Tugas dan Wewenang Densus 88 dalam Undang-undang Nomor 15

37 waktu selama 110, sebagaimana diatur dalam pasal 24 ayat 1 dan serta pasal 25 ayat 1 dan 2. Dalam hal laporan intelejen yang diatur dalam pasal 26 ayat 1 Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2003, Densus 88 mendapatkan wewenang khusus menggunakan setiap laporan intelejen untuk memperoleh bukti permulaan yang cukup, artinya Densus 88 dapat memiliki laporan yang berkaitan dengan keamanan nasional atau dapat membahayakan situasi negara, yang diperoleh dari Badan Intelejen Negara, maupun instansi-instasi pemerintah yang berkaitan dengan masalah keamanan negara yang dapat memberikan laporan cukup untuk bukti permulaan bagi densus 88 untuk menangkap seseorang terduga teroris.

C. Kasus Penanganan Teroris Oleh Densus 88

Tulisan dibawah ini pernah dimuat di media yaitu, Kompas pada bulan Januari 2014 dan Tribun News pada bulan Mei 2014, oleh karena itu perlu penulis sertakan untuk kelengkapan pembahasan pada penyelesaian tugas akhir ini. Upaya pemberantasan terorisme yang dilakukan oleh Densus 88 tak jarang terjadi baku tembak yag menyebabkan terbunuhnya para terduga teroris di Indonesia, bahkan tidak jarang pula penangkapan yang dilakukan oleh Densus 88 mengandung unsur kekerasan untuk melumpuhkan para terduga teroris. Ada pula kejadian yang tidak seharusnya terjadi yakni, Densus 88 melakukan salah tangkap terhadap seseorang terduga teroris. Berikut merupakan beberapa kronologi penangkapan yang dilakuakan Densus 88. 38 Pada bulan agustus 2009 Densus 88 berhasil menembak Ibrahim di Temanggung, Ibrahim diduga sebagai aktor terkait pengeboman di hotel, JW Marriott dan Ritz Carlton yang terjadi pada tanggal 17 Juli 2009. Semula polisi menduga yang terdapat di dalam rumah tersebut adalah Noordin M. Top namun, setelah polisi berhasil menyergap rumah tersebut dan membombardir hingga belasan jam serta menurunkan enam kompi prajurit, akhirnya polisi hanya menemukan satu orang terduga terkait bom JW Marriott dan Ritz Carlton di dalam rumah tersebut yang bernama Ibrahim. Densus 88 baru berhasil melumpuhkan Noordin M. Top pada bulan oktober 2009 di Solo. Selasa 31 Desember 2014 Densus 88 kembali berhasil melumpuhkan beberapa orang terduga teroris di Kampung Sawah, Ciputat. Densus 88 menyergap sebuah rumah kontrakan yang diduga para pelaku terduaga teroris jaringan Abu Roban. Menjelang pergantian tahun baru pada pukul 17:30 polisi berpakaian preman mengevakuasi masyarakat untuk tidak mendekati daerah yang akan dilakukan penyergapan. Baru lah pada pukul 18:00 WIB dua orang ditembak ketika hendak melarikan diri. Namun satu orang yang diduga tersebut bukanlah jaringan teroris dan yang satu lagi ditembak mati oleh polisi yaitu bernama Dayat. Setelah itu Densus 88 bergegas menyergap sebuah rumah kontrakan yang diduga sebagai sarang teroris. Suara tembakan pertama kali terdengar pada pukul 19:00 WIB, Densus 88 dan terduga teroris saling baku tembak di malam pergantian tahun baru itu yang berlangsung hingga pukul 06:00 WIB. Baru lah Densus 88 masuk kedalam rumah tersebut