3.4 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
3.4.1 Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempumyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2015:117. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas V SD Gugus Semarang
Barat tahun ajaran 20152016 yang berjumlah 396 siswa. Tabel 3.1 POPULASI PENELITIAN
No. SDN
Jumlah Siswa 1
SDN Gisikdrono 01 33
2 SDN Gisikdrono 02
142 3
SDN Gisikdrono 03 68
4 SDN Salaman Mloyo
21 5
SD Islam Al-Azhar 25 115
6 SD Muhammadiyah 07
7 7
SD Bina Putra 10
Jumlah 396
Sumber : Data Hasil Penelitian
3.4.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dpelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif mewakili Sugiyono, 2015:117.
3.4.2.1 Teknik Pengambilan Sampel Mengenai teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini, peneliti
mengutip pendapat dari Musfiqon 2012:91 bahwa norma umum yang dipakai adalah jika jumlah populasi melebihi 100 orang maka boleh dilakukan
pengambilan sampel. Namun, jika populasi berjumlah kurang dari 100 orang sebaiknya seluruhnya dijadikan sampel untuk diteliti. Pengambilan sampel
disesuaikan dengan besarnya populasi, yaitu berkisar antara 20 - 30 atau lebih dari jumlah seluruh populasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
kesanggupan peneliti. Berdasarkan patokan pendapat diatas, peneliti mengambil sampel 35 dari jumlah seluruh populasi yaitu 396. Peneliti mengambil sampel
lebih dari 30, lebih tepatnya 35 dengan pertimbangan agar data yang diperoleh representatif dapat mewakili. Dibawah ini merupakan perhitungan
pengambilan sampel: s =
x jumlah seluruh populasi s =
x 396 s = 138,6 dibulatkan menjadi 139
Berdasarkan perhitungan diatas, jumlah sampel yang diperoleh dengan tingkat persentase 35 dari jumlah seluruh populasi, maka sampel yang
diperlukan dalam penelitin ini sebanyak 139 siswa. Teknik pengambilam sampel dalam penelitian ini juga dipaduan dengan menggunakan dua teknik yaitu
cluster random sampling dan Teknik sampling berimbang proportional random
sampling. Peneliti memadukan dengan dua teknik tersebut dengan pertimbangan bahwa sampel yang diambil harus representatif mewakili dan
menggambarkan populasi yang sesungguhnya. Pendapat dari Sugiyono 2015:121-122 bahwa teknik cluster random sampling digunakan untuk
menentukan sampel apabila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang
ditetapkan. Teknik sampel clusterdaerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu pada tahap pertama menentukan sampel daerah. Untuk menentukan
sampel daerah diperoleh dengan teknik random. Selain itu, mengutip pendapat dari Nazir 2013:280 bahwa dalam menentukan sampel daerah dapat
menggunakan sampel fraction dengan besarnya persentase 25 atau lebih dari anggota populasi. Rumus untuk pengambilan sampel daerah sebagai berikut.
f = atau m = f x M
Keterangan : f
: Sampel fraction ≥25
M : jumlah sekolah populasi
m : jumlah sekolah sampel
Peneliti menentukan sampel fraction sebesar 50 dalam penelitian ini. Perhitungan pengambilan sampel bedasarkan rumus diatas yaitu sebagai berikut:
m = f x M m = 50 x 7
m = 0,5 x 7
m = 3,5 atau dapat dibulat menjadi 4 Berdasarkan patokan perhitungan tersebut sampel daerah dalam penelitia
ini menggunakan empat SD dari tujuh SD yang terdapat di Gugus Srikandi Seamarang Barat. Empat SD tersebut yaitu SDN Gisikdrono 01, SDN
Gisikdrono 02, SDN Gisikdrono 03, dan SDN Salaman Mloyo dengan jumlah kelas V pada SD tersebut yaitu 264. Jumlah siswa tersebut menurut penelit sudah
memenuhi jumlah sampel yang diperlukan yaitu sebanyak 139 siswa. Pada tahap kedua yatu menetukan orang-orang yang ada pada daerah itu
secara sampling. Untuk menentukan orang-orang yang ada pada daerah tersebut, dalam penelitian ini peneiti menggunakan teknik sampel proportional random.
Tujuan pengambilan secara random yaitu agar subyek siswa memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel Arikunto, 2010:177. Dalam
penelitian ini, pengambilan sampel secara random yaitu menggunakan undian nomor presensi siswa.
Terkait dengan pengambilan sampel dalam penelitian ini, tidak terlepas dari keterbatasan peneliti yaitu terdapat SD dalam Gugus Srikandi Semarang
Barat yang tidak dapat dijadikan untuk penelitian. Hal tersebut dikarenakan peneliti tidak mendapatkan ijin penelitian dari kepala sekolah SD yang
bersangkutan. Jadi, peneliti hanya sebatas mendapatkan data awal dan wawancara saja. Dengan demikian, populasi dalam penelitian ini tidak dapat
diambil sampel, peneliti perlu melakukan perhitungan dengan langkah-langkah diatas.
3.5 VARIABEL PENELITIAN