Menurut catatan Agee, et al, siaran percobaan televisi di Amerika Serikat dimulai pada tahun 1920-an. Para ilmuwan terus mengembangkan teknologi
komunikasi dalam bentuk televisi ini. Antara tahun 1890 dan 1920, sekelompok ilmuwan Inggris, Perancis, Rusia dan Jerman menyarankan pengembangan
teknik-teknik transmisi gambar televisi. John L. Baird, sebagai penemu dari Skotlandia, memperagakan pertama kali teknologi gambar hidup televisi di
London tahun 1926. Sejak itu televisi dapat menayangkan gambar-gambar hidup seperti film layar lebar. Sementara itu, the English Derby membuat movie house
film televisi pada tahun 1923. British Broadcast Corporation BBC merupakan televisi siaran yang pertama di dunia yang membuat jadwal televisi secara teratur
pada 2 Nopember 1936. Tahun 1948 merupakan tahun pentingdalam dunia pertelevisian, dengan
adanya perubahan dari televisi eksperimen ke televisi komersial di Amerika. Karena perkembangan televisi yang sangat cepat, dari waktu ke waktu media ini
memiliki dampak terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari. Secara bertahap, layar televisi berkembang dari diagonal 7 inci kemudian
12, 17, 21, 24 sampai 39 inci. Penonton televisi kini lebih selektif. Jam tayang televisi bertambah. Penerimaan programnya mengalami peningkatan dari waktu
ke waktu. Sistem penyampaian program lebih berkembang lagi.
2.2. Fungsi Televisi
Televisi dalam bahasa inggris adalah television diartikan dengan melihat jauh. Melihat jauh disini diartikan dengan gambar dan suara yang diproduksi di
suatu tempat lain melalui sebuah perangkat penerimatelevisi set wahyudi.
Universitas Sumatera Utara
Menurut definisi diatas televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang dapat menampilkan gambar untuk dipertunjukkan kepada khalayak
melalui tempat yang berbeda sehingga khalayak dapat melihat secara serempak ataupun bersamaan.
Televisi mempunyai fungsi yang sangat berperan penting dalam menyiarkan bentuk-bentuk program acaranya. Fungsi tersebut diantaranya :
a. Fungsi menyiarkan informasi Fungsi yang pertama dan utama inilah televisi dapat menyiarkan informasi
kepada khalayak. Khalayak yang menonton memerlukan informasi mengenai berbagai hal yaitu mengenai peristiwa yang terjadi, gagasan atau
pikiran orang lain, apa yang dilakukan orang lain, apa yang dikatakan orang lain dan lain sebagainya. Acara-acara yang bersifat informatif
seperti berita, dokumenter, wawancara, diskusi dan features dapat dimanfaatkan untuk menunjang pengetahuan bagi khalayak terutama anak-
anak. Dari acara-acara inilah banyak sekali butir-butir pengetahuan terutama pengetahuan umum yang berfaedah. Jenis acara tersebut juga
dapat dijadikan pendorong untuk menghaluskan perasaan anak agar memahami dunia sekitar. Isi televisi harus memberikan ide bagi anak di
balik program acara tersebut dan dapat memberikan penjelasan mengenai kata-kata asing dan informasi yang didapat. Isi televisi disini termasuk
dalam film-film sejarah dan mengapa film ini termasuk dalam fungsi televisi juga, karena faktanya ada. Misalnya film-film perang kemerdekaan
di Indonesia. Lepas dari propaganda yang dilakukan dari film ini, fakta bahwa kita pernah terlibat perang kemerdekaan, termasuk munculnya
Universitas Sumatera Utara
nama-nama yang selama ini kita kenal sebagai pahlawan nasional sudah bias menjadi bukti. Termasuk juga sinetron. Sinetron juga memberikan
informasi. Sinetron yang tidak memberikan informasi adalah sinetron yang biasanya hanya mementingkan aspek hiburan saja. Pokoknya asal
penonton terhibur, target pembuatan sinetron itu tercapai. b. Fungsi mendidik
Fungsi kedua ini ialah mendidik dan sebagai media komunikasi massa televisi merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan acara
pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara simultan khususnya kepada anak-anak. Sesuai dengan makna mendidik,
yakni meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat, stasiun televisi menyiarkan acara-acara tertentu secara teratur, misalnya pelajaran
bahasa, matematika, elektronik dan lain-lain. Sebagai sarana pendidikan
massa mass education, televisi memuat gambar dan tulisan yang
mengandung pengetahuan, sehingga khalayak bertambah pengetahuannya. Fungsi mendidik ini bisa secara implisit dalam bentuk berita dan dalam
bentuk yang lainnya yang mengandung aspek pendidikan. Tetapi kita tidak mungkin juga menuntut semua bentuk program acara mempunyai nilai
edukasi yang tinggi, inilah resensi program televisi. Persoalannya bagaimana memanfaatkan televisi untuk khalayak. Media televisi telah
berhasil memainkan salah satu fungsinya sebagai saluran efektif dalam melakukan pendidikan sosial, politik, moral dan berbagai arti kehidupan
lainnya secara massal.
