Gambaran Kemandirian ditinjau dari Jenis Kelamin Perbandingan Aspek Kemandirian

Grafik gambaran kategorisasi kemandirian 20 40 60 80 100 Rendah Sedang Tinggi Jumlah Subjek

2. Hasil Tambahan

Hasil tambahan dari penelitian ini maka diperoleh gambaran kemandirian remaja yang ditinjau dari jenis kelamin dan usia.

a. Gambaran Kemandirian ditinjau dari Jenis Kelamin

Hasil penelitian ini jika ditinjau dari jenis kelamin maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 16. Kemandirian ditanjau dari perbedaan jenis kelamin Jenis Kelamin Kategorisasi Rendah Sedang Tinggi TOTAL Laki-laki 3 7,5 37 92,5 40 100 Perempuan 4 6,7 56 93,3 60 100 TOTAL 100 100 Dilihat pada tabel di atas, kemandirian remaja ditinjau dari jenis kelamin laki-laki dengan total subjek 40 orang, yang tergolong dalam kategori rendah tidak ada, 3 orang 7,5 tergolong dalam kategori sedang dan 37 orang 92,5 Universitas Sumatera Utara tergolong dalam kategori tinggi. Perempuan dengan total subjek 60 orang, yang tergolong dalam kategori rendah tidak ada, 4 orang 6,7 tergolong dalam kategori sedang dan 56 orang 93,3 tergolong dalam kategori tinggi. Hasil penelitian jika ditinjau dari perbandingan mean jenis kelamin, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 17. Kemandirian Remaja ditinjau dari perbandingan mean jenis kelamin Jenis Kelamin N Min Max Mean SD Laki-laki 40 111 155 130,33 11,116 Perempuan 60 111 154 131,30 10,747 Berdasarkan nilai mean kemandirian remaja ditinjau dari jenis kelamin dapat disimpulkan bahwa nilai mean perempuan 131,30 lebih menonjol dibanding laki-laki 130,33.

b. Perbandingan Aspek Kemandirian

Hasil penelitian jika ditinjau dari perbandingan aspek kemandirian maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 18. Kemandirian ditinjau dari Perbandingan Aspek Kemandirian Aspek Kemandirian Emosi Perilaku Nilai Total Subjek N 27 40 33 100 Berdasarkan tabel. 18 di atas maka, kemandirian remaja ditinjau dari perbandingan tiap aspek kemandirian dengan total subjek 100 orang, yang tergolong dalam kategori mandiri pada aspek emosi 27 orang, yang tergolong Universitas Sumatera Utara dalam kategori mandiri pada aspek perilaku 40 orang dan yang tergolong dalam kategori mandiri pada aspek nilai 33 orang. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan remaja dengan kemandirian perilaku lebih banyak dibanding pada kemandirian emosi dan nilai namun perbedaannya tidak signifikan.

C. PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pola Asuh Orangtua Dan Peer Group Terhadap Konsep Diri Remaja Tentang Perilaku Seksual Di Sma Negeri 2 Dan Man 2 Medan Tahun 2012

7 77 190

Pertimbangan Moral Anak dengan Pola Asuh Spiritual (Spiritual Parenting)

7 65 240

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI POLA ASUH PERMISIF ORANGTUA DENGAN INTENSI MEROKOK PADA REMAJA AWAL Hubungan Antara Persepsi Pola Asuh Permisif Orangtua Dengan Intensi Merokok Pada Remaja Awal.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI POLA ASUH PERMISIF ORANGTUA DENGAN INTENSI MEROKOK PADA REMAJA AWAL Hubungan Antara Persepsi Pola Asuh Permisif Orangtua Dengan Intensi Merokok Pada Remaja Awal.

0 3 20

KAITAN ANTARA POLA ASUH PERMISIF DENGAN PERILAKU ASERTIF Kaitan Antara Pola Asuh Permisif Dengan Perilaku Asertif.

1 4 13

KAITAN ANTARA POLA ASUH PERMISIF DENGAN PERILAKU ASERTIF Kaitan Antara Pola Asuh Permisif Dengan Perilaku Asertif.

1 3 17

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISIF DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA Hubungan Antara Pola Asuh Permisif Dengan Sikap Terhadap Perilaku Seks Bebas Pada Remaja.

1 4 17

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISIF DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA Hubungan Antara Pola Asuh Permisif Dengan Sikap Terhadap Perilaku Seks Bebas Pada Remaja.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISIF DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA Hubungan Antara Pola Asuh Permisif Dengan Sikap Terhadap Perilaku Seks Bebas Pada Remaja.

1 14 16

HUBUNGAN POLA ASUH PERMISIF DAN OTORITER DENGAN KENAKALAN REMAJA

0 0 71