Lingkungan Kerja Kearsipan di Bagian Sekretariat Kantor

terhadap umur dan fisik arsip serta dapat menganggu kerja pegawai karena suhu yang terlalu panas akan mengakibatkan rasa gerah. c Kelembaban Penyelenggaraan manajemen kearsipan yang baik haruslah memperhatikan banyak faktor, salah satu faktornya yakni kelembaban. Kelembaban akan berpengaruh terhadap kondisi fisik arsip. Kelembaban juga dapat mempengaruhi jangka waktu umur arsip. Kelembaban di bagian Sekretariat Kantor Kecamatan Piyungan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta adalah 49 -92. d Warna ruangan Pewarnaan ruangan hendaknya menggunakan warna-warna yang netral agar tidak menggangu pemandangan di kantor. Cat dinding ruangan kerja pegawai yang ada di kantor Kecamatan Piyungan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta berwarna putih kekuningan cream. Kondisi cat dinding juga masih baik. Warna putih pada dinding akan memantulkan cahaya sehingga menimbulkan efek terang, juga memberikan kesan bersih pada ruangan. e Kebersihan lingkungan kerja Ruangan kerja pegawai dibersihkan setiap pagi dan sore hari setelah jam kerja selesai oleh petugas kebersihan cleaning service, sehingga ruangan selalu dalam keadaan bersih. Namun untuk tempat penyimpanan masih terdapat debu. f Kerapian ruangan Kerapian ruangan di atas meja kerja pegawai masih terdapat tumpukkan dokumen dan alat-alat tulis serta barang pegawai. Hal ini terjadi karena belum tersedia lemari pegawai atau loker pegawai yang dapat digunakan sebagai tempat untuk menyimpan barang.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan perolehan data dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan secara langsung bahwa pengelolaan surat masuk dan keluar di Kantor Kecamatan Piyungan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pengelolaan Surat Masuk dan Keluar di Bagian Sekretariat kantor

Kecamatan Piyungan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Pengelolaaan arsip dalam suatu organisasi atau instansi merupakan hal yang penting dan pasti ada. Pengelolaan arsip disuatu organisai atau instansi biasanya berupa surat masuk dan keluar seperti surat undangan, surat tugas, surat edaran, surat permohonan dan lain-lain. Seperti halnya yang dilakukan di bagian Sekretariat Kantor Kecamatan Piyungan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kantor Kecamatan Piyungan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, surat masuk diterima oleh pegawai Sekretariat, surat yang masuk di agenda, diberi lembar disposisi setelah itu surat naik kepada pimpinan untuk diberikan disposisi surat, diberi lembar kendali untuk kemudian diteruskan ke unit pengolah. Selanjutnya surat akan disimpan di Sekretariat setelah selesai digunakan. Sedangkan prosedur pengurusan surat keluar di kantor Kecamatan Piyungan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain surat dikonsep dan diketik, kemudian kalau sudah benar konsep diserahkan kepada pimpinan untuk dimintakan tandatangan. Sebelum surat dikirim surat dicatat dalam buku kendali surat keluar dan dimintakan nomor surat. Untuk pengurusan surat masih dilakukan secara manual dengan dicatat pada buku agenda dan kartu kendali. Penggunaan kartu kendali dan buku agenda secara bersamaan dalam pengurusan surat dirasa kurang efisien untuk dilakukan. Hendaknya digunakan kartu kendali sesuai dengan prosedur pengurusan surat pola baru. Teori kearsipan khususnya pengelolaan surat pada prinsipnya memerlukan tahapan- tahapan. Tahapan surat masuk seperti penerimaaan surat, penyortiran surat berdasarkan jenis surat, pencatatan surat di buku agenda surat masuk, pengarahan surat kepada unit yang dituju, dan penyimpanan surat. Sedangkan pengelolaan surat keluar melalui tahapan seperti mengonsep surat, mencatat pada buku agenda atau kartu kendali, mengetik konsep surat, meminta tanda tangan kepada pimpinan, mengecek surat yang akan dikirim dan mendistribusikan surat. Kegiatan pengelolaan surat masuk dan keluar di Kantor Kecamatan Piyungan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta kurang maksimal.