Penyisihan Piutang Ragu-ragu Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 Disajikan dalam Rupiah Tidak Diaudit 10 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan h. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa lanjutan 5 perusahaan, bilamana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam 3 atau 4, atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan yang bersangkutan. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

i. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih the lower of cost or net realizable value. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata- rata tertimbang weighted-average method. Persediaan diakui Perusahaan pada saat barang tiba di gudang Perusahaan sementara Anak perusahaan mengakui persediaan ketika tagihan dari pemasok telah diterima. Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir periode.

j. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus straight-line method. k. Penyertaan Saham Penyertaan saham dimana Perusahaan mempunyai persentase pemilikan sampai dengan 20 dicatat dengan metode biaya perolehan cost method, sementara pemilikan 20 sampai dengan 50 dicatat dengan metode ekuitas equity method, dimana biaya perolehan penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba rugi bersih dan dividen yang diperoleh dari perusahaan asosiasi sejak tanggal akuisisi. Semua jenis investasi lainnya dicatat dengan metode biaya perolehan. Penyertaan saham pada perusahaan asosiasi atau anak perusahaan dicatat dengan metode biaya perolehan jika penyertaan saham tersebut diperoleh dan dimiliki dengan tujuan untuk dijual dalam jangka pendek. Penyertaan saham tersebut disajikan sebagai “Investasi Jangka Pendek” pada neraca konsolidasi.

l. Aset Tetap

Pemilikan Langsung Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 Disajikan dalam Rupiah Tidak Diaudit 11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan l.

Aset Tetap lanjutan Efektif pada tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 Revisi 2007, “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 1994, “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 1994, “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan pernyataan ini, Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya perolehan tersebut meliputi biaya penggantian bagian dari aset tetap tersebut pada saat terjadinya, jika kriteria pengakuan aset tetap terpenuhi. Demikian juga pada saat dilakukan penelaahan, biaya perolehan dicatat sebesar nilai tercatat aset tetap sebagai nilai pengganti jika kriteria-kriteria pengakuan aset tetap terpenuhi. Seluruh biaya perbaikan dan pemeliharaan dicatat dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung sebagai berikut: Taksiran Masa Manfaat Jenis Aset Tetap Metode Tahun Tarif Bangunan Garis Lurus 20 5 Peralatan kantor Saldo Menurun Berganda 4 dan 8 50 dan 25 Kendaraan Saldo Menurun Berganda 8 25 Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap tersebut selisih antara penerimaan bersih dari pelepasan aset dengan nilai tercatatnya harus dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Nilai residu aset, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan dilakukan penyesuaian secara prospektif jika perlu, pada setiap akhir periode laporan keuangan konsolidasi. Dalam hal nilai tercatat aset tetap melebihi perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali recoverable amount, aset tersebut diturunkan nilainya menjadi sebesar perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang merupakan nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto dan nilai pakai suatu aset. Sewa Guna Usaha Pada tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 Revisi 2007, “Sewa” yang menggantikan PSAK No. 30 1990, “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan dialokasi ke setiap periode selama masa sewa. Aset sewaan yang dimiliki oleh lessee dengan dasar sewa pembiayaan disusutkan konsisten dengan aset yang dimiliki sendiri, atau disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaat aset sewaan, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.