PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
Disajikan dalam Rupiah Tidak Diaudit
21
8. AKTIVA TIDAK LANCAR LAINNYA lanjutan
Fixed deposit merupakan deposit yang ditempatkan Anak Perusahaan pada Bank UBS AG dan Merrill Lynch di Singapura sehubungan dengan perolehan ijin Major Exporter Scheme dan fasilitas stand-by
letter of credit yang masing-masing dipersyaratkan oleh pemerintah Singapura dan supplier.
9. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA
2009 2008
Rupiah Hutang bank sindikasi
a 452.000.000.000
368.474.378.100 Cerukan:
PT Bank Central Asia Tbk. b
1.857.100.961 6.310.348.443
PT Bank Danamon Indonesia Tbk. c
- 6.323.784.804
Jumlah cerukan 1.857.100.961
12.634.133.247 Pinjaman berjangka:
PT Bank Central Asia Tbk. b
75.000.000.000 75.000.000.000
528.857.100.961 456.108.511.347
Dolar Amerika Serikat Hutang bank sindikasi AS20.500.000 dan
AS10.000.000 pada tahun 2009 dan 2008
a 198.460.500.000
93.780.000.000 Pinjaman berjangka:
PT Bank ANZ Panin AS5.500.000 d 53.245.500.000 - Standard Chartered Bank AS9.478.122
e 91.757.699.082
- Jumlah pinjaman berjangka
145.003.199.082 -
Hutang non-cash loan usance: PT Bank Central Asia Tbk.
AS6.949.500 pada tahun 2008 c
65.172.411.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
AS6.416.775 pada tahun 2008 c
- 60.176.515.950
Jumlah hutang non-cash loan usance -
125.348.926.850 343.463.699.082
219.128.926.950
Jumlah hutang bank 872.320.800.043
675.237.438.297
Informasi sehubungan dengan hutang bank yang diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut: a. Pada tanggal 3 Juli 2008, Perusahaan menandatangani Revolving Facility Agreement, yang
dilakukan dengan sindikasi bank-bank, yaitu Citigroup Global Markets Asia Ltd., PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Internasional Indonesia Tbk., PT Bank Mandiri Persero Tbk., dan PT Bank
CIMB Niaga Tbk. selanjutnya disebut “Bank’’, dengan Citicorp International Limited sebagai facility agent dan PT Bank Central Asia Tbk. sebagai security agent. Hutang bank sindikasi
tersebut terdiri dari Tranche A yang merupakan fasilitas berdenominasi Rupiah dengan maksimum
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
Disajikan dalam Rupiah Tidak Diaudit
22
9. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA lanjutan
pagu kredit sebesar Rp480.000.000.000 dan Tranche B yang merupakan fasilitas berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit sebesar AS27.000.000. Fasilitas-fasilitas
pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam 3 tiga tahun dan dapat diperpanjang untuk 2 dua tahun berikutnya.
Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: -
Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 110. -
Rasio hutang bersih terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 350. -
Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 250. -
Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 200. Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan rasio keuangan di atas.
Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain:
-
Memperoleh pinjaman baru atau memberikan pinjaman kepada pihak lain. -
Memberikan jaminan kepada pihak lain. -
Mendirikan atau mengakuisisi anak perusahaan. Jumlah beban bunga untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008
masing-masing sebesar Rp44.072.843.115 dan Rp6.603.945.576 disajikan dalam akun “Penghasilan Beban Lain-lain - Beban Keuangan” dalam laporan laba rugi konsolidasi periode
yang bersangkutan.
b. Berdasarkan adendum perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk. “BCA” yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnady, S.H., No. 30 tanggal 24 Agustus
2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA, yang mencakup fasilitas kredit lokal rekening koran dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp50.000.000.000, Letters of Credit
LC dan Trust Receipt TR atau UPAS dengan batas maksimum pinjaman sebesar AS13.000.000,
pinjaman berjangka
dengan batas
maksimum pinjaman
sebesar Rp100.000.000.000, dan Bank Guarantee Line dengan batas maksimum pinjaman sebesar
Rp1.000.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut mengharuskan Perusahaan untuk membayar margin deposit minimum sebesar 10 dari saldo fasilitas LC atau TR atau UPAS. Fasilitas tersebut di
atas akan jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2008 namun telah diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Mei 2009. Perusahaan diharuskan memenuhi beberapa persyaratan pinjaman, antara
lain untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:
2009 2008
Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar, minimal 110
150 Rasio hutang bersih terhadap EBITDA, maksimal
350 -
Rasio hutang terhadap tangible net worth, maksimal 250
- Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga, minimal
200 -
Rasio kewajiban terhadap ekuitas, maksimal -
150 Rasio jumlah piutang dan persediaan terhadap
kewajiban bank dan hutang dagang, minimal -
150 Rasio EBIT terhadap pembayaran bunga,minimal
- 175