Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Mappiare A. 1983: 27 menegaskan, bahwa “Perhatian orang tua turut memberi pengaruh besar bagi pertumbuhan dan perkembangan termasuk pencapaian prestasi belajar anak”. Nana Syaodih 2003: 48 juga mengemukakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, meliputi : 1. Faktor-faktor dari dalam individu : a. Aspek jasmani mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari individu. b. Aspek psikis atau rihaniah menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor, serta kondisi afektif dan kognitif dari individu. c. Minat dan motivasi untuk belajar. Faktor tersebut sangat penting, kerena mendukung pencapaian prestasi belajar yang memuaskan. d. Kondisi sosial. Menyangkut hubungan individu dengan orang lain, baik gurunya, temannya, orang tuanya, maupun orang-orang yang lainnya. e. Keterampilan yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan, seperti keterampilan berdiskusi, memecahkan masalah, mengerjakan tugas-tugas, dan lain-lain. 2. Faktor-faktor di luar individu : a. Keluarga 1 Faktor fisik, mencakup keadaan rumah dan ruangan tempat belajar, sarana dan prasarana yang ada, suasana dalam rumah, juga suasana lingkungan di sekitar rumah. 2 Kondisi dan suasana sosial psikologis dalam keluarga menyangkut keutuhan keluarga, perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak, iklim psikologis, iklim belajar, dan hubungan antar anggota keluarga. b. Lingkungan sekolah Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara umum adalah sebagai berikut : 1. Faktor yang berasal dari dalam diri individu atau disebut juga faktor internal, meliputi minat, inteligensi, kondisi fisik, kondisi psikis, cara belajar, sikap, bakat, dan motivasi. 2. Faktor yang berasal dari luar individu atau disebut juga faktor eksternal meliputi : a Faktor keluarga, yang termasuk antara lain, pendidikan orang tua, besar kecil penghasilan orang tua, perhatian orang tua, bimbingan orang tua, kerukunan kedua orang tua, keadaan dan situasi dalam rumah serta ada ketersediaan media belajar. b Faktor lingkungan, seperti keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, dan keadaan lalu lintas. c Faktor sekolah, meliputi kualitas guru, metode mengajar guru, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitasperlengkapan di sekolah, keadaan ruangan, dan jumlah peserta didik setiap kelas. d Faktor masyarakat, yaitu kegiatan peserta didik dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. e Faktor situasional, yakni antara lain : keadaan iklim, keadaan politik, ekonomi, waktu, dan tempat.

d. Unsur-unsur prestasi Belajar

Prestasi belajar diartikan sebagai tingkat penguasaan peserta didik terhadap suatu mata pelajaran, baik berupa sikap, pengetahuan maupun keterampilan dan dinyatakan dengan simbol atau angka yang bersifat sementara. Prestasi belajar menurut Gagne yang dikutip dan diterjemahkan oleh Slameto 2010: 65 memiliki unsur-unsur, yang meliputi: “ 1 keterampilan intelektual, 2 strategi kognitif, 3 informasi verbal, 4 keterampilan motorik, 5 s ikap “. Sedangkan menurut Howard Kingsley dikutip dan diterjemahkan oleh Nana Sudjana 2005: 87 “Unsur-unsur prestasi belajar dibedakan menjadi tiga macam, yaitu meliputi keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, serta sikap dan cita-cita ”. Menurut Hutabarat 1995: 11 “Unsur prestasi belajar menjadi empat macam, yaitu pengetahuan, kemampuan, kebiasaan dan keterampilan, serta sikap ”. Menurut John M. Keller dikutip dan diterjemahkan oleh Mulyono Abdurrahman 2003: 95 “Unsur-unsur prestasi belajar menjadi dua macam, yaitu meliputi pengetahuan dan keterampilan ”. Menurut Benjamin S. Bloom, dikutip dan diterjemahkan oleh Mulyono Abdurrahman 2003: 95 “Unsur-unsur prestasi belajar dibedakan menjadi tiga macam yaitu meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik ”. Beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa unsur- unsur prestasi belajar dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal tersebut ditunjukkan melalui hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru kemudian dimasukkan dalam nilai rapor.

e. Mengukur Prestasi Belajar Mata Pelajaran Mengelola Sistem

Kearsipan Tingkat pencapaian prestasi belajar dapat diketahui dengan melakukan pengukuran prestasi belajar. Hal tersebut ditegaskan oleh Muhibbin Syah 2005: 142 bahwa : Evaluasi yang berarti pengungkapan dan pengukuran hasil belajar itu pada dasarnya merupakan proses penyusunan deskripsi siswa, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Namun perlu dikemukakan bahwa kebanyakan pelaksanaan evaluasi cenderung bersifat kuantitatif, lantaran simbol angkaskor untuk menentukan kualitas keseluruhan kinerja akademik siswa dianggap sangat nisbi. Setelah berakhirnya proses belajar mengajar, guru mengadakan evaluasi, yang dimaksudkan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai peserta didik. Menurut Sri Rumini 1995: 121 evaluasi ini diwujudkan dalam tes hasil belajar yang bertujuan untuk : 1 Meramalkan keberhasilan siswa dalam suatu mata pelajaran, 2 Mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang dialami siswa, 3 Berfungsi sebagai tes formatif untuk mengukur kemajuan siswa, 4 Berfungsi sebagai tes sumatif untuk mengukur hasil akhir belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa tes hasil belajar bertujuan untuk mengukur prestasi belajar khususnya mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan dapat berupa tes lisan maupun tes tertulis, tetapi jenis tes yang digunakan pada umumnya merupakan tes prestasi belajar yang dapat dilihat indikatornya, seperti tes formatif ulangan harian, tes sumatif nilai akhir pada buku laporan pendidikan.

2. Minat Belajar Siswa a.

Pengertian Minat Belajar Siswa Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan suatu pilihan pada seseorang khususnya peserta didik. Minat juga menjadi salah satu faktor yang sangat penting bagi kemajuan dan keberhasilan peserta didik. Peserta didik yang mengerjakan suatu pekerjaan dengan disertai minat sebelumnya, pada umumnya akan memperoleh hasil lebih baik daripada peserta didik yang tidak berminat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005: 744 minat diartikan sebagai “Kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”. Hal ini ditegaskan oleh Winkel 1993: 30 bahwa minat adalah “Kecenderungan hati yang agak menetap, sehingga subyek merasa tertarik terhadap bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung di bidang itu”. Dari pernyataan-pernyataan tersebut diketahui bahwa minat merupakan rasa ketertarikan atau keinginan terhadap sesuatu yang cenderung menetap. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Slameto 2010: 45 min at adalah “Suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas-aktivitas tanpa ada yang menyuruh”. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Perhatian Orangtua Dengan Prestasi Belajar Siswa

1 6 100

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA DAN STRATEGI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK TAMANSISWA KUDUS.

0 0 3

KOMUNIKASI EDUKATIF DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN KEARSIPAN KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK BHAKTI KARYA 1 MAGELANG.

0 0 183

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 BANTUL.

0 0 162

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS GURU DAN FASILITAS PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK BHAKTI KARYA 1 MAGELANG.

0 0 145

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI KEAHLIAN ANIMASI SISWA KELAS XI SMK NEGERI 3 KASIHAN.

0 1 158

HUBUNGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN MOTIVASI MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPE SAWUNGGALIH KUTOARJO.

0 1 122

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SISWA DAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPE SAWUNGGALIH KUTOARJO.

0 0 13

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN GUNA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPE SAWUNGGALIH KUTOARJO.

1 24 124

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN DISIPLIN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK KRISTEN 2 KLATEN.

0 0 150