Universitas Sumatera Utara
Selain berfungsi menyiarkan informasi, televisi juga berfungsi mendidik. Dalam menjalani fungsinya itu, televisi secara khusus menyajikan ruang
ilmu pengetahuan untuk menambah pengetahuan para pemirsanya. Pesan- pesan yang disampaikan melalui televisi sarat dengan nilai pendidikan
juga. c. Fungsi Menghibur
Fungsi hiburan bagi sebuah media elektronik yaitu televisi menduduki posisi yang paling tinggi dibanding dengan fungsi-fungsi yang lain.
Masalahnya masyarakat kita memang masih menjadikan televisi sebagai media hiburan. Acara hiburan itu juga dianggap perekat diibarat lem
karena masyarakat pada umumnya dapat melihat acara televisi tersebut sambil “ngemil”.
Maka jangan heran, jika jam-jam prime time jam 19.00 sampai 21.00 biasanya akan disajikan acara-acara hiburan baik sinetron, kuis atau acara
jenaka lainnya. Sangat sulit untuk diterima penonton seandainya, pada jam prime time itu menyiarkan acara “Dialog Politik” misalnya. Jelas acara itu
akan menimbulkan penolakan masyarakat. Hal-hal yang bersifat hiburan sering disiarkan di televisi untuk mengimbangi berita-berita yang
berbobot. Isi televisi yang bersifat hiburan bisa berbentuk reality show, gossip, sinetron dan yang lainnya. Maksud pemuatan isi yang mengandung
hiburan, semata-mata untuk melemaskan ketegangan pikiran setelah khalayak disajikan acara-acara yang berat.
Universitas Sumatera Utara
d. Fungsi Mempengaruhi Fungsi yang keempat ini, yakni fungsi mempengaruhi, yang menyebabkan
televisi memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Fungsi mempengaruhi yang didalam televisi ini biasanya terdapat pada iklan-iklan
yang dipesan oleh agen-agen iklan tersebut. Nurudin menjelaskan, bahwa Joseph A Devito 1997 menyatakan :
“fungsi persuasi ini dianggap sebagai bentuk yang paling penting. Persuasi bisa datang dari berbagai macam bentuk :1 mengukuhkan atau
memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang, 2 mengubah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang, 3 Menggerakkan seseorang untuk
melakukan sesuatu dan 4 memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai tertentu”.
Televisi sering kali membuat atau mengukuhkan nilai-nilai yang sudah kita yakini sebelumnya
.
Orang religius punya kecenderungan mendengarkan acara-acara televisi yang berbau religius. Dalam posisi ini,
televisi mampu mengukuhkan nilai yang diyakini seseorang itu. Televisi juga mampu dalam upaya mengerakkan seseorang untuk berbuat
sesuatu hal dan tidak berbuat sesuatu hal yang lain. Misalnya dalam iklan. Iklan tujuan utamanya adalah mengerakkan konsumen untuk membeli
barang yang diiklankan. Mengapa seseorang memilih barang “A” dan tidak memilih barang “B” dalam masyarakat industri sekarang sedikit
banyak dipengaruhi oleh keberadaan televisi. Televisi dalam beberapa kasus juga menunjukkan sebuah etika. Etika di
sini maksudnya adalah bahwa televisi mampu menunjukkan mana etika
Universitas Sumatera Utara
yang baik dan mana yang tidak baik. Pemberitaan televisi tentang suatu kasus korupsi yang menimpa seorang pejabat pemerintah, itu sama artinya
televisi sedang menawarkan etika lain bahwa mereka yang korupsi itu tidak baik dan jangan diikuti. Itu semua mengandung pembujukan.
2. 3. Televisi sebagai media informasi Anak
Medium televisi menggabungkan hal-hal yang menarik di setiap program acaranya untuk menyiarkan informasinya. Disinilah anak-anak termotivasi untuk
mengikuti apa yang dilihat di layar televisi. Semula dinilai bahwa televisi siaran kurang bermanfaat dalam dunia
pendidikan, hal ini mengingat biaya operasionalnya cukup mahal, tetapi kemudian muncul pendapat-pendapat yang berlawanan, yang menyatakan bahwa televisi
sebagai media massa sangat bermanfaat dalam memajukan pendidikan suatu bangsa.
