PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
Disajikan dalam Rupiah Tidak Diaudit
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan n. Pajak Penghasilan Badan lanjutan
untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah
ditetapkan.
o. Estimasi Kewajiban Imbalan Kerja Karyawan
Perusahaan mencatat estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan tanpa pendanaan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 “Undang-
undang”.
Efektif tanggal 1 Januari 2006, Perusahaan menerapkan secara retrospektif PSAK No. 24 Revisi 2004, “Imbalan Kerja”, dan mengubah kebijakan akuntansi sebelumnya untuk imbalan kerja
mengikuti kebijakan akuntansi sesuai PSAK tersebut.
Berdasarkan PSAK No. 24 Revisi 2004, perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial
“Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun
pelaporan sebelumnya melebihi 10 dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa
kerja karyawan yang diperkirakan.
p. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan dan risiko serta hak kepemilikannya berpindah kepada pelanggan. Pendapatan jasa perbaikan barang dalam garansi service warranty diakui
pada saat terjadinya. Penjualan konsinyasi dicatat sebesar nilai penjualan kepada pelanggan dikurangi beban terkait, sebesar jumlah yang harus dibayarkan kepada pemilik consignor.
Beban diakui pada saat terjadinya accrual basis.
q. Biaya Ditangguhkan - Biaya Pinjaman
Biaya signifikan yang timbul untuk mendapatkan pinjaman jangka panjang ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Lancar Lainnya - Biaya Ditangguhkan”, yang
diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu pinjaman tersebut. Apabila Perusahaan mengalami kegagalan pembayaran pokok atau bunga pinjaman maupun
pemenuhan rasio keuangan tertentu yang dapat mengakibatkan seluruh saldo pokok pinjaman beserta bunga masih harus dibayar menjadi jatuh tempo segera, biaya-biaya terkait dengan
hutang bank tersebut dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan.
r. Laba Bersih per Saham Dasar
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode yang bersangkutan setelah
memperhitungkan pengaruh retroaktif atas kapitalisasi sebagian saldo laba posisi tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 82.571.750.000, sebagaimana telah disetujui dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 13 Maret 2008 Catatan 15.
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
Disajikan dalam Rupiah Tidak Diaudit
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan r. Laba Bersih per Saham Dasar lanjutan
Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing berjumlah 4.171.583.395 saham dan 2.007.840.018
saham Catatan 15.
s. Informasi Segmen
Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen saluran distribusi sebagai segmen sekunder.
Segmen usaha menyajikan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Suatu segmen saluran distribusi merupakan suatu
komponen yang terpisah, yang menyalurkan produk atau jasa melalui saluran distribusi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan komponen yang menyalurkan produk atau
jasa melalui saluran distribusi lain.
Perusahaan tidak menyajikan informasi sehubungan dengan segmen geografis dikarenakan manajemen Perusahaan berpendapat bahwa Perusahaan beroperasi pada suatu lingkungan
ekonomi yang mempunyai risiko dan imbalan yang sama.
t. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan
dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
3. KAS DAN SETARA KAS
2009 2008
Kas Rupiah
261.303.381 14.660.965.326
Dolar Singapura SGD180
1.235.043 -
Dolar Amerika Serikat AS399
3.862.719 -
266.401.143 14.660.965.326
Bank - pihak ketiga Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk. 19.537.755.620
67.616.555.497 PT Bank Mandiri Persero Tbk.
5.164.111.895 5.487.185.130
PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk. 5.527.123.630
8.978.753.847 Citibank N.A., Jakarta
1.385.437.770 18.051.916.689
PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 228.026.014
360.915.323 PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk.
776.014.928 4.904.489.643
PT Bank UOB Buana Tbk. 948.938.568
- PT Bank CIMB Niaga Tbk.
478.296.645 2.750.866.219
PT Bank Mega Tbk. 343.503.501
90.570.221 PT Bank OCBC NISP Tbk.
107.809.795 10.844.260
PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 40.669.255
- PT ANZ Panin Bank
24.635.728 -