Terhadap Pengajuan Klaim Asuransi Pada PT. Sun Life Financial Indonesia Jakarta (Studi pada PT. Sun Life Financial Indonesia Kantor Pusat Jakarta)

0 1 18

Pengaruh Keterlambatan Pembayaran Premi Terhadap Pengajuan Klaim Asuransi Pada PT. Sun Life Financial Indonesia Jakarta (Studi pada PT. Sun Life Financial Indonesia Kantor Pusat Jakarta)

1 1 10