Dari pendapat itu dalam perkembangannya membuktikan bahwa dengan sifat audio visual yang dimiliki televisi, menjadikan televisi sangat pragmatis,
sehingga mudah mempengaruhi penonton dalam hal : sikap, tingkah laku dan pola berpikirnya, maka tidak pantaslah kalau dalam waktu relatif singkat televisi telah
menempati jajaran teratas dari jajaran media massa. Menurut pendapat DR. Jack Lyle, Director of Communication Institute The
West Center, menyatakan sebagai berikut : Bahwa televisi untuk kita sebagai “jendela dunia”, apa yang kita lihat
melalui jendela ini, sangat membantu dalam mengembangkan daya kreasi kita.
Universitas Sumatera Utara
Darwanto, 2005 : 118. Disinilah televisi memegang peranan penting disini untuk menyiarkan informasinya.
Jelas sekali dari penjelasan diatas, bahwa televisi mampu memberikan apresiasi kepada khalayak penonton. Kita tidak menuntut semua program
mempunyai nilai edukasi yang tinggi. Inilah resensi program televisi. Televisi dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi untuk anak-anak, yaitu
diantaranya : -
Mendampingi menonton untuk memberi masukan dasar-dasar metode penciptaan. Sebutlah, anak diminta keterangan menerangkan karakter
tertentu dalam sebuah seri atau fungsi sebuah kamar dalam suatu adegan tertentu yang senantiasa dipakai untuk bertengkar. Ini juga memberi uraian
bahwa karakter tidak hanya manusia, tetapi juga pada benda-benda. -
Satuan acara televisi menjadi semacam pekerjaan rumah untuk ditulis oleh anak-anak. Sebutlah, anak-anak diminta menulis atau menceritakan garis
besar cerita. Dengan cara ini, kita mulai mengajarkan menciptakan sinopsis dan lain-lain.
- Mempraktekkan kembali sebuah satuan acara di dalam rumah misalnya,
kisah kartun putri tidur. Ini memungkinkan mengapresiasi anak-anak bagaimana menggunakan musik untuk menggugah emosi dan lain-lain.
- Mengajarkan metode menilai sebuah satuan acara bagus atau tidak.
Sebutlah dalam sebuah acara komedi, komedi yang baik mengandung unsur-unsur yang menimbulkan tawa, namun selalu mempunyai akhir
yang menimbulkan perasaan-perasaan haru, cinta, pencerahan, persahabatan baik antara laki-laki, perempuan, anak-anak, orang dewasa
Universitas Sumatera Utara
dan lain-lain. Anak bisa diajarkan untuk menyampaikan perasaannya terhadap sebuah film. Sekiranya perasaan-perasaan di atas muncul semua,
dan kita tidak hanya tertawa tanpa guna, kita sesungguhnya telah melatih anak-anak untuk berapresiasi terhadap suatu satuan acara yang baik
- Mengajarkan pola menonton yang baik. Beragamnya acara dan channel
televisi, serta esensi pameran perhatian yang dilakukan oleh setiap satuan acara, menjadikan anak-anak hanya menginginkan satuan acara yang
mempunyai dampak emosi yang besar secara fisik. Mereka akan memindahkan channel, jika ada suatu acara dalam rentang waktu yang
pendek tidak menimbulkan dampak emosi dan simpati tertentu. Selain itu menjadikan anak-anak dapat mengambil manfaatnya setelah menonton
serta menghindari pengaruh negatif memilih program sesuai dengan perkembangan usia anak.
Karakteristik program televisi harus memberikan dasar pemikiran yang jelas, sesuai norma dan etika yang berlaku dalam memberikan informasi untuk
anak-anak. Karakteristik program televisi yang cocok untuk anak-anak adalah
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sejarah perjuangan bangsa, nilai- nilai budaya bangsa, cerita seorang ksatria, seni budaya bangsa dan tentu saja
nilai-nilai pancasila dan UUD 1945. Pengalaman dan pengetahuan anak-anak masih sederhana, demikian juga daya imajinasi mereka. Karena itu, jiwa anak-
anak perlu diberi ‘makanan’ yang sehat dan bergizi, bukan jenis makanan yang beracun dan merusak masa depan anak.
Universitas Sumatera Utara
Anak-anak tidak hanya memerlukan makanan jasmani, tetapi juga memerlukan makanan rohanijiwa yang sehat, untuk mengantarkan anak itu
menjadi dewasa yang kaya iman dan takwa kepada Tuhan YME. Perlu disadari bersama bahwa ‘masa anak-anak’ merupakan masa suka
meniru. siapa dan apa yang ditiru adalah sesuatu yang memang mereka sukai. Di sini, peranan medium televisi yang bersifat audio visual menjadi saran efektif
untuk pembentukan sifat dan sikap anak-anak, asalkan isi pesan yang disajikan, baik audio maupun visualnya, memang dirancang untuk keperluan itu.
