Pendapatan Daerah Pendapatan Daerah

2 3 5 sebagai media evaluasi terhadap kinerja Kepala Daerah beserta jajarannya dalam penyusunan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan; 6 merupakan wadah untuk mencapai proses pembangunan daerah secara optimal dalam pencapaian visi misi daerah. 7 merupakan istrumen kapasitas fiskal dalam percepatan pembangunan di daerah. Pembangunan di Kabupaten Dompu dilaksanakan dengan mengacu pada arah kebijakan umum anggaran dan pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran 2013 yang memuat berbagai strategi dan prioritas pembangunan yang dilaksanakan dan disesuaikan dengan situasi maupun kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat dimana tertuang didalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Dalam Kebijakan Umum APBD Kabupaten Dompu tahun 2013 secara garis besar masih selaras dengan Kebijakan Umum APBD tahun 2012. Ada Empat Prioritas dan plafon anggaran yang telah disepakati pada tahun sebelumnya yang dilanjutkan pada program pembangunan tahun 2013, yaitu : 1. Pertimbangan memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran sehingga langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat; 2. Pertimbangan mendesak dan penting untuk segera dilaksanakan; 3. Merupakan tugas pemerintah sebagai pelaku utama; 4. Realitas untuk untuk dilaksanakan. Dalam rangka penyusunan dan pelaksanaan APBD sebagai dasar pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten Dompu selama tahun 2013 diterapkan kebijakan-kebijakan sebagai berikut : 2.1.1. Pendapatan Daerah 2.1.1. Pendapatan Daerah Sumber pendapatan daerah dalam APBD Kabupaten Dompu adalah Pendapatan Asli Daerah PAD yang meliputi Pajak Daerah, Retribusi DaSerah, Hasil Kekayaan Daerah yang dipisahkan serta Lain- lain PAD Yang sah. Selain dari sisi PAD, pendapatan Daerah juga diperoleh dari Dana Perimbangan atau Pendapatan Transfer dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi dan Lain-lain Pendapatan yang Sah. Kebijakan-kebijakan yang diambil dalam pengelolaan pendapatan daerah antara lain : 1. Sumber–sumber pendapatan berasal dari pajak dan retribusi daerah serta lain-lain pendapatan, tetap dipertahankan dan ditingkatkan dengan memberikan insentif dan kemudahan terhadap masuknya investasi; 2. Pengelolaan PAD diarahkan dengan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah; 3. Mengoptimalkan peran perusahaan-perusahaan daerahBUMD; 4. Peningkatan pengelolaanmanajemen keuangan daerah yang mengarah pada azas efisiensi dan efektifitas; 5. Mendayagunakan aset-aset daerah yang potensial menjadi sumber pendapatan daerah; 6. Melakukan pelelangan bagi barang milik daerahaset daerah yang sudah tidak efektif dan membenani APBD; 7. Pembangunan fasilitas sarana dan prasarana yang secara langsung dapat mendukung upaya peningkatan pendapatan daerah; 8. Penatausahaan kapasitas kelembagaan, building capacity yang mengarah pada tercapainya pelayanan maksimal sehingga mempengaruhi roda perekonomian yang lebih baik dan berkembang. 9. Mendorong bagi terciptanya iklim usaha dan perekonomian masyarakat menengah kebawah yang lebih produktif lagi. Beberapa masalah utama yang perlu diperhatikan untuk dipecahkan adalah : 1. Pengkomunikasian kepada masyarakat tentang kebijaksanaan dan peraturan pajak daerah, retribusi daerah dan kewajiban iuran lainnya; LKPD Pemerintah Kabupaten Dompu Tahun 2013 Bab II 2 3 2. Peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat wajib pajakretribusi daerah tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam rangka intensifikasi penerimaan daerah; 3. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak, retribusi dan iuran daerah lainnya. Format dalam penetapan PAD, yaitu penyusunannya masih berpedoman pada tren pendapatan tahun- tahun sebelumnya, yaitu dengan mempertimbangkan realisasi tahun lalu dan usulan Dinasinstansi atau SKPD, perkembangan obyek penerimaan daerah, kebijakan pemerintah dan situasi ekonomi masa mendatang. PPKD sebagai entitas akuntansi dan entitas pelaporan berfungsi sebagai leading sektor di dalam penyusunan laporan keuangan Pemda. Dalam kaitan dengan penyusunan tersebut sangat didukung oleh sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah13dan implementasi kebijakan akuntansi pemerintah yang sudah disusun serta menyusun rancana pencapaian target pendapatan yang andal. Adapun sisdur dimaksud menurut komponen-komponen pendapatan adalah: Pajak Daerah Pajak daerah dikoordinir oleh seksi pajak pada bidang Pendapatan Dinas PPKAD, yaitu mulai dari perencanaan pendapatannya sampai penyetoran ke kasda dengan melalui tahapan verifikasi oleh seksi verifikasi pendapatan pada bidang akuntansi, selanjutnya setelah melalui rekon antar unit kerja yang terkait akan dibukukan pada seksi pembukuan dan pelaporan bidang akuntansi sebagai data dasar penyusunan laporan keuangan Pemda. Retribusi Daerah Retribusi daerah dikoordinir oleh seksi retribusi bidang pendapatan pada Dinas PPKAD. Dari mulai proses perencanaannya, yaitu dengan melibatkan SKPD kemudian pada tahap realisasi akan dilimpahkan ke kasda selanjutnya bukti setoran akan dikirim kembali oleh pihak Bank yang ditunjuk untuk dibukukan pada fungsi SK-PKD dengan terlebih dahulu diverifikasi oleh seksi verifikasi pendapatan bidang akuntansi yang pada akhir periode tahun anggaran akan dilaporkan sebagai bahan penyusunan pelaporan keuangan pemda. Pendapatan Lain-Lain Seksi ini mengkoordinir pendapatanpenerimaaan yang berasal dari dana bagi hasil dan dana transfer baik dari provinsi, dana pusat DAU DAK maupun dana bantuantransfer dari pemda lain, serta dana-dana hibah. Adapun proses sebelum dibukukan diseksi pembukuan dan pelaporan bidang akuntansi Dinas PPKAD, maka dana-dana tersebut akan disimpandisetor di kasda dan bukti setoran dimaksud kemudian akan diverifikasi oleh seksi verifikasi bidang akuntansi terlebih dahulu sebelum dilaporkan pada seksi pembukuan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan pemda. 2.1.2. Belanja Daerah 2.1.2. Belanja Daerah