Definisi Hipertensi Etiologi dan Patofisiologi Hipertensi

2.1. Definisi Hipertensi

Definisi hipertensi pada anak berdasarkan pada ketentuan tekanan darah yang diatur berdasarkan National High Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in Children and Adolescents task force 4 th tahun 2004, yaitu: 1. Hipertensi didefinisikan sebagai rata-rata tekanan darah sistolik dan atau tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan persentil ke 95 untuk usia, jenis kelamin dan tinggi badan pada 3 kali pengukuran atau lebih. 12 2. Prehipertensi pada anak didefinisikan sebagai rerata tekanan darah sistolik atau diastolik lebih dari atau sama dengan persentil ke 90 tetapi kurang dari persentil ke 95 4. Berdasarkan Ambulatory Blood Pressure Monitoring ABPM, pasien dengan tekanan darah lebih dari persentil ke 95 pada saat dilakukan pengukuran tekanan darah di ruang praktek atau di klinik dokter yang dinilai sebagai tekanan darah normal disebut sebagai “white-coat hypertension”.

2.2. Etiologi dan Patofisiologi Hipertensi

Kenaikan curah jantung serta kenaikan tahanan vaskuler perifer menyebabkan kenaikan tekanan darah. Jika salah satu dari faktor tersebut naik sedang faktor lain belum tekanan darah mungkin tidak naik. 8 Bila tekanan darah penyebabnya dapat dijelaskan dengan penyakit-penyakit yang terkait disebut dengan hipertensi sekunder. Hipertensi primer atau hipertensi esensial adalah penyakit dengan peningkatan tekanan darah yang penyebabnya tidak diketahui. 8 Namun diketahui banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan peningkatan Universitas Sumatera Utara tekanan darah seperti keturunan, masukan garam, stres dan obesitas yang dapat memainkan peran pada terjadinya hipertensi esensial. Hipertensi esensial lebih sering ditemukan pada remaja daripada anak yang lebih muda dan tampak mempunyai komponen keluarga yang kuat. Hipertensi mungkin bukan suatu perwujudan, sehingga pada hipertensi ini dilibatkan beberapa mekanisme patogenik. 8-12 8 Pada keadaan percobaan, anak normotensi dari orangtua hipertensi dapat menunjukkan respon fisiologis abnormal yang serupa dengan orangtuanya. Bila diarahkan pada stres atau tugas kompetitif, keturunan orang dewasa yang hipertensi, sebagai satu kelompok, berespon dengan penambahan frekuensi jantung dan tekanan darah yang lebih tinggi daripada anak dari orangtua yang normotensi. 8,13,14 Serupa halnya, beberapa anak dari orangtua yang hipertensi dapat mengekskresi metabolik katekolamin urin yang lebih tinggi atau dapat berespon pada pembebanan natrium dengan penambahan berat badan yang lebih besar dan penambahan tekanan darah daripada mereka yang tanpa riwayat keluarga yang hipertensi. Pengangkutan natrium, kadar kalsium bebas, trombosit dan leukosit, ekskresi kalikrein urin dan reseptor saraf simpatis masih diteliti sebagai pertanda untuk terjadinya hipertensi. Pada penelitian prospektif yang dilakukan menyatakan bahwa penyakit kardiovaskuler sering dihubungkan dengan riwayat keluarga, dengan faktor risiko yang paling penting adalah tekanan darah dan kadar kolesterol plasma. 8 Anak dari riwayat keluarga yang hipertensi menunjukkan peningkatan yang persisten pada tekanan darahnya dibandingkan pada anak tanpa riwayat keluarga yang hipertensi. 13 13,14 Universitas Sumatera Utara Hipertensi sekunder lebih sering terjadi daripada hipertensi esensial pada bayi dan anak. Etiologi hipertensi bervariasi sesuai dengan variasi umur. 13 Tekanan darah tinggi pada bayi baru lahir paling sering dihubungkan dengan kateterisasi arteri umbilikalis dan penyumbatan arteri renalis karena pembentukan trombus. Hipertensi selama masa anak awal biasanya juga sekunder, tetapi pada masa anak akhir dan pada remaja penyebabnya sering primer. Sekitar 75 sampai 80 anak dengan hipertensi sekunder mempunyai kelainan ginjal. Infeksi saluran kencing sekitar 25 sampai 50 menyebabkan hipertensi dan sering terkait dengan lesi obstruktif saluran kencing disertai dengan retensi natrium, sekresi renin atau penurunan produksi bradikinin. 8,12,14 8 Lesi parenkim ginjal seperti pada glomerulonefritis akut dan kronis, lesi ginjal kongenital tumor dan trauma dapat disertai dengan hipertensi sekunder. Lesi renovaskuler seperti koartasio aorta dan stenosis arteri renalis, menimbulkan hipertensi melalui perangsangan sistem renin-angiotensin-aldosteron. 8,12,15 Endokrinopati yang terkait dengan hipertensi melibatkan tiroid, paratiroid dan kelenjar adrenal. Hipertensi sistolik dan takikardi sering pada hipertiroidisme, tetapi tekanan diastolik biasanya tidak naik. Gangguan adrenokortikal hiperplasia adrenal, sindroma Cushing dapat menghasilkan hipertensi jika ada kenaikan pengaruh mineralokortikoid karena bertambahnya jumlah aldosteron dan kortisol. 12,15 Penggunaan obat dan agen terapeutik dapat juga menaikkan tekanan darah. Inhalasi atau aplikasi mukosa kokain dapat menimbulkan kenaikan tekanan darah. Agen simpatomimetik yang digunakan sebagai dekongestan hidung, penekan nafsu 8,12 Universitas Sumatera Utara makan dan stimulan untuk gangguan defisit perhatian menghasilkan vasokonstriksi perifer dan berbagai tingkat rangsangan jantung. 8,12,15

2.3. Manifestasi Klinik