Sebagai media audio visual penyajian acaranya lebih menekankan kepada bahasa visual, meskipun tidak berarti mengabaikan masalah auditif, walaupun
yang bersifat auditif itu hanya sebagai kelengkapan penjelasan, bagi hal-hal yang belum atau tidak nampak pada gambar.
Hal ini berarti audio visual dapat memberikan pengalaman-pengalaman yang baru sesuai dengan pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya, atau dapat
memberikan “pengalaman semu” atau Simulated Experience. Simulated experience ini misalnya :
4.Melihat sesuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya. 5.Berjumpa dengan seseorang yag sebelumnya belum pernah dijumpai.
6.Datang ke suatu tempat yang belum pernah dijumpai. Dengan hal-hal seperti tersebut diatas, menyebabkan anak perasaannya
terlibat ke dalam pengalaman aktual. Dalam kehidupan sehari-hari sering mendapat berbagai pengalaman, hal ini
disebabkan terintegrasinya kelima indra yang dimiliki, tetapi dengan menonton media audio visual, akan mendapatkan informasi sebesar 10 dari informasi
Universitas Sumatera Utara
yang pernah diperoleh sebelumnya, ini sebagai akibat timbulnya pengalaman tiruan Simulated Experience dari media audio visual tadi. Pengalaman tiruan
yang didapat justru akan memberikan kesan yang mendalam bagi penonton, dan inilah salah satu karakteristik media televisi yang sangat baik dimamfaatkan untuk
merencanakan program siaran, khususnya program siaran pendidikan, sebab akan membuat khalayak penonton tertarik pada hal-hal yang baru serta mempunyai
keinginan untuk mengetahui hal-hal yang lebih banyak, dampak yang demikian ini merupakan gejala kejiwaan, dimana khalayak merasakan adanya perubahan
emosinya, termasuk didalamnya berkenaan dengan kesenangan, kesedihan, kegembiraan, kesusahan, kegusaran, percintaan dan sebagainya.
Televisi, jika dikonsumsi menurut cara-cara yang benar akan menghasilkan sejumlah manfaat bagi anak. Yaitu :
- Membantu memahami dunia sekitar
Anak-anak akan tertolong dalam memenuhi keingintahuan mereka tentang segala sesuatu yang ada di seputar kehidupan ini. Terutama yang menjadi
lingkungan sekitar, baik yang dekat maupun jauh. Itulah sebabnya televise dijuluki sebagai ‘jendela dunia’.
- Membantu proses belajar baca tulis dan melek visual visual literacy
Kemampuan televisi menyajikan segala hal dalam bentuk visual pada dasarnya telah mempermudah anak-anak untuk mengenal dan menguasai huruf. Selain
itu, televisi mengakrabkan anak dengan penampilan visual dari benda-benda yang telah dan belum mereka kenal.
Universitas Sumatera Utara
- Memperluas wawasanmembuka cakrawala
Begitu luas dan rumitnya kehidupan ini sehingga tanpa bantuan orang lain rasanya amat sukar bagi anak untuk dapat mencernanya sendiri. Televisi datang
mengisi sebagian fungsi ini terutama untuk hal-hal yang bersifat kompleks, yang sekiranya dijelaskan secara biasa hampir tidak mungkin.
- Memperkaya pengalaman hidup
Televisi telah memungkinkan anak untuk ‘mengalami’ berbagai hal tanpa harus merasakannya sendiri. Mereka tahu tempat-tempat lain tanpa harus
mengunjunginya sendiri. Mereka bahkan dapat menyaksikan kesenangan atau pun penderitaan orang lain di layar kaca.
- Menunjang pelajaran sekolah terutama dalam pengetahuan umum
Jika pandai memilih informasi yang disajikan televisi, sebenarnya terdapat banyak muatan yang dapat berfungsi sebagai penunjang dan pengayaan
enrichment bagi pengetahuan yang diperoleh di ruang kelas.
- Memberikan ‘sambungan’ dengan dunia global
Melalui televisi, anak dapat merasakan ketersambungannya dengan bagian yang lebih luas dari lingkungan sekitar dimana mereka berada ketersambungan ini
membuat mereka dapat merasakan dunia yang lain dari dunianya. Yang penting, ketersambungan ini bukan cuma dalam arti fisik, tetapi juga mental, berikut
kehidupan yang ada di tempat lain itu, masalah yang berkembang di sana, isi pikiran yang sedang dipikirkan orang dan sebagainya.
Dari media televisi inilah televisi berfungsi sebagai media informasi untuk anak-anak.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN