8 Mementingkan diri sendiri selffishness Mementingkan diri sendiri yaitu sikap egosentris dalam memenuhi interest atau
keinginannya. Anak ingin selalu dipenuhi keinginannya dan apabila ditolak, maka dia protes dengan menangis, menjerit atau marah-marah.
9 Simpati Sympathy
Simpati yaitu sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh perhatian terhadap orang lain mau mendekati atau bekerjasama dengan dirinya
. Menurut Soetjipto Wirosardjono dalam Ali dan Asrori 2005:98 yang
mengatakan”bentuk-Bentuk perilaku sosial merupakan hasil tiruan dan adaptasi dari pengaruh kenyataan sosial yang ada. Kebudayaan kita menyimpan melegitimasi
anggota masyarakat untuk menampilkan perilaku sosial kurang baik dengan dalih yang sah maupun yang tak terelakkan.
Seseorang mempunya bentuk-bentuk perkembangan sosial dalam tingkah laku yang berbeda-beda Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk-
bentuk perkembangan sosial yang negatif yaitu pembangkang, agresif, berselisih, menggoda, persaingan, tingkah laku berkuasa dan mementingkan diri sendiri
sedangkan bentuk tikah laku yang positif yaitu kerja sama dan simpati.
2.3.5 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial
Rifa‟I dan Catharina 2011:49 mengemukakan bahwa perkembangan sosial anak pada prinsipnya dipengaruhi oeleh tiga factor yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat. 1 Keluarga
Sejumlah studi membuktikan, bahwa hungan pribadi lingkungan keluarga memepunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap perkembangan sosial anak. Posisi
anak dalam keluarga anak paling tua, anak tengah, anak bungsu, atau anak tunggal juga sangat berpengruh. Ukuran keluarga misalnya tidk hanya mempengaruhi
pengalaman sosial awal, tetapi juga meninggalkan bekas pada sikap sosial dan pola perilaku. Cara pendidikan anak yang digunakan oleh orang tua sangat berpengaruh
terhadap sikap dan perilaku anak, utamanya pada tahun kehidupan. 2 Sekolah
Ketika anak memasuki sekolah, guru mulai memasukan pengaruh terhadap sosialisasi mereka, meskipun pengaruh tean sebaya biasanya lebih kuat dibandingkan
dengan pengaruh guru dan orang tua. Pengaruh yang kuat dari kelompok sebaya pada masa kanak-kanak akhir sampai dengan anak menginjak usia remaja, sebagian berasal
dari keinginan anak untuk dapat diterima oleh kelompok, dan sebagian lagi dari kenyataan bahwa nanak menggunakan waktu lebih banyak dengan teman sebaya.
3 Masyarakat Sejak awal mulai sekolah, anak memasuki usia geng, yaitu usia yang pada saat itu
kesadaran sosial berkembang pesat. Namun tidak berarti tanpa resiko, sebab kehidupan gang turut mempengaruhi perkembangan berbagai macam perilku sosial.
Pengaruh gang, disamping membantu anak-anak menjadi pribadi yang mampu bermasyarakat, sebaliknya kehidupan geng menopan perkembangan kualitas perilaku
sosial tertentu yang tidak baik. Penerimaan dan penghargaan secara baik masyarakt terhadap diri anak lebih-lebih terhadap peserata didik mendasari adanya
perkembangan sosial yang sehat. Ali dan Asrori 2005:93-98 berpendapat bahwa proses sosialisasi individu terjadi di tiga lingkungan yang utama yaitu:
1 Lingkungan Keluarga Pengaruh keluarga sangat kuat terhadap perkembangan dalam proses
perkembangan sosialnya, anak mempunyai kebutuhan akan rasa aman, dihargai, disayangi, diterima, dan kebebasan utnuk menyatakan diri di dalam suatu kelompok
individu yang disebut keluarga. Misal kemampuan dan kreativitasnya anak sehingga mengakibatkan anak menjadi banyak terdiam diri karena mempermalukan anak
didepan orang banyak merupakan pukulan jiwa yang sangat berat dan dapat berakibat buruk bagi perkembangan sosial anak.
2 Lingkungan Sekolah Sekolah merupakna perluasan lingkungan sosialnya dalam proses sosialisasinya
dan factor lingkungan baru. Dalam Ali dan Asrori 2005:96 ada empat tahap proses penyesuaian diri yang harus dilalui oleh anak selama memebangun hubungan
sosialnya yaitu: a Anak dituntut agar tidak merugikan orang lain serta menghargai dan
menghormati hak orang lain. b Anak didik untuk menaati oeraturan dan menyesuaikan diri dengan norma-
morma kelompok. c Anak dituntut untuk lebih dewasa di dalam melakukan interaksi sosial
berdasarkan asas saling memberi dan menerima. d Anak dituntut untuk memahami orang lain.
3 Lingkungan Masyarakat Sebangiman dalam lingkungan keluarga dan sekolah maka iklim kehidupan
dalam masyarakat yang kondusif juga sangaat diharapkan kemunculan bagi perkembangan hubungan sosial remaja. Remaja tengah mengarungi perjalan masa
mencari jati diri sehingga factor keteladanan dan konsistensistenan system nilai dan norma dalam masyarakat juga menjadi suatu yang sangat penting.
2.4 Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Perkembangan